Edisi Jum'at, 18 November 2022 M / 23 Rabi'ul Akhir 1444 H.
Ibnu Rusyd berpandangan, hakikatnya sains merupakan cara pembuktian (atau penguatan) terhadap kebenaran dan keberadaan Tuhan (al-Fashlul Maqâl). Dalam pandangan Ibnu Rusyd, alam diciptakan oleh Tuhan berdasarkan hukum-hukum yang berlaku dan mengitarinya, yaitu hukum kausalitas atau sebab-akibat. Alam diciptakan dengan potensi yang diletakkan Tuhan kepadanya, seperti api yang berpotensi membakar dan sebagainya (al-Kasyfu ‘an Manâhij Adillah).
Mengingkari adanya keteraturan dalam bingkai kausalitas adalah suatu kebodohan. (Tahâfutut Tahâfut). Lebih lanjut Ibnu Rusyd menjelaskan, pengetahuan manusia terhadap hukum-hukum alam disebut sebagai hikmah, dan tugas ilmuwan adalah menemukan hukum-hukum alam tersebut sebagai pengetahuan filosofis yang dapat diraihnya (al-Kasyfu). Al-Qur’an sendiri menjelaskan bahwa ‘Orang yang diberikan karunia hikmah merupakan manusia yang telah diberikan kebaikan yang banyak.’ (QS. al-Baqarah: 269).
Di satu sisi, cendikiawan muslim—sebagaimana abad pertengahan—memandang ilmu sebagai penguat agama. Islam memberikan ruang dan iklim yang cukup baik bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Said Aqil Siradj (1995) menjelaskan bahwa epistemology burhany sebagaimana semangat Al-Qur’an dan dipraktikkan dalam peradaban Yunani telah dipahami dan dikerjakan dengan baik oleh para cendikiawan muslim pada abad pertengahan itu. Di sisi lain, sains di dunia barat saat ini berkembang menjadi sangat sekuler dalam bingkai apa yang disebut sebagai ‘bebas nilai’.
Berikut ini adalah beberapa ilmuwan Muslim dunia :
1. Imam Ghazali, nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.
Beliau lahir di Iran tahun 1058 M. Beliau tokoh yang terkenal dalam bidang ilmu tafsir, ilmu fiqih, ilmu filsafat, dan ilmu akhlak. Karena keluasan ilmunya, beliau mendapat gelar Hujjatul Islam. Karya beliau diantaranya adalah Tahafut Al Falasifah, Huluqul Muslim, dan yang terkenal adalah Ihya Ulumuddin.
2. Al Mas'udi ;
Beliau menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum Maghelan dan Weber).
3. Al Idris (1154);
Beliau adalah ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.
4. Yaqut Hawami (1229);
Beliau membuat kamus geografi pertama berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi matematika dan politik.
5. Abu Al-Nasr Al-Farabi atau dikenali sebagai Al-Pharabius
Beliau di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains dan ahli falsafah Islam yang hebat di dalam dunia Islam pada ketika itu,beliau hidup antara tahun 870 - 950. Dia berasal dari Farab, Kazakhstan.
6. Ibnu Abdus Salam (abad 13);
Beliau merumuskan pertama kali tentang hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.
7. Safiuddin (1294);
Beliau memperkenalkan teori musik.
8. Al Mawsili (850);
Beliau adalah ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan morisko.
9. Abu Hasan Al Asy'ari
Beliau adalah tokoh ilmuwan muslim di bidang ilmu tauhid. Beliau lahir di Baghdad tahun 873 M. Ajaran Abu Hasan Al Asy'ari dikenal dengan paham Asy'ariah. Adapun ajaran Asy'ariah yang berkembang sampai saat ini adalah sifat wajib Allah Subhanahu Wa Ta'ala. ada 13 (wujud, qidam, baqa, mukhalafatul lilhawadis, qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, qudrat, iradat, ilmu, hayat. sama', bashar dan kalam) ditambah dengan 7 sifat maknawiyah (qadiran, muridan, aliman, hayyan, sami'an, basiran, mutakalliman), sehingga menjadi 20 sifat wajib bagi Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
10. Nur Al-Din Ibn Ishaq Al-Bitruji (1204)
Beliau dikenali sebagai Alpetragius) di dunia barat merupakan salah seorang ahli sains Islam.
