Edisi Kamis, 9 November 2023 M / 25 Rabi'ul Akhir 1445 H.
Sombong merupakan suatu penyakit hati yang mana pengidapnya merasa bangga dan memandang tinggi atas diri sendiri. Dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya; “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.” (H. R. Muslim).
Sebagai suatu penyakit, sombong hanya bisa disembuhkan berdasarkan kesadaran diri penderitanya sendiri karena sombong bertitik berat pada kondisi hati seseorang.
Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 37 menyebutkan, yang artinya;
“Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan berlagak sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi, dan engkau tidak akan dapat menyamai setinggi gunung-gunung.”
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Al-Israa’ ayat 37, jelas disebutkan bahwa manusia tidak diperkenankan untuk berjalan di atas bumi dengan sifat sombongnya. Artinya, Allah jelas melarang untuk manusia memiliki penyakit hati ini dan jika manusia tidak mengindahkannya, maka murka Allah lah yang akan diterima sebagai ganjarannya.
Di dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya;
”Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi.” (H. R. Muslim).
Jelas sudah, jika Allah tidak menyukai sifat sombong yang artinya sombong itu dilarang dan harus dihindari oleh manusia agar tidak mendapat murka Allah Subhanahu Wa ta'ala.
Yang menjadikan seseorang bersifat sombong bisa oleh berbagai macam, misalnya; harta, jabatan, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan, bahkan ibadah. Namun, ada tiga jenis kesombongan yang perlu untuk diketahui agar kita terhindar daripadanya, yakni:
Sombong terhadap Allah
Merupakan keadaan atau penyakit sombong yang paling parah karena seseorang yang sombong kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala, artinya ia menolak dan tidak taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala. Orang yang memiliki sifat tinggi hati kepada Allah, berarti dalam hatinya tertanam bahwa ia tidak peduli, tidak takut, serta tidak segan untuk melanggar apapun perintah Allah Subhanahu Wa ta'ala yang pastinya semua itu dilakukan tanpa ada perasaan bersalah atau tidak merasa berdosa sedikitpun.
Sombong terhadap Rasulullah
Seseorang yang tidak mau mengikuti ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, merasa bahwa apa yang diajarkan Nabi Muhammad tidak benar dan tidak sedikitpun peduli atau mau taat terhadap ajaran beliau, berarti orang tersebut telah memiliki sifat sombong terhadap Rasulullah di dalam hatinya.
Sombong terhadap sesama manusia
Jenis penyakit sombong yang paling sering terjadi yakni menganggap remeh orang lain, merasa dirinya adalah yang paling baik, paling bijaksana, paling hebat, paling kaya, paling cantik/tampan, dan segala yang besifat paling lainnya. Selalu membandingkan diri dengan orang lain dan menganggap orang lain tersebut paling buruk jika dibandingkan dengan diri sendiri.
Orang yang sombong biasanya gila hormat dan sangat senang dipuji bahkan bisa dibilang haus pujian. Mereka selalu membanggakan diri dihadapan orang lain dengan niat ingin pamer agar dipuji bahkan merendahkan serta meremehkan orang lain. Selain itu, orang yang sombong tidak suka menerima teguran, kritik, saran, nasihat, apalagi bantahan. Ia merasa bahwa dirinya lah yang paling benar dan tidak akan peduli terhadap keadaan atau pendapat orang lain.
Berikut ini bahaya sifat sombong dan balasan terhadap orang yang memiliki sifat sombong :
1. Menghancurkan amal shaleh
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya;
“Adapun amal-amal yang membinasakan adalah berprilaku kikir, mengikuti hawa nafsu dan membanggakan diri.” (H. R.Thabrani).
Mereka yang memiliki sifat sombong, tidak akan pernah memiliki sifat ikhlas yang merupakan dasar daripada setiap perbuatan maupun ibadah yang kita kerjakan. Oleh karena kesombongan itu dapat membinasakan amal ibadah, artinya sia-sialah semua perbuatan yang ia lakukan.
