Selasa, 07 Maret 2023

AMALAN DI MALAM NISFU SYA'BAN DAN DI BULAN SYA'BAN

Edisi Selasa, 7 Maret 2023 M / 14 Sya'ban 1444 H.

Di dalam bulan Sya’ban terdapat malam yang istimewa, yaitu malam Nisfu Sya’ban. Malam ini dipenuhi dengan ampunan, rahmat, dan  terkabulnya do’a bagi siapa saja hamba-Nya yang meminta. Do’a yang dipanjatkan hamba pada malam ini akan segera dikabulkan. Sebagaimana tertulis di Sunan Kubro yang ditukil oleh Imam Baihaqi dari Imam Syafi’i. Dikatakan bahwa do’a akan dikabulkan pada lima malam, yaitu malam Jum’at, malam Idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nisfu Sya’ban.

Selain itu, amalan seorang hamba juga akan diangkat ke sisi Allah pada malam Nisfu Sya’ban. Bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sangat suka berpuasa pada momen ini. 

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَب وَرَمَضَانَ وَ هُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِم

“Bulan Sya’ban antara bulan Rajab dan Ramadhan adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no.2317).

Berdasarkan Pengumuman LF PBNU Nomor 012/LF–PBNU/II/2023 1 Sya'ban 1444 H bertepatan pada Rabu, 22 Februari 2023, maka Nisfu Sya'ban, 15 Sya'ban 1444 H bertepatan pada Rabu, 8 Maret 2023 atau mulai Selasa malam, 7 Maret 2023. Ada beberapa amalan yang dianjurkan saat malam Nisfu Syaban baik sebelum maupun sesudahnya. Berikut ini beberapa amalan yang dapat dilakukan pada malam Nisfu Syaban dan malam-malam lainnya :

1. Membaca Al Quran 

Salah satu amal ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Nisfu Syaban adalah membaca Al Qur an. Hal ini didasarkan pada pandangan beberapa sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang menganggap Sya'ban adalah bulannya Al Quran.

Salah satunya seperti sahabat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bernama Anas bin Malik Radhiyalahu'anhu.

Dalam riwayat Ibnu Rajab, Anas Radhiyallahu'anhu bercerita tentang kesibukan para Sahabat Rasulullah ketika masuk bulan Syaban. Salah satunya adalah membaca Alquran.

Anas bin Malik Radgiyallahu anhu berkata:

"Kaum Muslim ketika telah memasuki bulan Syaban, mereka mengambil mushaf-mushafnya kemudian membacanya. Mereka juga mengeluarkan zakat hartanya agar dapat membantu menguatkan orang fakir dan miskin untuk turut serta menunaikan puasa di bulan Ramadhan."

Keutamaan membaca Al Quran telah dijelaskan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam hadits berikut ini:

Dari Abu Umamah, aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat." (HR Muslim).

2. Perbanyak Istighfar 

Amalan selanjutnya yang dianjurkan untuk dilaksanakan saat malam Nisfu Syaban yaitu memperbanyak istighfar. Hal ini dikarenakan tak ada satupun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Kesehariannya bergelimang dosa. Walaupun demikian, Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Oleh karena itu, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih di malam Nisfu Syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan yang artinya "Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya'ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al Quran dan hadits. Pada bulan Sya'ban, dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

3. Puasa sunah Ayumil Bidh 

Puasa di bulan Syaban itu termasuk di sunnahkan karena melatih agar nanti ketika Ramadhan tiba sudah terbiasa dengan puasa. Selain itu, bulan ini juga banyak dilalaikan oleh manusia sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa hadits.

Puasa pada malam Nisfu Syaban biasanya dilaksanakan pada Ayyamul Bidh. Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dikerjakan pada pertengahan bulan, yaitu pada hari ke 13, 14, dan 15 hijriah tiap bulannya kecuali pada Ramadhan. Namun, kita tidak perlu mengkhususkan hari tertentu dari bulan Syaban untuk berpuasa, karena tidak ada hadits yang benar secara khusus menentukan hari tertentu untuk berpuasa.

