Senin, 24 Juni 2024

KEUTAMAAN IMAN DALAM ISLAM

Edisi Senin, 24 Juni 2024 M / 17 Dzulhijjah 1445 H.

Iman menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah percaya. Sedangkan menurut istilah iman dalam islam berarti percaya dalam hati, dinyatakan dengan ucapan, serta diamalkan dengan perbuatan sehari hari. Dalam kehidupan dunia ini kita menyadari ada begitu banyak benda di sekitar yang dapat dilihat dan dipegang, ada pula berbagai keajaiban yang tidak memungkinkan jika diciptakan oleh manusia. Di bumi tempat tinggal kita ada berbagai ciptaan yang luar biasa mulai dari gunung, lautan, hujan, dan berbagai ciptaan alami lainnya.

Di angkasa juga kita melihat berbagai benda yang indah seperti bulan dan matahari, langit yang amat luas, dan bintang bintang yang tak terhitung jumlahnya. Semua itu tentu tidak mungkin ada sendirinya, Rabb kita Yang Maha Kuasa lah yang menciptakan itu semua. Hal ini tercantum jelas dalam firman Allah berikut :“Dan Dialah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya”. (QS Al Furqan : 59).

Sebagai umat muslim, kita harus beriman dengan percaya kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, percaya pada kekuasaanNya, mengikuti segala perintah dan larangan Nya, serta membuktikan kepercayaan tersebut dengan melakukan amalan kebaikan,sebab iman menjadi dasar atau awal dari dijalankannya amal amal kebaikan yang lainnya, berikut 17 keutamaan iman dalam islam :

1. Nikmat yang Paling Utama dan Istimewa 

Merupakan nikmat yang paling istimewa jika seseorang diberikan rasa iman dalam hatinya, dengan keimanan, seorang hamba tidak akan ragu dalam menjalankan perintah dan menjauh larangan Nya, iman ada karena hidayah dari Allah dan ketekunan seorang hamba dalam beribadah, jika seorang hamba percaya seutuhnya pada takdir Allah Subhanahu wa ta'ala, secara langsung ia akan menjadi orang yang sungguh sungguh dalam menjalankan setiap amal kebaikan.

“Dan Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci pada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang orang yang mengikuti jalan lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana”. (QS Al Hujurat : 7-8).

2. Mendapat Kebahagiaan Dunia Akherat 

Orang yang beriman akan bersungguh sungguh dalam menjalankan amal kebaikan sebab ia percaya Allah selalu ada dan dia mendapat kebahagiaan dunia berupa ketenangan hidup sebagai buah dari keimanannya dan kebahagiaan akherat menjadi tujuan utamanya. “Manakala mengerjakan amal saleh dalam keadaan beriman, maka Kami akan betulan kepadanya kehidupan yang baik dan pahala jauh lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. An Nahl : 97).

3. Selamat dari Azab Neraka 

“Wajah wajah orang beriman pada hari itu berseri seri. Kepada Tuhannya lah mereka melihat”. (QS Al Qiyamah : 22-23). Penjelasan dari firman Allah tersebut ialah janji Allah untuk hamba Nya bahwa orang orang yang beriman akan mendapat kenikmatan berupa kebahagiaan di akherat nanti sebab Allah Ta'ala menjauhkannya dari azab neraka.

4. Mendapat Kenikmatan Memandang Wajah Allah 

Kenikmatan yang paling tinggi di akherat ialah memandang wajah Allah yang hanya akan dialami oleh para penghuni surga, hanya orang orang beriman yang di akherat nanti akan mendapat kenikmatan tersebut,“Sesungguhnya kalian (orang orang yang memiliki iman) akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini, kalian tidak berdesak desakan dalam melihatnya”. (HR Muslim).

5. Menjadi Orang yang Teguh 

Orang yang mendapat anugrah keimanan dari Allah Ta'ala akan menjadi orang yang paling kuat dan berpegang teguh dalam menjaga dan mengamalkan amal perbuatannya, Allah akan memberinya kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi tiap musibah dan terhindar dari jalan yang sesat.

“Allah meneguhkan orang orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akherat”. (QS Ibrahim : 27).

6. Mendapat Petunjuk dari Allah 

Petunjuk dalam hal ini ialah petunjuk dalam kehidupan sehari hari, yakni petunjuk tentang syariat islam, petunjuk ketika menghadapi berbagai ujian, dan petunjuk ketika seseorang membutuhkan sebuah keputusan penting. Allah akan memberinya petunjuk sehingga orang tersebut terhindar dari keburukan duniawi dan jalan yang sesat. “Kami tunjuki dengan dia siapa yang beriman dan yang Kami kehendaki diantara hamba hamba Kami. Dan sesungguhnya Kami benar benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS As Syura : 52).

