Senin, 21 November 2022

17 HADITS MENUNTUT ILMU YANG BISA JADI PENYEMANGAT BELAJAR UNTUK ANAK

Edisi Senin, 21 November 2022 M / 26 Rabi"ul Akhir 1444 H

Tidak hanya bagi kehidupan di dunia, menuntut ilmu dianjurkan dalam Islam. Terdapat dalil-dalil dari Al-Qur`an maupun hadits yang menjelaskan pentingnya menuntut ilmu. Pengetahuan agama ini perlu orangtua ajarkan pada anak agar si Kecil lebih semangat dalam belajar. 

Hal ini karena ilmu dan pengetahuan yang diajarkan pada anak akan bermanfaat bagi mereka saat menjalani kehidupan. Terlebih, setiap ilmu dan pengetahuan akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Jadi, sebaiknya anak memang diarahkan untuk menuntut ilmu agar tidak tertinggal. Pasalnya, pendidikan menjadi hal yang penting bagi setiap orang. Apa saja bunyi hadits menuntut ilmu? Simak penjelasan berikut ini :

1. Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap umat 

Jelaskanlah pada anak bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim. Tidak ada pengecualian karena sesungguhnya seluruh umat Islam wajib untuk belajar. Hal ini telah dijelaskan dalam hadits menuntut ilmu:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: "Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah no. 224).

2. Menuntut ilmu membawa seorang muslim pada kebaikan 

Menuntut ilmu termasuk perkara yang dapat membawa seorang muslim pada kebaikan. Mulai dari mendapatkan pahala hingga dipermudah langkahnya menuju surga.

Hal ini telah dijelaskan dalam hadits menuntut ilmu berikut: 

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًايَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا,سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الجَنَّةِ . رَوَاهُ مُسْلِم

Artinya: "Barang siapa menempuh satu jalan (cara) untuk mendapatkan ilmu, maka Allah pasti mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim).

3. Hadits menuntut ilmu tentang keberkahan 

Menuntut ilmu akan mendatangkan kebaikan. Dalam hadits lainnya juga disebutkan, menuntut ilmu dapat menghadirkan keberkahan, baik saat perjalanan ketika hendak menuntut ilmu maupun saat pulang. 

Hadits ini diriwayatkan oleh Tirmidzi. Berikut bunyinya:

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبُ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ

Artinya : "Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang."

4. Hadits menuntut ilmu dan keutamaannya 

Menurut hadits, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda bahwa menuntut ilmu memiliki keutamaan. Berikut bunyi doanya:

إِنَّكُمْ قَدْ أَصْبَحْتُمْ فِي زَمَانٍ كَثِيرٍ فُقَهَاؤُهُ، قَلِيلٍ خُطَبَاؤُهُ، كَثِيرٍ مُعْطُوهُ، قَلِيلٍ سُؤَّالُهُ، الْعَمَلُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعِلْمِ، وَسَيَأْتِي زَمَانٌ قَلِيلٌ فُقَهَاؤُهُ، كَثِيرٌ خُطَبَاؤُهُ، كَثِيرٌ سُؤَّالُهُ، قَلِيلٌ مُعْطُوهُ، الْعِلْمُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعَمَلِ

Artinya: "Sungguh kalian sekarang benar-benar berada di sebuah zaman yang banyak orang-orang faqihnya, sedikit para penceramahnya, banyak para pemberi, dan sedikit para peminta-minta. Amal di masa ini lebih baik daripada ilmu. Akan datang sebuah zaman nanti di mana sedikit orang-orang faqihnya, banyak para penceramahnya, sedikit para pemberi, dan banyak para peminta-minta. Ilmu di masa itu lebih baik daripada amal." (HR. Ath-Thabrani).

5. Menuntut ilmu akan bermanfaat hingga akhir hayat 

Tidak hanya mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan di dunia, menuntut ilmu juga akan membawa kebaikan hingga akhir hayat. Berikut hadits menuntut ilmu yang menjelaskannya:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: "Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak salih yang berdoa untuknya." (HR. Muslim).

6. Hadits menuntut ilmu dan doa Rasulullah yang menyertainya 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga akan mendoakan para umat Islam yang mencari ilmu di jalan Allah Subhanahu Wa Taala Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadits bahwa:

قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْبَحْرِ

Artinya: "Dari Abu Ad Darda` ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut." (HR. Ibnu Majah).

7. Hadits menuntut ilmu dan imbalan mendapat derajat yang tinggi 

Selain mendatangkan keberkahan, seorang muslim yang menuntut ilmu juga akan memiliki derajat lebih tinggi. Berikut bunyi haditsnya:

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ قَالَ يَرْفَعُ اللَّهُ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا بِدَرَجَاتٍ

Artinya: "Dari Ibnu Abbas Radhiyallahuanhu ketika menafsirkan ayat: (Allah meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian, dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Al-Mujadalah: 11); dia berkata maksudnya adalah “Allah meninggikan orang-orang yang diberi ilmu atas orang-orang yang beriman beberapa derajat." (HR. Darimi).

8. Hadits menuntut ilmu dan anjuran menghormati guru 

Seorang muslim yang telah memiliki ilmu ini nantinya akan lebih paham bagaimana cara beramal. Jadi, arahkanlah anak untuk rajin belajar karena menuntut ilmu akan menjadikan mereka lebih cerdas. Sehingga, anak dapat beramal dengan tepat. 