4. Pengingat Untuk Segera Menunaikan Qadha Ramadhan 

Nisfu Syaban mengisyaratkan makin dekatnya kaum muslim dengan Ramadhan. Oleh karena itu, utang puasa wajib segera ditunaikan. Kewajiban qadha puasa telah dijelaskan Allah dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya,

"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur"

5. Memperbanyak Shalat Sunnah 

Shalat sunnah pada malam Nisfu Sya'ban dapat dimulai dengan melakukan shalat sunah. Shalat sunah yang dianjurkan adalah shalat hajat, shalat taubat, dan shalat tasbih. Shalat taubat adalah shalat yang disunnahkan berdasarkan kesepakatan empat madzhab. Shalat taubat ini bisa cukup dengan dua raka’at dan cukup niat dalam hati, tanpa perlu melafazhkan niat tertentu. Waktu pelaksanaannya, boleh dilakukan siang atau malam hari. Syarat-syaratnya, secara ringkas dikatakan oleh para ulama sebagaimana disampaikan Ibnu Katsir, yaitu Menghindari dosa untuk saat ini, Menyesali dosa yang telah lalu. Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya/ mengembalikannya.

Beberapa orang memang menganggap jika shalat sunnah tasbih diperuntukkan bagi mereka yang kuat secara jasmani. Hal ini disebabkan waktunya yang cukup lama. Tidak masalah jika tidak melakukannya, akan tetapi jika tanpa halangan, hendaknya meraih keridhoan Allah dengan melaksanakan amalan ini. Biasanya sholat tasbih dilaksanakan sesudah shalat maghrib dengan membaca bacaan tasbih sebanyak mungkin di masing-masing rukun sholat. Bisa dikerjakan secara mandiri atau bersama-sama.

6. Memperbanyak Sholawat 

Amalan nisfu sya’ban selanjutnya adalah memperbanyak sholawat. Barangsiapa yang membaca sholawat di bulan ini maka Allah akan mensucikannya dari dosa.

Hal ini sudah dijelaskan dalam Kitab “Madza Fii Sya’ban” pada salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ad-Dailami. Membaca shalawat juga membuat diri lebih dikenal oleh Rasulullah sehingga akan mendapatkan syafaat beliau kelak di hari akhir. Bacaan sholawat cukup simpel, tidak perlu yang terlalu panjang. Semampunya saja, karena Islam tidak akan memberatkan manusia.

7. Memperbanyak Doa 

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya, “(Rahmat) Allah Subhanahu Wa Ta'ala turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi).

8. Membaca Dua Kalimat Syahadat Sebanyak-banyaknya 

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun, terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan:

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

9. Puasa Sunnah Nisfu Syaban 

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berpesan kepada umatnya untuk tidak melewatkan Nisfu Syaban ini. Dalam riwayat Bukhari, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Sya'ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan ini (Syaban) amal-amal hamba itu diangkat (diterima oleh Allah). Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Syaban dalam keadaan aku berpuasa."

Amalan ini juga disampaikan oleh Aisyah:

"Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sempat puasa beberapa hari hingga kami berpikir dia akan terus melakukannya. Kemudian, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidak puasa selama beberapa hari dan kami mengira dia tidak akan puasa lagi. Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyelesaikan puasa hingga satu bulan kecuali saat Ramadhan, dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa sebanyak di bulan Syaban." (HR Abu Daud).

Niat puasa Nisfu Syaban pada malam hari:

Nawaitu shauma ghadin 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Syaban besok karena Allah Ta'ala".

Sedangkan Niat puasa Nisfu Syaban pada siang hari bagi yang terlewat membaca pada malam hari:

Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an adai sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah Ta'ala".

10. Shalat sunah Nisfu Sya’ban 

Menjalankan shalat sunnah pada malam Nisfu Sya’ban sangat dianjurkan untuk umat muslim diantaranya yakni, sholat Hajat, Sholat Tasbih dan Sholat Tahajud. Nisfu Sya’ban sendiri adalah pertengahan hari di bulan syaban yang jatuh pada tanggal 15 di bulan Sya’ban pada kalender Hijriyah. Adapun niat shalat sunah nisfu sya’ban yaitu:

“Usholli sunnatan nisfu sya’ban rak’ataini lillahi ta’ala”

Artinya: “Saya shalat sunnat Nisfu Sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala”

11. Membaca Surat Yasin 3 Kali 

Membaca surat Yasin sebanyak 3 kali dianjurkan dilakukan setelah sholat maghrib dan berdoa setelahnya.

