Edisi Sabtu, 29 Juni 2024 M / 22 Dzulhijjah 1445 H.
Di masyarakat saat ini sungguh menyedihkan pergaulan laki laki dan perempuan, dosa pacaran dalam islam dianggap adalah hal yang lumrah, proses mengenal lawan jenis atau diibaratkan sebagai rasa cinta kasih yang diwujudkan dalam hubungan. Namun, Islam tentunya tidak pernah mengajarkan tentang pacaran dan memiliki alasan tentang penyebab pacaran dilarang dalam islam, karena dalam kenyataannya dua insan yang berlainan jenis tidak bisa terhindar dari berdua duaan, terjadi pandang memandang, dan terjadi sentuh menyentuh.
Dewasa ini, bukanlah hal yang baru lagi ketika kita melihat pasangan remaja putera dan puteri dipinggir jalan, di kafe, restoran, jembatan, atau di mana saja. Mereka nampak asyik mengumbar yang katanya disebut sebagai sesuatu yang mesra itu. Menunjukkan betapa bahagianya mereka saling memiliki satu sama lain dibalik sebuah—yang katanya—jalinan hubungan bernama pacaran.
Tidak segan oleh mereka berdua-duaan baik di tempat umum bahkan di tempat yang jauh dari keramaian.
Padahal, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda yang artinya;
“Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhrimnya.” (H.R. Muslim).
Salah jika hanya menyebut para remaja saja yang berbuat demikian, karena orang dewasa pun juga banyak yang melakukannya. Sedihnya, budaya pacaran itu bahkan sudah menancapkan akarnya pada anak-anak belia yang masih duduk dibangku sekolah dasar berseragam merah dan putih. Sungguh miris sekali.
Sebetulnya, budaya pacaran itu adalah budaya asing yang masuk ke Indonesia akibat daripada globalisasi. Karena filter yang kurang, akhirnya banyak yang ikut terjerumus dalam budaya tersebut. Harusnya diketahui bahwa pacaran tidak lain adalah perbuatan dosa yang ujungnya akan mendekati kepada zina yang merupakan dosa besar.
Mantan Ketua Komisi Dakwah MUI Ustaz Moh Zaitun Rasmin mengatakan sesuai ayat tentang pacaran dalam islam, bahwa bagi seseorang yang ingin menikah janganlah melalui dosa pacaran dalam islam, sebab caranya yang salah akan mempengaruhi keberlangsungan rumah tangganya kelak. Dalam Islam yang diajarkan adalah melalui ta’aruf. Perbuatan dosa pacaran dalam islam ini sudah jelas semuanya haram hukumnya menurut syari’at Islam dan bagi yang melakukannya. Berikut, 17 Dosa Pacaran dalam Islam.
1. Dosa Zina
Pada Al Qur'an Surat Al-Isra’: 32, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ” Dan janganlah kamu mendekati (zina); sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji Dan suatu jalan yang buruk”. Sebab itu harus dilakukan cara menghindari pacaran menurut islam.
2. Dosa Menjadi Orang Hina
Dalam Surah Al-Furqan ayat 68-69, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: ”Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya)(68), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina (69). Tentu terdapat indahnya menikah tanpa pacaran jika pergaulan dilakukan secara islami.
3. Dosa Mengikuti Kebiasaan Orang Kafir
“Ada seorang laki-laki yang datang kepada rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Ketika dia sedang berada di dalam masjid. Laki-laki itu memanggil-manggil rasulullah seraya mengatakan, “Hai rasulullah aku telah berbuat zina, tetapi aku menyesal.” Ucapan itu diulanginya sampai empat kali. Sebab itu perhatikan larangan berpacaran dalam islam.
Setelah rasulullah mendengar pernyataan yang sudah empat kali diulangi itu, lalu dia pun memanggilnya, seraya berkata, “Apakah engkau ini gila?” “Tidak.”, jawab laki-laki itu. Nabi bertanya lagi, “Adakah engkau ini orang yang muhsan?” “Ya.”, jawabnya. Kemudian, rasulullah bersabda lagi, “Bawalah laki-laki ini dan langsung rajam oleh kamu sekalian.” – (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
4. Dosa Menjadi Wanita atau Pria yang Rendah
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.”- (QS. An-Nur 24:2).
