Jumat, 31 Maret 2023

PAHALA SHALAT TARAWIH DI BULAN RAMADHAN

Edisi Jum'at, 31 Maret 2023 M / 9 Ramadhan 1444 H.

Bulan Ramadhan tentunya bulan yang penuh kebaikan dan selalu dinanti nantikan kehadirannya. Bulan Ramadhan memiliki berbagai amal ibadah yang secara langsung menjadi tradisi seperti sahur, berbuka puasa, membaca Al Qur’an, memperbanyak amal kepada fakir miskin, dan tentunya yang tak pernah ketinggalan ialah ibadah shalat Tarawih. Di bulan Ramadhan, masjid masjid dan mushala ramai terutama pada awal dan akhir Ramadhan karena banyaknya orang yang menjalankan shalat Tarawih secara berjamaah. 

Namun, karena hawa nafsu dan iman yang lemah, terkadang shalat tarawih dilakukan dengan tidak teratur, semangat di awal, lemah dan malas di pertengahan, dan kembali semangat lagi di akhir karena menyadari bahwa Ramadhan segera berakhir. Padahal shalat tarawih sangat baik dilakukan kapanpun dan memiliki pahala yang luar biasa jika dilakukan dengan istiqomah dan ikhlas. Apa saja pahalanya? Mari simak dalam artikel berikut, 17 pahala shalat tarawih di bulan Ramadhan.

1. Pahala Shalat Semalaman 

Tidak hanya pahala sahur di bulan Ramadhan yang akan didapatkan oleh umat muslim, namun juga Pahala shalat tarawih, yang pertama ialah akan mendapatkan keistimewaan pahala seperti shalat semalaman penuh. Walaupun shalat tarawih dilakukan dalam 8 rakaat, 20 rakaat, dan sebagainya, namun jika dilakukan dengan ikhlas dan hanya karena Allah akan mendapat pahala tersebut. “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327).

2. Bebas Dosa Seperti Baru Lahir 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah shalat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam pertama ialah membebaskan seorang mu’min dari dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan ibunya”. (Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu). Jelas dari hadist tersebut bahwa shalat tarawih yang dilakukan dengan ikhlas disertai taubat sungguh sungguh akan diampuni dosanya. Amalan penghapus dosa maksiat salah satunya ialah bertaubat dengan sungguh sungguh dan rutin shalat wajib serta shalat sunnah.

3. Pahala Seperti Membaca Kitab Suci 

“Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam keempat akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang membaca kitab suci Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an”. (Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu). Orang yang menjalankan shalat tarawih dengan ikhlas akan mendapat pahala seperti membaca kitab suci dengan disempurnakan dengan seluruh amalan di bulan Ramadhan. keutamaan membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan didapat dari pahala melakukan shalat tarawih.

4. Keberkahan Dunia Akherat 

“Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam kesepuluh akan diberikan karunia yaitu mendapat kebaikan kesejahteraan di dunia dan di akhirat”.  (Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu). Kebaikan dunia dan akherat akan didapat oleh orang yang melakukan shalat tarawih dengan sungguh sungguh dan puasa dengan hati yang ikhlas. cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an dapat dilakukan dengan cara memperbanyak shalat dan doa di bulan Ramadhan.

5. Pahala Wajah yang Bercahaya 

Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam kedua belas akan datang nanti di hari qiyamah, mukanya akan bercahaya laksana bulan purnama. Ini menandakan bahwa dia termasuk orang yang selamat di akhirat. Tentunya dengan disertai ibadah Ramadhan dan akhlak yang baik serta niat suci hanya karena Allah, bukan untuk dipamerkan atau karena riya. cara menghindari riya dapat dilakuakan dengan menjalankan tarawih karena Allah, bukan untuk agar dipuji orang lain.

6. Mudah Masuk Surga 

Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam keenam belas, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mencatat dirinya bebas serta selamat dari api neraka dan mendapat kemudahan masuk ke surga. Jelas bahwa orang yang menjalankan ibadah dengan sempurna baik di bulan Ramadhan dan sepanjang hari di bulan lainnya akan mendapatkan pahala berupa masuk surga.

7. Pahala Haji 

Pada malam kedua puluh sembilan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberinya pahala 1000 (seribu) haji yang diterima. Tentu sebuah pahala yang luar biasa. Pahala tersebut tidak didapat oleh sembarang orang, namun untuk orang orang yang jelas baik hatinya dan hal tersebut tidak ada yang bisa menilai selain Allah karena hanya Allah yang mengetahui hati manusia.

8. Pahala Berupa Diangkat Derajatnya 

Pada malam keduapuluh delapan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat baginya 1000 (seribu) derajat dalam surga. Orang yang rutin menjalankan shalat baginya akan diangkat derajatnya oleh Allah, tentu saja yang menjalankan dengan ikhlas dan melaksanakan semua rangkaian ibadah bulan puasa dengan lengkap serta melakukan semuanya hanya karena Allah.

9. Jauh dari Azab Kubur 

Pada malam kedua puluh lima, Allah Subhanahu Wa Ta'ala membebaskannya dari azab kubur. Orang yang rajin shalat, mulai dari shalat wajib 5 waktu dan shalat sunnah yakni shalat tarawih dengan rutin dan dilakukan terus menerus sepanjang bulan Ramadhan tentu akan mendapatkan pahala yang banyak dan jauh dari azab kubur.

10. Pahala Bagaikan Mati Syahid 

Pada malam kedua puluh, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikannya pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh). Mati syahid ialah orang yang mati dalam membela islam dan dibebaskan dosa dosanya. Pahala tersebut juga akan didapat oleh orang yang rajib beribadah dan rajin menjalankan segala amal kebaikan termasuk tarawih di bulan Ramadhan.

11. Pahala Memberi Teladan 

Orang yang rajin menjalankan shalat tarawih tentu akan memberi teladan pada orang lain tentang ibadah baik yang dilakukannya, jika hal tersebut diikuti oleh orang lain, maka orang tersebut juga akan mendapat pahala mulia karena telah memberi contoh yang baik pada orang lain dan mengarahkan orang lain pada jalan kebaikan.

12. Pahala Ibadah Ramadhan yang Sempurna 

Puasa tentu tidak cukup untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan, harus disertai ibadah lain seperti membaca Al Qur’an dan shalat tarawih. Pahala shalat tarawih di bulan Ramadhan ialah akan mendapat pahala ibadah yang sempurna karena telah menjalankan segala rangkaian ibadah dengan sungguh sungguh dan lengkap karena Allah.

13. Pahala Besar Jika Istiqomah 

Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada ‘Aisyah radyillahu anha tentang salat rasulullah di bulan Ramadan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah kerjakan (tathawwu’) di bulan Ramadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka’at  (yaitu) Ia shalat empat (raka’at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka’at)  jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka’at“.[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim].

Banyak orang yang menjalankan shalat tarawih dengan tidak rajin, yakni menjalankan di awal Ramadhan dan malas di pertengahan, kemudian rajin lagi di akhir sebagaimana yang kita lihat di masjid masjid karena banyak yang sibuk dengan duniawi. Orang yang istiqomah yakni menjalankan ibadah shalat tarawih secara rutin maka akan memiliki pahala yang lebih besar.

14. Seperti Sahabat Rasulullah 

Allah maha adil dalam memberikan pahala bagi hambaNya, jika ada orang yang rajin melakukan shalat tarawih tentu akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang orang terdahulu yang menjalankan ibadah shalat tarawih asalkan sungguh sungguh dijalankan dengan keikhlasan hati dengan mengharap ridho Allah semata dan mencontoh teladan sahabat sabahat Rasulullah yang mulia sikap dan tingkah lakunya.

15. Pahala Mengikuti Sunnah Rasul 

Hadits Nu’man bin Basyir, Radhiyallahu anhu : Ia berkata: “Kami melaksanakan qiyamul lail (tarawih) bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam 23 bulan Ramadhan, sampai sepertiga malam. Kemudian kami shalat lagi bersama beliau pada malam 25 Ramadhan (berakhir) sampai separoh malam. Kemudian beliau memimpin lagi pada malam 27 Ramadhan sampai kami menyangka tidak akan sempat mendapati sahur.” [HR. Nasa’i, Ahmad, Al Hakim. Shahih].

Shalat tarawih termasuk amal ibadah sunnah selama bulan Ramadhan yang dicontohkan oleh Rasulullah, tentu orang yang menjalankan akan mendapat pahala yang luar biasa karena telah mengikuti sunnah Rasul sehingga ia mendapat petunjuk dan jalan lurus di setiap langkahnya dengan terus istiqomah mengikuti sunnah Rasul.

16. Pahala Shalat Paling Utama 

“Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu. Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dilakukan secara berjama’ah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih”. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9633).

Shalat tarawih termasuk shalat yang utama untuk dijalankan karena merupakan shalat yang melengkapi amal ibadah selama bulan Ramadhan, tentu amal yang istimewa ini harus dilaksanakan dengan sungguh sungguh karena tidak bisa dilakukan di bulan lain. sebuah anugrah bagi yang bisa bertemu bulan Ramadhan dan menjalankan ibadah dengan nyaman.

17. Mendapat Ampunan Dosa 

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).  Ampunan dosa tentu akan didapatkan oleh orang yang rutin menjalanan ibadah dengan lengkap dan bertaubat akan dosa dosanya sehingga bulan Ramadhan benar benar memberikan keberkahan untuknya.

Semoga bermanfaat...

Kamis, 30 Maret 2023

PAHALA KHATAM AL QUR'AN DI BULAN RAMADHAN

Edisi Kamis, 30 Maret 2023 M / 8 Ramadhan 1444 H.

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulannya Al Qur’an. Sebuah bulan yang dipercaya sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an. Ibnu Katsir menyebutkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang disanjung Allah dan dipilih oleh-Nya sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an. Hal inilah yang membuat bulan Ramadhan menjadi istimewa. Tersurat dalam firman-Nya:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)”...(Al Baqarah : 185)

Setiap kali bulan Ramadhan, sering kita melihat atau barangkali diantara kita banyak yang membaca Al Qur’an sepanjang malam atau di sela sela waktu dengan tujuan untuk mengkhatamkan mendapatkan keutamaan membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan.

Memang hal tersebut sudah menjadi kebiasaan yang dilakukan sejak jaman terdahulu. Mengkhatamkan Al Qur’an sekaligus mempelajarinya memang tepat dilakukan di bulan Ramadhan agar lebih memahami isinya sehingga setelah bulan Ramadhan diberi hidayah untuk tetap selalu membacanya. Pahala mulia apakah yang terkandung di dalamnya hingga banyak umat mukmin yang melakukan hal tersebut? Mari simak dalam artikel tausiah berikut, 17 pahala khatam Al Qur’an di bulan Ramadhan.

1. Menyempurnakan Ibadah Puasa 

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185). Bulan puasa ialah bulan dimana Al Qur’an diturunkan, sejak jaman dahulu di bulan tersebut semua umat islam berlomba untuk memahami maknanya dan mengambil hikmahnya serta salah satu cara menambah pahala di bulan Ramadhan.

Di jaman modern ini yang sudah memiliki banyak kemudahan untuk mempelajarinya, maka wajib lebih taat dan memberi target kepada diri sendiri agar disiplin dalam membaca Al Qur’an agar bisa menyelesaikan membacanya hingga khatam sehingga kita memiiki amal bulan ramadhan yang sempurna sebagai bentuk ikhtiar untuk mendapat keberkahan yang sempurna pula.

