Senin, 13 Maret 2023

KALAM ULAMA SAYYID ABUL A'LA BIN SAYYID HASAN AL MAUDUDI

Edisi Senin, 13 Maret 2023 M / 20 Sya'ban 1444 H.

Sayyid Abul A'la al-Maududi lahir pada 25 September 1903 dan wafat pada 22 September 1979. Beliau adalah seorang cendekiawan Islam, ideolog Islam , filsuf Muslim , ahli hukum, sejarawan, jurnalis, aktivis dan cendekiawan yang aktif di negara British India dan kemudian, setelah pemisahan menjadi negara Pakistan.

Dijelaskan oleh Wilfred Cantwell Smith sebagai "pemikir Islam modern yang paling sistematis", banyak karyanya, yang "meliputi berbagai disiplin ilmu seperti tafsir Al-Qur'an, hadits, hukum, filsafat dan sejarah", ditulis dalam bahasa Urdu , tetapi kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Arab, Hindi, Bengali, Tamil , Telugu , Kannada, Burma , Malayalam dan banyak bahasa lainnya. 

Beliau berusaha untuk menghidupkan kembali Islam, dan menyebarkan apa yang dia pahami sebagai "Islam sejati". Beliau percaya bahwa Islam sangat penting untuk politik dan perlu untuk melembagakan syariah dan melestarikan budaya Islam dengan cara yang sama seperti pada masa pemerintahan Rashidun Khalifah dan meninggalkan maksiat , dari apa yang dilihatnya sebagai kejahatan sekularisme , nasionalisme dan kapitalisme , yang ia pahami sebagai pengaruh imperialisme.

Berikut ini adalah beberapa diantara kalam beliau :

1. Manusia ingin belajar terbang seperti burung, berenang seperti buaya, lari secepat kuda bahkan mengadakan huru hara dan merusak seperti serigala, tetapi belajar untuk hidup seperti orang mulia, tidak pernah mereka lakukan.

2. Apabila watak suatu bangsa telah lebur dalam kepribadian bentuk lain, berarti kehancuran bagi bangsa itu sendiri.

3. Kalau ummat Islam ingin supaya peradaban dan kebudayaan Islam tetap utuh, maka sikap dan akhlak hidup setiap muslim harus tetap abadi. Oleh karena itu, sejak dari sekarang dengan rasa penuh tanggungjawab dari pemimpin-pemimpin ummat islam dewasa ini, harus mewariskan kepemimpinan yang baik kepada calon-calon generasi penerus, sebagaimana yang telah diwariskan dari mujahid-mujahid Islam terdahulu.

4. Bagi seorang muslim tidak ada rasa cinta yang mendasar, kecuali rasa cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul-Nya dan agama Islam. Apabila rasa cinta yang demikian terdapat didalam setiap jiwa manusia, kemudian dapat dilemahkan, sehingga lebih lemah dari sarang laba-laba, maka dapat dipastikan bahwa rasa egoisme dan individualisme akan tumbuh didalam jiwa mereka. Sehingga dengan demikian mereka itu tidak enggan lagi untuk mengorbankan sesuatu yang paling berharga, mahal lagi suci demi kepentingan diri mereka sendiri. Inilah sumber dari segala pengkhianatan.

5. Kaum wanita hendaklah dididik mengerti, bahwa kebudayaan barat adalah kebudayaan yang merusak, memperbudak dan mematikan insaniyah kewanitaan sehingga secara berangsur-angsur turun kepada derajat hewani yang hanya mementingkan materi belaka.

6. Berlanjut dan utuhnya seluruh aspek kehidupan generasi muda Islam, tergantung kepada usaha yang dilakukan oleh ummat Islam dewasa ini dalam mewariskan kebudayaan Islam kepada mereka, menurut metode petunjuk Ilahi. Kebudayaan tersebut telah diwarisi dari ummat Islam terdahulu, yaitu kebudayaan yang membedakan ummat Islam dengan bangsa yang bukan Islam.

