Edisi Sabtu, 18 November 2023 M / 4 Jumadil Awwal 1445 H.
Islam sebagai agama paling benar dan agama terakhir, telah mengatur sedemikian rupa berkenaan dengan keutamaan dan batasan batasan sesuai syari’at tentang apa yang seharusnya dikerjakan dan ditinggalkan oleh para wanita sesuai dengan kodrat wanita dalam islam sebagai cara untuk menyayangi dan melindungi wanita. Secara umum, Islam telah mengatur mengenai adab wanita saat keluar rumah diantaranya berhijab (memakai hijab yang syar’i), tidak memakai wewangian, pelan-pelan dalam berjalan, agar tidak terdengar suara sendalnya dan sebagainya.
Tentunya tak hanya itu saja adab wanita saat keluar rumah dalam islam untuk memuliakan kedudukan wanita dalam islam, dalam kesempatan kali ini kami mengulasnya secara lengkap sesuai firman Allah dan hadits Rasulullah, berikut 17 Adab Wanita Saat Keluar Rumah dalam Islam.
1. Berdo’a dan Memohon Perlindungan dari Allah
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda sehubungan dengan menjaga kemuliaan wanita dalam islam: “Tiada sesuatu yang lebih mulia dalam pandangan Allah selain do’a”. Pada dasarnya semua orang juga diharuskan berdo’a pada saat keluar dari rumah. Fungsinya yaitu agar terhindar dari mara bahaya dan kembali dalam keadaan selamat. Tak terkecuali dengan wanita, berdo’alah kepada Allah agar terhindar dari fitnah baik yang disebabkan oleh syetan maupun oleh manusia.
2. Ditemani oleh Muhrimnya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang kasih sayang Allah kepada wanita : “Janganlah sekali-kali seorang pria berkhalwat dengan seorang wanita kecuali jika wanita itu disertai seorang mahramnya. Tidak boleh pula seorang wanita melakukan perjalanan kecuali disertai mahramnya.” Untuk itu, jika seorang muslimah hendak menyelesaikan hajatnya di luar rumah maka antarlah dengan mahramnya yang bertanggung jawab atas diri, harta, dan kehormatannya.
3. Meminta Izin Suaminya (Bagi yang Sudah Bersuami)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda tentang wanita sholehah yang memiliki ciri wanita setia menurut islam : “Wanita mana saja yang keluar dari rumahnya tanpa seizin suami, maka para malaikat melaknati dirinya hingga ia kembali (lagi ke rumahnya).” “Wanita mana saja yang menanggalkan pakaiannya di selain rumah suaminya, maka sungguh ia telah membuka penutupnya antara dia dengan Rabb-nya”. (Hadits Shahih).
4. Menutup Aurat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Telah berkata Ummu ‘Athiyah, saya bertanya: “Wahai Rasulullah apakah salah seorang dari kami dinyatakan bersalah bila tidak keluar (pergi ke tanah lapang) karena tidak mempunyai jilbab?”. Maka sabdanya, “Hendaklah temannya meminjamkan jilbab untuknya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Tidak bertabarruj
Tabarruj ialah perilaku wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutup, karena dapat membangkitkan syahwat laki-laki. Islam melarang seorang wanita bertabarruj saat pergi ke luar rumah, salah satunya disebabkan oleh firman Allah Ta'ala: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. AL-Ahzab : 33). “Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan”. (QS. An-Nuur: 31).
6. Memakai Pakaian Sesuai dengan Syari’at.
Pakaian Wanita Harus Menutupi Aurat
“Sesungguhnya, Asma’binti Abu Bakar menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dengan memakai busana yang tipis ” Maka nabi berpaling daripadanya dan bersabda “Wahai Asma’ , sesungguhnya apabila wanita itu telah baligh (sudah haid) tidak boleh dilihat daripadanya kecuali ini dan ini , sambil mengisyaratkan kepada muka dan tapak tangannya.”
