Sabtu, 11 November 2023

TIPS HIDUP BAHAGIA DALAM ISLAM DAN DALILNYA

Edisi Sabtu, 11 November 2023 M / 27 Rabi'ul Akhir 1445 H.

Semua manusia tentunya ingin memiliki kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Tapi ternyata tidak semua bisa mendapatkannya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan kesengsaraan dia selalu bersabar dan itupun menjadikan kebaikan baginya.” (H.R. Abu Yahya).

Berbagai tujuan dan rintangan dalam kehidupan terkadang membuat kehidupan di dunia terasa sangat buruk dan menyiksa. Lalu bagaimana cara mendapatkan hidup yang bahagia dalam Islam? Berikut adalah beberapa tips hidup bahagia menurut Islam:

1. Selalu bersyukur 

Kehidupan di dunia akan jauh terasa lebih bahagia jika kita banyak bersyukur. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta'ala :

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: ” Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.(Q.S. Ibrahim: 7).

2. Tawakal dan Selalu melihat ke bawah 

Jika hati bersandar kepada Allah, dan bertawakal kepada-Nya, tidak menyerah kepada prasangka-prasangka buruk, niscaya akan hilanglah perasaan sedih dan gundah gulana. Ketika itu, hati akan mendapatkan kekuatan, kelapangan, dan kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan. Allah berfirman,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ

“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya.” (Q.S Ath-Thalaq: 3).

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Lihatlah orang yang ada di bawahmu dan jangan melihat orang yang ada di atasmu, sebab itu lebih baik agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah. “(HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah).

3. Sering bersedekah 

Dengan bersedekah, maka hidup kita akan jauh lebih berkah dan lapang. Sebagaimana janji Allah Ta'ala :

نْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”.(Q.S. Al Baqarah: 245).

4. Berbaik sangka kepada Allah 

Ada banyak keutamaan berbaik sangka kepada Allah, salah satunya adalah mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Dari Anas radhiyallahu'anhu sesungguhnya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam masuk untuk menemui seorang pemuda yang sedang sakaratul maut, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

Bagaimana keadaanmu? Pemuda itu berkata, “Ya Rasulullah! aku mengharapkan rahmat Allah dan aku sangat takut akan dosadosaku.” 

Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

“Tidaklah takut dan roja berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini kecuali Allah akan memberikan kepadanya apa-apa yang diharapkannya, dan akan memberikan keamanan kepadanya dari perkara yang ditakutinya.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, al-Mundziri berkata, “Hadits ini sanadnya hasan”).

5. Bersikap ikhlas 

وَلَوْ أَنَّهُمْ رَضُوا۟ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ سَيُؤْتِينَا ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ وَرَسُولُهُۥٓ إِنَّآ إِلَى ٱللَّهِ رَٰغِبُونَ

Artinya :”Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata:

“Cukuplah Allah bagi kami, Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,” (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” ( Q.S. At Taubah: 59).

6. Selalu menjalankan ibadah 

Orang yang selalu berpegang teguh pada ajaran Islam, tentunya akan jauh lebih bahagia hidupnya. Hidup mereka akan dipenuhi dengan ridho Allah.

وَٱلَّذِينَ يُمَسِّكُونَ بِٱلْكِتَٰبِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ ٱلْمُصْلِحِينَ

Artinya :” Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.” ( Q.S. Al A’raaf: 170).

7. Taubat 

Tidak akan bahagia hidup seseorang sebelum ia melakukan taubat jika ia mempunyai dosa, apalagi jika itu adalah dosa besar dalam Islam.

وَإِذَا جَآءَكَ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِـَٔايَٰتِنَا فَقُلْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَىٰ نَفْسِهِ ٱلرَّحْمَةَ ۖ أَنَّهُۥ مَنْ عَمِلَ مِنكُمْ سُوٓءًۢا بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنۢ بَعْدِهِۦ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُۥ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya :” Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah:

“Salaamun alaikum. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” ( Q.S. Al An’aam: 54).

8. Rajin puasa 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah ‘azza wajalla melipatgandakan satu kebaikan anak Adam menjadi sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kecuali puasa. Puasa adalah untukKu dan Akulah yang membalasnya. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan pada hari kiamat. Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada wewangian misik.” (HR. Ahmad No 4036).

9. Menjadi pendengar yang baik 

Dengan menjadi pendengar yang baik, kita akan lebih menghargai tentang hubungan antar manusia dan persahabatan. Orang lain pun akan lebih menghargai kita.

ٱلَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ ٱلْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُۥٓ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ هَدَىٰهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ

Artinya :” yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” ( Q.S. Az Zumar: 18).

10. Mendapat pasangan dan anak yang shaleh/shelahah 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Ada empat perkara dari kebahagiaan seseorang, yaitu : pasangan hidup  yang shalihah, anak-anak  yang baik / berbakti, pergaulaannya adalah dengan orang-orang yang shaleh dan rizkinya di negerinya sendiri". (HR Dailami).

11. Mencari harta di jalan halal 

Kehalalan harta yang didapat juga akan menentukan kebahagiaan seseorang atau tidak. Ia tidak akan pernah merasa tenang dalam hidup jika harta yang didapat adalah harta haram. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian, Maka kalian pun berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia (harta) itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka” (HR. Bukhari Muslim).

