Minggu, 23 Juni 2024

BAHAYA DENDAM DALAM ISLAM

Edisi Ahad, 23 Juni 2024 M / 16 Dzulhijjah 1445 H.

Agama islam adalah agama yang penuh rahmat dan kasih sayang. Allah Subhanahu wa ta'ala mengajarkan pada hambaNya untuk senantiasa bertaqwa, saling tolong menolong dalam kebaikan, dan saling memaafkan dengan sesama sebagaimana sifat Maha Pemaaf dan Maha Pengampun yang dimilikiNya. Manusia memang tidak ada yang sempurna, ketika diperlakukan tidak baik atau disakiti oleh orang lain tentu timbul perasaan tidak nyaman pada hatinya dan terkadang membuat bekas luka di dalam hati. Apalagi jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat dipercaya.

Ketika orang yang berbuat salah tersebut sudah menyesal, haruskah kita tetap menyimpan dendam dan sakit hati? Dendam yang dimaksud ialah perasaan ingin membalas perbuatan orang yang menyakitinya dengan sesuatu yang sama atau jauh lebih menyakitkan. Dendam merupakan sifat yang berbahaya, menimbulkan berbagai permasalahan baru dan dosa yang tak kunjung berhenti jika masih menyimpannya dalam hati. Untuk lebih mendalami perihal ini, mari simak bersama artikel tausiah kali ini tentang bahaya dendam dalam islam.

1. Dibenci Allah 

“Orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar)”. (HR Muslim). 

Bahaya dendam dalam islam amatlah luar biasa, dendam bukanlah suatu perbuatan dosa yang sepele, dendam bahkan termasuk salah satu perbuatan yang paling dibenci Allah Ta'ala. Dendam menjauhkan orang yang melakukannya dari ridho Allah. Dendam bukanlah cara bergaul yang baik menurut islam.

Pendendam dibenci Allah Ta'ala karena selalu menyimpan keburukan dalam hatinya, seorang yang memiliki dendam selalu berupaya agar orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan balasan yang setimpal atau jauh lebih berat. Hal demikian menunjukkan bahwa orang tersebut tidak beriman pada hari akhir yang telah dijelaskan oleh Allah Ta'ala akan mendapat keadilan bagi semua hamba Nya, barang siapa yang disakiti dan tidak membalas, maka Allah yang akan membalasnya di akherat.

2. Amarah yang Berlebihan 

Bibit dari dendam ialah kemarahan yang meluap luap dan tidak mampu dilenyapkan karena hawa nafsu. Jika terus menerus bergejolak dalam hati, maka akan terus timbul dendam dan hanya bisa dilenyapkan oleh orang itu sendiri. Amarah yang berlebihan sama sekali tidak dianjurkan dalam islam dimana Rasulullah selalu mencontohkan bahwa beliau dalam keadaan marah pun selalu berlaku dengan cara yang baik dan tidak pernah menyimpan dendam. Dendam bukanlah cara menghadapi orang pemarah dalam islam, melainkan dibalas dengan kebaikan.

3. Memutus Silaturahmi 

“Tidak akan masuk surga pemutus silaturahmi”. (Muttafaq ‘Alaihi). Dendam membuat hubungan menjadi renggang dan silaturahmi terputus. Dendam membuat keburukan yang tiada henti satu sama lain. jika kedua orang terlibat pertengkaran dan saling menyimpan dendam, maka pertengkaran akan terus terjadi dan keduanya sama sama berdosa akibat dendam yang terus dilakukan sehingga selalu meniatkan hal yang buruk untuk orang lain. Sedangkan hukum memutuskan silaturahmi menurut islam tidaklah diperbolehkan.

4. Memiliki Iman yang Lemah 

Iman seseorang dapat terlihat dari tingkah lakunya, orang yang beriman akan mencontoh teladan Rasulullah dan mengikuti syariat Allah yaitu menjadi orang yang saling memaafkan agar tercipta kedamaian dengan sesama. Orang yang memiliki dendam dalam hati merupakan ciri orang yang memiliki iman yang lemah, yang terus menerus berharap orang lain akan mendapatkan keburukan dan musibah, serta merasa senang dengan kesusahan orang lain. Orang yang memiliki sifat dendam artinya tingkatan iman dalam islam masih kurang.

5. Jauh dari Rahmat Allah 

“Dan balasan suat kejahatan ialah kejahatan yang serupa. Barangsiapa memafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas tanggungan Allah. Dan Allah tidak menyukai orang orang yang zalim”. (QS Asy Syura : 40). Hendaknya manusia tak perlu menyimpan dendam, sebab Allah sudah menjamin akan balasan dari tiap perbuatan umatNya. Menyimpan dendam tandanya tidak percaya pada rahmat Allah dan termasuk ciri orang yang zalim. Menjauhi dendam termasuk tips menjaga hati dalam islam sehingga akan dekat dengan rahmatNya.

