Edisi Senin, 11 September 2023 M / 25 Shafar 1445 H.
Ajaran agama islam berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadits, sebagai pedoman hidup bagi manusia di muka bumi. Setiap perintah, setiap larangan memiliki makna yang sungguh luar biasa bagi keberlangsungan hidup manusia. Perintah dan larangan dari Allah memiliki dasar ilmiah yang kuat, sesuai dengan kajian hukum-hukum alam semesta ini.
Islam adalah agama yang besar populasinya di dunia. Menurut religion population, Islam adalah agama terbesar kedua pemeluknya pada tahun 2023 mencapai kurang lebih 24,9 % dari sekitar 7,9 Miliar penduduk dunia. Di Indonesia sendiri Islam adalah agama yang paling banyak pemeluknya, dengan angka yang sangat sangat dominan yaitu sebesar 87,2 % dari sekitar 273 juta jiwa penduduknya. Indonesia juga menjadi Negara yang paling banyak pemeluk Islam didunia dengan lebih dari 225.000.000 jiwa penduduk.
Begitu banyak manfaat memeluk agama islam ini, sebagai pedoman hidup yang benar. Berikut manfaat pasti yang didapatkan jika utuh dalam menjalankan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin (Rahmat Bagi Alam Semesta) :
1. Melatih Berpikir Rasional
Islam bukanlah agama yang terbelakang dan bukan agama yang bodoh, justru nilai-nilai islam mengajarkan kita untuk memiliki alasan yang kuat dalam melakukan suatu hal. Ini adalah esensi dari sifat ilmiah, dimana setiap hasil dituntut untuk memiliki pertanggungjawaban yang kuat.
Dalam surat al Isra’ ayat 36 Allah Ta'ala berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
Allah senantiasa menyeru kepada kita untuk berpikir rasional dalam bertindak. Bekal akal pikiran yang diberikan kepada manusia memiliki potensi yang luar biasa. Dengan akal kita bisa membedakan mana yang haq dan yang bathil mana yang baik dan yang buruk. Dalam surat Yunus ayat 100 Allah Ta'ala berfirman:
“…dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya.
Sudah jelas bahwa ajaran islam adalah agama rasional. Kita akan senantiasa terbiasa dengan berpikir rasional dalam menghadapi masalah kehidupan, karena itu perintah Allah, tuhan semesta alam.
2. Memupuk Rasa Empati Sosial
Jika SQ dan IQ sudah berkembang, maka masih dibutuhkan satu faktor lagi dalam hidup ini untuk bisa sukses, yaitu EQ atau bisa disebut Emotional Question. Kita seharusnya bisa mengatur emosi kita untuk hal-hal yang positif. Dalam islam, EQ kita dilatih untuk bersikap empatif terhadap orang lain. Dalam surat An Nisa ayat 1, Allah Ta'ala berfirman:
وَاتَّقُوا۟ اللّٰـهَ الَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللّٰـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
Manusia sesuai kodratnya adalah mahluk sosial, tidak bisa lepas dari bantuan orang lain. Manfaat memeluk agama islam, mengharuskan kita untuk menjalin hubungan baik dengan orang lain dengan saling tolong menolong dan saling mengingatkan, sehingga akan terbentuk sikap empati dalam diri kita.
3. Menumbuhkan Etos Kerja
Islam bukan agama Pemalas. Nilai-nilai islam justru mengajarkan kita untuk senantiasa berusaha dengan baik. Jika kita memiliki keinginan, usaha tetap harus dilakukan dan tetap berdoa kepada Allah sebagai motivasi kita dalam proses menjalani usaha tersebut.
Dalam surat Ar Ra’d ayat 11, Allah Ta'ala berfirman :
إِنَّ اللّٰـهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan kita untuk senantiasa berusaha untuk merubah nasib kita. Ini akan membuat kita menjadi pribadi yang tangguh, dan siap menghadapi segala tantangan hidup. Di Dunia kerja, Etos kerja kita akan meningkat jika paradigma kerja sesuai perintah Allah tersebut menjadi pemahaman kita. Bahkan Allah Ta'ala mengibaratkan bahwa Mereka yang beriman adalah yang jauh dari tempat tidur. Dalam surat As-sajdah ayat 15, Allah Ta'ala berfirman:
“lambung mereka jauh dari tempat tidur sedang mereka berdo’a pada Tuhannya dengan rasa takut”
4. Menambah Ilmu pengetahuan
Manfaat memeluk agama islam, mengajarkan kita untuk senantiasa mencari ilmu pengetahuan. Otak kita harus terus diasah untuk berpikir dengan begitu akan terungkap rahasia-rahasia alam yang bermanfaat bagi peradaban manusia, seperti mendapatkan pendidikan yang tinggi pada manfaat kuliah.
