Edisi Rabu, 10 Januari 2024 M / 27 Jumadil Akhir 1445 H.
Topik kali ini adalah kumpulan hadits tentang silaturahmi dalam islam lengkap bahasa arab dan artinya. Islam sendiri selalu mengajarkan untuk berbuat baik dan menjalin tali silaturahmi baik itu kepada keluarga, sahabat/teman dan sesama umat islam lainnya. Banyak sekali dalil baik ayat Al-Quran dan hadits tentang silaturahmi yang menjelaskan bagaimana pentingnya menjalin silaturahmi antar sesama kaum muslimin.
Bahkan mereka yang memutus hubungan silaturahmi akan mendapatkan dosa. Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak menyambung silaturahmi. Contoh silaturahim seperti beramah tamah, saling berkunjung, bertegur sapa saat bertemu dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (١)
Artinya: Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.(QS. an-Nisa’ ayat 1)
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إنْ تَوَلَّيْتُمْ أنْ تُفْسِدُوْا فِي الأرْضِ وَتُقَطَِعُوْآ أرْحَامَكُمْ (محمد: 22)
Artinya: "Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan (silaturrahim) "? (QS. Muhammad ayat ke 22).
Ayat Al-Quran diatas hanyalah sedikit dari anjuran dan pentingnya menjalin persaudaraan dan tali silaturahmi. Selain itu masih banyak lagi hadits keutamaan silaturahmi yang akan kami share di artikel ini sekalgus bisa menjadi penjelasan agar kita tahu hikmah dan manfaat silaturahmi dalam islam.
Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang berkaitan dengan silaturahmi :
1. Hadits kesatu
” مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “
Artinya: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
2. Hadits kedua
” صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ “
Artinya:“Sambunglah orang yang memutuskan (hubungan dengan)mu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu” (HR Ahmad).
3. Hadits ketiga
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَجَلِهِ، فَلْيَتَّقِ اللَّهَ، وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang suka diluaskan rizkinya dan ditangguhkan ajalnya, hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturahim”.
4. Hadits keempat
وَعَنْ أبِى أيُّوبَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عليهِ
وسلم قَالَ : لاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أنْ يَهْجُرَ أخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَلْتَقِيَانِ
فَيُعْرِضُ هذَا وَيُعْرِضُ هذَا ، وَخَيْرُ هُمَا الَّذِى يُبْدَأُبِالسَّلاَمِ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
Artinya: Abu Ajjub Radhiyallahuanhu berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak dihalalkan seorang muslim memboikot saudara sesama Muslim lebih dari tiga hari, hingga bertemu masing-masing mengabaikan pada yang lain. Dan sebaik-baik keduanya ialah yang dahulu memberi salam.
5. Hadits kelima
عَنْ أبِيْ مُوسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ الله صَلّى اللهُ عليهِ وَسَلّمَ : “اَلمُؤمِنُ لِلْمُؤمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا”((روه مسلم)
Artinya: Abu Musa mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “Orang mukmin yang satu dengan lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan.”
6. Hadits keenam
” مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ “
Artinya: “Tidak ada dosa yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi” (HR Tirmidzi).
7. Hadits ketujuh
” إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيْسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ “
Artinya: “Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap hari Kamis malam Jum’at, maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturahmi” (HR Ahmad).
8. Hadits kedelapan
” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “
Artinya:“Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
9. Hadits kesembilan
إَنَّ اللهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ الرَّحِمُ فَقَالَتْ:هَذَا مَقَامُ الْعَائِذُ بِكَ مِنَ الْقَطِيْعَةِ. قَالَ: َنعَمْ, أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكَ وَأَقْطَعَ مَنْ َقطَعَكَ؟ قَالَتْ: بَلَى. قَالَ: فَذَلِكَ لَكَ ”
Artinya: “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”
10. Hadits kesepuluh
” لاَ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ عَلَى قَوْمٍ فِيْهِمْ قَاطِعُ رَحِمٍ “
Artinya:“Rahmat tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi” (HR Muslim).
11. Hadits kesebelas
” لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ “
Artinya:“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)” (HR Bukhari dan Muslim).
12. Hadits keduabelas
” تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ “
Artinya: “Engkau menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim).