Allah Subhanahu wa ta'ala tidak pernah menyukai mereka yang menyembah kepada-Nya, tapi tidak didasari dengan rasa ikhlas yang hanya ingin mencari ridha Allah semata. Karena pada dasarnya, seseorang yang bersifat sombong berarti ia tidak pernah benar-benar ingin meminta pertolongan terhadap Allah, tidak pula memiliki niat sungguh-sungguh dalam beribadah. Kasarnya, mereka hanya bermain-main.
2. Memperturutkan hawa nafsu
Orang yang sombong akan selalu bertindak sesuai dengan apa yang ia kehendaki tanpa memikirkan atau memperdulikan sekitar. Akibatnya, mereka sering bertindak tanpa berpikir dan hanya mengandalkan hawa nafsu. Mereka akan melakukan apapun yang penting bisa membuat mereka puas dan bangga.
Dalam keadaan seperti itu, mereka akan cenderung berbuat serakah dan mudah dihasut oleh setan dan iblis sehingga yang mereka lakukan tak lain hanyalah maksiat semata.
3. Lebih buruk dari syirik
Syirik adalah dosa yang takkan pernah terampuni oleh Allah Subhanahu Wa ta'ala karena orang yang syirik berarti tidak mengakui ke-Esa-an Allah Subhanahu wa ta'ala. Jika dikatakan bahwa sombong merupakan penyakit yang lebih buruk daripada syirik tersebut, sudah pasti ganjaran yang diterima akan lebih berat lagi.
Orang yang memiliki sifat sombong, seringkali menyalahkan takdir atas kejelekkan atau ketidakberuntungan yang mereka dapati. Sementara ketika mereka mendapat berkah, mereka tidak akan pernah bersyukur kepada Allah. Dapat dikatakan bahwa mereka yang memiliki sifat sombong, berarti mereka telah jauh dari Allah sehingga yang akan menemani mereka diakhirat nanti adalah iblis dan bersama-sama menuju neraka.
4. Dibenci Allah dan Rasulullah
Di dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 18, Allah Subhanahu Wa ta'ala berfirman yang artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Dalam salah satu hadits shahihnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga berpesan bahwa manusia harusnya bersikap rendah hati. Artinya, jelas sudah jika memiliki sifat sombong maka kita sudah melanggar perintah Allah Subhanahu wa ta'ala dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Orang yang tidak taat tentunya wajar jika tidak disukai.
Padahal, tiada yang paling menyakitkan kecuali dibenci oleh Allah dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah bersabda yang artinya;
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan duduknya paling dekat kepadaku pada hari kiamat adalah orang yang akhlaknya terbaik di antara kalian. Sedangkan orang yang paling aku benci dan paling jauh dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak bicara, suka ngobrol dan bermulut besar (sombong).”
5. Diabaikan Allah Subhanahu wa ta'ala
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya;
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan oleh-Nya, dan baginya adzab yang pedih; (yaitu) Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong.” (H.R. Muslim).
6. Merupakan Makhluk yang Hina
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya;
“Orang-orang yang bersikap sombong dimuka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami. (Q. S. Al-A’raf, ayat 146).
Sombong merupakan penyakit hati yang menjadikan penderitanya justru masuk ke dalam kelompok orang-orang yang zalim, sekalipun ia adalah orang kaya dan terhormat.
7. Hatinya Terkunci
Sesuai apa yang tertera dalam Al-Qur’an surah Mukmin ayat 35 :
الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي آيَاتِ اللَّهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ أَتَاهُمْ ۖ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ الَّذِينَ آمَنُوا ۚ كَذَٰلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Amat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.
Dalam ayat ini dikatakan bahwa Allah Subhanahu Wa ta'ala akan menutup rapat pintu hati seseorang yang bersikap sombong sehingga ia tidak akan bisa menerima kebenaran.