6. Menimbulkan Permusuhan 

“Tolaklah kejahatan dengan cara yang lebih baik, maka tiba tiba orang yang antara dan antara dia ada permusuhan seolah olah telah menjadi teman yang baik”. (QS Fushshilat : 34). Kejahatan yang dibalas dengan kebaikan akan selesai, jikalaupun mendapatkan kejahatan yang berulang, Allah yang akan menunjukkan kebenarannya dan orang yang memaafkan akan mendapat pahala kebaikan.

Begitu pula sebaliknya, jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, perbuatan tersebut tidak akan berhenti, akan terus timbul permusuhan dan terus menerus mengalirkan dosa diantara keduanya. Perbuatan tersebut akan menyebabkan kedua orang tersebut jauh dari kedamaian.

7. Hati Tidak Tenang 

Bahaya dendam menurut islam ialah jauh dari hati yang tenang, sebab selalu memikirkan keburukan orang lain dan selalu mengharap keburukan menimpa orang lain. hidupnya tidak akan tenang, tidak akan nyaman dalam melakukan segala aktifitas sehari hari. Amal ibadahnya tidak akan sempurna sebab tidak memiliki hati yang bersih.

8. Mudah Timbul Iri Dengki 

Ketika di dalam hati terdapat dendam, akan sulit untuk melihat kebahagiaan orang lain. ketika orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan rejeki atau anugrah dari Allah, orang yang memiliki rasa dendam akan merasa iri dan dengki dengan rejeki tersebut dan berusaha mengambil atau menghilangkan kebahagiaan orang lain dengan cara yang tidak sesuai syariat islam. Rasa iri tersebut akan menimbulkan dosa yang lebih besar lagi sebab tidak menerima pemberian Allah Ta'ala dan tidak bersyukur kepada Nya sebagaimana Allah selalu berfirman bahwa Allah selalu berbuat adil dan memberikan kenikmatan yang lebih untuk hamba Nya.

9. Tidak Menerima Kodrat 

Manusia memiliki kodrat sebagai tempatnya salah dan lupa, tidak ada manusia yang sempurna yang tidak pernah berbuat salah. Orang yang memiliki dendam tidak memahami dan tidak menerima kodrat tersebut bahwa manusia bisa saja berbuat salah atau khilaf karena sesuatu hal. Jika Allah selalu membuka lebar pintu ampunan untuk hambaNya, maka manusia juga tidak memiliki hak untuk menghakimi atau menyimpan dendam pada orang lain. Sebab segala bentuk balasan atas amalan di dunia adalah hak Allah.

10.Tidak Mendapat Ampunan Dosa 

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS At Taghabun : 14). Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyimpan dendam sebab dalam hatinya juga tidak pernah memiliki rasa untuk memaafkan sesama manusia.

11. Jauh dari Kasih Sayang Allah 

“Sayangilah makhluk maka kamu akan disayangi Allah”. (Shahih Al Adab Al Mufrad). Jelas dari hadits tersebut bahwa Allah Ta'ala akan menyayangi hamba Nya yang juga memiliki kasih sayang pada sesama. Sebagaimana Allah pernah berfirman bahwa berbuat baik bukan hanya berhubungan dengan Allah semata, tetapi juga kepada sesama manusia. Dan bagaimana kita memperlakukan sesama, seperti itu pula perlakuan yang akan kita terima dari Allah dan orang lain.

12. Mudah Muncul Penyakit Hati 

Bahaya dendam dalam islam ialah mudah muncul penyakit hati sebab dendam bersifat menyebar dan menguasai pikiran serta hati manusia. Dendam akan menjauhkan orang yang melakukannya dari berbuat baik dan dari kebaikan dari orang lain, sebab orang pendendam akan mudah sekali berprasangka buruk dan memandang remeh orang lain.

13. Dekat dengan Kesombongan 

Setiap manusia pernah berbuat salah dan menyakiti orang lain, sebaiknya selalu instropeksi diri, belum tentu kita lebih baik dari orang yang berbuat salah tersebut. Ada kemungkinan juga bahwa kita pernah berbuat salah pada orang lain melebihi salah yang dilakukan orang tersebut pada kita. “Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih)” (HR Tirmidzi). 

Orang yang memiliki dendam artinya tidak mau instropeksi diri dan selalu menganggap dirinya yang paling benar, hal itu termasuk perbuatan yang sombong dan sombong termasuk perbuatan yang tidak disukai oleh Allah.

14. Tidak di Ridhoi Allah 

“Dan orang orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf pada orang lain, dan Allah mencintai orang orang yang berbuat kebaikan”. (QS Ali Imran : 134). Berbuat dendam tidak di ridhio Allah sebab tidak memiliki kebaikan di dalamnya, tidak memaafkan orang lain, tidak berbuat baik pada orang lain, dan tidak mendoakan kebaikan untuk orang lain.