Dalam surat An-Nahl ayat 43, Allah Ta'ala berfirman :
“maka bertanyalah kepada orang yang memiliki pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”
Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan kita untuk bertanya kepada yang lebih ahli jika kita tidak mengetahui. Itu artinya kita mesti belajar kepada yang lebih tahu. Dengan begitu kita akan memiliki wawasan baru. Namun bagaimana jika tidak ada orang lain yang ahli? Allah memerintahkan kepada kita untuk menemukan jawabannya dengan cara berpikir, sehingga kita selayaknya ilmuan baru yang menemukan ilmu pengetahuan baru. Seperti Ibnu sina, Ibnu Khaldun, Al-jabar, Al-farabi, dll. Penjelasan agar kita berpikir tercantum dalam Surat Al hasyr ayat 21:
“Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.”
5. Menyehatkan Jasmani
Banyak sekali peneliti yang tertarik untuk meneliti manfaat ibadah dalam islam, mengenai shalat seperti manfaat shalat tahajud dan puasa bagi kesehatan manusia. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang takjub dan akhirnya tertarik masuk agama islam.
Dalam Shalat, kita seperti mendapatkan energi yang luar biasa untuk meningkatkan kesehatan fisik kita. Seperti yang di katakan Hazrat Syah Maqshud, bahwa gerakan shalat bisa menyelaraskan aspek pikiran, kata-kata dan tindakan. Hal ini mampu meningkatkan kesehatan dan penyembuhan fisik. Para pakar berpendapat bahwa gerakan shalat seperti gerakan yoga yang mampu mengaktifkan, merangsang, serta mengalirkan kelenjar pineal.
Bagaimana dengan ibadah yang lain? Puasa baru-baru di teliti oleh Andang W Gunawan yang akhirnya menemukan bahwa berpuasa adalah detoksifikasi yang paling baik. Detoksifikasi adalah proses pembersihan racun di dalam tubuh. Luar biasa bukan, tidak hanya mendapat pahala namun juga baik untuk kesehatan kita.
6. Melatih Kepedulian Terhadap Lingkungan
Islam termasuk agama yang tidak suka adanya kerusakan. Islam mengajarkan kita untuk berbuat bijak terhadap alam. Alam diciptakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk kita kelola dengan baik, sudah seharusnya kita tidak berbuat dzalim kepada alam yang kita tinggali ini.
Dalam surat Al a’raf ayat 56. Allah Ta'ala berfirman:
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
7. Memberi Ketenangan Jiwa
Manfaat agama dalam kehidupan manusia, tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik namun menjalankan ibadah dalam islam, akan memberi ketenangan jiwa bagi kita. Hal itu dikemukakan oleh Dr.Bahar Azwar, seorang ahli bedah dan supersialis bedah onkologi dari RSCM yang mengatakan :
“Shalat bagi kesehatan adalah seperti operasi gabungan yang dilakukan oleh semua sistem tubuh seperti aliran getah bening, pernapasan, pengembangan dan kempisan paru, pijatan usus, makanan, darah, olahraga tulang dan otot, penglihatan, mata yang dipusatkan, kerangka, pencernaan, pendengaran, rohani yang diserahkan mutlak kepada Allah, serta sistem tubuh lainnya”.
Bahkan ada seorang Doktor dari Amerika yang tertarik masuk islam saat meneliti tentang kajian syaraf ketika sujud.
8. Memiliki Arah Hidup yang Jelas
Kita hidup di dunia ini memiliki tujuan yang jelas. Perintah Allah kepada kita di dunia adalah sebagai pengatur alam semesta ini. Mengelola dengan baik dan menciptakan tatanan masyarakat yang baik seperti yang firmankan oleh Allah Ta'ala pada surat Al Baqarah ayat 30 :
“Ingatlah kertika Tuhanmu berfirman kepada malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”
Ayat ini akan menginspirasi pekerjaan yang kita lakukan, atau bagi yang yang akan berkarir akan menginspirasi karir yang akan kita jalani. Prinsipnya kita sebagai manusia harus bekerja sama dalam mengelola bumi ini. Dimanapun kita berada, dan apapun jabatan kita, tetap harus diarahkan untuk bisa memberikan yang baik baik manusia lain dan keseimbangan alam ini. Sehingga akan tercipta masyarakat yang Rahmatan lil alamin.