2. Pahala Ibadah Sunnah Terbaik 

“Mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan bagi orang yang berpuasa bukanlah perkara yang wajib. Akan tetapi sebaiknya seseorang memperbanyak membaca Al-Quran di bulan Ramadhan” (Majmu’ Fatawa wa Rasail 20/516). Memang tidak berdosa jika ada orang yang tidak khatam, namun tentu lebih baik jika bisa menjalankan ibadah sunnah yang dicintai Allah dan telah dicontohkan oleh Rasulullah tersebut. itulah salah satu keutamaan dan pentingnya mengenal Rasulullah.

3. Amal yang Mulia 

Bahwa Imam membaca Al-Quran seluruhnya (sampai khatam) bersama jamaah pada Bulan Ramadhan termasuk dalam mudarasah ini (yaitu mudarasah Nabi Shallallahu ’alaihi wa salam bersama malaikat Jibril alaihissalam). Oleh karena itu Imam Ahmad rahimahullah suka terhadap Imam yang mengkhatamkan Al-Quran. Ini merupakan amal para salaf yaitu mendengarkan Al-Quran seluruhnya. 

Membaca Al Qur’an sampai khatam ternyata telah dilakukan oleh para ulama sejak dahulu hingga sekarang dan dipandang sebagai amalan yang mulia. Mungkin kita memang orang yang belum sempurna dan belum memiliki sifat rajin yang kuat seperti para ulama, tapi tentu tidak ada salahnya berusaha untuk sesuatu yang baik sehingga memiliki jiwa tenang dalam islam.

4. Pahala Menuntut Ilmu 

Khatam Al Qur’an di bulan ramadhan sama seperti belajar atau menuntut ilmu, ayat ayat Al Qur’an tentang ilmu menjelaskannya yakni sebab  ketika membaca sekaligus berusaha memahami maknanya, dan Allah menyukai hambaNya yang berilmu serta memberinya derajat lebih tinggi dibanding mahklukNya yang lain. “yaitu mempelajari (mudarasah) semua ayat Al-Quran yang turun” ( Al-Jami’ fi Gharib Hadits, 4/64).

5. Pahala Seperti Shalat Sepanjang Malam 

Sungguh luar biasa, membaca AL Qur’an dengan rutin tiap malam akan dianggap seperti melakukan shalat semalamam, apalagi jika hal tersebut dilakukan sepanjang hari di bulan Ramadhan hingga khatam, tentu lebih luar biasa. “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam” ( HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).

6. Pahala Mengikuti Sunnah Rasul 

Dahulu malaikat jibril mengajarkan Al Qur’an secara langsung kepada Rasulullah setiap bulan Ramadhan, sebab itu termasuk amalan yang mulia jika dilakukan khatam yakni mengikuti apa yang telah Rasulullah lakukan. “Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan).” ( HR. Bukhari no. 4614).

7. Pahala Memahami Isinya 

Khatam Al Qur’an tentu akan jauh lebih bernilai di mata Allah jika disertai dengan memahami maknanya agar bisa mengamalkannya pada orang lain dan dalam kehidupan sehari hari. sebab itu pahala lebih akan didapat jika dilakukan sambil dipahami. “Dan Bacalah Al-Qur’an dengan perlahan-lahan (tartil)” (Al-Muzzammil 4).

8. Dijauhkan dari Sesat 

“…Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Thaha: 123). Di dalam Al Qur’an terdapat begitu banyak petunjuk, dengan membaca dan memahami maknanya, maka ia akan terus mengingat dan mencegahnya dari perbuatan yang salah sehingga ia jauh dari sesat baik di bulan Ramadhan maupun bulan berikutnya.

9. Pahala Terhindar dari Azab Alllah 

“Barangsiapa berpaling dari Al Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat.” (Thaha: 100). Di hari kiamat nanti, ayat ayat Al Qur’an yang dibaca selama bulan Ramadhan akan menjadi jalan cahaya baginya sehingga ia terhindar dari azab. Seluruh tubuhnya akan bersaksi bahwa ia seorang hamba yang mencintai Al Qur’an.

10. Dijauhkan dari Penyakit Hati 

Bulan ramadhan ialah bulan dimana banyak orang memohon petunjuk lebih dalam lagi mengenai islam atau hal apapun, hal itu bisa didapat dengan membaca Al Qur’an agar terhindari dari penyakit hati. “Hai manusia, telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus: 57).

11. Pahala Seperti Sebaik Baik Manusia 

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari). Bulan ramadhan akan menjadikan seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya jika mampu istiqomah dalam beramal terlebih jika selalu beramal membaca kitab suci Al Qur’an yang diturunkan Allah hingga menjadi sebaik baik manusia di mata Allah Ta'ala.

12. Mengikuti Perintah Allah 

“Tidak boleh dengki kecuali dalam dua perkara, yaitu: orang yang dikaruniai Allah Al-Qur’an lalu diamalkannya pada waktu malam dan siang, dan orang yang dikaruniai Allah harta lalu diinfakkannya pada waktu malam dan siang.” (Hadits Muttafaq alaih). Jelas bahwa khatam Al Qur’an di bulan Ramadhan artinya bisa menjalankan perintah Allah dengan sempurna dan megikuti petunjukNya.

13. Berlomba dalam Kebaikan 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyukai hambanya yang mengejar waktu untuk melakukan kebaikan, salah satunya ialah menjalankan ibadah khatam Al Qur’an di bulan Ramadhan. Dengan melakukan ibadah tersebut, ia telah berlomba untuk mengalahkan diri sendiri dan mengatur waktu antara kesibukan dunia dan membaca Al Qur’an, dan terbukti bahwa ia tidak mementingkan dunia semata.

14. Mulia di Mata Allah 

Orang yang khatam Al Qur’an dengan kesungguhan dan niat semata karena ingin mencapai ridho Allah Ta'ala maka akan mendapat kemuliaan dan derajat yang lebih tinggi dibanding manusia lainnya. Hal itu jelas sebab ia juga melakukan amalan yang berbeda yang menjadikan Allah dan akheratnya menjadi prioritas baginya. Tentu amalan yang luar biasa.

15. Pahala Tinggi Jika Dikerjakan dengan Khusyu’ 

Agar supaya bersegera dan tidak membaca secara perlahan-lahan. Ia tidak mencari kekhusyu’an dan tuma’ninah. Bahkan mencari hal ini (khusyu’ dan tuma’ninah) lebih utama daripada perhatian terhadap mengkhatamkan” (Majmu’ Fatawa bin Baz 15/324, Asy Syamilah). Maksud dari pendapat ulama tersebut ialah, khatam Al Qur’’an wajib dilakukan dengan khusyu’ agar mendapatkan pahala yang tinggi, dan hal tersebut hanya Allah yang mengetahui tingkat kekhusyu’kannya.

16. Pahala Mengikuti Teladan Rasulullah 

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).

Barang siapa yang mengikuti teladan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentu akan mendapatkan pahala yang tinggi dan mendapat syafaat di akherat nanti. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membaca Al Qur’an sampai khatam sehingga mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah serta kelak di akherat diakui sebagai umatnya.

17. Pahala Mendapatkan Berkah Ramadhan 

Berkah ramadhan dapat dicari dari apapun yang berhubungan dengan perintah Allah dan sunnah Rasul, salah satu yang jelas memiliki pahala ialah khatam Al Qur’an dimana di bulan ramadhan yang mulia, setiap kali membaca Al Qur’an tiap huruf akan dihitung sebagai pahala dan tiap huruf tersebut memiliki pahala yang jauh berlipat dibanding ketika dilakukan di bulan lainnya.

Demikian artikel kali ini, semoga dapat dipahami oleh anda dan menjadi semangat yang lebih tinggi untuk melakukan segala amalan ibadah di bulan Ramadhan. 

Semoga bermanfaat....

Rabu, 29 Maret 2023

PAHALA BERSEDEKAH DI BULAN RAMADHAN YANG ISTIMEWA

Edisi Rabu, 29 Maret 2023 M / 7 Ramadhan 1444 H.

Sedekah artinya memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain, baik itu berupa uang, pakaian, atau makanan kepada orang yang membutuhkan. Sedekah sering diberikan kepada fakir miskin atau orang yang kekurangan. Di bulan puasa sering kita melihat banyaknya orang yang bersedekah, mulai dari memberi makanan atau bantuan di panti asuhan, memberi makan pengemis dan pengamen di jalan, hingga orang orang kaya yang secara terbuka mengumumkan akan memberikan daging atau sembako di tanggal tertentu yang langsung diserbu oleh warga.

Kenapa banyak orang yang melakukan hal tersebut? apakah karena ingin mendapat hikmah sedekah dalam islam selama bulan Ramadhan? tentunya yang terbaik karena ingin menjadikan jalan ibadah kepada Allah dan menyempurnakan amalan di bulan puasa serta meringankan beban orang atau berbagi pahala. Apa yang akan didapat oleh orang tersebut? Mari simak selengkapnya dalam artikel tausiah berikut, 17 pahala bersedekah di bulan Ramadhan.

1. Pahala Ampunan Dosa 

Pahala bersedekah yang pertama ialah mendapatkan ampunan dosa. Di bulan Ramadhan tentu orang orang beramai ramai bersedekah dengan niat mendapat ridhoNya, ternyata selain ridho jika dilakukan dengan ikhlas, juga mendapat ampunan dosa karena telah peduli dan berbuat baik pada sesama. “Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, 614). sedekah menurut islam memang memiliki banyak kebaikan terlebih jika dilakukan di bulan puasa yang penuh kebaikan pula.

2. Menambah Berkah Ibadah 

“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588). Orang yang bersedekah selama bulan Ramadahan tak perlu khawatir akan kekurangan sesuatu untuk kebutuhan lebaran atau kebutuhan sehari hari di hari hari ke depannya, jika memang dilakukan dengan niat semata karena Allah,baginya dijamin berkah dalam ibadah termasuk rezekinya. keutamaan sedekah di bulan ramadhan ini tentunya tak boleh disia siakan oleh semua umat muslim.

3. Menyempurnakan Rangkaian Ibadah Ramadhan 

Ibadah bulan puasa sungguh terasa tidak sempurna tanpa sedekah, ibadah bulan puasa tentu dimaksudkan untuk ikut merasakan bagaimana rasa lapar dan haus yang dialami oleh orang orang miskin, tentunya akan lebih afdol jika turut memberi sebagian rezeki yang kita miliki untuk orang yang membutuhkan tersebut salah satunya dengan mendapatkan manfaat sedekah anak yatim. “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18).

4. Pahala Jihad di Jalan Allah 

Pahala bersedekah di bulan Ramadhan juga akan mendapatkan kenikmatan dianggap sebagai pahala jihad karena telah berjuang dan memberi bantuan kepada orang orang yang membutuhkan di jalan Allah. “Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027). 

Keutamaan jihad dalam islam bisa didapatkan dengan sedekah, sungguh luar biasa.

5. Pahala Jauh dari Azab Kubur 

“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR.Thabrani).

Sedekah yang telah diberikan selama bulan Ramadhan tidak dinilai dari banyak dan sedikitnya, namun dari ikhlas dan niatnya. Jika semuanya baik di mata Allah, maka hal tersebut akan memadamkan api di alam kubur dan ia mendapatkan ketenangan di dalamnya.