7. Siapakah yang kamu lihat telah merusak generasi muslim pada nilai agama dan akhlak mereka? Tidak lain adalah ibu-ibu yang melahirkan anak-anak kaum muslimin dengan unsur-unsur kesyirikan dan kejahiliyahan di hati-hati mereka. Siapakah yang kamu lihat telah mendorong pemerintahan Negara-negara Islam menuju kehancuran ? Tidak lain karena kecintaan kepada wanita-wanita kafir sehingga menguasai hati-hati para pemimpin di Negara kaum muslimin.

8. Untuk berdiri dan tegaknya Negara Islam tidak bisa dilepaskan dari landasan undang-undang ini. Kitab Allah dan sunnah rasul-Nya akan kekal di dunia. Oleh karena itu materinya tidak akan dirubah dari tempat perundang-undangannya. Orang yang ingin hidup sesuai dengan aturan Islam, maka ia harus mengikuti dan mempertahankannya.

9. Allah Ta’ala telah memberikan batasan-batasan (hukum) kepada manusia berupa aturan-aturan tetap dan undang-undang yang mutlak (absolut) dan luas artinya. Dengan adanya hudud ini, manusia tidak lagi merampas hak-hak kebebasan orang lain, tapi ia juga tidak mau menyia-nyiakan kekuatan daya nalarnya. Bahkan, Allah memberikan kepada manusia suatu penyuluh dan jalan yang luas agar manusia tidak jatuh ke dalam jurang kehinaan, kebodohan dan kelemahannya. Dengan adanya batasan-batasan-Nya ini, harta benda, keahlian, dan profesi yang dimiliki manusia tidak disia-siakan untuk jalan yang batil.

Dengan “Hududullah”, manusia berjalan di atas keberuntungan hakiki, yakni jalan lurus yang tidak menyesatkan dan tidak pula menggelincirkan. Sebagai contoh, misalnya anda mendaki sebuah jalan di atas gunung yang penuh dengan bahaya. Anda melihat ada sebuah tepian jurang yang dalam, dan ditepian lain tampak sebuah bentangan cadas-cadas, batu-batuan yang tinggi dan amat besar. Tampak pula kawat berlapis besi disekeliling jalanan itu untuk menjaga agar musafir tidak jatuh ke dalam jurang.

Kini timbul pertanyaan, apakah kawat-kawat yang berlapis besi itu dapat menghalangi manusia dari perjalanannya?

Jawabannya: “Tidak! Namun kawat-kawat itu digunakan untuk menyelamatkan manusia dari marabahaya. Juga untuk memperingatkan manusia dari lokasi yang dapat menggelincir kan mereka ke tempat-tempat berbahaya agar mereka sampai pada tujuan yang dicita-citakan.

10. Kalau anda menerima surat dalam bahasa yang tidak dimengerti, tentu anda mencari orang yang mengerti bahasa tersebut untuk mengetahui isinya. Anda tidak merasa tenang sebelum anda mengetahui isi surat tersebut. Begitulah yang anda lakukan terhadap surat-surat dagang yang mungkin akan memberikan keuntungan yang sedikit bagi anda. Akan tetapi surat yang dikirimkan oleh Penguasa Dunia kepada anda yang menerangkan semua keuntungan anda di lapangan din, yang menyangkut kehidupan duniawi, anda kesampingkan begitu saja tanpa mencoba untuk memahami isinya. Anda tidak meemperlihatkan keinginan untuk mengetahui isinya. Tidakkah ini suatu hal yang mengherankan ?

11.  Al-Qur’an adalah sumber kebahagiaan dan nasib baik, bukannya sumber kejahatan dan kesengsaraan. Tidak mungkin suatu ummat yang memiliki wahyu Allah hidup dalam penderitaan di dunia ini, diperbudak, diinjak-injak dan ditendang oleh orang lain, dicengkram tengkuknya dan dicokok hidungnya dan dituntun kearah mana saja yang disukai orang lain tersebut.