7. Merupakan Ajaran Inti yang Agung dan Pondasi yang Kuat 

Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan Umar bin Al Khattab tentang kisah datangnya Malaikat Jibril dan bertanya kepada Rasulullah, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman! Rasulullah menjawab : engkau beriman kepada Allah, malaikat malaikat Nya, kitab kitab Nya, rasul rasul Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk”. (HR Muslim). Hadits tersebut mengungkapkan bahwa iman adalah sebuah pondasi dasar untuk menjalankan berbagai amalan lainnya, dimulai dari iman kepada Allah hingga iman kepada takdir Nya.

8. Bukti atau Wujud Nyata Menyembah kepada Allah 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menafsirkan keimanan dengan amalan yang nyata (perbuatan dan lisan), bukan dengan amalan hati saja. Sebab iman dibangun dengan keyakinan dalam hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan. “Tahukah kalian apa itu beriman kepada Allah? Yaitu bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan menegakkan sholat, membayar zakat, serta berpuasa di bulan Ramadhan”. (HR Muslim). Hadits tersebut menjelaskan bahwa iman disempurnakan dengan amalan nyata secara lisan dengan bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan amalan nyata dengan tindakan berupa sholat dll.

9. Wujud Cinta kepada Rasul Nya 

“Tidak sempurna keimanan salah seorang diantara kalian sampai aku (Rasulullah) lebih dia cintai dari orang tuanya, anak anaknya, dan seluruh manusia”. (HR Bukhari). Penjelasan dari hadits tersebut ialah iman bukan hanya kepada Allah saja tetapi juga kepada Rasul Nya dan dibuktikan mengikuti perintah atau sunnah sunnah beliau, membenarkan apa yang beliau kabarkan, dan menjauhi yang beliau larang, walaupun hal itu bertentangan dengan urusan atau kebiasaan dalam keluarga nya, sebab syariat agama memiliki tempat yang tertinggi dan tidak dibenarkan mengikuti hal yang maksiat walaupun hal itu dilakukan oleh orang terdekat.

10. Mendapat Ampunan atas Dosa Dosa 

Setiap manusia tentu pernah berbuat dosap atau khilaf, baik karena lalai atau berada pada kondisi yang dia belum mendapat petunjuk tentang Nya. Allah Subhanahu wa ta'ala senantiasa menerima taubat hamba Nya apalagi jika hamba Nya tersebut memiliki kepercayaan sepenuhya pada Allah, yakni percaya bahwa Allah maha Esa dan senantiasa memberikan pintu ampunan untuk hamba Nya, “Jika kamu benar benar mencintai Allah ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi  dan mengampuni dosa dosa mu”. (QS. Ali Imran : 31).

11. Terhindar dari Sifat Dengki 

Iri dengki dalam islam berarti tidak suka terhadap kebahagiaan atau kebaikan yang didapat orang lain, orang yang beriman akan terhindar dari sifat tersebut sebab ia merasa cukup dengan adanya Allah dalam hatinya dan merasa bahagia pula dengan kebahagian yang didapat saudaranya. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah bersabda mengenai kesempurnaan hati orang yang beriman, “Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sampai dia mencintai kebaikan untuk saudaranya seperti sesuatu yang dia cintai untuk dirinya”. (HR Bukhari).

12. Menjadi Orang yang Amanah 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Bukanlah keimanan bagi mereka yang tidak memiliki amanah”. (HR Muslim). Orang yang beriman akan menjalankan kewajibannya dengan sungguh sungguh yaitu dengan menjaga hak hak dalam menunaikan tugas, misalnya dalam salah satu perintah Allah ialah berzakat, ia akan memberikan sebagian harta nya kepada yang berhak dengan niat karena Allah. Amanah dalam islam sudah sangat jelas wajib diutamakan dan dijunjung tinggi. Tidak boleh kita acuh tak acuh dengan amanah yang sudah diberikan kepada orang lain kepada kita.

13. Terhindar dari Perbuatan Maksiat 

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :

“Tidaklah seseorang berzina, minum minuman keras, atau melakukan pencurian dalam keadaan beriman”. (HR Bukhari). Jelas dari hadits tersebut bahwa orang yang beriman senantiasa mewujudkan keimanannya dengan tindakan nyata berupa amal kebaikan sehingga dia tidak mungkin menjalankan perbuatan maksiat.

14. Mendapat Ketentraman Hati 

“Orang yang beriman hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah”. (QS Ar Rad : 13).