Bacaan pertama diniatkan supaya Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan panjang umur, dan bacaan kedua diniatkan supaya dijauhkan dari dari segala bala dan diberi rizki halal yang banyak. Kemudian bacaan ketiga diniatkan agar hidupnya tidak tergantung kepada orang lain dan diberikan husnul khatimah.

12. Memperbanyak Dzikir 

Dzikir merupakan salah satu amalan yang bisa anda lakukan saat malam Nisfu Sya'ban. Memperbanyak zikir saat malam Nisfu Syaban tentunya akan memperbanyak pahala.

Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan:

"Seyogianya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya."

13. Shalat malam Tahajud dan Witir 

Melaksanakan salat sunah malam di malam Nisfu Syaban merupakan salah satu amalan di bulan Syaban yang tidak boleh dilewatkan.

Anjuran ini berdasarkan hadis riwayat al-Albaihaqi dari ‘Ala’ bin Haris, yang artinya:

"Sayyidah A’isyah berkisah: 'Suatu malam Nabi Shallallahu alaihi wasallam salat, kemudian beliau bersujud panjang, sehingga aku menyangka bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam telah diambil (wafat), karena curiga maka aku berdiri dan aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Nabi Shallallahu alaihi wasallam selesai shalat beliau berkata: 'Hai Aisyah, apakah engkau menduga Nabi Shallallahu alaihi wasallam tidak memperhatikanmu?'

Lalu aku menjawab: 'Tidak ya Rasulullah, aku hanya berpikiran yang tidak-tidak (menyangka Nabi Shallallahu alaihi wasallam telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama'.

Lalu beliau bertanya: 'Tahukah engkau, malam apa sekarang ini'.

Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu'.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berkata, 'Malam ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini, maka Ia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki'."

14. Membaca Kalimat Tahlil 

Pada malam nisfu syaban, amalan yang bisa dilakukan adalah membaca kalimat tahlil:

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadzdzoolimiin

Artinya: "Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim".

15. Memperbanyak amal sedekah 

Umat Islam juga dianjurkan untuk banyak bersedekah kepada kalangan dhuafa. Hal ini dimaksudkan agar kelompok penghasilan rendah dan tidak menentu dapat menyambut gembira bulan puasa sebagaimana umat Islam menengah ke atas.

“Ibnu Rajab Al-Hanbali rahimahumullah mengatakan, ‘Kami menerima riwayat dengan sanad dhaif dari Anas Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa ketika masuk bulan Sya‘ban umat Islam tertunduk pada mushaf Al-Quran. Mereka menyibukkan diri dengan tadarus dan mengeluarkan harta mereka untuk membantu kelompok dhuafa dan orang-orang miskin dalam menyongsong bulan Ramadhan,” (Lihat Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki, Ma Dza fi Sya‘ban, cetakan pertama, 1424 H, halaman 44).

16. Membaca doa Nisfu Syaban 

Amalan malam Nisfu Syaban selanjutnya adalah membaca doa. Doa bisa dilantunkan setelah membaca surat Yasin tiga kali. Berikut doa malam Nisfu Syaban yang tertera dalam kitab Maslakul Akyar karya Mufti Betawi Sayyid Utsman bin Yahya.

اَللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu 'alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in'âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma'manal khâ'ifîn.

Allâhumma in kunta katabtanî 'indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran 'alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî 'indaka sa'îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal 'alâ lisâni nabiyyikal mursal, "yamhullâhu mâ yasyâ'u wa yutsbitu, wa 'indahû ummul kitâb" wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil 'alamîn. 

Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.

Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, 'Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.

17. Meminta maaf 

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk bertaubat dan meminta maaf kepada orang lain di malam Nisfu Syaban.  Misalnya Bersalam-salaman yang seharusnya ini dilakukan sebelum memasuki malam Nisfu Sya’ban untuk meminta maaf kepada sesama umat manusia. Terutama kedua orang tua agar tidak termasuk orang yang memutus silaturahim atau durhaka kepada kedua orang tua yang merupakan salah satu penghalang mendapatkan ampunan Allah pada malam tersebut.

Demikian beberapa amalan yang dapat dilakukan di malam Nisfu Syaban dan di hari-hari bulan Sya'ban lainnya.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.