Edisi Rabu, 15 Maret 2023 M / 22 Sya'ban 1444 H.
Dosa, kesalahan, kealpaan, dan juga kekhilafan merupakan sesuatu yang lazim bagi umat manusia. Sebagian nabi sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur’an memberikan keteladanan perihal sikap orang yang terlanjur berdosa dan terjerumus dalam jurang kesalahan.
Sementara Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sendiri juga mengajarkan lafal pengakuan dosa. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengajarkan lafal atau doa tobat ini kepada Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq Radhiyallahu'anhu yang seharusnya dibaca di dalam shalat. Ulama kemudian menganjurkan kita membaca doa ini setelah membaca tasyahud akhir dan sebelum salam. Lafadz doanya adalah sebagai berikut :
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya, “Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,” (HR Bukhari dan Muslim).
Selain doa tersebut ada beberapa amalan penghapus dosa yang berhubungan dengan ke Islaman yang bisa dilakukan :
1. Shalat 5 waktu
“Lima waktu shalat yang telah difardukan Allah Subhanahu wa ta’ala. Barangsiapa yang baik wudhunya, dan shalat pada waktunya, dan menyempurnakan dia akan ruku’, sujud dan khusyu’nya, adalah baginya atas Allah perjanjian bahwa Allah mengampuninya, dan barangsiapa yang tidak berbuat demikian maka tidaklah baginya atas Allah perjanjian. Jika Allah menghendaki untuk mengampuni, niscaya Allah mengampuni, dan jika Allah menghendaki akan menyiksanya, niscaya Allah menyiksanya”. (HR. Baihaqi dari Ubadah bin Shamit).
2. Dzikir di bulan ramadhan
“Orang yang mengingat Allah pada bulan Ramadhan, akan mendapat ampunan, dan memohon kepada Allah tidaklah akan sia-sia”. (HR. Baihaqi dari Umar).
3. Shalat malam
“Tetaplah kamu bangun malam (mengerjakan shalatul lail), maka sesungguhnya hal itu sudah menjadi kelaziman orang-orang shaleh masa dahulu sebagai pendekatan diri kepada Allah, dapat mencegah diri dari dosa, dapat melebur kesalahan/dosa dan dapat mengusir penyakit yang ada pada tubuh” (HR. Ahmad dari Bilal).
4. Shalat subuh jum’at
“Tidaklah dari beberapa shalat, yang lebih baik dari pada shalat di waktu fajar pada hari jum’at dalam berjama’ah, dan aku tidaklah mengira orang yang menyaksikannya daripada kamu, melainkan orang itu akan mendapatkan ampunan Allah” (HR. Hakim dari Abu Ubaidah).
5. Mengumandangkan adzan
“Sesungguhnya mu’adzdzin (orang yang mengumandangkan adzan) diampuni (dosa-dosa) baginya sejauh suaranya (dapat didengar)” (HR. Ahmad).
“Barangsiapa yang beradzan shalat lima waktu dengan iman dan mengharapkan pahala Allah, maka ia diampuni dosanya yang telah lalu” (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah, dengan isnad dhaif).
“Barangsiapa yang adzan di mesjid sampai 7 tahun lamanya, karena mengharap pahala, Allah tuliskan baginya satu kelepasan dari siksaaan neraka” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas).
“Barangsiapa beradzan selama dua belas tahun (dengan ikhlas karena Allah), maka baginya wajib (masuk) sorga” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim dari Ibnu Umar).
6. Thawaf di Baitullah
“Barangsiapa yang thawaf di Baitullah (Ka’bah) sebanyak lima puluh kali, telah keluarlah ia dari dosanya seperti hari ketika ia dilahirkan oleh ibunya” (HR. Tirmidzi).
7. Qiyam ramadhan
“Barangsiapa yang shalat pada malam ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ampunan Allah, niscaya diampuni oleh Allah segala dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari, Muslim).
“Barangsiapa mendirikan shalat di malam ramadhan dengan penuh keikhlasan dan keimanan, niscaya diampunilah oleh Allah subahanhu wa ta’ala segala dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).
8. Beribadah saat Lailatul qadr
“Barangsiapa yang mendirikan malam qadar (lailatul qadr) dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni Allah-lah segala dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari).
9. Berpuasa sunnah
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, dan diamnya adalah tasbih, dan amalnya dilipatgandakan dan do’anya dikabulkan Allah dan dosanya mendapat ampunan” (HR. Thabrani dari Abdullah).