5. Dosa Melanggar Perintah Rasulullah
“Ambillah dariku! Ambillah dariku! Sungguh Allah telah memberi jalan kepada mereka. Jejaka yang berzina dengan gadis didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Dan orang yang telah menikah melakukan zina didera seratus kali dan dirajam.” – (H.R. Muslim dari Ubadah bin Samit).
6. Dosa Berduaan dengan Non Muhrim
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, kecuali si wanita itu bersama mahramnya.”
7. Dosa Zina Lisan dan Tangan
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Allâh telah menulis atas anak Adam bagiannya dari zina, maka pasti dia menemuinya: Zina kedua matanya adalah memandang, zina lisannya adalah perkataan, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan. Dan itu semua dibenarkan dan didustakan oleh kemaluannya.”
8. Dosa Melanggar Ketentuan Ta’aruf dalam Islam
“Pacaran dalam Islam tidak boleh kecuali yang dimaksud itu setelah akad nikah. Dalam Islam yang diajarkan untuk memiliki hubungan atau ke tahap nikah itu melalui ta’aruf,”
9. Dosa Tidak Takut dengan Azab Allah
Dari Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : “Wahai kaum muslimin, takutlah kamu sekalian pada zina sebab didalamnya ada 6 perkara (yang pasti ditetapi), 3 perkara di dunia dan 3 perkara di akhirot. Adapun 3 perkara di dunia adalah hilangnya kewibawaan wajah, pendeknya umur dan kekalnya kefakiran, sedangkan 3 perkara di akhirot adalah murka Allah yang Maha Barokah dan Maha Luhur, jeleknya hisaban dan siksa akhirat” (HR. Baihaqi).
10. Dosa Menjadi Orang yang Zalim dan Jauh dari Suci
Dari Anas bin Malik dari Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : “Ada 7 golongan yang tidak akan dilihat dan disucikan (dari dosa) oleh Allah pada hari kiamat, dan mereka tidak Allah kumpulkan bersama orang-orang yang beramal dan Allah masukkan mereka ke neraka pertama kali, kecuali jika mereka mau bertobat, maka Allah menerima taubat mereka :
-Orang yang menikah dengan tangannya (onani/masturbasi)
-Orang yang mengerjai dan dikerjai (bi-seksual)
-Orang yang membiasakan minum khomr
-Orang yang memukul orang tuanya hingga kedua orang tuanya meminta tolong
-Orang yang menyakiti tetangganya sehingga tetangganya melaknatinya dan
-Orang yang menikahi (menzinai) kehalalan (istri) tetangganya” (HR. Imam Hasan bin Arofah).
11. Dosa Bagaikan Tidak Memakai Pakaian
Sesungguhnya iman itu ibarat pakaian yang dipakaikan Allah kepada orang-orang yang dia kehendaki. Maka ketika seorang hamba berzina, Allah mencabut baju iman itu darinya, dan jika dia bertaubat maka Allah akan mengembalikannya pada hamba itu (HR. Baihaqi dari Anas).
12. Dosa Mencabut Imannya Sendiri dari Dalam Hati dan Jiwa
“Barangsiapa yang zina atau meminum khomr, maka Allah mencabut keimanannya sebagaimana melepasnya manusia pada qomisnya dari kepalanya” (HR. Malik).
13. Dosa Melakukan Segala yang Haram
Tidak ada dosa yang lebih besar disisi Allah setelah syirik daripada mani yang diletakkkan seorang laki-laki kedalam rahim wanita yang tidak halal baginya (HR Ibnu Abid Dunya dari Haytsam bin Malik).
14. Dosa Mengikuti Jalan Iblis
Siapapun diantara kalian yang bisa menyesatkan manusia, maka akan kupakaikan mahkota diatas kepalanya !” Maka yang paling besar diantara mereka fitnahnya/merusaknya (terhadap manusia) maka dia adalah lebih dekat kedudukannya (disisi Iblis). Maka didatangkan salah seorang diantara (bala tentara)nya.
Dia berkata : “Aku tidak henti-hentinya (menggoda) seorang fulan, hingga akhirnya dia mencerai istrinya”. Berkata Iblis : Kamu belum berbuat apa-apa. (Fulan itu) akan menikahi wanita yang lain !”. Kemudian didatangkan seorang yang lain : “Aku tidak henti2nya (menggoda) fulan sehingga akhirnya aku menumbuhkan permusuhan antara fulan itu dengan saudaranya !”.