8. Menjadi Pengikut Iblis
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya ;
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Q. S. Al-Baqarah, ayat 34).
Orang yang memiliki sifat sombong akan dibenci dan ditutup hatinya oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Maka jadilah mereka pengikut iblis yang senang berbuat sekehendak hati dan tidak akan pernah taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya.
9. Menjadi Penghuni neraka
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang artinya:
”Para penghuni neraka adalah orang-orang yang keras kepala, kasar lagi sombong.” (H. R. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda :
“Tidak seorang pun yang memiliki bobot benih kesombongan dalam hatinya akan masuk surga “. ” Sesungguhnya, Allah itu indah dan Dia mencintai keindahan. Kesombongan berarti menolak kebenaran dan memandang rendah orang. ” [Sahih Muslim 91]
Ini menyatakan bahwa tidak ada tempat bagi orang sombong di surga melainkan neraka Nya.
10. Dijauhi Sesama Manusia
Tidak ada seorang pun yang menyukai sesamanya yang memiliki sifat sombong. Maka, mereka yang sombong pasti akan dijauhi oleh sesama manusia karena yang sombong selalu saja memandang lemah orang lain dan menganggap dirinya lebih tinggi. Wajar jika mereka ditinggalkan dan tidak ada yang mau berteman dengan orang yang sombong.
11. Selalu Mencari Kesalahan Orang lain Untuk Menutupi Kekurangannya
Untuk alasan ini, mereka memiliki ketakutan yang berlebihan untuk membuat kesalahan. Mereka berusaha untuk mengambil hati orang lain dan menutupi kesalahannya dengan mencari-cari kesalahan orang lain yang tidak disukainya dan berusaha selalu menjaga prestisenya setiap saat dengan berperilaku emosi berlebihan tanpa mampu mengendalikan nafsu amarah yang muncul setiap saat seperti sifat sombong dalam islam.
12. Dihantui Rasa Tidak Nyaman dan Cenderung Gelisah
Setiap kali mereka menghadiri pertemuan, mereka mencoba untuk menjadi pembicara yang paling mengesankan, yang berpakaian terbaik, untuk menemukan solusi yang paling cerdas, dan untuk menarik perhatian paling banyak kepada diri mereka sendiri. Oleh karena itu mereka terus-menerus “gelisah.” Perilaku mereka tidak pernah tulus dan ikhlas.
Allah berfirman :
وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ تَرَى الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى اللَّهِ وُجُوهُهُمْ مُسْوَدَّةٌ ۚ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْمُتَكَبِّرِينَ
Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri? [QS. Az Zumar : 60].
13. Tidak Pernah Tulus
Mereka selalu takut pada prospek berperilaku salah. Mereka pikir mereka tidak akan pernah melakukan kesalahan. Ketika diberitahu bahwa mereka telah membuat kesalahan, mereka segera mencoba untuk membebaskan diri dari kesalahan apa pun. Situasi orang-orang tersebut dijelaskan dalam istilah-istilah ini dalam ayat-ayat ini:
ا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. [QS. An-Nisa : 43].
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ خَرَجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَرِئَاءَ النَّاسِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ
Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang mereka kerjakan. [QS. Al-Anfal : 47].
14. Penuh Dengan Kritikan Dan Tidak Pernah Puas
Menjadi sasaran kritik adalah sesuatu yang sangat tidak disukai oleh orang yang sombong. Ketika dikritik, otot wajah mereka tegang, dan ekspresi mereka menipis. Mereka kecewa oleh kekhawatiran tentang kerusakan pada prestise mereka. Mereka berasumsi bahwa, jika mereka dikritik, mereka akan diejek atau dihina oleh orang lain.
Sikap mereka tidak lagi alami, dan tiba-tiba naik dan turun dapat didengar dengan nada suara mereka. Oleh karena itu mereka hidup dalam keadaan ketidaknyamanan konstan. Pada akhirnya, mereka tidak pernah menemukan kedamaian dan kepuasan.