Karena itu bila suatu ummat memiliki Kitab Allah, namun mereka hidup dalam kehinaan dan diperbudak oleh orang-orang lain, maka anda boleh memastikan bahwa hal itu adalah karena mereka memperlakukan Kitab Allah dengan cara yang zalim, dan apa yang mereka alami itu adalah hukuman atas perbuatan mereka itu. Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan diri dari murka Allah, selain menghentikan kezaliman tersebut dan memperlakukan Kitab Allah dengan semestinya.

12. Ada 3 (tiga) sebab orang menjadi sesat: Pertama, menghamba diri kepada diri sendiri;

Kedua, menghamba kepada adat kebiasaan nenek moyang, keluarga dan suku bangsa

Ketiga, menghamba kepada manusia pada umumnya, termasuk orang-orang kaya, pemerintah yang berkuasa, ulama-ulama dan  kyai-kyai palsu, bangsa-bangsa yang sesat, dan unsur-unsur lain yang semacam itu.

Itulah berhala-berhala besar yang selalu menjadi sembahan-sembahan manusia. Maka barangsiapa yang mau menjadi seorang muslim yang benar-benar, mestilah ia menghancurkan ketiga macam berhala itu terlebih dahulu. Setelah itu barulah ia boleh menyebut dirinya seorang muslim sejati.

13. Anda harus ingat bahwa anda adalah budak Allah sejak lahir. Allah menciptakan anda dengan tujuan agar anda menjadi hamba-Nya saja. Karena itu, seluruh hidup anda haruslah  anda habiskan dalam melayani Allah dan tidak boleh ada satu saatpun dimana anda lengah dalam beribadat kepada-Nya. Saya juga telah menjelaskan bahwa ibadat tidaklah berarti melepaskan diri dari pekerjaan sehari-hari dan duduk disudut masjid sambil menyebut-nyebut nama Allah. Sebaliknya, arti ibadat yang sebenarnya ialah bahwa apapun yang anda kerjakan di dunia ini haruslah sesuai dengan hukum dan aturan Allah.

14. Dzikir atau mengingat Allah tidaklah berarti anda harus menyebut “Allah, Allah” terus menerus, tapi mengingat Allah yang sebenarnya adalah ingat kepada Allah dalam pikiran walaupun kita sedang terlibat dalam urusan-urusan yang sangat penting dan mudah melalaikan kita dari ingat kepada Allah.

15.  Bila anda pikirkan baik-baik, maka anda akan melihat bahwa kesejahteraan tiap-tiap orang adalah terikat dan berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat lingkungannya. Apabila anda menolong saudara-saudara semasyarakat anda dengan kekayaan yang anda miliki, maka keuntungannya akan berputar di antara masyarakat dan kembali kepada anda tapi bila karena kikir, anda menyimpan saja kekayaan anda atau membelanjakannya untuk keuntungan anda sendiri saja, maka kekayaan anda itu akan semakin berkurang.

16. Bahwa yang akan menghasilkan buah hanyalah dakwah yang hak dan benar. Dan islam tidak memberikan konsep kosong dalam bentuk dakwah kata-kata belaka, melainkan dakwah yang berinteraksi secara langsung dalam kehidupan manusia, sehingga mampu memberikan hasil dan buah yang manis.

17.  Keadaan ummat islam sekarang ini, ringkasnya adalah, pemerintah enggan mengikuti jalan yang dikehendaki ummat Islam, dan sebaliknya, ummat islam menolak mengikuti penguasa mereka. Maka, terjadilah pertentangan terselubung ataupun terbuka, yang berlangsung terus menerus diantara keduanya. Inilah gambaran Islam kontemporer yang menyelimuti negeri-negeri Islam.

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.