Edisi Jum'at, 14 Juni 2024 M / 7 Dzulhijjah 1445 H.
Keutamaan puasa Arafah sangatlah besar. Maka tidak mengherankan jika puasa arafah merupakan salah satu ibadah sunah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan (sunnah muakkad). Adapun salah satu keutamaan puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelum, dan satu tahun yang akan datang. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam riwayat Muslim:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Puasa Arafah sendiri merupakan ibadah puasa sunah yang dilakukan di hari Arafah, yakni tanggal 9 bulan Dzulhijjah dalam kalender Hijriah. Puasa tersebut disunahkan bagi setiap muslim yang tidak melakukan ibadah haji. Kesunahan puasa Arafah bukan didasarkan adanya wukuf, tetapi karena datangnya hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Maka bisa jadi hari Arafah di Indonesia berbeda dengan di Saudi Arabia. Seperti tahun ini Hari Arafah di Saudi Arabia jatuh tanggal 15 Juni 2024 namun di Indonesia tanggal 16 Juni 2024. Toleransi terhadap adanya perbedaan ini didasarkan atas hadits Sahabat Kuraib berikut ini:
Dari Muhammad bin Abi Harmalah dari Kuraib, bahwa Ummul Fadl binti al-Harits mengutus Kuraib menemui Mu’awiyah di Syam. Kuraib berkata: Aku tiba di Syam. Lalu aku tunaikan keperluan Ummul fadl. Dan terlihatlah hilal bulan Ramadlan olehku, sedang aku masih berada di Syam. Aku melihat hilal pada malam Jum’at. Kemudian aku tiba di Madinah di akhir bulan Ramadlan. Abdullah bin Abbas bertanya kepadaku, dan ia menyebut hilal. Ia berkata: Kapan kamu melihat hilal? Aku berkata: Malam Jum’at. Dia bertanya: Apakah kamu sendiri melihatnya? Aku menjawab: Ya, dan orang-orang juga melihatnya. Mereka berpuasa, demikian juga Mu’awiyah. Dia berkata: Tetapi kami melihat hilal pada malam Sabtu, maka kami tetap berpuasa sehingga kami sempurnakan 30 hari atau kami melihat hilal. Aku bertanya: Apakah kamu tidak cukup mengikuti rukyah Mu’awiyah dan puasanya? Lalu dia menjawab: Tidak, demikianlah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menyuruh kami. (HR. Muslim).
Niat puasa Arafah sebaiknya diucapkan pada malam hari sebelum menjalankan ibadah sunah tersebut. Namun, berhubung puasa ini bukanlah puasa wajib, maka tetap diperbolehkan mengucapkan niat tersebut di siang hari. Dengan catatan belum sempat makan atau minum sepanjang hari.
Lafal niat puasa Arafah di malam hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.
Artinya, “Saya berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.”
Lafal niat puasa Arafah di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.”
Bukan tanpa alasan mengapa puasa Arafah dianjurkan untuk dilaksanakan oleh setiap muslim yang tidak berhaji. Sebab keutamaan puasa Arafah sangatlah besar, dan tidak hanya menghapus dosa selama dua tahun saja. Berikut adalah sejumlah keutamaan puasa Arafah seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber :
1. Menghapus Dosa 2 Tahun
Keutamaan puasa Arafah dalam Islam adalah dapat menghapus dosa seseorang selama dua tahun. Dosa yang dimaksud adalah dosa tahun sebelumnya dan dosa tahun sesudahnya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam,
“Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
2. Ibadah pada 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Keutamaan puasa Arafah dalam Islam adalah amalan yang dikerjakan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim, di mana pada hari itu, amal-amal sholeh yang dikerjakan sangat dicintai oleh Allah Subhanahu WaTa'ala.
“Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?
Beliau menjawab: Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun." (HR. Imam Bukhari).
3. Sunah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Keutamaan puasa Arafah dalam Islam adalah amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah disebutkan tidak pernah meninggalkan puasa sunah ini.
