Edisi Ahad, 19 Maret 2023 M / 26 Sya'ban 1444 H.
Seorang muslim diberikan petunjuk oleh Allah ketika berada di jalan yang salah. Maka diperintahkan untuk kembali ke jalan yang lurus (shirat al-mustaqim) yaitu jalan bagi orang yang bertakwa dengan bertaubat. Pada surat Al-Baqarah dijelaskan tentang kategori orang yang dikatakan bertakwa, di antaranya percaya kepada hal yang gaib. Mengejakan shalat, iman terhadap Al-Qur’an beserta isinya dan lain-lain. Maka jika melenceng dari apa yang diperintahkan, seperti kafir, dan bermaksiat, maka yang bersangkutan akan mendapatkan tempat di neraka.
Namun Allah adalah Dzat Yang Maha Pemaaf (Ghafur). Allah memerintahkan kepada manusia untuk kembali ke jalan-Nya jika terjerumus kepada dosa. Salah satu jalan adalah dengan cara bertaubat. Setidaknya ada tiga syarat menurut ulama Ahlussunnah wal Jama’ah dalam bertaubat. Hal tersebut sebagaimana tertera dalam kitab Risalatul Qushairiyah yang sering dikaji di kalangan pesantren tentang syarat taubat yaitu : Pertama, menyesali kesalahan yang telah dilakukan. Kedua, meninggalkan kesalahan dalam keadaan apapun dan ketiga menetapkan atau berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat serupa. Maka rukun-rukun ini adalah wajib, agar tobatnya menjadi sah. (Imam Abi al-Qasim al-Qusyairy, al-Risalah al-Qusyairiyah, Jakarta, Dar al-Kutub al-Islamiyah, 2011, halaman: 127.)
Selain itu ada beberapa amalan penghapus dosa yang berhubungan dengan Ihsan yang bisa dilakukan diantaranya :
1. Tidak berputus asa
“Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az-Zumar : 53).
2. Sabar ditimpa penyakit/musibah
“Barangsiapa yang ditimpa musibah dalam hartanya atau badannya, dan disembunyikannya musibah itu, dan ia tidak menceritakannya kepada manusia, maka kewajiban Allah untuk mengampuninya"”(HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
“Barangsiapa yang sakit satu malam lalu ia bersabar, dan ridha demi karena Allah, maka gugurlah dosa-dosanya seperti hari yang ia dilahirkan oleh ibunya” (HR. Hakim dari Abu Hurairah).
3. Menyesal dan Memohon ampun
“Allah subhanahu wa ta’ala mengetahui hambanya yang menyesal atas dosa, melainkan Allah ampuni baginya sebelum ia meminta ampun kepada-Nya” (HR. Hakim dari Aisyah).
“Sesungguhnya malaikat pencatat perbuatan jelek benar-benar akan mengangkat kalamnya selama 6 jam dari hamba muslim yang berbuat salah. Maka apabila ia menyesal dan mohon ampun kepada Allah dari perbuatan dosanya, niscaya ia tidak mencatat perbuatan dosa. Dan jika tidak, maka ditulislah satu dosa” (Hadits Riwayat Thabrani).
4. Menutupi aib saudara
“Barangsiapa yang dapat menutup (menyembunyikan) suatu keaiban (yang memalukan) sesama muslim niscaya Allah akan menutup (keaibannya) kelak di hari kiamat” (HQR. Muslim dari Ibnu Umar).
5. Berjabatan tangan
“Tiada dua orang muslim bertemu, berjabat tangan dan bershalawat untukku, melainkan tidak berpisah mereka kecuali oleh Allah subhanahu wa ta’ala telah mengampunkan dosa-dosanya yang lalu maupun yang akan datang” (Hadits diriwayatkan oleh Anas bin Malik).
6. Tawadhu dan minum minuman sisa teman
“Salah satu dari tanda rendah hati (tawadhu’), bahwa seseorang tidak enggan minum sisa minuman saudaranya. Dan tiada seorangpun minum sisa minuman saudaranya, melainkan akan tercatat baginya tujuhpuluh kebajikan dan terhapus tujuhpuluh kejahatan, serta terangkat derajatnya ke tingkat sorga Illiyyin” (Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Abbas).
7. Merahasiakan kesulitan
“Barangsiapa tertimpa musibah didalam harta bendanya ataupun mengenai badannya, dan ia merahasiakannya serta tidak mengadukannya kepada orang lain, maka Allah pasti akan mengampuni dosa-dosanya” (HR. Thabrani dari Ibnu Abbas).
8. Memuliakan bulan sya’ban
“Barangsiapa memuliakan bulan sya’ban, bertaqwa dan taat kepada Allah dan menahan dirinya dari perbuatan ma’syiat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan mengamankannya dari bala’ dan penyakit-penyakit dalam tahun itu” (Hadits tersebut dalam Zubdatul Wa’idhin dan Durratun nashihiin).