9. Membangun Pribadi Unggul
Allah Subhanahu wata'ala memerintahkan kepada umat manusia untuk saling berlomba-lomba di dalam kebaikan. Menciptakan teknologi, ilmu pengetahuan, karya bagi masyarakat, dsb. Dengan begitu akan tercipta peradaban manusia yang unggul.
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 148, Allah Ta'ala berfirman:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا ۖ فَاسْتَبِقُوا۟ الْخَيْرٰتِ
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.”
Kompetisi yang sehat yang seharusnya kita bangun. Bukan kompetisi yang salah seperti konflik dan kecurangan. Karena Islam berpandangan dengan kompetisi yang sehat justru akan membawa manusia kepada kemajuan zaman yang lebih baik.
10. Mendapat Keadilan
Manfaat memeluk agama islam, akan senantiasa diingatkan dan merasa harus saling bersikap adil kepada sesama manusia.
Dalam Surat Ar Rahman ayat 3-9, Allah Ta'ala berfirman :
“Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai bicara, matahari dan bulan dengan perhitungan dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan keduanya tunduk kepada-Nya (hukum Allah) dan meninggikan langit dan meletakkan hukum keseimbangan (mizan), supaya kamu tidak melampaui batas-batas hukum keseimbangan dan tegakkanlah hukum keseimbangan itu dengan seimbang (adil) dan jangan kamu mengurangi keseimbangannya.”
11. Membangun Kepribadian
Agama islam memiliki ajaran moral yang baik, memerintahkan umatnya untuk memiliki moralitas dengan standar hak kewajiban yang dimiliki setiap manusia. Dapatkan apa yang menjadi hak kita, dan lakukan apa yang menjadi kewajiban kita. Dengan begitu moralitas kita akan terjaga.
Dalam surat Al Qashas ayat 77, Allah Ta'ala berfirman :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Bukan berarti di dunia kita tidak boleh mendapatkan kebahagiaan. Kita masih boleh mendapatkan kebahagiaan karena itu adalah fitrah dari manusia, namun jangan sampai kita melampaui batas yang akhirnya membuat kita dzalim kepada orang lain, alam, bahkan dzalim terhadap diri sendiri.
12. Memupuk Rasa Saling Tolong-Menolong
Islam mengajarkan kita untuk mau berkorban untuk orang lain. Jikalau kelas kita berada diatas, tidak salahnya jika kita mengulurkan tangan dengan membantu saudara muslim yang kesusahan. Dalam surat Al Maidah ayat 2, Allah berfirman:
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوٰنِ ۚ وَاتَّقُوا۟ اللّٰـهَ ۖ إِنَّ اللّٰـهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
13. Melatih Kesabaran
Kesabaran adalah kunci dari setiap usaha yang dilakukan, kesabaran tidak hanya diartikan pasrah namun juga sebagai bentuk komitmen untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Dalam surat yusuf ayat 90, Allah Ta'ala berfirman.
قَالَ أَنَا۠ يُوسُفُ وَهٰذَآ أَخِى ۖ قَدْ مَنَّ اللّٰـهُ عَلَيْنَآ ۖ إِنَّهُۥ مَن يَتَّقِ وَيَصْبِرْ فَإِنَّ اللّٰـهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik”
14. Terhindar dari Stress
Saat kita menjalankan sholat, kita mengucapkan bacaan ”Ihdinash-shirothol Mustaqim, Shirothol-ladzinaa an'amta 'alaihim Ghoiril maghduubi'alaihim waladh-dhol-liin" artinya : “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, sebagaimana jalan orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, bukan jalan orang-orang yang dholim”.
Shalat merupakan ibadah yang memiliki fungsi penyelesaian masalah. Jika kita melihat sejarah turunnya perintah shalat, yaitu ketika Rasulullah mendapatkan masalah dan dengan proses isra’mi’raj yang akhirnya turunlah perintah shalat. Jika kita memahami bahwa fungsi Shalat selain untuk menyembah Allah juga sebagai fungsi penyelesaian masalah. Dengan kita shalat akan menenangkan pikiran dan mempengaruhi kita untuk bisa menyelesaikan setiap masalah.