6. Sedekah Ramadhan Dijamin Surga 

Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.’” (HR. Muslim no.1151). Jelas dari hadist tersebut bahwa setiap amalan di bulan puasa akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat pahalanya, termasuk bersedekah. Itulah yang akan menjadi jalan terang menuju surga.

7. Memiliki Rezeki Berkah Selama Ramadhan 

“sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar gunung Uhud” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”).

Sedekah yang dimaksud dalam hadist tersebut yang bisa berkembang hingga sebesar gunung uhud ialah pahalanya, yakni yang diberikan Allah, besar pahalanya akan mengikuti besarnya rasa ikhlas dalam melakukan hal tersebut. sebab itu wajib untuk selalu berniat sedekah hanya karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena duniawi.

8. Pahala Mengikuti Sunnah Rasul 

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya.” (HR. Bukhari no. 1443).

Makna dari hadist tersebut ialah, orang yang bersedekah memiliki kenikmatan bagaikan memakai pakaian yang longgarkan nyaman di alam akherat nanti, hingga ia merasa sangat tenang dan tidak merasakan sesuatupun yang menyakitinya. Hal itu ialah sebuah perumpamaan, bahwa apa yang disedekahkan akan menjadi suatu keindahan yang menentramkan.

9. Menghalangi Maksiat pada Ramadhan 

“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah.” (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: “Hasan shahih”). Bulan Ramadhan walaupun syetan terkurung, tetap bisa terjadi perbuatan maksiat sebab manusia memang memiliki hawa nafsu, dengan sedekah, akan menutup peluang untuk melakukan hal tersebut karena mendapat petunjuk dari Allah.

10. Bukti Kesungguhan Ibadah Ramadhan 

“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223). Sedekah dinilai sebagai salah satu bukti kesungguhan dalam bulan ramadhan, yakni kesungguhan untuk mengasihi orang lain dan berbagi. Sedekah menunjukkan bahwa orang tersebut benar benar merasakan susahnya berada dalam keadaan lapar dan haus sehingga membantu orang lain agar setidaknya dapat berkurang kesusahannya dan bisa hidup dengan layak.

11. Perlindungan di Hari Kiamat 

“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421). Orang yang bersedekah di bulan ramadhan, pada hari kiamat nanti ia akan terlindung dari kesusahan karena amalan sedekah yang dilakukannya memberikan jalan yang terang dan perlindungan.

12. Dilindungi dari Azab 

Sedekah artinya menolong orang lain, orang yang hobi menolong orang lain, terlebih di bulan Ramadhan, tentunya akan mendapat pertolongan pula dari Allah di dunia dan di akherat. “Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 99).

13. Pahala Membahagiakan Orang Lain 

“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”).

Jelas bahwa orang yang bersedekah ialah salah satu tipe orang yang memiliki kedudukan tinggi di mata Allah sebab ia membahagiakan sesamanya dan berusaha untuk memberi manfaat pada sesama. Apa yang dilakukan seseorang di dunia, itulah yang akan dituai di akherat. orang yang membahagiakan orang lain, maka di akherat nanti ia juga akan bahagia.

14. Jauh dari Akhlak yang Buruk 

“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033). Orang yang meminta minta padahal ia punya kemampuan adalah orang yang hina, sedangkan orang yang memberi padahal mungkin ia sendiri tidak mampu atau tidak dalam hidup yang nyaman, maka hal tersebut jauh lebih baik di mata Allah.

Sedekah di bulan Ramadhan tak perlu harus dilakukan oleh orang yang kaya atau menunggu sukses atau menunggu sesuatu, misalnya ketika mencapai sesuatu atau ketika memiliki sesuatu. Sedekah yang dilakukan dengan cara demikian artinya tidak dilakukan dengan tulus karena mengajukan syarat dan mencari alasan. Sebaiknya lakukan sedekah sesuai kemampuan terlebih di bulan Ramadhan yang penuh berkah dan jalan kebaikan.

15. Pahala Sebagai Mukmin Sejati 

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi). Tanda mukmin yang sejati ialah melakukan ibadah dalam dua sudut, yakni yang berhubungan dengan Allah dan berhubungan dengan manusia.

Mungkin mudah bagi semua orang berbuat baik kepada Allah karena Allah memang maha baik dan memberi segala kenikmatan, namun hanya orang mukmin yang mampu berbuat baik kepada sesama manusia dan selalu peduli dengan sesama tanpa memikirkan balasan yang didapat atau kemungkinan balasan baik yang diberi oleh orang tersebut.

16. Menahan Diri dari Membelanjakan Harta yang Mubazir 

Sedekah adalah salah satu kontrol diri kita agar membelanjakan harta secara cermat dan cerdas. Di bulan Ramadhan, walaupun berpuasa biasanya kebutuhan berbelanja menjadi berkali kali lipat karena harus menyiapkan lebaran dan berbagai silahtuturahmi yang membuat kita juga harus keluar uang lebih.

Untuk itu, adanya sedekah adalah menahan diri kita agar tidak banyak berbelanja hanya untuk kepentingan diri kita sendiri, melainkan ada kepekaan sosial terhadap saudara lainnya yang membutuhkan uluran tangan. Tentu itu akan lebih bermakna karena kita telah memberikan dan membagikan harta tersebut pada saudara kita sendiri.

17. Menambah Empati Pada yang Membutuhkan 

Saat bulan puasa, kita juga dilatih oleh Allah untuk membisakan diri berempati. Untuk itu saat puasa kita menahan lapar dan haus maka kita akan bisa merasakan empati pada mereka yang membutuhkan. Rasa lapar dan haus tidak akan kita temukan jika kita masih dalam keadaan kenyang atau bersenang-senang. Dengan puasa, kita bisa merasakan betul apa yang orang kekurangan rasakan.

Untuk itu, saat bulan Ramadhan saat yang pas untuk bisa bersedekah sebagai wujud empati pada masyarakat yang tidak mampu. Rasa empati juga akan kita rasakan apabila kita bisa memberikan sedekah tersebut yang bermanfaat dan bermakna bagi diri kita sendiri. Untuk itu, Allah akan melipatgandakan pahala sedekah yang kita lakukan di bulan Ramadhan.

Demikian artikel kali ini, ternyata sungguh luar biasa  pahala sedekah di bulan ramadhan. Jangan lupa untuk menerapkan di kehidupan sehari hari dan membagikan wawasan ini  ke orang lain agar memiliki pahala yang terus menerus mengalir. Semoga menjadi penyemangat anda dalam menjalankan ibadah sedekah di bulan Ramadhan. Terima kasih.

Semoga bermanfaat....

Selasa, 28 Maret 2023

KEAJAIBAN DOA DI BULAN RAMADHAN

Edisi Selasa, 28 Maret 2023 M / 6 Ramadhan 1444 H.

Sebagaimana yang kita ketahui, bulan Ramadhan ialah bulan yang amat mulia di dunia ini dan memiliki nilai yang begitu indah serta berharga di mata Allah Ta'ala dan di mata orang orang mukmin. Sepanjang bulan, orang orang mukmin yang bersungguh sungguh mendekatkan hatinya kepada Allah Ta'ala selalu menantikan datangnya bulan Ramadhan dan berharap dalam doanya untuk bisa bertemu serta melakukan amalan di dalamnya.

Sebab itu tak sedikit pula saudara saudara muslim kita memanfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Memang doa di bulan Ramadhan lebih mulia dan lebih banyak peluang untuk dikabulkan, namun tentu saja tetap disesuaikan dengan niat dan bagaimana hamba tersebut berdoa, sudah melakukannya sesuai hati nurani dan menjalankan adab adab berdoa dengan benar. 

Jika memang sudah dilakukan sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dalam berdoa, tentu saja akan ada kebaikan doa di dalamnya sebagai wujud kasih sayang Allah kepada hambaNya, yakni sebagai berikut, 17 keajaiban doa di bulan Ramadhan :

1. Dikabulkan Allah 

”Sesungguhnya Allah itu membebaskan beberapa orang yang beriman dari api neraka pada setiap hari hari yang mulia di bulan Ramadhan, dan setiap muslim yang beriman apabila dia memanjatkan do’a dengan kesungguhan hati, akan dikabulkan.” (HR. Al Bazaar). Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa doa orang yang beriman di bulan Ramadhan akan dikabulkan.

Yakni dengan syarat tetap harus melakukan keutamaan berbaik sangka kepada Allah Ta'ala mengenai doa yang dipanjatkan dan melakukan amal kebaikan seperti menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, tentu tidak pantas, jika seseorang meminta sesuatu kepada Allah namun ia dengan sengaja melangggar perintahNya. Tentu hal tersebut bisa menjadi penghalang terkabulnya doa, sebab itu doa yang dikabulkan Allah Ta'ala ialah yang disertai dengan kebaikan.

2. Waktu yang Mustajab 


“Allah turun ke langit dunia waktu tersisa sepertiga malam terakhir, dan  berfirman, “Siapa saja hambaKu yang berdo’a kepada-Ku dengan kesungguhan hati, maka akan Aku kabulkan.” (HR. Bukhari, no. 1145). Keajaiban doa di bulan Ramadhan ialah akan lebih mustajab ketika dilakukan di waktu doa yang mustajab sepertiga malam terakhir, yakni ketika menjalankan shalat tahajud.

3. Tidak Tertolak 

“Ada 3 orang beriman yang do’anya tidak akan tertolak: orang yang berpuasa dengan ikhlas sampai ia berbuka, …” (HR. Ahmad 2: 305). Salah satu keajaiban doa di bulan Ramadhan ialah tidak tertolak jika sepanjang hari ia melakukan amalan puasa dengan ikhlas dan dengan niat hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala disertai dengan keutamaan ikhlas dalam islam.

4. Sunnah yang Mulia 

Dari Imam Nawawi, “hendaknya orang beriman yang berpuasa perbanyak memanjatkan do’a” (Al-Majmu’, 6: 273). Ulama menyatakan bahwa setiap umat muslim hendaknya banyak memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, terlebih di bulan Ramadhan yang mulia, dianjurkan banyak berdoa, baik itu untuk dunia akherat, untuk dirinya sendiri, juga untuk kebaikan seluruh umat muslim di dunia ini dengan tetap memperhatikan hal hal penting seperti hukum berdoa jelek untuk orang lain dan hukum berdoa untuk non muslim.

5. Meningkatkan Rasa Taqwa 

“Wahai kamu orang yang memiliki iman, diwajibkan atas kalian berpuasa seperti juga diberi kewajiban kepada orang beriman sebelum kalian, agar kalian menjadi bertaqwa“. (Al Baqarah: 183). Doa yang dipanjatkan di bulan Ramadhan yang dilakukan semata karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tidak hanya dikabulkan, namun juga akan menambah rasa taqwa karena mendekatkan diri kepada Allah.

6. Mendapat Ampunan Dosa 

“Dan barang siapa hambaKu yang berpuasa Ramadhan dengan niat rasa  iman dan harapan untuk mendapat ridha Allah, maka diberi ampunan baginya dosa yang dulu diperbuat.” (HR. Bukhari). Dosa dosa yang telah dilakukan juga akan mendapat ampunan dari Allah, sebab itu hendaknya di bulan Ramadhan banyak memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk diampuni dosa dosa yang terdahulu.