“Ada empat perkara yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah yaitu puasa asyura, puasa hari Arafah, puasa tiga hari setiap bulan dan shalat dua rakaat sebelum subuh.” (HR. An Nasa’i dan Ahmad).
4. Menambah Keberkahan
Keutamaan puasa Arafah juga dapat meningkatkan keberkahan hidup seseorang dan membantu memperoleh kebahagiaan dalam hidup. Keberkahan tersebut dapat terlihat dari kelancaran rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan dalam hidup.
Seperti yang disampaikan pada hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Puasa pada hari Arafah adalah puasa yang paling afdhol (terbaik), kecuali puasa pada bulan Ramadhan.'" (HR. Tirmidzi).
5. Bernilai 1000 hari berpuasa di luar Arafah
Puasa Arafah memiliki keistimewaan yang bernilai lebih dari 1000 hari berpuasa di luar hari Arafah. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Al-Baihaqi, dari Sayyidah Aisyah, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda; (Keutamaan) puasa hari Arafah seperti puasa 1000 hari (di luar hari Arafah).
6. Mendapatkan pahala seperti yang didapatkan Nabi Isa alaihissalam
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah sebagaimana disebutkan dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafa-is, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Barangsiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa alaihissalam.
7. Dibukakan 30 Pintu Kebaikan dan Ditutup 30 Pintu Keburukan
Sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Sayyidah Aisyah dalam kitab tersebut di atas, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Wahai Aisyah, barangsiapa berpuasa di hari Arafah maka Allah membukakan baginya 30 pintu kebaikan dan menutup baginya 30 pintu keburukan. Jika dia sudah berbuka dan minum air, maka setiap keringat di badannya memintakan ampun baginya.
8. Mendapatkan Istana di Surga
Seperti disebutkan dalam hadits di atas, orang yang berpuasa di hari Arafah juga akan disediakan istana di Surga yang terbuat dari mutiara, batu permata, batu zamrud, emas dan perak.
Dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, dia berkata; Sesungguhnya di surga ada istana yang terbuat dari mutiara, batu permata, batu zamrud, emas dan perak. Aku bertanya (Aisyah); Wahai Rasulullah, itu milik siapa? Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab; Milik orang yang berpuasa di hari Arafah.
9. Hari Arafah termasuk hari yang paling dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Sementara itu dikutip dari laman Universitas Islam Indonesia (UII), disebutkan bahwa 10 malam pertama di bulan Dzulhijjah termasuk dalam malam-malam yang sangat dicintai Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
10. Dibebaskan dari Api Neraka
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka melebihi hari arafah." (HR. Muslim)
Dalam hadits lain, dari 'Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
"Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arafah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?" (HR. Muslim).
11. Dikabulkannya Doa-doa
Dalam sebuah hadits telah dijelaskan bahwa pada hari Arafah adalah hari yang mustajab. Karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk memanjatkan doa sebanyak mungkin. Adanya ganjaran ini telah dijelaskan dalam hadits berikut ini.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sebaik baik doa adalah doa pada hari Arafah." (HR. Tirmidzi)
Masih dari redaksi hadits yang sama, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga menyebutkan bahwa orang yang melaksanakan puasa Arafah, pada saat ia telah berbuka dan minum air, maka setiap keringat di badannya akan memintakan ampun untuknya.
12. Mendekatkan Diri kepada Allah
Keutamaan puasa Arafah berikutnya adalah dapat mendekatkan diri kepada Allah, karena ini merupakan bentuk ibadah yang dapat menunjukkan ketaatan dan kesungguhan hati. Dengan melakukan puasa, seseorang dapat memperdalam rasa taqwa dan memperkuat hubungan dengan Allah.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sesiapa yang berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan membebaskannya dari neraka." (HR. Tirmidzi).