Pakaian Wanita Tidak Boleh Terlalu Tipis
Pakaian Wanita tidak boleh sempit sehingga menampakkan bentuk-bentuk tubuh
Anjuran Memakai Pakaian yang Berwarna Gelap atau yang semisalnya
Pakaian Wanita tidak boleh menyerupai pakaian pria
Pakaian itu bukanlah libasu sh-shuhrah
yakni pakaian untuk bermegah-megah Pakaian ini biasanya dimaksudkan untuk menunjuk-nunjuk atau bergaya.“Barangsiapa mengenakan pakaian syuhroh di dunia, niscaya Allah akan mengenakan pakaian kehinaan padanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka,” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Pakaian tersebut tidak terdapat gambar makhluk bernyawa (manusia dan hewan).
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memasuki rumahku, lalu di sana ada kain yang tertutup gambar (makhluk bernyawa yang memiliki ruh). Tatkala Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihatnya, beliau langsung merubah warnanya dan menyobeknya.
Setelah itu beliau bersabda, ”Sesungguhnya manusia yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah yang menyerupakan ciptaan Allah,” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan ini adalah lafazhnya. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, An Nasa’i dan Ahmad).
7. Tidak Memakai Parfum yang Menyengat
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang wanita memakai wangi-wangian lalu dia keluar rumah melewati sekelompok orang sehingga mereka mencium baunya maka dia adalah seorang pezina.” (HR. Ahmad).
8. Menundukkan Pandangan
Allah Ta'ala berfirman: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “hendakah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya…” (QS. An-Nur : 31)
9. Tidak Berlebihan dalam Berjalan
“Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan”. (QS. An-Nuur: 31). Pernahkah kita melihat wanita yang dengan sengaja berjalan berlenggak lenggok untuk mencari perhatian? tentu kita yang melihat merasa risih, hal itu janganlah sampai terjadi pada wanita muslimah, selain memalukan, juga memiliki kesan merendahkan diri sendiri.
10. Menghiasi Diri dengan Rasa Malu
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “ Sesungguhnya Allah Azza Wajalla Maha pemilik malu dan Maha Penghalang yang menyukai sifat pemalu dan penutup.” . Oleh karena itu, hendaknya seorang wanita menjaga rasa malunya terutama saat keluar rumah dengan mengharap ridha Allah Subhanahu wa ta'ala.
11. Keluar Rumah Karena Memang Ada Kepentingan
Seorang wanita muslimah yang taat kepada ajaran agamanya senantiasa menjadikan rumah sebagai benteng yang melindunginya dari segala macam fitnah yang bisa merusak kehidupan dunia dan akhiratnya. Senantiasa taat kepada Allah Tuhan Yang Menciptakan dan Memuliakannya, Yang Memerintahkannya untuk berdiam di dalam rumah. Allah berfirman:
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu”. [QS. Al-Ahzab: 33].
“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, maka jika ia keluar rumah setan akan memuliakannya, dan tempat yang paling dekat bagi wanita dari wajah Tuhannya adalah ketika ia di dalam rumahnya.” [Sahih Ibnu Khuzaimah].
“Aku sudah tau kalau engkau suka shalat bersamaku, akan tetapi shalat di kamarmu lebih baik dari pada di luar kamar, dan di luar kamar lebih baik daripada di luar rumah, dan di luar rumah lebih baik daripada di mesjid kaummu, dan di mesjid kaummu lebih baik daripada di mesjidku.” [Musnad Ahmad: Hadits hasan].
Akan tetapi jika ada keperluan mendesak yang mengharuskan seorang muslimah untuk keluar rumah, maka ia boleh keluar dengan memperhatikan aturan yang telah ditetapkan syari’at.
“Jangan kalian melarang hamba Allah (wanita) pergi ke mesjid, akan tetapi hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai wangi-wangian.” [Sunan Abu Daud: Sahih].
Seandainya Rasulullah melihat apa yang diperbuat wanita jaman sekarang maka ia akan melarang mereka pergi ke mesjid sebagaimana wanita bani Israil dilarang. [Sahih Bukhari dan Muslim].
12. Tidak Menguasai Jalan
Abu Usaid Al-Anshary berkata: Suatu hari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam keluar dari mesjid dan melihat laki-laki dan perempuan berbaur (ikhtilath) di jalan, maka Rasulullah bersabda kepada kaum wanita: “Minggirlah karena sesungguhnya kalian tidak boleh berjalan di tengah jalan, hendaklah kalian berjalan di sisi jalan.”
