Edisi Rabu, 20 Desember 2023 M / 6 Jumadil Akhir 1445 H.
Sesungguhnya orang-orang beriman dan bertaqwa akan ditolong Allah dan itu adalah suatu kepastian. Kita melihat kisah-kisah para nabi dan orang-orang sholih bagaimana mereka ditolong Allah dalam berbagai situasi yang mengerikan. Ingatlah ketika Nabi Musa bersama Bani Israil hendak menyeberangi Laut Merah, ketika itu Fir’aun dan bala tentaranya sudah dekat dengan mereka. Bani Israil khawatir bila mereka akan ditangkap oleh Fir’aun dan bala tentaranya. Nabi Musa ‘alaihissalam meyakinkan umatnya seraya berkata, “sekali-kali tidak, sesungguhnya Tuhanku bersamaku”.
Lihatlah bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama Abu Bakar bersembunyi di Gua Tsur, ketika itu Abu Bakar takut dan khawatir bila ketahuan dengan orang-orang musyrikin yang mengejar mereka, karena situasinya orang-orang musyrikin sudah sampai di atas Gua. Abu Bakar mengatakan kalau orang-orang musyrikin melihat ke kaki mereka, ke bawah, maka mereka akan melihat Rasulullah dan Abu Bakar. Rasulullah dengan tegas mengatakan “Jangan takut, sesungguhnya Allah bersama kita.” Dan kisah-kisah itu diabadikan dengan jelas di Al-Quran. Itulah keyakinan yang harus senantiasa terpatri di dada kita semua bahwa Allah pasti akan menolong hamba-Nya beriman dan bertaqwa.
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang pertolongan. Simak lebih lengkapnya di bawah ini.
1. Q.S. An-Nashr : 1
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ
Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, (Q.S. An-Nashr : 1).
2. Q.S. Al-‘Ankabuut : 10
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِنْ جَاءَ نَصْرٌ مِنْ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ ۚ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ
Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia? (Q.S. Al-‘Ankabuut : 10).
3. Q.S. Al-A’raaf : 92
الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَأَنْ لَمْ يَغْنَوْا فِيهَا ۚ الَّذِينَ كَذَّبُوا شُعَيْبًا كَانُوا هُمُ الْخَاسِرِينَ
Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berha]a itu tidak dapat memberi pertolongan. (Q.S. Al-A’raaf : 92).
4. Q.S. Al-An’aam : 34
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّىٰ أَتَاهُمْ نَصْرُنَا ۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu. (Q.S. Al-An’aam : 34).
5. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 39
لَوْ يَعْلَمُ الَّذِينَ كَفَرُوا حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَنْ وُجُوهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَنْ ظُهُورِهِمْ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ
Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka,sedang mereka (tidak pula) mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan). (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 39).
6. Q.S. Al-Anfaal : 26
وَاذْكُرُوا إِذْ أَنْتُمْ قَلِيلٌ مُسْتَضْعَفُونَ فِي الْأَرْضِ تَخَافُونَ أَنْ يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُمْ بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kamu masih berjumlah sedikit, lagi tertindas di muka bumi (Mekah), kamu takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Allah memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki dari yang baik-baik agar kamu bersyukur. (Q.S. Al-Anfaal : 26).
7. Q.S. Al-Anfaal : 72
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِيثَاقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Anfaal : 72).
8. Q.S. Al-Anfaal : 74
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia. (Q.S. Al-Anfaal : 74).
9. Q.S. Az-Zumar : 54
وَأَنِيبُوا إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (Q.S. Az-Zumar : 54).
10. Q.S. Al-Fath : 3
وَيَنْصُرَكَ اللَّهُ نَصْرًا عَزِيزًا
Dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (Q.S. Al-Fath : 3).
11. Q.S. Al-Hasyr : 12
لَئِنْ أُخْرِجُوا لَا يَخْرُجُونَ مَعَهُمْ وَلَئِنْ قُوتِلُوا لَا يَنْصُرُونَهُمْ وَلَئِنْ نَصَرُوهُمْ لَيُوَلُّنَّ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ
Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan. (Q.S. Al-Hasyr : 12).
12. Q.S. Al-Israa’ : 33
وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَمَنْ قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلَا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ ۖ إِنَّهُ كَانَ مَنْصُورًا
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. (Q.S. Al-Israa’ : 33).
13. Q.S. Al-Mu’minuun : 65
لَا تَجْأَرُوا الْيَوْمَ ۖ إِنَّكُمْ مِنَّا لَا تُنْصَرُونَ
Janganlah kamu memekik minta tolong pada hari ini. Sesungguhnya kamu tiada akan mendapat pertolongan dari Kami. (Q.S. Al-Mu’minuun : 65).
14. Q.S. Ali ‘Imran : 111
لَنْ يَضُرُّوكُمْ إِلَّا أَذًى ۖ وَإِنْ يُقَاتِلُوكُمْ يُوَلُّوكُمُ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنْصَرُونَ
Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. (Q.S. Ali ‘Imran : 111).