11. Muhammad Abduh (Delta Nil, 1849- Alexandria, 11 Juli 1905)
Beliau adalah seorang pemikir muslim dari Mesir, dan salah satu penggagas gerakan modernisme Islam. Beliau belajar tentang filsafat dan logika di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan juga murid dari Jamal al-Din al-Afghani, seorang filsuf dan pembaharu yang mengusung gerakan Pan-Islamisme untuk menentang penjajahan Eropa di negara-negara Asia dan Afrika. Muhammad Abduh diasingkan dari Mesir selama enam tahun pada 1882, karena keterlibatannya dalam Pemberontakan Urabi. Di Libanon, Abduh sempat giat dalam mengembangkan sistem pendidikan Islam. Pada tahun 1884, ia pindah ke Paris, dan bersalam al-Afghani menerbitkan jurnal Islam The Firmest Bond. Salah satu karya Abduh yang terkenal adalah buku berjudul Risalah at-Tawhid yang diterbitkan pada tahun 1897.
12. al-Allamah al-Muhaddits al-Faqih az-Zahid al-Wara asy-Syaikh Abdul Muhsin bin Hammad al-Abbad al-Badr
Beliau lahir di Zulfa (300 km dari utara Riyadh) pada 3 Ramadan tahun 1353H (10 Desember 1934. Ia adalah salah seorang pengajar di Masjid Nabawi yang mengajarkan kitab-kitab hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud dan saat ini beliau masih memberikan pelajaran Sunan Turmudzi. Ia adalah seorang Alim Robbaniy dan pernah menjabat sebagai wakil mudir (rektor) Universitas Islam Madinah yang waktu itu rektornya adalah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.
13. Ahmad ibnu Yusuf al-Misri (835-912)
Beliau adalah seorang matematikawan, putra dari Yusuf ibnu Ibrahim yang juga seorang matematikawan. Ahmad ibnu Yusuf lahir di Baghdad, Irak dan kemudian pindah bersama bapaknya ke Damaskus pada tahun 839. Kemudian ia pindah lagi ke Kairo, dan dari sini lah namanya mendapat tambahan al-Misri (dari Mesir).
14. Abu-L'Abbas Ahmad ibn Khallikan
Beliau adalah sarjana Muslim Kurdi pada abad ke-13. Karyanya yang paling terkenal adalah Wafayat al-Ayan (Berita Kematian Laki-laki Ulung) atau lebih dikenal sebagai Kamus Biografis. Dia lahir Irbil, 22 September 1211 -Damaskus, Suriah dan meninggal 30 Oktober 1282. Menurut Encyclopedia Britannica, ibn Khallikan memilih bahan faktual untuk biografinya dengan sangat baik dari sisi pengetahuan akademis dan buku ini juga menyebutkan ia adalah seorang yang menyumbangkan sumber berharga untuk karya kontemporer dan berisi petikan dari biografi yang lebih awal yang sudah tidak lagi ada. Ia mulai mengerjakan karya ini dari tahun 1256 sampai dengan tahun 1274.
15. Said Al-Andalusí (Almería, 1029 – Toledo, 1070) “Al-Tulaytuli” (dari Toledo)
Adalah seorang qadi, ilmuwan dan sejarawan Al-Andalus. Karyanya yang terkenal adalah Tabaqat Al-Umam (Klasifikasi Bangsa-Bangsa), yang banyak dipelajari oleh para sejarawan. Karyanya yang lain adalah Kumpulan Sejarah Bangsa Arab dan Non-Arab, dan Koreksi Pergerakan Bintang-Bintang.
16. Jafar Muhammad bin Musa bin Shakir Banu Musa, (800 – 873)
Adalah seorang astronom dan matematikawan dari Baghdad. Ia bersama kedua saudaranya (Ahmad Banu Musa dan Hasan Banu Musa) sangat aktif menerjemahkan berbagai buku sains dari manuskrip Yunani dan Pahlavi ke dalam bahasa Arab pada masa kekhalifahan Al-Ma’mun.
17. Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad / Ibnu Rushd / Ibnu Rushdi / Ibnu Rusyid / Ibnu Rusyd / Averroes (Spanyol, 1126 – Maghribi, 1198)
Meneliti: falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Beliau lahir tahun 1126 – Marrakesh, Maroko, dan meninggal di Maghribi 10 Desember 1198, beliau adalah ahli falsafah dari Spanyol (Andalusia) yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam.
Adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada fahaman sekularisme.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.
Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya. Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedik.
Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai “Kadi” (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.