7. Diperhatikan Allah 

“Di bulan Ramadhan yang mulia, umatku dianugerahi dengan 5 perkara yang tidak diberikan kepada umat lain nabi nabi sebelumku. Kesatu, jika Allah melihat umatku yang mulia sejak di awal malam hari dari bulan Ramadhan  maka ia terlindung dari azab…” (HR. Baihaqi). Dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam untuk memohon perlindungan dari azab neraka sebab doa di bulan Ramadhan diperhatikan langsung oleh Allah.

8. Didoakan Malaikat 

“Dan sesungguhnya para malaikat di langit pun memohon ampunan untuk mereka orang yang beriman di waktu siang hari dan di waktu malam hari...” (HR. Baihaqi). Setiap doa yang dipanjatkan oleh orang yang beriman di bulan Ramadhan, juga akan mendapat doa dari malaikat sebab ia berdoa di malam yang mulia, tentunya doa mengenai kebaikan yang dipanjatkan.

9. Kenikmatan Surga 

Orang yang dengan ikhlas dan rutin berdoa kepada Allah Ta'ala akan mendapatkan kenikmatan untuk meraih surga. “Dan sesungguhnya Allah pun memberi perintah kepada surga-Nya,: “Bersiap-siaplah, dan hiasilah dirimu seindah dan sebaik mungkin untuk para hamba-Ku, agar mereka orang yang beriman kepadaKu bisa dengan tenang melepaskan diri dari kelelahan ketika berada di dunia menuju surga-Ku dan menuju kemulyaan-Ku yang abadi...” (HR. Baihaqi)

10. Mendapat Imbalan Langsung dari Allah 

Orang yang beriman dan telah melakukan segala kewajibannya di bulan Ramadhan serta rajin berdoa maka akan mendapat imbalan langsung dari Allah karena kebaikannya. “Di waktu malam. terakhir bulan Ramadhan Allah akan memberi ampunan kepada semua orang yang beriman. yakni ketika orang orang beriman selesai melakukan pekerjaan dan kewajiban maka imbalannya dari Allah langsung akan ada. (HR. Baihaqi)

11. Tidak Ada Gangguan Syetan Ketika Berdoa 

“Jika Ramadhan telah datang dan menghampiri di dunia, maka segera dibukalah pintu surga di akherat dan segera pula ditutup pintu neraka yang menyedihkan serta syetan yang hina akan dibelenggu dan dikurung” (HR. Bukhari). Terkadang ketika berdoa pikiran menjadi tidak konsentrasi karena diganggu syetan, di bulan Ramadhan, orang beriman akan jauh dari gangguan syetan ketika  berdoa dan melakukan aktifitas lain karena syetan telah dikurung di dalam neraka.

12. Pahala Berlipat Ganda 

Apapun kebaikan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, yakni mendapat tujuh puluh lipat kebaikan, maka berdoa yang dilakukan oleh umat muslim yang beriman juga merupakan sebuah bentuk amal ibadah, sehingga ia pun juga mendapat kebaikan yang berlipat dari kebaikan doa yang dilakukan tersebut.

“Wahai manusia di dunia ini, telah datang kepada kalian pada saat ini bulan Ramadhan agung yang penuh dengan berkah dan kemuliaan. Bulan ini terdapat di dalamnya yaitu sebuah malam baik yang jauh  lebih baik dari malam seribu bulan, dan barang siapa atau hambaKu yang beriman dengan ikhlas mendekatkan diri di dalamnya disertai dengan melakukan kebaikan dan kebajikan, maka di langit ia terlihat seperti melakukan kebaikan yang lain, dan barang siapa hambaKu yang beriman melakukan kewajiban dan kebaikan di dalamnya, maka ia pun bagaikan mengerjakan tujuh puluh kebaikan atau kewajiban selain yang dilakukannya…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)

13. Diijabah di Seluruh Hari Ramadhan 

“Bulan Ramadhan di permulaannya adalah penuh dengan rahmat kebaikan, di hari hari pertengahannya adalah penuh dengan ampunan dosa yang telah lalu, serta di akhirnya ialah perlindungan dari neraka…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya). 

Doa yang dipanjatkan di bulan Ramadhan memiliki keajaiban diijabah dan memiliki nilai kebaikan di seluruh hari Ramadhan, sebab semua hari di bulan Ramadhan ialah penuh dengan kebaikan dan rahmat.

14. Dianjurkan Rasulullah 

“…Dan untuk umatKu yakni setiap muslim laki laki dan wanita yang beriman, di setiap hari dan di setiap petang yang ada dalam bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan adalah sebuah doa yang mustajab dan tinggi nilainya” (HR. Bazar). Rasulullah menganjurkan umatNya untuk banyak berdoa kepada Allah di bulan Ramadhan sebab memiliki keajaiban nilai yang tinggi dan merupakan doa yang mustajab selama dilakukan dengan ikhlas disertai dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

15. Termasuk Berdoa di Hari Hari Istimewa 

“Lailatul Qadar ialah malam yang jauh lebih baik daripada malam seribu bulan“. (Al Qadr: 3). Hari hari di bulan Ramadhan ialah hari yang istimewa dan hari yang baik untuk berdoa, terlebih jika mendapat kenikmatan untuk bertemu dengan malam Lailatul Qadar, tentunya doa yang dipanjatkan dengan penuh keimanan akan lebih diijabah dan lebih banyak mendapat kebaikan dari Allah.

16. Buka Puasa Waktu yang Mustajab 

Dari Ibnu Katsir, diperintahkan kepada setiap umat islam agar memperbanyak doa kebaikan di setiap kali ia melakukan buka puasa di waktu puasa Ramadhan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2: 66). Jelas bahwa salah satu keajaiban doa terletak di waktu bulan Ramadhan di waktu berbuka puasa sehingga di waktu tersebut baik untuk banyak memanjatkan doa kepada Allah.

17. Diiringi dengan Menjalankan Perintah Allah 

Doa yang dipanjatkan di bulan Ramadhan akan jauh lebih baik jika disertai dengan keimanan dan memperbanyak kebaikan kepada Allah seperti firmanNya berikut, “Aku akan mengabulkan doa hambaKu yang memohon apabila ia meminta kepada-Ku, maka hendaklah mereka hambaKu yang beriman itu selalu melakukan (segala perintah yang Aku berikan) dan hendaklah mereka hambaKu selalu beriman kepadaKu.” (QS. Al-Baqarah: 186).

Semoga bermanfaat....

Senin, 27 Maret 2023

PAHALA SAHUR DI BULAN RAMADHAN YANG LUAR BIASA

Edisi Senin, 27 Maret 2023 M / 5 Ramadhan 1444 H.

Bulan Ramadhan ialah bulan mulia yang selalu ditunggu tunggu oleh umat mukmin dimana pada bulan tersebut seluruh amal baik yang dilakukan akan mendapat kebaikan berlipat ganda serta mudah sekali untuk mendapat pahala serta ridhoNya dengan cara melakukan kewajiban kewajiban dan sunnah pada bulan tersebut. 

Sebagai bulan paling mulia bagi umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, Ramadhan memiliki sejumlah amalan sunnah yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya. Salah satunya adalah anjuran makan sahur. Amalan sunah sahur ini menjadi rutinitas di pagi hari yang memiliki banyak keutamaan di dalamnya. Sahur menjadi titik awal untuk menyimpan energi dan memiliki kekuatan untuk menjalani puasa selama seharian penuh.

Setiap urusan yang diniatkan karena menjalankan perintah Allah tentu memiliki pahala di sisiNya, termasuk sahur. Nah, dalam kesempatan ini penulis akan menguraikan secara lengkap apa saja pahala kebaikan yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya yang melakukan sahur, apa saja pahalanya? Mari simak artikel tausiah berikut mengenai 17 pahala sahur di bulan Ramadhan.

1. Mendapat keberkahan 

Sahur ialah rutinitas yang dilakukan setiap hari sepanjang bulan Ramadhan untuk mengawali hari puasa agar memiliki kekuatan untuk menghindari makan dan minum sepanjang hari hingga waktu buka serta dapat dilengkapi dengan menjalankan amalan dzikir di bulan Ramadhan setelah sahur sambil menunggu waktu subuh. . “Sahurlah kamu sekalian, karena sahur itu mengandung keberkahan.” (Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Anas).

Sahur yang dilakukan dalam rangka untuk berniat menjalankan puasa maka akan memberikan pahala berupa keberkahan pada orang yang menjalankan, yakni keberkahan yang luas mulai dari dalam menjalankan ibadah puasa itu sendiri, dalam menahan hawa nafsu karena telah mengisi perut dan terhindar dari lapar dahaga, serta keberkahan untuk tetap dapat melakukan aktifitas sehari hari.

2. Jalan Pahala untuk Dikabulkan Doa 

“Para sahabat Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya.” (HR. Al-Baihaqi dalam As Sunan Al-Kubra No. 7916. Al-Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf No. 9025). Setiap umat mukmin yang paling akhir sahurnya, akan mendapatkan pahala berupa jalan untuk dikabulkan doa doanya karena telah menjalankan perintah Allah. Doa menyambut Ramadhan dapat dilakukan sebelumnya agar lebih mendalam dalam menjalani ibadah di bulan mulia ini.

3. Pahala Berupa Ampunan Dosa 

Orang yang sahur dengan niat semata karena Allah juga akan mendapatkan ampunan dosa karena telah beristiqomah bangun lebih awal demi menjalankan perintah Allah, hal ini terdapat dalam QS Ali Imran 17: “(Orang yang akan mendapat nikmat surga) adalah orang orang yang sabar, orang yang benar/jujur, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sahur“. Doa pengampunan dosa dapat dibaca untuk melengkapi agar mendapat pahala yang lebih mulia.

4. Hidayah Keimanan 

Orang Yahudi atau kafir juga memiliki kebiasaan berpuasa namun mereka tidak menjalankan sahur. Orang yang sahur akan mendapat pahala keimanan berupa hidayah sehingga menjalani ibadah puasa dengan lebih berkah. “Yang membedakan antara puasa kita dengan puasa Yahudi adalah makan sahur.” (HR Muslim no 2545). keutamaan iman dalam islam akan didapat jika menjalankan sahur dengan ikhlas semata karena Allah.

5. Mendapat Doa dari Malaikat 

Orang yang sahur mendapat keistimewaan mendapat doa dari malaikat sehingga segala ibadah yang dilakukannya mendapat pahala yang lebih tinggi. “Sahur, makannya adalah berkah. Maka, janganlah kalian tinggalkan, walaupun hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya, Allah dan Malaikat-Nya ber-shalawat kepada orang-orang yang sahur.” (HR. Ahmad). hukum beriman kepada malaikat juga tercantum bahwa malaikat mendoakan orang orang yang sholeh.

6. Diharamkan dari Api Neraka 

Orang yang menjalankan ibadah puasa dan mengawalinya dengan sahur dengan niat semata karena menjalankan perintah Allah dan RasulNya maka akan mendapat pahala yang mulia dan terhindar dari api neraka. “Bahwa barang siapa merasa gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengharamkan jasadnya dari jilatan api neraka”. (HR. Bukhari).