Jangan lupa mengajarkan anak untuk menghormati para guru yang memberikan ilmu Sebagaimana anjuran dalam hadits berikut:


تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani).

9. Hadits menuntut ilmu agar menjadi orang alim 

Dilansir NU Online, orang alim adalah orang beriman yang bermanfaat. Ia memiliki ilmu yang berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain.

أَفْضَلُ النَّاسِ المُؤْمِنُ العَالِمُ الذِي إِذَا احْتِيْجَ إليه نَفَعَ، وإن اسْتُغْنِيَ عنه أغْنَى نَفْسَه

Artinya: "Orang paling utama adalah seorang mukmin alim yang bermanfaat bila dibutuhkan dan mencukupi dirinya bila ‘tidak diperlukan." (HR Ibnu Asakir).

10. Tinta karya tulis ulama lebih berbobot dari darah para syuhada 

Hadits menuntut ilmu ini menegaskan tentang kemuliaan para ulama yang memiliki karya tulis. Dalam hadits tersebut, karya tulis ulama bernilai tinggi daripada darah orang yang mati syahid.

يُوْزَنُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِدَادُ العُلَمَاءِ بِدَمِ الشُّهَدَاءِ

Artinya: "Pada hari kiamat tinta (karya tulis) ulama ditimbang bersama tetesan darah syuhada. (Hasilnya lebih berat nilai tetesan tinta ulama sebagaimana riwayat lain)." (HR Ibnu Abdil Barr, Ibnun Najjar, Ibnul Jauzi, As-Syairazi, Al-Marhabi, dan Ad-Dailami).

11. Hadits menuntut ilmu sampai ke negeri Cina 

Bacaan hadits menuntut ilmu ini menegaskan tentang pentingnya belajar sampai ke tempat yang jauh. Simak bunyi haditsnya,

عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اطْلُبُوا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّينِ

Artinya: "Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu bahwa Rasullullah bersabda, `Tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China." (HR. Imam al-‘Uqaili dalam adh-Dhu’afâ’ (2/230).

12. Hadits menuntut ilmu dan jaminan surga 

Orang alim adalah ia yang tidak pernah puas dahaganya pada ilmu sampai ia tiba di surga. Berikut bunyi haditsnya:

لاَ يَشْبَعُ عَالِمٌ مِنْ عِلْمٍ حَتَّى يَكُونَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةُ

Artinya: "Seorang alim tidak adakan pernah kenyang terhadap ilmu sampai ujungnya adalah surga." (HR Al-Qudha’i dalam Musnad As-Syihab).

13. Hadits tentang cara menuntut ilmu 

Hadits ini menjelaskan 4 pilihan terbaik dalam menuntut ilmu. Dalam hadis menuntut ilmu ini, hindari pilihan kelima, yakni orang yang membenci ilmu dan pengetahuan.

كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا أَوْ مُسْتَمِعًا أَوْ مُحِبًّا وَلَا تَكُنِ الخَامِسَةَ أي مُبْغِضًا فَتَهْلِكَ 

Artinya: "Jadilah kamu seorang alim, pelajar, pendengar, atau pecinta (ilmu). Jangan kamu menjadi yang kelima, yaitu pembenci (ilmu), maka binasalah kamu." (HR Al-Bazzar, At-Thabarani, Al-Baihaki).

14. Keistimewaan orang yang menuntut ilmu 

Hadits menuntut ilmu ini menerangkan tentang orang yang bodoh lebih berbahaya ketimbang orang yang miskin harta. Berikut bunyinya:

لَا فَقْرَ أَشَدُّ مِنَ الجَهْلِ

Artinya: "Tidak ada kefakiran yang lebih (parah) dari kebodohan." (HR Abu Bakar bin Kamil pada Mu’jamnya, Ibnun Najjar, Ibnu Hibban, dan Al-Qudha’i).

15. Pahala orang berilmu yang memberikan petunjuk 

Ketika mengajarkan pada anak, coba beritahu hadis menuntut ilmu berikut. Hadis ini menegaskan tentang pahala berlipat yang akan didapatkan oleh orang berilmu yang memberikan petunjuk.

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى، كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ، لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

Artinya: "Siapa yang mengajak kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun." (HR. Muslim no. 2674).

16. Ilmu sebagai warisan nabi 

Hadits ini menjelaskan tentang keistimewaan ilmu. Para ahli ulama merupakan pewaris nabi. Ilmu ibarat warisan tak lekang waktu meski tidak berbentuk fisik.

Berikut bunyi hadits menuntut ilmu dan artinya:

اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

Artinya: "Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup." (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6297).

17. Wajah orang yang menuntut ilmu bersinar 

Berikut bunyi hadits menuntut ilmu. Hadits ini bisa dijadikan penyemangat bila anak susah belajar. Beritahu si Kecil bahwa menuntut ilmu dapat membuat wajahnya tampak berseri-seri.

نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ غَيْرَهُ، فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ، وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ

Artinya: "Semoga Allah menjadikan bercahaya seseorang yang mendengar hadits kami lalu menghafalnya hingga menyampaikannya kepada orang lain. Betapa banyak orang yang membawa (riwayat) fiqih kepada orang yang lebih faqih darinya. Betapa banyak orang yang membawa (riwayat) fiqih tetapi tidak faqih." (Shahih: HR. At-Tirmidzi no. 2656).

Itulah 17 hadits menuntut ilmu yang menjelaskan tentang keutamaan dan manfaat belajar dalam Islam. Mari, ajarkan pada anak kita agar mereka lebih bersemangat.

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.