12. Bersahabat dengan orang shaleh 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa).

13. Menyayangi mahluk hidup lainnya 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

“Pada setiap sedekah terhadap mahluk yang memiliki hati (jantung) yang basah (hidup) akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah.” (HR. Bukhori, Muslim).

14. Berbuat baik dan amal shaleh 

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97).

Cara agar bisa hidup bahagia itu sebenarnya bukan dengan harta. Akan tetapi dengan perbuatan baik. Jika kita sering melakukan kebaikan, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan hidup.

15. Berdoa 

Senjata utama yang dimiliki oleh seorang mukmin adalah doa. Dengan berdoa kita bisa meminta kepada Allah, Rabb semesta alam, yang segala sesuatu ada di tangan-Nya. Sesungguhnya doa untuk mendapatkan kebahagiaan telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Ya Allah, aku mengharapkan rahmat-Mu, maka janganlah Engkau pasrahkan (urusan) ku pada diriku sendiri walau hanya sekejap mata. Perbaikilah urusanku semuanya. Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud).

16. Tidak berbuat kerusakan 

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu dari (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al Qashash: 77).

17. Dzikir yang menghasilkan ketenangan 

Dzikir kepada Allah merupakan sebab yang besar diraihnya kelapangan dada, dan hilangnya kesedihan hati. Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,

ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tentram.” (Q.S Ar-Ra’du:28).

Seorang mukmin sejati itu selalu merasakan ketenangan hati dan kenyamanan jiwa. Dia menyadari bahwasanya dia memiliki Tuhan yang mengatur segala sesuatu dengan kehendak-Nya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Inilah yang merupakan puncak dari kebahagiaan. Kebahagiaan adalah suatu hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa diukur dengan angka-angka tertentu dan tidak bisa dibeli dengan rupiah maupun dolar. Kebahagiaan adalah sesuatu yang dirasakan oleh seorang manusia dalam dirinya. Hati yang tenang, dada yang lapang dan jiwa yang tidak dirundung malang, itulah kebahagiaan.

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS 

Sabtu, 11 November 2023 M / 27 Rabi'ul Akhir 1445 H.

Kunci Kebahagiaan Seseorang 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحُسَيْنِ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ جَدِّهِ ، قَالَ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ اْلمَرْءِ أَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً وَأَوْلاَدُهُ أَبْرَارًا وَخُلَطَائُهُ صًالِحِيْنَ وَأَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ. رواه الديلمى

Dari Abdullah bin Alhusain dari bapaknya dari kakeknya berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Ada empat perkara dari kebahagiaan seseorang, yaitu : pasangan hidup  yang shalihah, anak-anak  yang baik / berbakti, pergaulannya adalah dengan orang-orang yang shaleh dan rizkinya di negerinya sendiri". (HR Dailami).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

Dari hadits tersebut rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengemukakan empat faktor yang membuat manusia bahagia diantara sekian banyak faktor. Empat faktor itu adalah sebagai berikut :

1. Istri yang shalihah.

Kalau dunia ini adalah kesenangan maka kesenangan dunia yang paling utama adalah isteri yang shalehah Sabda rasulullah Shallallahu' alaihi wasallam :

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ. رواه مسلم

Dunia ini adalah kesenangan. Dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah isteri yang shalihah.

2. Anak- anak yang berbakti.

Seorang anak yang shalih yang tekun beribadah, apalagi menjadi ahli Al-Qur'an adalah merupakan investasi pahala bagi kedua orang tuanya yang terus mengalir, yang akan membuat bangga di dunia dan di akhirat.

3. Pergaulannya Orang-orang shaleh. Yaitu yang bisa membantu untuk kebaikan dunia dan agamanya. Maka sesungguhnya sahabat yang shaleh merupakan perhiasan bagi siapa menggaulinya dan sebagai penolong baginya.

4. Mencari rezeki di negeri sendiri.

Meskipun yang diperoleh banyak, apabila rezeki itu diperoleh di tempat yang jauh dari keluarga, tetap saja lebih menyenangkan bila rezeki itu diperoleh di negeri sendiri. Namun bila orang harus merantau, maka bawalah keluarga ke tempat rantau, karena kehadiran suami isteri atau bapak ibu menjadi penting bagi keluarga.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an : 

1- Seorang istri yang shalihah adalah, taat kepada suaminya dalam hal-hal yang diperintahkan oleh Allah yang mengharuskan seorang istri taat kepada suaminya. Taat kepada suami ialah dengan berbuat baik kepada keluarga suami dan menjaga harta suami.

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَcافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ 

Sebab itu, maka wanita yang saleh ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri di balik pembelakangan suaminya oleh karena Allah telah memelihara (mereka).[QS. An Nisa':34].

2- Doa Mengharapkan anak yang shaleh

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ

Dan orang-orang yang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami). (QS. Al-Furqan: 74)

3- Hendaklah selalu bersabar bergaul berada bersama orang-orang yang shaleh

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengha­rap keridaan-Nya. (QS. Al-Kahfi: 28)

4- Rezeki yang telah dijamin.

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

“Tidak ada satu makhluk melata pun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin Allah rezekinya.” (QS. Hud : 6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.