13. Jangan Berbicara dengan Orang Lain di Jalan dengan Cara yang Mengundang Nafsu (Berlebihan)
“Hai isteri-isteri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik”. [QS. Al-Ahzaab:32].
14. Menjauhi Pandangan pada yang Haram atau Bukan Muhrim
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih Suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya”. [QS. An-Nuur: 30-31].
Dia (Allah) mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. [QS. Gaafir:19].
“Telah ditetapkan bagi anak cucu Adam bagian mereka dari zina, akan menimpa mereka dan tidak lepas darinya. Sesungguhnya mata berzina dengan pandangan, telinga berzina dengan pendengaran, lidah bezina dengan ucapan, tangan berzina dengan sentuhan, kaki berzina dengan langkah, hati bernafsu dan mendambakan, kemudian dilakukan oleh kelamin atau ditinggalkan.” [Sahih Muslim].
15. Hendaknya Bicara di Balik Tabir atau Tidak Secara Langsung Ketika Berhadapan dengan Laki Laki bukan Muhrim
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih Suci bagi hatimu dan hati mereka.” [QS. Al-Ahzaab:53].
16. Melindungi Aurat dengan Sempurna
“Wanita mana saja yang menanggalkan pakaiannya di selain rumah suaminya, maka sungguh ia telah membuka penutupnya antara dia dengan Rabb-nya”. (Hadits Shahih). Ketika keluar rumah memakai motor atau berjalan, pastikan hijab dan pakaian sudah menutup dengan sempurna dan tidak terbuka auratnya ketika terkena angin atau hal lainnya, hal ini akan melindungi aurat dengan sempurna.
17. Dilakukan karena Urusan Sesuai Syariat Islam
“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (QS. An nisa:114). Jangan keluar rumah karena urusan yang tidak penting, misalnya karena hanya ingin membicarakan orang lain, lebih baik di rumah dan melakukan hal yang bermanfaat.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga pembaca wanita dapat menerapkannya setiap saat ketika keluar rumah agar terhindar dari bahaya dan dosa.
Semoga bermanfaat....
ONE DAY ONE HADITS
Sabtu,18 November 2023 M / 4 Jumadil Awwal 1445 H.
Do'a Keluar Rumah dan Keutamaannya
عن أناس بن مالك رضى الله عنه قال: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:
إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: “بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ” قَالَ: « يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ وَكُفِيتَ وَوُقِيتَ. فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ
(رواه الترمذي)
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, bersabda:
“Jika seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca (zikir): Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah (Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan-Nya), maka malaikat akan berkata kepadanya: “(sungguh) kamu telah diberi petunjuk (oleh Allah Ta’ala), dicukupkan (dalam segala keperluanmu) dan dijaga (dari semua keburukan)”, sehingga setan-setanpun tidak bisa mendekatinya, dan setan yang lain berkata kepada temannya: Bagaimana (mungkin) kamu bisa (mencelakakan) seorang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga (oleh Allah Ta’ala)?”
(HR. Tirmidzi).
Pelajaran yang terdapat dalam hadits:
1. Keutamaan orang yang mengucapkan zikir ini ketika keluar rumah, dan bahwa ini merupakan sebab dia diberi petunjuk, dicukupkan dan dijaga oleh Allah Ta’ala.
2. Keutamaan yang disebutkan dalam hadits ini akan diberikan kepada orang yang mengucapkan zikir ini dengan benar-benar merealisasikan konsekwensinya, yaitu berserah diri dan bersandar sepenuhnya kepada Allah Ta’ala.
3. Syaitan tidak memiliki kemampuan untuk mencelakakan orang-orang yang benar-benar beriman dan bersandar sepenuhnya kepada Allah Ta’ala.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an:
1- Kekuatan Orang-orang yang beriman dengan benar.
إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
“Sesungguhnya syaitan itu tidak memiliki kekuasaan (untuk mencelakakan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal (berserah diri) kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan syaitan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah” (QS. an-Nahl: 99-100).
2– Bertawakal (berserah diri dan bersandar sepenuhnya) kepada Allah Ta’ala merupakan sebab utama untuk mendapatkan petunjuk dan perlindungan Allah dalam semua urusan manusia. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (segala keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya” (QS. ath-Thalaaq: 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.