Minggu, 20 November 2022

MAKNA DAN HIKMAH DIBALIK WAFATNYA PARA ULAMA

Ahad, 20 November 2022 M / 25 Rabi"ul Akhir 1444 H.

Ulama merupakan seseorang yang dikenal alim dan ahli dalam pengetahuan agama Islam. Mereka (para ulama) juga dikenal sebagai pembina atau pembimbing umat Islam dalam sisi keagamaan bahkan dalam sisi sosial kemasyarakatan. Kehadiran seorang ulama dirasa tepat sebagai rujukan bagi umat Islam untuk mempelajari atau bertanya seputar persoalan kehidupan, terutama yang menyangkut persoalan agama.

Dalam al-Qur’an, di mana Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman bahwa, “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami”. (QS. as-Sajdah [32]: 24). Kemudian dalam sebuah hadits juga diriwayatkan bahwa Nabi telah bersabda, “Senantiasa akan ada sekelompok dari umatku yang selalu menang memperjuangkan kebenaran sampai hari kiamat.”

Dengan wafatnya ulama, berarti Allah telah mulai mengangkat ilmu dari manusia. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“

[HR. Bukhari].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻳَﺘَﻘَﺎﺭَﺏُ ﺍﻟﺰَّﻣَﺎﻥُ ﻭَﻳُﻘْﺒَﺾُ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢُ ﻭَﺗَﻈْﻬَﺮُ ﺍﻟْﻔِﺘَﻦُ ﻭَﻳُﻠْﻘَﻰ ﺍﻟﺸُّﺢُّ ﻭَﻳَﻜْﺜُﺮُ ﺍﻟْﻬَﺮْﺝُ

“Zaman saling berdekatan, ilmu dihilangkan, berbagai fitnah bermunculan, kebakhilan dilemparkan (ke dalam hati), dan pembunuhan semakin banyak.

[HR. Muslim].

Selain itu, wafatnya para ulama juga sebagai tanda-tanda akan semakin dekatnya hari kiamat. Mengapa demikian? Ketika ilmu sudah diangkat dari muka bumi dan kemudian timbul kebodohan dan akhirnya kebatilan merajalela, maka itulah awal dari kehancuran. Seperti dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Termasuk tanda-tanda hari kiamat adalah diangkatnya ilmu dan teguhnya kebodohan”. (HR. Bukhari).

Berikut ini Daftar Ulama yang Wafat sejak 1 sampai 17 Januari 2021)

1. Habib Ja’far bin Muhammad Al Kaff Kudus (1 Januari 2021)

2. KHR.Muhaimin Asnawi – PP Al Asnawi Magelang (1 Januari 2021)

3. KHR.Abdullah Nachrowi – PP Ash-Shogiri Bogor (2 Januari 2021)

4. KH. Hasanudin – PP Nurul Bayan, Bandung Barat (3 Januari 2021)

5. KHR. Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir – PP Al Munawir Krapyak (4 Januari 2021)

6. Drs.M.Sai, M.HI – PP Nurul Yakin Malaka (5 Januari 2021)

7. KH.Muhammad Nuruddin A.Rahman – PP Al Hikam Bangkalan (9 Januari 2021)

8. Habib Abubakar bin Salim Al Hamid Bondowoso – (9Januari 2021)

9. KH.Zainuddin Badrus – PP Al Hikmah Kediri (10 Januari 2021)

10. KH.A. Yasin Asmuni – PP Hidyatut Thullab (11 Januari 2021)

11. Drs.H.Ibnu Hazen – LTMNU (12 Januari 2021)

12. Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber (14 Januari 2021)

13. Habib Tohir bin Yahya 14 januari 2021

14. Habib Ali Abdurrahman Assegaf 15 januari 2021

15. KH. Abdul Hamid-PP. Manbaul ulum Pemekasan 15 januari 2021

16. KH Muchin Noor 15 januari 2021

17. Habib Muhammad bin Achmad al-Attas ulama asal Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh. 17 Januari 2021

Al Fatihah…

Dengan demikian, wafatnya seorang ulama banyak memberikan pembelajaran. Menyadarkan kita bahwa setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. Dan hendaknya dari setiap peristiwa kematian dijadikan sebagai alarm pengingat diri bahwa hanya akhiratlah tempat kembali.

Kemudian hikmah di balik wafatnya para ulama, antara lain :

Pertama, wafatnya ulama adalah simbol terangkatnya ilmu yang bermanfaat. 

Kedua, wafatnya ulama berarti hilangnya lentera umat. 

Ketiga, wafatnya ulama berarti berhentinya sumber hikmah. Hikmah adalah intisari ilmu. Hikmah adalah buah ketika ilmu diiringi amal dan ibadah ritual diiringi ibadah sosial.

Keempat, wafatnya ulama berarti berkurangnya figur manusia yang tidak dikuasai hawa nafsu. 

Kelima, wafatnya ulama berarti lenyapnya sosok pelayan umat.  

Mari kita berdoa dengan tulus hati , semoga Para Ulama yang wafat beliau semua wafat dalam keadaan husnul khotimah dan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah. Semoga kita bisa memetik hikmah dibalik wafatnya para ulama untuk bisa terus melanjutkan estafet keilmuwan dan perjuangan mereka. Aamiin...

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.