15. Mendapat Naungan Allah di Hari Kiamat 

Di hari kiamat akan terjadi peristiwa yang tidak bisa dibayangkan dengan akal sehat, salah satu nya adalah matahari yang didekatnya jaraknya hingga hanya 1 mil dengan manusia, dll. Hal itu tentu menjadi sesuatu yang sangat berat bagi orang orang kafir, tapi tidak halnya dengan orang yang beriman, Allah akan melindungi  nya dari berbagi kesulitan dan siksaan di hari kiamat. “Kami menolong para Rasul Kami dan orang orang yang beriman pada hari berdirinya saksi saksi (hari kiamat)”. (QS. Al Mu’min : 51).

16. Tidak Bergantung pada Makhluk Lain 

Artinya ialah orang yang beriman senantiasa yakin dan percaya kepada Allah Ta'ala, hanya berusaha dan berdoa kepada Nya sehingga tidak memiliki sikap menggantungkan diri pada makhluk lain.

17. Perintah Wajib dari Rasulullah 

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memerintahkan agar umat Nya memiliki rasa iman (percaya) kepada Allah, beliau juga senantiasa berdoa agar mendapat hidayah dari rasa keimanan tersebut, “Ya Allah, hiasilah kami dengan perhiasan keimanan. Dan jadikanlah kami sebagai orang yang mendapat petunjuk serta memberi petunjuk (kepada orang lain)” (HR Muslim).

Demikian artikel tausiah sore ini tentang keutamaan iman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, semoga membuat kita menjadi semakin percaya pada Allah yang maha Esa dan lebih bersemangat dalam mewujudkannya dengan berbuat amal kebaikan dari lisan dan tindakan kita.

Semoga bermanfaat ....


ONE DAY ONE HADITS

Senin, 24 Juni 2024 M / 17 Dzulhijjah 1445 H. 

Cabang-cabang Iman

عن أبي هريرة رضي الله عنه ايضا،عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم، قَالَ: ((الإيمانُ بِضْعٌ وَسَبعُونَ أَوْ بِضعٌ وسِتُونَ شُعْبَةً: فَأفْضَلُهَا قَولُ: لا إلهَ إلا اللهُ، وَأَدْنَاهَا إمَاطَةُ الأذَى عَنِ الطَّريقِ، والحياءُ شُعبَةٌ مِنَ الإيمان)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Iman itu ada tujuh puluh lebih atau enam puluh lebih - lebihnya ialah antara tiga sampai sembilan - cabangnya. Maka yang terutama sekali ialah ucapan La ilaha illallah, sedang yang terendah sekali ialah melemparkan apa-apa yang berbahaya dari jalan. Perasaan malu - berbuat keburukan - adalah salah satu cabang dari keimanan." (Muttafaq 'alaih). 

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

1- Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah perkataan di lisan, keyakinan dalam hati, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.

2- Disebutkan dalam hadits di atas bahwa cabang iman yang tertinggi ialah kalimat ‘laa ilaha illalah’ (tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah). Kalimat tersebut adalah pokok Islam dan Iman. Kalimat tersebut merupakan rukun pertama dari Islam dan yang bisa membuat seseorang masuk Islam.

3- Sedangkan cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan, yang dimaksud di sini adalah menyingkirkan setiap gangguan apa pun. 

4- Sedangkan meletakkan gangguan di jalanan termasuk sesuatu yang terlarang. Semisal memarkir mobil di  jalan dan mengganggu kendaraan yang lalu lalang, ini termasuk meletakkan gangguan di jalan. Mengalirkan air sehingga mengganggu orang lain di jalan, ini pun termasuk yang terlarang. Begitu pula meletakkan batu sehingga mengganggu di jalan, ini pun terlarang. 

5- Jika seseorang menyingkirkan gangguan-gangguan tadi dari jalanan, itu menunjukkan keimanannya.

6- Malu pun termasuk cabang iman. Seseorang yang memiliki sifat malu, maka dirinya akan semakin mempesona dengan akhlaknya yang mulia tersebut. 

7- Cabang iman sebenarnya amatlah banyak, sebagaimana disebutkan ada 60 atau 70 sekian cabang. 

Tema Hadits yang berkaitan dengan Al-Quran : 

-Mukmin yang sempurna

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang sebenar-benarnya beriman hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan RasulNya, kemudian mereka (terus percaya dengan) tidak ragu-ragu lagi, serta mereka berjuang dengan harta benda dan jiwa mereka pada jalan Allah; mereka itulah orang-orang yang benar (pengakuan imannya).

[QS. Al-Hujurat 15].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.