15. Sulit Mendapatkan Teman 

Bahaya dendam dalam islam ialah akan sulit mendapatkan teman. Ketika kita melihat atau mengetahui orang yang suka menyimpan dendam dan berbuat buruk dengan dendamnya tersebut, tentu orang lain akan malas berdekatan dengannya karena mudah sakit hati dan merasa diri sendiri paling benar.

Orang orang akan beranggapan kurang baik dan berhati hati kepadanya, sebab jika berbuat kesalahan baik disengaja atau tidak akan sulit berdamai dan akan terus mendapat masalah baru karena perasaan dendamnya. Hal tersebut membuat pendendam dijauhi oleh orang orang di sekitarnya.

16. Dendam membuat jiwa menjadi hina 

Ingatlah bahwa dendam akan membuat jiwa menjadi hina, sedangkan memaafkan akan membuat jiwa menjadi mulia. “Tidaklah Allah menambah kepada seorang hamba dengan sikap memaafkan melainkan kemuliaan” (HR Muslim).

17. Dendam membuat banyak waktu terbuang 

Ingatlah bahwa menyibukkan diri dengan dendam akan menghabiskan waktu dan membuat hati menjadi tidak fokus. Sehingga banyak hal-hal bermanfaat kita lewatkan. Maka jangan sampai musibah lebih besar menimpa kita.

Jika kita bersabar, maka itu akan menjadi sebab orang yang telah berbuat zalim kepada kita menyesal dengan tindakannya, malu dan bisa jadi malah mencintai kita, setelah sebelumnya membenci kita. “Balaslah keburukan itu dengan yang labih baik, maka tiba-tiba orang yang tadinya antara kamu dan dia ada permusukan, menjadi seolah-olah seperti teman yang dekat.” (QS. Fushilat: 34).

Demikian artikel mengenai bahaya dendam dalam islam, semoga bermanfaat untuk perbaikan diri kita , sehingga lebih baik lagi dalam berhubungan dengan orang lain dan dalam menjalankan perintahNya untuk tidak menyimpan dendam. Sebagaimana makhluk Allah yang tidak sempurna, kita belum tentu lebih baik dari orang yang pernah berbuat salah pada kita. Barangkali kita juga pernah menyakiti orang lain melebihi tindakannya tersebut. Perbanyak instropeksi diri dan jadilah pemaaf, serta hindari dendam. 

Semoga bermanfaat...


ONE DAY ONE HADITS

Ahad, 23 Juni 2024 M / 16 Dzulhijjah 1445 H.

Menghindari Perkelahian

وعن أ بي بَكرَةَ نُفيع بنِ الحارثِ الثقفيِّ رضي الله عنه أَنَّ النَّبيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ((إِذَا التَقَى المُسلِمَان بسَيْفَيهِمَا فالقَاتِلُ وَالمَقْتُولُ في النّارِ)). قُلتُ: يا رَسُولَ اللهِ، هذا القَاتِلُ فَمَا بَالُ المقْتُولِ؟ قَالَ: ((إنَّهُ كَانَ حَريصًا عَلَى قتلِ صَاحِبهِ)). مُتَّفَقٌ عليهِ. 

Dari Abu Bakrah, yakni Nufai' bin Haris as-Tsaqafi radhiyallahu'anhu bahawasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Apabila dua orang Muslim berhadap-hadapan dengan membawa masing-masing pedangnya - dengan maksud ingin berbunuh-bunuhan - maka yang membunuh dan yang terbunuh itu semua masuk di dalam neraka."

Saya bertanya: "Ini yang membunuh - patut masuk neraka -tetapi bagaimanakah halnya orang yang terbunuh - yakni mengapa ia masuk neraka pula?" Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab:

"Kerana sesungguhnya orang yang terbunuh itu juga ingin sekali hendak membunuh kawannya." (Muttafaq 'alaih).

Pelajaran yang terdapat didalam hadits : 

1- 'Iqob atas seseorang yang ber'azam didalam hatinya untuk bermaksiat dan menempati dirinya untuk bermaksiat.

2- Seseorang hendaknya selalu menjauhi kesempatan untuk berbuat maksiat karena sulit untuk menghindar darinya.

3- Allah Subhanahu Wa Ta'ala maha mengetahui apa yang yang diperbuat hambaNya yang lahir atau batin

4- Ancaman bagi orang yang saling membunuh tanpa alasan yang benar

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran : 

1- Pahala surga bagi orang yang bisa menghalau godaan hawa nafsu untuk bermaksiat

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).

[QS. An-Naziat : 40-41].

2- Betapa beratnya godaan orang yang sempat berbuat maksiat

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ ۖ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَىٰ بُرْهَانَ رَبِّهِ ۚ كَذَٰلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ ۚ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.

[QS. Yusuf : 24].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.