7. Mendapat Pahala Berlipat Lipat 

“Setiap kebaikan dibalas 10 kali hingga 700 kali lipat, kecuali saum. Maka saum bagi-Ku. Oleh karena itu Akulah yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari Muslim). jelas bahwa setiap amalan yang diakukan pada bulan Ramadhan termasuk sahur akan  mendapatkan pahala yang berlipat lipat dari Allah.

8. Amal Kebaikan Diterima 

Sahur ialah termasuk ibadah karena diawali dan diakhiri dengan doa sehingga menjadi pelengkap berpuasa, ibadah puasa yang dilakukan tentu akan terasa kurang tanpa dilakukannya sahur. Sahur akan membuat amal kebaikan yang diakukan selama bulan puasa lebih diterima karena menjalankan ibadah dengan rangkaian yang sempurna.

9. Memaksimalkan Puasa 

Puasa jelas akan lebih maksimal dengan melakukan sahur, sahur akan memberikan kita ibadah lebih dan menjadi seseorang yang lebih bersyukur karena memiliki kesempatan untuk bangun pagi dan makan makanan berkah. Dengan demikian, sahur akan mendapat pahala karena membuat ibadah yang dilakukan menjadi lengkap.

10. Memberi Kekuatan Selama Beribadah 

Sahur jelas akan memberikan pahala berupa kekuatan selama beribadah dan selama menjalankan aktifitas sehari hari sehingga dapat menjalankan ibadah ibadah lain di bulan Ramadhan lebih banyak lagi serta dapat mendapatkan pahala yang lebih banyak lagi. Sebab itu sahur akan mendapat pahala berupa kekuatan dari Allah untuk menjalankan ibadah.

11. Menjadikan Hati Istiqomah 

Supaya Ramadhan kita diterima dengan baik maka kita mengusahakan amalan yang rutin di bulan Ramadhan untuk kemudian dilanjutkan di luar bulan Ramadhan. Puasa tentu tidak hanya pada bulan Ramadhan saja, dengan rutin sahur, akan membuat hati menjadi istiqomah dan terbiasa bangun pagi sehingga memiliki kebiasaan yang disiplin.

(HR. Turmudzi).

12. Mendapat Ridho Allah 

Pahala berupa ridho Allah akan didapat oleh orang yang menjalankan sahur ialah mendapat ridho Allah dalam setiap urusan karena telah melakukan segala rangkaian ibadah Ramadhan dengan iman dan hati yang tulus.”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan (karena) iman dan (tulus untuk) mengharap (ridha Allah, maka dosa-dosa yang telah lampau (pasti) diampuni Allah Ta`ala”(HR. Bukhari dan Muslim).

13. Lebih Berkah dengan Kurma 

Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma.” (HR Abu Dawud, Ibnu Hibban, Baihaqi). Jelas dari hadist tersebut bahwa makanan yang terbaik untuk sahur ialah kurma. Kurma memang dikenal sebagai makanan bergizi dan penghilang segala penyakit serta sangat baik untuk kesehatan tubuh. makan sahur dengan sunnah Rasul yakni dengan kurma akan memberi berkah pahala yang lebih besar.

14. Pahala Besar Bagi yang Istiqomah 

Dari Salman radhiyallahu ‘anhu Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barokah ada pada tiga perkara: Jama’ah, Tsarid, dan makan sahur.” (HR Thabrani, Abu Nu’aim). Dari Abdullah bin Al Harits dari seorang shahabat Rosulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Aku masuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika dia makan sahur, beliau berkata, “Sesungguhnya makan sahur adalah berkah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan.” (HR An Nasaa`i dan Ahmad).

Pahala yang lebih tinggi akan didapat oleh umat muslim yang menjalanan sahur dengan istiqomah, yakni selalu bangun tepat pada waktu sahur dan menjalankan sahur dengan diawali dan diakhiri dengan doa, semuanya dilakukan di seluruh hari hari Ramadhan dan terus dijalankan dari tahun ke tahun sepanjang hidupnya tanpa henti.

15. Mengikuti Sunnah Rasul 

“Siapa yang ingin berpuasa hendak makan sahur dengan sesuatu.” (HR. Ahmad no. 2309). Jelas bahwa sesuatu amalan yang berasal dari sunnah Rasul akan mendapat pahala sebagaimana melaksanakan sahur yang merupakan sunnah Rasul, pahalanya tidak akan berubah selama dijalankan dengan ikhlas, yakni mendapat pahala seperti orang orang sholeh terdahulu.

16. Teladan Rasulullah 

Hadits Zaid bin Thabit radhiyallahu'anhu katanya: “Kami pernah bersahur bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi Wassallam. Setelah itu kami pun mendirikan sembahyang Subuh. Kemudian aku bertanya: Berapakah selang waktu di antara keduanya? Baginda menjawab: Kira-kira bacaan lima puluh ayat.”. rasulullah selalu mencontohkan secara langsung segala perintahnya termasuk yang berhubungan dengan sahur.

Jelas dari hadits tersebut bahwa Rasulullah melakukan sahur, setelah itu melaksanakan ibadah shalat subuh bersama para sahabatnya, hal tersebut juga wajib dicontoh oleh umat muslim semuanya yakni sahur selama bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan ibadah shalat subuh, sebaiknya tidak tidur setelah sahur karena tidak baik untuk kesehatan dan membuat shalat subuh menjadi terlambat.

17. Hidangan Penuh Kebaikan 

“Hendaknya kalian makan sahur, karena sesunguhnya hal ini adalah hidangan yang penuh dengan keberkahan.” (Hadits riwayat Imam Nasai dari Miqdam bin Ma’di Kariba). Hidangan yang digunakan untuk sahur ialah hidangan yang penuh berkah sehingga orang yang memakannya pun mendapat keberkahan.

Sahur memang menyimpan pahala yang luar biasa, sahur bukan hanya sekedar mengisi tenaga untuk makan dan minum agar kuat berpuasa selama seharian penuh, namun juga sebagai wujud menjalankan perintah Allah dan menjalankan sunnah Rasul sebab segala sesuatu yang menjadi syariat islam pastilah tersimpan kebaikan di dalamnya dan bermanfaat untuk kehidupan sehari hari.

Semoga bermanfaat ....

Minggu, 26 Maret 2023

TIPS MENJAGA KESEHATAN DI BULAN RAMADHAN

Edisi Ahad, 26 Maret 2023 M / 4 Ramadhan 1444 H.

Umat Islam sudah memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan yang dimuliakan Allah serta banyak keutamaan daripada bulan-bulan lainnya yang harus kita sambut dengan semangat ibadah. Sejumlah persiapan pun perlu dilakukan agar ibadah puasa dapat dijalani dengan khidmat. Selain persiapan batin, tubuh juga perlu dikondisikan agar sehat selama berpuasa satu bulan. Sebab, tubuh butuh beradaptasi dengan pola makan dan tidur yang baru selama Ramadhan.

Tentunya, kita menginginkan berpuasa dengan amalan-amalan berpahala tanpa kelesuan. Meskipun perut kosong sejak pagi hingga menjelang maghrib, jangan menjadikan aktivitas, terutama amalan ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini terlewatkan dengan sia-sia. Untuk menjaga tubuh tetap segar dan sehat saat berpuasa, beberapa hal berikut ini perlu kita perhatikan, sehingga dapat membantu meningkatkan amalan utama di bulan Ramadhan. Berikut ini adalah cara menjaga kesehatan di bulan Ramadhan :

1. Menyegerakan Berbuka 

Menyegerakan berbuka merupakan Sunnah Rasulullah, dan akan mendatangkan kebaikan. Dari Sahl bin Sa’ad bahwa Rasulullah telah bersabda:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Umat manusia ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan buka puasa.

2. Saat Berbuka Memulai Makan dengan Rasa Manis 

Saat berbuka, awali dengan makanan atau minuman manis, seperti kurma atau teh manis, atau minuman manis lainnya. Demikian juga Rasulullah telah memerintahkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tak memiliki kurma, maka hendaklah dengan air.

Dari Anas bin Malik, dia bercerita: “Nabi, biasa berbuka dengan beberapa buah ruthab (kurma segar) sebelum mengerjakan shalat. Jika beliau, tidak mendapatkan ruthab, maka beliau berbuka dengan beberapa buah tamr (kurma masak yang sudah lama dipetik). Dan jika tidak mendapatkan tamr, maka beliau meminum air”.

Memberi sesuatu yang manis pada tubuh saat perut dalam keadaan kosong lebih diterima dan bermanfaat bagi anggota tubuh, apalagi badan yang sehat, akan menjadi kuat kembali.

3. Hindari Minum Air Dingin atau Es 

Sudah disebut di atas, apabila tak ada kurma, minumlah air putih. Pada saat puasa, tubuh mengalami kekeringan atau dehidrasi, sehingga apabila dibasahi dengan air, maka akan sangat bermanfaat memberi kesegaran bagi tubuh.

Sebaiknya hindari untuk langsung minum air dingin atau air es, karena akan menyebabkan perut kembung. Juga minuman-minuman yang mengandung pemanis buatan (sintetis), karena pemanis ini tidak mengandung kalori, sehingga akan menambah kelesuan meskipun perut kenyang. Jangan pula mengkonsumsi minuman bersoda, karena dapat berakibat buruk terhadap perut.

Khusus untuk mereka yang beraktivitas lebih, misalnya olahraga berat, pekerja berat sehingga keringat keluar berlebihan, dianjurkan minum air dingin biasa, karena akan diserap tubuh lebih cepat dibandingkan air hangat.

4. Berbuka Hendaknya Dilakukan Secara Bertahap 

Setelah berbuka dengan makanan/minuman yang manis, sebaiknya perut istirahat terlebih dahulu lebih kurang 30-60 menit sebelum menyantap hidangan berbuka lainnya. Pada saat menyantap makanan pun, sebaiknya dilakukan secara bertahap, jangan langsung berlebihan, supaya lambung (perut) tidak kaget dan mendadak kerja keras, sehingga menjadikan Anda malas melakukan aktivitas selanjutnya.

Sebaliknya jangan makan terlalu sedikit terutama saat sahur, sebab hal ini akan menurunkan daya tahan tubuh sewaktu puasa.

5. Mengkonsumsi Makanan Berserat 

Perbanyaklah makan sayur dan buah saat berbuka atau sahur. Selain mengurangi kekeringan tubuh (karena kandungan air dalam makanan berserat cukup tinggi), tubuh juga dapat menahan rasa lapar lebih lama dengan makanan berserat.

Hal ini diakibatkan tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna makanan berserat.  Demikian juga daging hewan berkaki empat dan unggas bisa bertahan lama di perut

6. Banyak Minum Air Putih 

Pada malam hari dan saat sahur, perbanyaklah minum air putih, serta selingan dengan bahan berkalori tinggi, misalnya madu, kurma, gula, susu dan lain-lain untuk mencegah dehidrasi atau kekeringan tubuh dari aktifitas di siang hari yang banyak mengeluarkan keringat baik di ruangan terbuka juga di ruangan AC.

7. Mengkonsumsi Makanan Bergizi 

Perbanyak makanan yang mengandung lima unsur gizi lengkap, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, agar tubuh tetap sehat. Vitamin yang perlu dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B dan C yang banyak terdapat pada buah berwarna merah atau kuning, sayuran berwarna hijau tua atau kacang- kacangan.