15. Q.S. Ad-Dukhaan : 41
يَوْمَ لَا يُغْنِي مَوْلًى عَنْ مَوْلًى شَيْئًا وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ
yaitu hari yang seorang karib tidak dapat memberi manfaat kepada karibnya sedikitpun, dan mereka tidak akan mendapat pertolongan, (Q.S. Ad-Dukhaan : 41).
16. Q.S. Ar-Ruum : 5
بِنَصْرِ ٱللَّهِ ۚ يَنصُرُ مَن يَشَآءُ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
Karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendakiNya. Dan Dialah Maha Perkasa lagi Penyayang. (Q.S. Ar-Ruum : 5).
17. Q.S. Ash-Shaff : 13
وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman. (Q.S. Ash-Shaff : 13).
Itulah beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan dan membicarakan tentang pertolongan. Semoga tulisan ini menambah ilmu dan pengetahuan kita seputar Al-Quranul Karim.
Semoga bermanfaat...
ONE DAY ONE HADITS
Rabu, 20 Desember 2023 M / 6 Jumadil Akhir 1445 H.
Menganjurkan Kepada Orang Lain untuk Memberikan Bantuan
,عن أَبي موسى الأشعري رضي الله عنه قَالَ: كَانَ النَّبيّ صلى الله عليه وسلم إِذَا أتاهُ طَالِبُ حَاجَةٍ أقبَلَ عَلَى جُلَسَائِهِ، فَقَالَ: ((اشْفَعُوا تُؤْجَرُوا، وَيَقْضِي الله عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ مَا أحبَّ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Dari Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu'anhu., katanya: "Nabi Shallallahu alaihi wasallam itu apabila didatangi oleh seseorang yang meminta hajat, maka beliau menghadapi semua kawan-kawan duduknya, kemudian bersabda: "Berilah pertolongan padanya, niscayalah engkau semua mendapatkan pahala dan Allah akan memutuskan apa-apa yang disenanginya atas lisan nabiNya." (Muttafaq 'alaih).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
1- Hadits ini mengandung sebuah prinsip dan faedah yang besar serta agung, yaitu bahwa sepatutnya seorang hamba berusaha melakukan perkara-perkara kebaikan; entah itu akan membuahkan hasil sepenuhnya, atau hanya membuahkan sebagiannya, atau bahkan tidak membuahkan sama sekali.
2- Memberikan syafaat kepada orang-orang yang membutuhkannya di hadapan para penguasa dan pembesar, serta pihak-pihak yang hajat mereka berkaitan dengan pihak tersebut; karena banyak orang yang menolak mengupayakan hal itu jika ia belum tahu apakah syafaatnya diterima atau tidak. Akibatnya, ia telah melewatkan dirinya dari kebaikan yang berlimpah dari Allah, serta kebajikan pada saudara muslimnya.
3- Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- memerintahkan para sahabatnya untuk membantu orang-orang yang butuh dengan memberikan syafaat kepada mereka di sisi beliau, agar mereka segera mendapatkan pahala di sisi Allah, berdasarkan sabda beliau: “Berilah syafaat, niscaya kalian akan diberi pahala.”
4- Syafaat yang baik dicintai dan diridhai oleh Allah. Allah -Ta‘ala- berfirman, “Barang siapa yang memberi syafa’at yang baik, niscaya akan ada bagian untuknya dari (syafa’at) itu.” Di samping mendapatkan pahala di masa sekarang, ia juga berarti menyegerakan kebaikan dan kebajikan untuk saudaranya, dan dengan begitu ia memiliki satu sumbangsih/jasa padanya. Juga, bisa jadi syafaatnya itu dapat menjadi jalan saudaranya mendapatkan apa yang diinginkannya atau sebagiannya.
5- Maka mengupayakan perkara-perkara kebaikan dan kebajikan yang mungkin terpenuhi dan mungkin pula tidak terpenuhi adalah suatu kebaikan yang disegerakan, serta upaya pembiasaan diri untuk menolong dalam kebaikan, serta membuka jalan untuk memberikan syafaat dalam hal-hal yang dipastikan atau diduga akan diterima. Sabda beliau: “Dan Allah pasti akan menetapkan melalui lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki-Nya” maksudnya: apa yang dikehendakiNya dari ilmu-Nya yang terdahulu tentang terjadi atau tidaknya sesuatu. Jadi yang diminta adalah memberikan syafaat, dan pahala akan dibalaskan untuknya; baik syafaat yang diberikan terpenuhi atau terhalangi hingga tak terwujud.
Tema hadits yang berkaitan dengan al quran :
1- Barang siapa yang berupaya dalam suatu urusan, lalu ia menghasilkan hal yang baik darinya, maka dia memperoleh bagian darinya.
مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا
Barang siapa yang memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) darinya.(QS. An-Nisa: 85).
2- Pada dasarnya kita dilarang untuk meminta minta meskipun dalam kondisi yang amat membutuhkan.
لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang Kaya Karena memelihara diri dari minta-minta. kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), Maka Sesungguhnya Allah Maha Mengatahui”.(QS. Al Baqarah : 273).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.