10. Menunggu waktu shalat
“Maukah kamu saya tunjukkan apa-apa yang karenanya Allah subhanahu wa ta’ala menghapuskan segala dosa dan meninggikan derajat kamu?” Jawab sahabat: Baiklah ya Rasulullah. Bersabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam “ Menyempurnakan wudhu dalam masa keberatan (kesukaran) dan banyak melangkahkan kaki ke mesjid, dan menantikan shalat setelah menyelesaikan shalat yang pertama. Maka inilah yang dinamakan kewaspadaan dalam memelihara perintah Allah (Ar-Ribaath). Maka inilah yang disebut Ar-Ribaath”.(HR. Muslim dari Abu Hurairah).
11. Hajji
“Barangsiapa berhaji, dia tidak bersetubuh dan tidak berbuat fasiq, maka ia keluar dari dosa-dosanya seperti pada hari ibunya melahirkannya (bersih dari dosa)” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Dan diriwayatkan oleh dua orang syekh dari Abu Hurairah, berkata dia: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam : “Barangsiapa yang melakukan haji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali dalam keadaan bersih dari dosanya bagaikan bayi yang baru lahir dari kandungan ibunya” (Hadits tersebut dalam Mukhtarul Ahadits).
12. Umrah
“Ibadah umrah sampai umrah yang akan datang merupakan tebusan dosa yang terjadi diantara kedua umrah tersebut. Dan hajji yang mabrur itu tidak ada balasannya selain sorga” (Hadits Riwayat dari Abu Hurairah).
13. Mandi hari jum’at untuk shalat
“Barangsiapa mandi pada hari Jum’at maka tertebuslah dosa-dosanya dan bila ia berjalan menuju jum’at dicatatlah oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai ibadah duapuluh tahun baginya untuk tiap-tiap langkah dan bila telah bershalat Jum’at diganjar dengan amal dua ratus tahun” (Hadits diriwayatkan oleh Abu Bakar radhiyallahu'anhu).
“Siapa yang mandi pada hari Jum’at, maka leburlah dosa-dosa dan kesalahannya” (Hadits dalam Tanqihul Qaul)
14. Shalat jum’at
“Shalat lima waktu adalah sebagai penebus dosa (kecil) yang dilakukan antara shalat itu selagi ia menjauhi dosa-dosa besar. Dan satu jum’at sampai jum’at berikutnya merupakan penebus dosa yang dilakukan antara keduanya dan ditambah tiga hari” (HR. Abu Nu’aim dari Anas).
15. Shalat dhuha
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat dhuha sebanyak dua belas rakaat dengan iman dan mengharapkan pahala, maka Allah ta’ala menetapkan baginya sejuta kebaikan, menghapus daripadanya sejuta kejelekan, mengangkat baginya sejuta derajat, dan Allah membangunkan baginya sebuah rumah di sorga, dan Allah mengampuni dosa-dosa orang itu seluruhnya” (Hadits terdapat dalam Tanqihul Qaul).
“Barangsiapa shalat dhuha dua rakaat, niscaya diampuni dosa-dosanya, walaupun sebanyak buih dilautan”. (HR. Ibnu Majah).
16. Berdo’a setelah adzan
“Barangsiapa yang ketika mendengar suara panggilan adzan berakhir membaca : “Asyhadu Allaa Ilaaha Illallaahu wahdahu laa syariikalahu wa anna Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluhu radhiitu billaahi rabbaa wa bi Muhammadin rasuulaa wa bil Islaami diina” (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan RasulNya, aku rela Allah sebagai Tuhan, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agama), maka diampuni Allah segala dosanya” (HR. Muslim dari Sa’ad bin Abi Waqqash).
17. Berwudlu
“Apabila hamba Allah yang muslim atau orang mu’min mengambil wudhu’, lalu ia membasuh mukanya, keluarlah segala dosanya yang ia lakukan dengan kedua matanya, beserta air, atau bersama tetesan air yang paling akhir dari mukanya. Apabila ia membasuh kedua belah tangannya, keluarlah dari kedua tangannya segala dosa yang pernah ia lakukan dengan kedua tangannya, bersama air, atau bersama tetesan yang akhir dari air itu. Dan apabila ia membasuh kedua belah kakinya, keluarlah tiap-tiap dosa yang dilakukan kedua kakinya, bersama air, atau bersama tetesan air yang akhir, sampai ia selesai (dari wudhunya), sudah menjadi bersih betul dari dosa-dosa itu” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
“Barangsiapa berwudhu untuk shalat lalu ia menyempurnakan wudhu’nya kemudian berdiri mengerjakan shalat, maka keluarlah dosa kesalahannya seperti pada hari dilahirkannya oleh ibunya” (Hadits terdapat dalam Tanqihul Qaul).
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.