8. Mengakhirkan Sahur 

Disunnahkan mengakhiri waktu makan sahur dengan waktu yang tak jauh dari saat terbit fajar. Telah diriwayatkan dari Anas dari Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia pernah berkata:

تسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ قُلْتُ كَمْ كَانَ قَدْرُ ذَلِكَ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

“Kami pernah makan sahur bersama Nabi. Setelah itu beliau langsung berangkat shalat”. Aku tanyakan: “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Dia menjawab,’Kira-kira sama seperti bacaan lima puluh ayat.”

Hikmah mengikuti Sunnah Nabi dengan mengakhirkan sahur memang banyak manfaatnya bagi tubuh. Tubuh akan mempunyai tenggang waktu yang cukup guna membakar makanan untuk dirubah menjadi kalori (energi), sehingga badan tidak akan lemas pada siang hari

9. Hindari Tidur Setelah Makan Sahur 

Kebanyakan orang sering tidur setelah makan sahur. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya, karena makan sahur saat masih tengah malam atau jauh dari terbit fajar.

Selain tidak mengikuti Sunnah mengakhirkan sahur, shalat Subuh mungkin tak bisa terjaga dengan baik (tidak tepat waktu). Keadaan ini akan rnembuat tubuh menjadi semakin lemas pada siang hari.

10. Hindari Sikap Bermalas-malasan 

Bermalas-malasan tidak dianjurkan dalam Islam, apalagi di bulan Ramadhan. Tetaplah aktif melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk amalan-amalan yang mendatangkan pahala serta olah raga ringan. Selain mengerjakan ibadah utama, anda bisa menyibukkan diri dengan beberapa aktivitas sosial yang juga mendatangkan pahala.

11. Tidur Cukup 

Usahakan untuk cukup tidur agar sel-sel otot dan organ tubuh dapat pulih kembali, baik siang maupun malam. Masing-masing orang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan jam tidurnya, yang penting tidak berlebihan.

Tidur berlebihan malah menyebabkan tubuh loyo, kulit wajah kering dan tidak segar. Usahakan untuk tidur di siang hari maksimal sejam, bahkan beberapa penelitian menyebutkan tidur 30 menit di siang hari setara dengan tidur 2 jam di malam hari.

Bila selesai menjalankan sholat tarawih, usahakan untuk tidur sesegara mungkin, hindari begadang dan aktivitas serupa.

12. Tetap Bersiwak dan Mandi. 

Dianjurkan tetap bersiwak, menyiramkan air dingin pada kepala dan juga mandi. Bersiwak atau gosok gigi boleh dilakukan oleh orang yang berpuasa. Demikian juga tidak ada masalah dengan berkumur dan mendinginkan diri pada badannya.

Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasulullah pernah menyiramkan air pada kepalanya, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, karena haus atau panas yang menyengat. Ibarat tanaman, jika kekeringan, maka apabila disiram air, tanaman tersebut akan menjadi segar kembali.

13. Khusus Bagi Pasangan Suami Istri. 

Kebutuhan biologis bagi suami istri tidaklah terhalang di bulan Ramadhan. Tetapi dilarang berjima’ saat berpuasa di siang hari. Untuk menyalurkan nafsu syahwat tersebut dapat dilakukan pada malam hari.

Namun harus diingat, bahwa menyalurkan kebutuhan biologis ini memerlukan energi atau tenaga yang tidak sedikit. Apalagi bagi suami dengan istri lebih dari satu, pertimbangkanlah untuk menyisakan cadangan energi, supaya tubuh tidak lemas atau aktivitas terganggu saat berpuasa di siang hari.

Selain tips-tips di atas, dianjurkan pula bagi pasangan suami istri yang ingin menyalurkan jima di malam hari, agar menambah makanan dengan kandungan mineral yang tinggi, terutama zat besi. Konsumsi zat besi yang rendah akan menyebabkan rendahnya kadar Hb yang merupakan kunci utama rendahnya perolehan energi di dalam tubuh.

Oleh karena itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi sumber zat besi, misalnya hati, daging merah, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Selain itu juga makanan dengan kalori yang tinggi, dan tidak mengapa mengkonsumsi suplemen vitamin serta mineral dalam kemasan, apabila konsumsi makanan kita tidak dapat menjamin kebutuhan tubuh untuk melakukan aktivitas.

14. Berolahraga Ringan 

Menjaga kesehatan bukan berarti kita menghindari olahraga, justru sangat dianjurkan apalagi hanya sebatas yang ringan-ringan saja. Berolah-raga bisa dilakukan pagi hari, misalnya jalan, lari di tempat, bersepeda atau senam.

Aktivitas pada saat puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon- hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap bugar sepanjang hari.

Apabila kantuk menyerang di pagi hari, segera saja berolahraga secukupnya untuk membakar simpanan makanan supaya menjadi energi, kemudian lanjutkan aktivitas Anda seperti biasanya, misalnya tadarus Al Qur’an, bekerja dan sebagainya.

15. Bekal Makanan Sumber Energi Saat Ber I’tikaf 

Apabila ingin memanfaatkan momen ibadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu dengan beri’tikaf di masjid, jangan lupa berbekal makanan sumber energi yang baik dan tahan lama, misalnya kurma, madu, berbagai jenis gula, namun hindari gula-gula atau permen.

Makanan dan minuman suplemen bisa dikonsumsi, termasuk susu dalam kemasan. Akan tetapi, pilihlah makanan atau minuman suplemen yang mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, dan sesedikit mungkin mengandung zat non gizi (kafein, pemanis, pengawet dan lainnya yang sejenis).

Minuman jus buah (fruit juices) harus diencerkan dengan menambahkan air, guna mempermudah penyerapan di dalam tubuh (1 bagian diencerkan dengan 3-7 bagian air). Minuman berkafein (kopi, teh dan lainnya) boleh dikonsumsi asal tak berlebihan bila menghendaki mengusir kantuk pada malam hari.

Kadar kafein pada minuman suplemen kemasan botol 150 ml umumnya berkisar 50 mg, setara dengan kadar kafein yang terdapat dalam secangkir kopi, yaitu berkisar 50-75 mg. Batas aman kafein untuk dikonsumsi tidak melebihi 150 mg.

Perlu juga berbekal obat-obatan ringan, seperti obat pereda demam, sakit kepala, anti diare beserta oralit, dan lain-lainnya. Gunanya, untuk menjaga apabila saat beri’tikaf penyakit menyerang tubuh Anda.

16. Pola makan sehat Dan Proporsional Waktu berbuka 

Pola makan yang berubah saat berpuasa harus tetap diperhatikan agar tetap sehat.  Jangan sampai ketika makan buka puasa sebagai ajang balas dendam, sedangkan makan sahur malas-malasan karena dalam kondisi bangun tidur. untuk menjaga pola sehat, makanan saat sahur dan buka harus memenuhi standar gizi yaitu 50 persen karbohidrat, 25 persen lemak, 10-15 persen protein serta vitamin dan mineral secukupnya. Karbohidrat biasa didapatkan dari nasi, kentang atau jagung. Lemak biasanya berasal dari daging, keju, kuning telur susu dan lainnya. Protein biasanya ada dalam ikan, tempe, tahu. Sedangkan sumber vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan.

Berbagai masakan dan makanan khas ramadhan seringkali menggoda untuk disantap saat berbuka. Padahal, tips sehat saat  berpuasa yaitu berbuka dengan proporsional dan tidak berlebihan. Untuk menjaga proporsi tersebut, makanlah secara bertahap, mulai dengan makan pembuka terlebih dahulu kemudian shalat maghrib dan dilanjut makanan pokok.

17. Mengikuti anjuran dokter untuk Orang yang fisiknya lemah dan menderita sakit 

Tips sehat bagi orang yang fisiknya lemah saat berpuasa yaitu mendengarkan konsultasi dokter. Bagi lansia, pasien hipertensi, penyakit jantung dan asma sebaiknya memperhatikan kondisi tubuh, dan selalu melakukan kontrol jika ada gangguan kesehatan.

Bagi penderita diabetes,  harus selalu melakukan monitor gula darah dan menjaga tubuh dari dehidrasi, serta tetap menghindari makanan yang manis-manis.

Tips sehat bagi yang masih dalam masa  perawatan saat berpuasa yaitu tetap mengikuti pola pengobatan, makan dan minum seperti hari biasa. Karena saat kondisi sakit, kita tidak harus berpuasa, karena membawa resiko untuk kesehatan. Jika terjadi permasalahan kesehatan, langsung batalkan puasa. Karena Islam memberikan kemudahan untuk umatnya, jangan sampai puasa kita justru tidak memberikan faedah dan justru menimbulkan madharat.

Itulah tadi rangkaian tips sehat saat berpuasa. Semoga kita bisa menjaga kesehatan dan sempurna amal ibadah kita di bulan mulia ini. Aamiin...

Semoga bermanfaat...

Sabtu, 25 Maret 2023

LARANGAN DI BULAN RAMADHAN YANG WAJIB DIKETAHUI

Edisi Sabtu, 25 Maret 2023 M / 3 Ramadhan 1444 H.

Bulan suci Ramadhan tahun 2023 M / 1444 H telah tiba, tentu kita sebagai umat islam sangat antusias dan telah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut datangnya bulan suci ini. Bulan puasa ramadhan ialah bulan penuh rahmat, karena pada bulan inilah segala amalan baik akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala begitupun dengan segala amalan buruk. Apabila kita melakukan larangan-larangan di bulan ramadhan dengan sengaja maka dosanya pun akan dilipatgandakan pula oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Saat ini kita telah masuk pada hari ketiga di bulan puasa ramadhan 2023 M /1444 H. Mari ingat-ingat lagi larangan di bulan ramadhan yang wajib kita hindari agar puasa kita sah dan diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Apa saja larangan di bulan Ramadhan itu, mari simak artikel berikut ini selengkapnya :

1. Berhubungan seksual saat puasa 

Barang siapa kaum muslimin laki laki dan perempuan yang batal puasanya karena mereka telah bersetubuh di waktu siang hari pada bulan Ramadhan, maka menjadi wajib atasnya untuk mengganti puasanya di hari lain dan wajib membayar kaffarah atau denda, yaitu dengan cara memerdekakan seorang budak wanita yang beriman.

Atau jika tidak mampu mereka wajib melakukan puasa selama dua bulan lamanya, atau jika terdapat sebab yang menyebabkan mereka tidak mampu berpuasa karena mungkin dalam kondisi sakit atau sudah berada di usia tua, maka sebagai gantinya wajib atasnya untuk memberi 60 orang makan yaitu kepada orang orang fakir miskin.

Hubungan suami istri bagi pasangan yang telah halal hanya boleh dilakukan di malam hari selain di jam puasa, hal ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 187, Allah berfirman:“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu;

mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.” 

Pahala bersetubuh di bulan ramadhan akan didapat jika dilakukan sesuai syariat islam.

2. Emosi yang berlebihan 

Menjalankan ibadah puasa artinya menahan hawa nafsu mulai dari terbit hingga terbenamnya matahari. Selain hawa nafsu seksual, kita juga diharuskan menahan emosi selama berpuasa. Jika seorang yang sedang berpuasa secara tidak sadar mengeluarkan emosi secara berlebihan, maka puasanya batal. Meski ada saja yang tetap melanjutkan puasanya, sesungguhnya mereka hanya menahan lapar dan haus tanpa mendapat pahala berpuasa.

3. Makan dan Minum dengan Sengaja 

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” (Al-Baqarah : 187). 