13. Mengembangkan kesabaran dan ketekunan
Keutamaan puasa Arafah berikutnya adalah dapat melatih dan memperkuat kesabaran dan ketekunan. Sebab, dengan menjalankan puasa Arafah, kita dituntut untuk menhan diri dari hal-hal yang membatalkan dan merusak puasa. Puasa pada hari ini juga dapat membantu seseorang untuk lebih bersabar dan teguh dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan dalam hidup.
14. Menjadi Lebih Bersyukur
Keutamaan puasa Arafah juga dapat membuat kita menjadi pribadi yang mudah untuk bersyukur. Ibadah puasa adalah cara Allah mengajarkan empati dan rasa syukur pada umatnya. Menjalankan puasa pada hari Arafah merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, untuk meningkatkan rasa rsyukur atas kemampuan dan kesempatan yang diterimanya untuk melakukan ibadah ini.
15. Meningkatkan Iman
Keutamaan puasa Arafah yang dijalankan dengan khusyuk juga akan meningkatkan keimanan seseorang, karena ini merupakan bentuk ibadah yang dapat memperkuat rasa takwa dan rasa cinta pada Allah. Dengan melakukan ibadah ini, seseorang dapat merasakan betapa besarnya kemurahan dan kebesaran Allah.
16. Menjadi Lebih Bijaksana
Keutamaan puasa Arafah juga dapat membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menentukan keputusan dan menjalani hidup. Manfaat puasa Arafah ini dapat membantu seseorang menjernihkan pikiran, sehingga dapat memutuskan dengan baik apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya ditinggalkan.
17. Mendapatkan pahala yang besar
Selain dihapusnya dosa selama dua tahun, keutamaan puasa Arafah yang dijalankan dengan sungguh-sungguh dan khusyuk, dapat membuat kita memperoleh pahala yang besar. Dalam hadits riwayat Aisyah Radhiyallahu'anha Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Puasa pada hari Arafah memiliki pahala yang sangat besar, bahkan lebih besar daripada puasa pada hari-hari lain." (HR. Tirmidzi).
Semoga bermanfaat....
ONE DAY ONE HADITS
Jum'at, 14 Juni 2024 M / 7 Dzulhijjah 1445 H.
Puasa Arafah dan Keutamaannya
عن أبي قتدة قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:
1- Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) bagi kaum muslimin yang tidak sedang berhaji. Keutamaannya sangat luar biasa, dijelaskan dalam banyak hadits shahih.
2- Bagi kaum muslimin yang tidak sedang mengerjakan ibadah haji, puasa arafah hukumnya sunnah muakkadah. Sedangkan bagi kaum muslimin yang sedang berhaji, tidak ada keutamaan untuk puasa pada hari arafah.
عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ
Dari Ikrimah, ia mengatakan: “aku masuk ke rumah Abu Hurairah lalu bertanya tentang puasa hari Arafah bagi (jamaah haji yang sedang) di Arafah.” Lalu Abu Hurairah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang puasa hari Arafah di Arafah” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad).
3- Puasa arafah disunnahkan bagi kaum muslimin yang tidak sedang mengerjakan ibadah haji. Waktunya bertepatan dengan waktu wukuf. Jadi, saat jamaah haji sedang wukuf di arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, kaum muslimin yang tidak sedang mengerjakan haji disunnahkan untuk puasa arafah.
4- Keutamaan puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah Dia menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya (HR. Muslim).
5- Setelah kita mengetahui hal ini, tinggal yang penting prakteknya. Juga jika risalah sederhana ini bisa disampaikan pada keluarga dan saudara kita yang lain, itu lebih baik. Biar kita dapat pahala, juga dapat pahala karena telah mengajak orang lain berbuat baik. “Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah(harta amat berharga di masa silam, pen).” (Muttafaqun ‘alaih). “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim).
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Dikatakan demikian karena puasa mengandung hikmah menyucikan tubuh dan mempersempit jalan-jalan setan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa. [QS. Al-Baqarah: 183].
2- Puasa Amalan yang bisa menghapus dosa dan mendatangkan pahala yang besar.
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut(nama) Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka.[QS. Al-Ahzab: 35].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.