Berkata Iblis : “Kamu belum berbuat apa-apa, Fulan itu akan berdamai dengan saudaranya!” .Kemudian didatangkan seorang yang lain : “Tidak henti-hentinya aku (menggoda) pada fulan sehingga dia berbuat zina !”. Maka berkatalah Iblis : ” (Inilah) sebaik2nya yang kamu usahakan !” Kemudian iblis mendekatkan tentara tersebut kepadanya dan Iblis memakaikan mahkota diatas kepala sang tentara tersebut. (Diriwiyatkan dalam Az Zawajir Juz 2 Hlm 137).
15. Dosa Seluruh Tubuh (Mata, Kulit, Hati, dsb)
Sesungguhnya barangsiapa yang meletakkan tangannya (memegang) perempuan yang tidak halal baginya dengan syahwat, maka dia datang di hari kiamat dengan tangan dibelenggu pada lehernya. Maka jika dia mencium (perempuan) itu, maka diguntinglah bibirnya di dalam neraka. Maka jika dia zina, maka berbicaralah pahanya dan dia bersaksi untuk tuannya di hari kiamat.
Berkatalah si paha : ” Aku dengan (perempuan) yang haram, digunakan untuk menaikinya (menzinainya)”. Maka Allah melihat pada orang tersebuit dengan tatapan murka, maka jatuhlah daging wajah orang itu dan bengkaklah dia. Allah Ta'ala berfirman : “Apa yang telah kamu perbuat ?”.
Maka bersaksi untuk orang tersebut lisannya, dan berkata : “Terhadap apa-apa (perempuan) yang haram bagiku, telah bicara aku”, Berkata tangannya : “Terhadap (perempuan) yang haram bagiku, telah lung-lungan aku”, memberi sesuatu secara langsung dari tangan Fulan ke tangan Fulanah yg bukan mahromnya.
Berkata matanya : “Terhadap (perempuan) yang haram bagiku, telah melihat aku”, Berkata kakinya : “Terhadap (perempuan) yang tidak halal bagiku, telah berjalan aku” Dan berkata farjinya : “Dan akulah yang melakukan (zina)”. Maka berkata Malaikat Hafadhoh dari golongan malaikat : “Dan aku mendengar (perbuatannya) “, berkata beberapa malaikat yang lain : “Dan aku yang mencatat (perbuatannya) “.
Dan Allah Ta’ala berfirman : Dan Akulah yang menampakkan sesuatu dan merahasiakannya (maka Aku mengetahui semuanya), kemudian Dia berfirman : ” Wahai para Malaikatku, tangkaplah orang tersebut dan dalam siksaKu, merasakanlah kalian pada orang itu, maka sungguh telah memuncak murkaKu atas orang yang sedikit malunya terhadapKu (Diriwayatkan dalam Az Zawajir Juz 2 Hlm 137.)
16. Dosa kemunafikkan
Orang yang pacaran itu mengajarkan diri untuk menjadi munafik. Berbohong ini itu hanya demi membuat si pacar senang. Bahkan mengumbar janji-janji yang belum tentu bisa ditepati bahkan tak jarang aslinya hanya bualan semata. Berusaha menunjukkan sisi terbaik padahal dibelakangnya sering mencela.
Sering mengumbar rayuan romantis hanya agar si pacar tidak curiga. Tidak hanya dihadapan sang pacar, tapi juga akan melakukan hal yang sama di hadapan orang tua. Jadilah mereka sebagai pembohong yang luar biasa.
17. Dosa Pemicu tindak kriminal
Ini mengerikan. Ketika mendengar berita tentang remaja yang membunuh remaja lainnya hanya karena berebut pacar. Luar biasa. Katakanlah dengan kasar, bahwa mereka lebih rendah daripada hewan sekalipun.
Padahal, manusia memiliki akal, bukan? Apakah dengan menghilangkan nyawa orang lain, maka akan berjodoh dengan pacar yang diperebutkan? Yang ada, Anda akan berjodoh dengan iblis dan bersama-sama menghuni neraka.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh.. Abdullah bin Mas’ud, beliau memberikan saran seperti berikut;
“Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu.” (H. R. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Demikian yang dapat disampaikan, semoga menjadi wawasan untuk kita menghindari pacaran, lebih baik memiliki hubungan yang jelas yakni setelah pernikahan , pacaran hanya membuang buang waktu dan memperbanyak dosa, lebih baik fokus ke hal lain yang jauh lebih baik seperti pendidikan atau pekerjaan hingga tiba waktunya Allah memberikan jodoh yang terbaik dan disatukan dalam jalan pernikahan yang halal.