Jelas bahwa makan dan minum dengan sengaja ialah urusan yang membatalkan puasa ramadhan dan jikapun dilakukan karena sedang tidak berpuasa misalnya wanita yang haid hendaknya tidak melakukannya di depan orang yang sedang berpuasa.

4. Berdusta 

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah tidak butuh kepada perbuatannya yang meninggalkan makan dan minum” (HR. Al Bukhari). 

Di bulan ramadhan, jika seseorang berpuasa dan ia melakukan dusta, maka puasa yang dilakukannya ialah percuma dan ia hanya mendapatkan lapar dan haus saja, dusta memang dilarang dilakukan setiap saat, terlebih jika dilakukan di bulan ramadhan.

5. Tindak Kejahatan 

Jelas bahwa di bulan ramadhan ialah waktunya untuk mencari ketenangan dalam melakukan ibadah, jika ia melakukan tindak kejahatan berupa apapun tentu merupakan larangan bulan puasa yang sangat wajib dihindari.

6. Berkata Kotor 

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda yang artinya, “Apabila seorang diantara kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor, berteriak-teriak (bertengkar), dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mencela atau mengajaknya bertengkar maka katakanlah, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa (dua kali),” (H.R. Bukhari dan Muslim).

7. Membuka Aurat 

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Malu itu sebagian dari Iman.” Dalam hadits lainnya Rasul berkata, “Malu dan iman adalah satu, maka apabila dicabut salah satunya maka akan tercabut yang lainnya.” Membuka aurat terlebih di bulan ramadhan ialah salah satu contoh perbuatan yang dilakukan dengan rasa malu yang kurang, maka hal itu adalah perbuatan dosa.

8. Sikat gigi 

Larangan di bulan ramadhan yang pertama ialah hukum sikat gigi saat puasa, ini sebenarnya masih jadi perdebatan karena setiap ulama dan ustadz memiliki pemikiran yang berbeda. Saat puasa Ramadhan bau mulut memang jadi masalah utama yang akan anda hadapi. Beberapa ulama menyebutkan sikat gigi saat puasa adalah hal yang makruh dan bisa membatalkan puasa, apalagi kalau dilakukan setelah waktu dzuhur.

9. Ghibah 

Ghibah nyatanya memang lah sesuatu hal yang sulit dihindari. Padahal dalam hal ini Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam telah bersabda, “Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat,” (H.R. Muslim). Orang yang membuka aib orang lain seperti isi dari ghibah atau gosip yang ada di televisi ialah dilarang karena aib orang sesungguhnya adalah urusan orang itu sendiri dan manusia tidak boleh membukanya.

10. Mencicipi masakan saat puasa Ramadhan 

Problem ini biasanya dihadapi oleh para ibu rumah tangga yang ketika masak harus mencicipi rasa masakannya. Mencicipi masakan saat puasa Ramadhan ini bisa menjadi hal yang membatalkan puasa. Apalagi kalau anda sengaja mencicipi karena tidak yakin akan rasanya. Kalau memang sengaja melakukan hal ini banyak ulama yang menyebutkan hukumnya makruh.

11. Berkumur saat puasa 

Sama seperti sikat gigi saat puasa, berkumur juga termasuk Larangan di bulan ramadhan. Apalagi kalau sengaja berkumur dengan berlebihan dengan tujuan untuk menyegarkan mulut ini tentu saja bisa membuat puasa anda tidak sah. Seperti yang diketahui niat berpuasa itu salah satunya adalah tidak makan dan minum. Sedangkan kalau anda berkumur dengan cara berlebihan, anda bisa saja tidak sengaja meminum airnya.

12. Puasa Tanpa Sholat Wajib 

Sebuah ibadah tentunya dilakukan dari yang paling dasar, ketika melakukan ibadah puasa namun ia tidak menjalankan sholat wajib 5 waktu, sama saja ia tidak melakukan ibadah puasa. Artinya amal puasa yang dilakukannya adalah percuma.

13. Muntah dengan sengaja 

Bukan hanya makan dan minum saja yang bisa membantalkan puasa. Muntah juga bisa membatalkan puasa, apalagi kalau muntahnya ini disengaja. Tapi kalau anda muntah karena tidak sengaja misalnya saja karena sakit, anda tetap bisa melanjutkan puasa . “Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha’ puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha’ puasanya”.

14. Merokok saat puasa 

Dari beberapa larangan di bulan ramadhan, merokok adalah salah satu hal yang membatalkan puasa. Walaupun tidak makan dan minum, merokok ini bisa membuat anda batal puasa. Bukan hanya saat puasa Ramadhan saja saat anda melakukan puasa lainnya pun merokok tetap bisa membatalkan puasa.

15. Ejakulasi 

Kalau melakukan hubungan suami istri atau bersetubuh memang sudah jelas merupakan Larangan bulan puasa. Tapi kalau pelukan dan ciuman masih banyak yang mempertanyakan soal hukumnya. Intinya segala hal yang dapat merangsang dan membuat ejakulasi tentu akan membatalkan puasa.

16. Suntikan yang Mengandung Makanan 

Diperbolehkan melakukan donor darah di bulan ramadhan ketika sedang berpuasa karena dinilai sama dengan bekam yang dilakukan Rasulullah, namun tidak diperbolehkan untuk melakukan suntikan yang mengandung vitamin atau makanan sebab sama seperti makan dan minum dan hal itu membatalkan puasa ramadhan.

17. Sengaja berpuasa bagi wanita yang menstruasi / nifas 

Haid / nifas ialah kodrat yang dialami oleh kaum wanita. Saat bulan Ramadhan, wanita yang sedang haid / nifas dilarang untuk berpuasa, bahkan diharamkan untuk berpuasa. Maka dari itu, meski sudah sahur dan menjalankan ibadah puasa namun tiba-tiba keluar darah menstruasi, maka puasanya akan langsung batal.

Semoga bermanfaat....

Jumat, 24 Maret 2023

KEUTAMAAN RAMADHAN 10 HARI PERTAMA

Edisi Jum'at, 24 Maret 2023 M / 2 Ramadhan 1444 H.

Ramadhan ialah bulan penuh hikmah yang selalu dinantikan kehadirannya oleh seluruh umat mukmin di seluruh dunia. Ramadhan menjadi hari hari penuh keberkahan karena menyimpan banyak kebaikan berupa terbukanya pintu untuk berbuat kebaikan sebanyak banyaknya dan tertutupnya pintu neraka dimana hal itu berarti Allah membuka jalan untuk semua umatnya untuk bertaubat atas dosa dosa yang telah lampau.

Semua hari di bulan ramadhan memiliki keistimewaan baik hari pertama hingga hari terakhir. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai 17 keutamaan ramadhan 10 hari pertama beserta dalilnya sebagai wawasan dan sebagai pemberi motivasi agar bisa beramal dan berbuat kebaikan sebanyak banyaknya di bulan Ramadhan, Mari simak artikel selengkapnya.

1. Fase Terberat Penuh Pahala 

Pada 10 hari hari pertama di bulan Ramadhan yang selalu kita nantikan kehadirannya, dimana terdapat banyak cara menambah pahala di bulan Ramadhan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan rahmat  dan limpahan pahalaNya dari berbagai amalan kebaikan yang kita lakukan selama puasa dengan tulus ikhlas hanya karenaNya, yang bukan karena duniawi atau karna ingin dipuji orang lain.

Fase-fase pada 10 hari pertama di bulan Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit bagi sebagian orang terlebih yang memiliki aktifitas kerja di luar yang terkena panas dan hujan atau yang jarang berpuasa sunnah, karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal sehari hari menjadi harus menahan lapar dan haus selama ramadhan mulai dari subuh hingga magrib.

2. Terbukanya Pintu Rahmah 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).” Pada 10 hari pertama di bulan Ramadhan, Allah membuka pintu rahmahNya untuk setiap hamba yang melakukan puasa dan dipandang sebagai seorang yang mulia karena menjalankan ibadah sejak awal. Pahala shalat tarawih di bulan ramadhan juga bisa didapatkan sejak malam pertama puasa ramadhan.

3. Menjalankan Perintah Sejak Awal 

Tentunya puasa akan lebih indah jika dinikmati secara keseluruhan, seseorang yang mempu menjalankannya di 10 hari pertama Ramadhan akan mendapat kenikmatan ibadah bulan Ramadhan secara menyeluruh. Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183). Keutamaan sahabat Rasulullah juga menjalankan puasa ramadhan sejak 10 hari pertama mengikuti Nabi Muhammad sehingga menjadi teladan kebaikan bagi semua orang di jaman tersebut hingga masa sekarang.

4. Memberi Keberuntungan 

Keberuntungan akan didapat oleh orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan yaitu ia akan selalu dalam lindungan Allah selama bulan Ramadhan serta selalu berada dalam petunjukNya. Setiap perintah dalam al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan (disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200)). 

Sukses dunia akherat akan didapatkan dengan menjalankan puasa ramadhan sejak 10 hari pertama.

5. Menjaga Diri dari Maksiat 

Dengan menjalankan puasa 10 hari pertama di bulan Ramadhan artinya telah membentengi diri dari perbuatan maksiat sejak awal sehingga merupakan wujud bahwa orang tersebut memiliki niat baik dan semangat menyambut puasa…sesungguhnya aku bernadzar puasa untuk arRahman (Allah) sehingga aku tidak akan berbicara pada hari ini dengan manusia manapun (Q.S Maryam:26). 

Amalan penghapus dosa maksiat salah satunya ialah dengan menjalankan ibadah puasa.

6. Rahmat Sejak Perintah Diturunkan 

Puasa di 10 hari pertama bulan Ramadhan sama seperti mengikuti teladan orang sholeh terdahulu dimana perintah puasa sudah ada sejak jaman dahulu, artinya ia memiliki pahala yang sama seperti orang sholeh terdahulu karena Allah maha adil dalam memberikan rahmat…sebagaimana diwajibkan kepada umat sebelum kalian…(Q.S al-Baqoroh:183). 

7. Mencapai Ketaqwaan 

Orang yang sejak awal sudah semangat puasa dan menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan maka orang tersebut telah memiliki ketaqwaan sejak awal, ketaqwaan tersebut akan membawa kebaikan untuk orang yang melakukan secara terus menerus, sejak awal hingga di akhir Ramadhan…agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183). 

8. Mulia Sejak Awal 

Orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan artinya menjadi sosok yang mulia di mata Allah sejak awal dan hal itu terus berlaku jika ia mampu istiqomah menjalankan hingga di akhir bulan Ramadhan… dan bertakwalah kepada Allah agar kalian sukses/ berhasil (Q.S alBaqoroh:189, Ali Imran:130, Ali Imran:200).

9. Wujud Syukur 

Allah menginginkan bagimu kemudahan dan tidak menginginkan kesukaran untukmu. Dan hendaknya kalian sempurnakan bilangannya dan bertakbirlah (mengangungkan kebesaran) Allah sesuai dengan yang Allah berikan petunjuk kepada kalian agar kalian bersyukur (Q.S al-Baqoroh: 185). Menjalankan puasa di 10 hari pertama adalah wujud bersyukur sebab tidak semua orang mendapatkan kesempatan berjumpa dengan Ramadhan.