15. Tentram Menjalani Hidup
Islam mengajarkan kita untuk hidup dalam kesederhanaan, tidak berlebihan dan memakan harta orang lain. Dengan begitu dampak hidup yang baik akan kita dapatkan. Kesederhanaan dengan dilandasi ibadah tulus kepada Allah akan membuat hati kita menjadi tenteram. Di dalam surat Ar Ra’ad ayat 28 Allah berfirman:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.
16. Sukses Kehidupan Akhirat
Ketika kita sudah menjalankan hidup didunia dengan kesederhanaan hidup, keadilan kepada manusia dan alam, ketaqwaan yang kesemuanya dilandasi nilai-nilai ketauhidan maka Surga yang akan menjadi balasan kita.
Dalam surat Al Baqarah ayat 25, Allah berfirman :
وَبَشِّرِ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ أَنَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ
“Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang orang yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.”
17. Sumber Motivasi Terbesar
Untuk bisa sukses setiap manusia tidak hanya butuh IQ yang tinggi namun juga SQ. Agama islam memberikan energi spiritual dalam diri sehingga menunjang manusia untuk senantiasa menjalani kesibukan sehari-harinya dengan motivasi yang tinggi.
Para pakar Psikologi sepakat bahwa semakin tinggi sumber motivasinya maka semakin tinggi usaha yang akan dilakukan oleh orang tersebut. Dalam islam motivasi bersumber dari tuhan. Motivasi ketauhidan inilah yang membuat umat muslim mendapatkan energi spiritual yang sangat luar biasa. Sehari-hari usaha yang dilakukan didasari atas nilai-nilai ketauhidan.
Allah maha kuat lagi maha perkasa, paradigma itulah yang membuat umat muslim senantiasa berserah diri kepada Allah.
Begitu banyak manfaat Islam yang akan kita dapatkan. Karena islam bukanlah agama yang berasal dari buatan manusia melainkan adalah agama dari pencipta semesta Alam. Semoga kita bisa mendapatkan manfaat islam sepenuhnya, dan menjadi pribadi yang mendalami islam secara khafah. Demikian tausiah sore ini, terima kasih telah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca.
Semoga bermanfaat....
ONE DAY ONE HADITS
Senin, 11 September 2023 M / 25 Shafar 1445 H.
"Resep Ber-Islam secara Benar"
عَنْ أَبِي عَمْرو، وَقِيْلَ : أَبِي عَمْرَةَ سُفْيَانُ بْنِ عَبْدِ اللّٰهِ الثَّقَفِي رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ، قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ قُلْ لِي فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَداً غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللّٰهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ . (رواه مسلم)
Dari Abu Amr, ada juga yang mengatakan : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahu 'anhu dia berkata, saya berkata: Wahai Rasûlullâh ﷺ , katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selain Engkau. Beliau ﷺ bersabda: "Katakanlah: 'Saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguhlah'." (HR. Muslim).
Pelajaran yang terdapat didalam Hadits :
1. Iman kepada Allah Ta’ala menjadi fondasi ketaatan dalam Islam. Tahapan awal bangunan keberagamaan seseorang adalah tegaskan dan kokohkan konsep dan prinsip tauhid.
2. Amal shaleh dapat menjaga dan mengontrol keimanan seseorang. Dengan amal shaleh keimanan seseorang dapat terus ditingkatkan.
3. Amal shaleh yang dilandasi keimanan dapat mengundang rahmat dan berkah Allah Subhanahu wa ta'ala. Amal shaleh adalah representasi dan implementasi teori keimanan dalam wilayah praktis.
4. Istiqomah dalam kebaikan merupakan derajat yang tinggi dari sikap keberagamaan seseorang setelah ia menetapkan keimanannya.
5. Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam menjaga agamanya dan merawat keimanannya selalu mencari cara terus menerus agar sampai pada derajat kesempurnaan ber-Islam.
Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :
1. Demi kuat dan kokohnya keimanan dan tegaknya amal shaleh, dia selalu bertanya dan menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat;
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ ۞
"Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, "Yang lebih dari keperluan" Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian supaya kalian berpikir, tentang dunia dan akhirat." (QS. Al-Baqarah : 219).
2. Orang yang beriman dan selalu istiqomah dalam beramal shaleh tidak akan merasa khawatir dan bersedih hati dalam menjalani kehidupan ini;
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ ۞
''Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah " kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." (QS. Al-Ahqaf : 13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.