Semoga bermanfaat....
ONE DAY ONE HADITS
Sabtu, 29 Juni 2024 M / 22 Dzulhijjah 1445 H.
Begitu Beratnya Menjaga Pandangan Mata
Rasulullah bersabda :
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الِاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Sesungguhnya Allah telah menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah (ke tempat yang haram). Hati itu bisa berkeinginan dan berangan-angan. Sedangkan kemaluan membenarkan yang demikian itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657).
Beberapa Pelajaran yang Terdapat dalam Hadits :
1- Mata adalah sahabat sekaligus penuntun bagi hati. Mata mentransfer berita-berita yang dilihatnya ke hati sehingga membuat pikiran berkelana karenanya. Karena melihat secara bebas bisa menjadi faktor timbulnya keinginan dalam hati, maka syariat yang mulia ini telah memerintahkan kepada kita untuk menundukkan pandangan kita terhadap sesuatu yang dikhawatirkan menimbulkan akibat yang buruk.
2- Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
هذا أمر من الله تعالى لعباده المؤمنين أن يغضوا من أبصارهم عما حرم عليهم، فلا ينظروا إلا إلى ما أباح لهم النظر إليه ، وأن يغضوا أبصارهم عن المحارم
“Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/41).
3- Jika seseorang mengumbar pandangan matanya, maka dia telah mengumbar syahwat hatinya. Sehingga mata pun bisa berbuat durhaka karena memandang, dan itulah zina mata.
4- Dalam riwayat yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْعَيْنُ تَزْنِي، وَالْقَلْبُ يَزْنِي، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا الْقَلْبِ التَّمَنِّي، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ مَا هُنَالِكَ أَوْ يُكَذِّبُهُ
“Mata itu berzina, hati juga berzina. Zina mata adalah dengan melihat (yang diharamkan), zina hati adalah dengan membayangkan (pemicu syahwat yang terlarang). Sementara kemaluan membenarkan atau mendustakan semua itu.” (HR. Ahmad no. 8356).
5- Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan zina mata pertama kali, karena inilah dasar dari zina tangan, kaki, hati, dan kemaluan. Kemaluan akan tampil sebagai pembukti dari semua zina itu jika akhirnya benar-benar berzina, atau mendustakannya jika tidak berzina. Oleh karena itu, marilah kita menundukkan pandangan kita. Karena jika mengumbarnya, berarti kita telah membuka berbagai pintu kerusakan yang besar.
6- Begitu beratnya menundukkan pandangan mata, apalagi pada zaman sekarang ini, sehingga Allah pun akan membalas hamba-hambaNya yang istiqomah melaksanakan perintah-Nya dengan pahala yang besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda,
النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومَةٌ فَمَنْ تَرَكَهَا مِنْ خَوْفِ اللَّهِ أَثَابَهُ جَلَّ وَعَزَّ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ
”Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya yang terasa manis baginya” (HR. Al-Hakim no. 7875).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
اضْمَنُوا لِي سِتًّا مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَضْمَنْ لَكُمُ الْجَنَّةَ: اصْدُقُوا إِذَا حَدَّثْتُمْ، وَأَوْفُوا إِذَا وَعَدْتُمْ، وَأَدُّوا إِذَا اؤْتُمِنْتُمْ، وَاحْفَظُوا فُرُوجَكُمْ، وَغُضُّوا أَبْصَارَكُمْ، وَكُفُّوا أَيْدِيَكُمْ
”Jaminlah aku dengan enam perkara, dan aku akan menjamin kalian dengan surga: jujurlah (jangan berdusta) jika kalian berbicara; tepatilah jika kalian berjanji; tunaikanlah jika kalian dipercaya (jangan berkhianat); peliharalah kemaluan kalian; tahanlah pandangan kalian; dan tahanlah kedua tangan kalian.” (HR. Ahmad no. 22757).
Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an :
Allah Azza wa Jalla berfirman:
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
”Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur : 30)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.