9. Bersilaturrahmi
“Barangsiapa mengunjungi saudaranya sesama muslim, maka untuk setiap langkahnya ia memperoleh pahala seorang yang memerdekakan hamba sahayanya, dibebaskan dari seribu dosa, tercatat baginya seribu pahala dan memperoleh cahaya seperti cahaya arasy disisi Tuhannya” (Hadits diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Ibnu Abbas)
10. Berkata santun dengan orang tua
“Barangsiapa berjalan untuk berziarah kepada kedua orang tuanya, Allah akan mencatat baginya untuk tiap langkah seratus pahala dan menghapus seratus dosa, serta mengangkatnya ke seratus tingkat. Dan jika ia duduk bersantai dengan mereka berdua bercakap-cakap dengan kata-kata yang baik, maka oleh Allah diampuni dosanya dan dihari kiamat akan dikaruniai cahaya mendapinginya” (Hadits diriwayatkan oleh Abu Dzarr al-Ghifari).
11. Tabah atas kematian anak
“Tiadalah dua orang muslim (suami istri) yang pernah kematian tiga orang anak yang belum sampai usia dewasa melainkan Allah mengampuni dosa keduanya, dengan keutamaan rahmat-Nya” (HR. An-Nasai dari Abu Dzarr al-Ghifari, dan diriwayatkan juga oleh Ahmad dan Ibnu Hibban).
12. Menjenguk orang sakit
“Siapa menjenguk orang sakit yang shaleh, maka ia keluar disertai tujuh puluh malaikat yang memohonkan ampunan kepadanya. Dan ketika ia pulang maka para malaikat itu keluar dari rumah orang yang sakit menyertainya dan masuk ke rumahnya (orang yang menjenguk)”.
“Orang musafir (perantau) itu apabila dia sakit lalu menjenguk orang-orang yang ada di kanan kirinya, muka belakangnya, kemudian ia tidak melihat seseorang yang dikenalnya, maka Allah mengampuni baginya apa yang terdahulu dari dosanya”. (HR. Ibnu Najar dari Ibnu Abbas).
13. Hijrah
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa islam itu menghapus semua dosa yang sebelumnya. Dan hijrah itu juga menghapuskan dosa yang sebelumnya. Dan haji itu juga menghapus dosa yang sebelumnya”. (HR. Muslim dari Abu Syumaasah).
14. Bertasbih (berdo’a) saat menyuap makanan
“Siapa yang makan kemudian membaca: Alhamdu lillahi ladzi ath’amani hadza warazaqanihi min ghairi haulin minni wa la quwwatin (segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan ini, dan memberi rizki pada saya dengan tiada daya dan kekuatan daripadaku), maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dari Mu’adz bin Anas).
15. Membaca la ilaha ilallahu wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir
“Siapa yang membaca : la ilaha ilallahu wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai’in qadir, pada tiap hari 100 kali, seimbang dengan memerdekakan 100 hamba sahaya dan tertulis baginya seratus hasanat (kebajikan) dan dihapuskan daripadanya seratus dosa dan menjadi perlindungan baginya dari gangguan syaithan sepanjng hari itu hingga sore. Dan tiada seorang yang lebih utama daripadanya kecuali yang berbuat seperti atau lebih banyak dari itu. Dan siapa yang membaca : Subhanallahi wa bihamdihi, 100 kali, dihapuskan dosa-dosanya walau sebanyak buih laut” (HR. Bukhari, Muslim dari Abu Hurairah).
16. Sabar terhadap ujian pada keluarga
“Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa kaum mukminin laki-laki atau perempuan, yang mengenai dirinya, hartanya, anaknya, tetapi ia tetap bersabar, maka ia akan menemui Allah dalam keadaan tiada berdosa” (HR. Tirmidzi)
“Tidak ada musibah yang menimpa seperti keletihan, kelesuan, sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri sekalipun, melainkan dihapuskan Allah sebagian dari dosanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
17. Memuji Allah ketika ditimpa musibah atau kesulitan
“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman : “Sesungguhnya apabila aku menguji seorang hamba-Ku yang mukmin lalu ia memuji-Ku karena telah diuji, maka ia akan bangun dari tempat tidurnya seperti pada waktu dilahirkan ibunya, yaitu bersih dari segala dosa.” Rabb Azza wa Jalla berfirman lagi : “Saya telah mencoba dan menguji seorang hamba-Ku, maka tulislah pahala untuknya sebagaimana kalian (malaikat) telah biasa menulis pahala untuknya ketika ia dalam keadaan sehat” (HR. Ahmad).
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.