13. Hadits ketiga belas
” الصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ وَعَلَى ذِي الرَّحِمِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ “
Artinya:“Sedekah terhadap orang miskin adalah sedekah dan terhadap keluarga sendiri mendapat dua pahala: sedekah dan silaturahmi.” (HR Tirmidzi).
14. Hadits keempat belas
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Artinya:”Seorang yang menyambung silahturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silahturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991).
15. Hadits ke lima belas
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنا الرَّحْمنُ، وَأَنا خَلَقْتُ الرَّحِمَ، وَاشْتَقَقْتُ لَهَا مِنِ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا بتَتُّهُ
Artinya:“Allah ’azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya.” (HR. Ahmad 1/194, shahih lighoirihi).
16. Hadits keenam belas
مَنِ اتَّقَى رَبَّهُ، وَوَصَلَ رَحِمَهُ، نُسّىءَ فِي أَجَلِه وَثَرَى مَالَهُ، وَأَحَبَّهُ أَهْلُهُ
Artinya:“Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari).
17. Hadits ketujuh belas
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ( مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ) .
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shalallahu alahi wa salam bersabda :
Barangsiapa yang ingin mudah (luas) rizkinya dan panjang umurnya hendaklah mempererat tali silaturahim
(HR. Bukhori dan Muslim).
Demikianlah kumpulan hadits tentang silaturahmi dalam islam bahasa lengkap tulisan arab dan artinya. Semoga dengan memahami dan memaknai hadits silaturahmi diatas, kita bisa lebih mempererat tali silaturahim dengan kerabat, sahabat dan kaum muslimin lainnya.
Semoga bermanfaat....
ONE DAY ONE HADITS
Rabu, 10 Januari 2024 M / 27 Jumadil Akhir 1445 H.
"Ancaman Pemutus Tali Silaturrahim"
وَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه قالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللَّه صلى الله عليه و سلم : "لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ” يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Artinya :
Dari Jubair bin Muth‘im Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.” (Muttafaqun ‘alaih).
Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas:
1. Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan, sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah.
2. Hadits tersebut di atas merupakan ancaman bagi orang yang memutuskan tali silaturahim yaitu tidak masuk surga. Ini menunjukkan bahwasanya permasalahan adab atau akhlak adalah permasalahan yang penting.
3. Diantara yang menyebabkan mendapat laknat dan masuk neraka jahannam adalah memutuskan tali silaturahim.
4. Meninggalkan dan memutuskan tali silaturahim maka akan mendapatkan ancaman dan akibat yang diperoleh, diantaranya adalah :
(1) Tidak akan diterima amal ibadahnya. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: “Sesungguhnya perbuatan anak cucu Adam diperlihatkan pada setiap Kamis malam Jum'at, maka tidak akan diterima amalnya orang yang memutus tali silaturahim.” (HR Ahmad)
(2) Akan terputus hubungannya dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: "... dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya."(HR. Bukhari dan Muslim).
(3) Tidak termasuk golongan yang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. dan hari akherat, karena salah satu tanda keimanan seseorang adalah senantiasa meghubungkan silaturahim.
(4) Akan dilaknat oleh Allah dan dimasukan kedalam neraka jahanam, sebagaimana QS. Ar-Ra'du: 25.
(5) Tidak akan masuk surga, sebagaimana hadits di atas.
Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :
1. Allāh menjelaskan bahwa memutuskan silaturahim merupakan salah satu sebab masuknya orang ke dalam neraka jahannam;
١- وَٱلَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِ ۞
“Orang-orang yang merusak janji Allāh setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allāh perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS: Ar-Ra’du: 25).
٢- فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوٓا۟ أَرْحَامَكُمْ ۞
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (QS. Muhammad: 22).
2. Ancaman yang keras juga, bahwasannya orang yang memutuskan silaturahim akan dilaknat oleh Allāh dan dibutakan penglihatan mereka dan dibuat telinga mereka menjadi tuli sehingga tidak bermanfaat bagi mereka ayat-ayat Allāh Subhanahu Wa Ta'ala.;
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰٓ أَبْصَٰرَهُمْ ۞
"Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allāh dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka."(QS: Muhammad: 23).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.