Banyak orang tua yang ingin sehat agar bisa puasa ramadhan dengan sempurna, banyak orang meninggal juga yang ingin kembali ke dunia agar bisa menjalankan ibadah ramadhan, tentu kita yang mendapat kesempatan harus memanfaatkan sebaik mungkin dengan cara melakukan ibadah tersebut sejak awal yakni sejak 10 hari pertama Ramadhan.

10. Terbuka untuk Semua Umat Islam 

Sebagian Ulama’ (dari kalangan Tabi’in) seperti al-Hasan al-Bashri dan Ibrahim anNakha-i memberikan batasan: jika seseorang sakit sehingga tidak mampu sholat dalam keadaan berdiri, maka pada saat itu ia boleh untuk tidak berpuasa (riwayat Ibnu Jarir atThobary). 

Puasa di 10 hari pertama boleh dilakukan oleh siapapun dengan pahala sesuai keikhlasan yang dimilikinya dan dinilai oleh Allah.

11. Persiapan Lailatul Qadar 

Tentunya sejak hari pertama Ramadhan bagi yang berpuasa di 10 hari pertama akan merasakan indahnya dan mulai menanti nanti datangnya malam Lailatul Qadar yang indah dan penuh kebaikan. Dan al-Quran diturunkan setelah melewati 24 dari Ramadhan (H.R Ahmad dari Watsilah bin Asqo’, al-Munawi menyatakan bahwa para perawinya terpercaya).

12. Jalan untuk Mulai Mengamalkan Al Qur’an 

Di puasa pada 10 hari pertama juga merupakan jalan untuk memperbanyak membaca Al Qur’an sebagai jalan untuk menyempurnakan puasa yang dilakukan karena melakukan rangkaian ibadah dengan lengkap. hal itu akan memberikan dampak kebaikan yang luar biasa bagi yang melakukan. Sesungguhnya Kami menurunkan (alQuran) pada Lailatul Qodr (Q.S al-Qodr:1). 

13. Menebar Kebaikan 

Menjalankan ibadah puasa di 10 hari pertama akan menjadi teladan yang baik karena memberi contoh kebaikan pada semua orang, hal itu sama saja dengan menebar kebaikan sehingga selama bulan Ramadhan akan mendapat kebaikan yang sama dari Allah…setiap orang miskin (diberi) setengah sho’ (H.R alBukhari no 1688 pada bab al-Ith’aam fil fidyah nishfu sho’ dan Muslim no 2080).

14. Kemudahan dalam Melaksanakan 

Ayat ke-184 Surat al-Baqoroh (pada) hari-hari yang tertentu. Barangsiapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Allah tidak pernah memberatkan hambaNya dalam beribadah, bagi orang yang ingin mengerjakan puasa di 10 hari pertama Ramadhan namun memiliki kendala misalnya ialah sedang sakit atau mungkin wanita yang sedang menstruasi maka boleh mengganti di hari lain dan ia tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika dilakukan di bulan Ramadhan.

15. Komitmen Sejak Awal 

Beribadah kepada Allah disertai dengan niat dalam bentuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar shadiq hingga terbenamnya matahari (asy-Syarhul Mumti’ ala Zaadil Mustaqni’ (6/298)). Puasa di 10 hari pertama Ramadhan ialah sebuah komitmen dari awal karena sudah melaksanakan perintahNya sejak awal di hari pertama.

16. Ujian Kesabaran 

“Jika engkau mendengar Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, maka pasang pendengaran baik-baik karena padanya (pasti terdapat) kebaikan yang diperintahkan atau keburukan yang akan dilarang” (riwayat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyaa’). Tentunya di hari pertama puasa akan terasa sedikit berat karena memiliki aktifitas yang sama namun selama seharian beraktifitas tidak makan dan minum, hal itu adalah ujian kesabaran yang berpahala besar.

17. Pahala Ketenangan Pikiran 

Pada 10 hari pertama puasa tidak hanya tubuh kita saja yang melakukan adaptasi, yakni pikiran kita juga sedang berusaha melakukan beradaptasi pada kebiasaan makan yang baru atau penyesuaian dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk dapat menunaikannya dengan lancar. Oleh sebab itu pada 10 hari pertama Ramadhan ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan keistimewaan yang banyak,

Yakni dengan membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang telah sabar dan ikhlas dalam menunaikan puasa selama 10 hari pertama dibulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yaitu yang menjalankan dengan niat semata karena Allah tidak untuk duniawi atau dengan niat agar dipuji oleh orang lain.

Demikian artikel tausiah kali ini, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan menjadi motivasi untuk selalu menjadi mukmin yang lebih baik lagi.  Terima kasih. 

Semoga bermanfaat...

Kamis, 23 Maret 2023

POIN PENTING KHUTBAH RASULULLAH MENYAMBUT RAMADHAN KARIM

Edisi Kamis, 23 Maret 2023 M / 1 Ramadhan 1444 H.

Menjelang tibanya bulan suci Ramadhan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berpidato di hadapan para sahabatnya. Ceramah di penghujung bulan Sya’ban tersebut berisi tentang informasi keistimewaan Ramadhan, serta anjuran untuk meningkatkan penghambaan kepada Allah dan kepedulian sosial. Yang menarik, Rasulullah menggunakan redaksi sapaan “yâ ayyuhannâs” (wahai manusia) saat mengawali pidatonya, yang menandakan bahwa pesan tersebut berlaku umum bagi seluruh umat, bukan kaum Muslimin semata. Berikut isi lengkap pidato tersebut:

"Wahai manusia, sungguh bulan agung dan penuh berkah telah menaungi kalian. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah.Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.”   “Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan. Pada bulan itu rezeki orang-orang mukmin ditambah.”    

“Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang  yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka.  Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikit pun.”   Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tak semua dari kami memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain.”   Rasulullah ﷺ menjawab, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu.”   Nabi ﷺ pun melanjutkan, “Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka.”   

“Barangsiapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka."   

“Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. (Untuk meraih) dua bagian yang pertama, hendaklah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. (Untuk meraih) dua bagian yang kedua  hendaklah memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka.”   

“Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga.” 

(Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780; al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman: 3455. Redaksi hadits di atas riwayat Ibn Khuzaimah).

Meskipun sebagian ahli menyebut hadits ini berstatus dhaif, kandungannya masih bisa diamalkan karena berkaitan dengan fadhailul a’mal (keutamaan amal). Beberapa keterangan yang disebutkan hadits ini, banyak persamaan yang disebutkan hadits yang lebih sahih. Jika kita merenungi khotbah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam menyambut bulan suci ramadhan di atas, ada beberapa poin penting yang patut diperhatikan.

1. Poin Pertama 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu bulan yang mulia, sebab hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

2. Poin Ke Dua 

Dinyatakan bahwa di bulan ramadhan umat muslim sebagai tamu yang diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Sehingga, di bulan suci ini nafas-nafas umat muslim yang sedang berpuasa menjadi tasbih, tidurnya menjadi ibadah, amal-amalnya pun diterima dan doa-doa diijabah.

3. Poin Ke Tiga 

Dinyatakan bahwa umat muslim harus memperbanyak amalan-amalan kebaikan pada bulan suci ramadhan yaitu dengan Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin, memuliakan orang tua, menyayangi yang muda, menyambungkan tali persaudaraan, menjaga lidah, menahan pandangan dari apa-apa yang tidak halal untuk memandangnya, menahan pendengaran dari apa-apa yang tidak halal untuk mendengarnya, mengasihi anak-anak yatim, serta bertaubat kepada Allah dari dosa-dosamu.

4. Poin Ke Empat 

Dinyatakan bahwa pada saat bulan ramadhan diri-diri umat muslim tergadai karena amal-amal mereka, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggung umat muslim berat karena beban (dosa) mereka, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudnya.

5. Poin Ke Lima 

Dinyatatakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

6. Poin Ke Enam 

Dinyatakan bahwa siapa saja umat muslim yang memberi buka kepada orang-orang mukmin lain yang berpuasa di bulan ramadhan, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.

7. Poin Ke Tujuh 

Dinyatakan bahwa di bulan ramadhan ini umat muslim bisa menjaga diri mereka dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma dan seteguk air. Artinya umat muslim harus memperbanyak sedekah di bulan suci ini, agar terhindar dari api neraka.

8. Poin Ke Delapan 

Dinyatakan bahwa umat islam harus memperbanyak  membaguskan akhlaknya di bulan suci ini, agar mereka berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Adapun beberapa akhlak baik yang dijelaskan dalam hadits ini yaitu meringankan pekerjaan pegawai atau pembantu di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat, menahan kejelekannya di bulan ini, maka Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya, memuliakan anak yatim di bulan ini, maka Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya, menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, maka Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya, melakukan shalat sunat di bulan ini, maka Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka, melakukan shalat fardhu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain, memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, maka Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan, serta membaca Al Qur’an meski hanya satu ayat Al-Quran, maka ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain. Subhanallah.

9. Poin Ke Sembilan  

Umat muslim harus memperbanyak membaca doa-doa yang baik. Dalam hadits di atas kita dianjurkan untuk meminta kepada Allah agar tidak pernah menutupkan pintu-pintu surga yang dibuka pada saat bulan ramadhan, berdoa memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar pintu-pintu neraka tidak akan pernah dibukakan kembali ketika setelah ramadhan, memohon kepada Allah agar setan-setan tidak pernah lagi menguasai diri serta menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.

10. Poin Ke Sepuluh 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu adalah bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu di bulan ini Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’. Sehingga sebagai umat muslim kita harus menjalankan perintah Allah tersebut.

11. Poin Ke Sebelas 

Dinyatakan bahwa di bulan ramadhan umat muslim harus banyak mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, sebab jika seorang muslim melakukan satu kebajikan di bulan ramadhan maka sama dengan orang yang menunaikan suatu amal fardhu di dalam bulan yang lain.

12. Poin Ke Duabelas 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Oleh karena itu umat muslim harus lebih sabar di bulan ini. Selain itu ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya. Sehingga umat muslim harus memperbanyak sedekah atau membantu orang lain.

13. Poin Ke Tigabelas 

Dinyatakan bahwa siapa saja yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang sedang berpuasa, maka Allah akan mengampuni dosanya dan memerdekakan dirinya dari neraka. Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan keadilan-Nya bahwa orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.

14. Poin Ke Empatbelas 

Dinyatakan jika seorang muslim tidak mempunyai sesuatu yang akan diberikan kepada orang lain untuk berbuka puasa, maka hanya dengan memberi sebutit kurma atau seteguk air dan sehirup susu pun Allah akan memberikan pahalanya kepadanya. Subhanallah.

15. Poin Ke Limabelas 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu bulan istimewa, bagaimana tidak bulan suci ini adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka.

16. Poin Ke Enambelas 

Dinyatakan bahwa seorang muslim harus memperbanyak empat perkara di bulan ramadhan, dimana dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Allah, dan dua perkara lagi untuk kebaikan dirinya yang sangat diperlukan ketika di akhirat kelak.

Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.

17. Poin Ke Tujuhbelas 

Dinyatakan bahwa siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berbuka puasa di bulan ramadhan, niscaya Allah akan memberi minum kepadanya dari air kolam-Nya, dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga. Subhanallah...

Ketujuhbelas poin dalam hadits di atas, kiranya kita bisa melaksanakannya di bulan mulia, bulan penuh rahmat yakni Bulan Ramadhan. Wallahu’alam 

Semoga bermanfaat...