15. Perilaku Yang Cacat dan Berlebihan
Orang yang sombong terlibat dalam perilaku yang berlebihan dan mencari perhatian dalam cara mereka berjalan, berbicara, dan melihat. Dalam Al Qur’an Allah telah menyatakan bahwa kesombongan adalah kegagalan besar:
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. [QS. Al Isra’ : 37].
Mereka selalu ingin menjadi objek cinta dan kasih sayang, karena di mata mereka sendiri mereka lebih unggul dari orang lain. Keadaan pikiran ini mengarah ke cacat perilaku lain: iri hati. Mereka iri pada kecantikan, kecerdasan, nalar, nilai-nilai moral, atau barang-barang duniawi dari orang lain.
16. Pergaulan Yang Terbatas Dan Tidak Punya Teman
Mereka menganggap semua yang dimiliki orang-orang itu dengan mata cemburu. Jika seseorang dengan fitur-fitur unggulan mereka sendiri hadir, mereka segera ingin pergi. Kecemburuan mereka berarti mereka selalu tidak bisa bergaul dengan orang lain.
Orang yang sombong membayangkan bahwa setiap karakteristik yang mereka miliki adalah milik mereka sendiri. Misalnya, mereka membayangkan bahwa kecerdasan mereka berasal dari diri mereka sendiri. Daripada menyadari bahwa itu adalah berkat yang dianugerahkan kepada mereka oleh Allah dan bersyukur untuk itu, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang bisa dibanggakan.
Dengan melebih-lebihkan atribut ini di mata mereka sendiri, mereka meremehkan orang-orang di sekitar mereka. Sebagai hasil dari perilaku ini, rekan mereka menolak dan hormat hanya sebatas lisan bukan hati. Itu berarti bahwa orang yang sombong tidak pernah memiliki teman sejati yang jujur yang merasakan kasih sayang yang tulus untuk mereka. Mereka juga merasa sulit untuk menunjukkan kasih sayang kepada orang lain.
17. Kesusahan Yang Tiada Akhir Dan Dekat Dengan Siksaan Neraka
Allah telah memberikan suasana hati yang merepotkan kepada orang-orang yang dicengkeram oleh penyakit kesombongan. Dengan cara yang sama bahwa orang-orang arogan tidak mendapatkan apa-apa selain kesusahan, kesedihan dan ketidakbahagiaan dalam kehidupan dunia ini, mereka juga meninggalkan akhirat dan, yang paling penting dari semuanya, cinta Allah.
Orang-orang ini, meskipun mereka menganggap diri mereka kuat, karena mereka gagal memahami bahwa Allah memiliki segalanya, akan melihat kebenaran fakta ini di akhirat. Juga, mereka akan mengerti bahwa keberuntungan atau kekuasaan mereka tidak akan cukup untuk menyelamatkan mereka dari siksaan Neraka yang menakutkan:
إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. [QS. Al Humazah 8].
Demikian beberapa penjelasan tentang bahayanya sifat sombong dan balasan orang sombong dalam Islam serta dalil yang menguatkannya. Semoga kita semua selamat, terhindar dan dijauhi oleh sifat ini. Aamiin...
Semoga bermanfaat...
ONE DAY ONE HADITS
Kamis, 9 November 2023 M / 25 Rabi'ul Akhir 1445 H.
Hakekat Kesombongan
عن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1- An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran”
2- Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap al haq dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist di atas dalam sabda beliau, “sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain”. Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah:34).
2- Sikap seorang muslim terhadap setiap kebenaran adalah menerimanya secara penuh.
وَمَاكَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولَهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةَ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا
“Dan tidaklah patut bagi mukmin laki-laki dan mukmin perempuan, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab: 36).
3- Sikap seorang muslim tidak boleh meremehkan yang lain.
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ .
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.