Sabtu, 18 Mei 2024

ADAB KETIKA BANGUN TIDUR

 Edisi Sabtu, 18 Mei 2024 M / 9 Dzulqa'idah 1445 H.

Tidur adalah istirahat alami yang sangat penting bagi kesehatan. Ketika terbangun di pagi hari dalam keadaan sehat dan segar, kita tentunya harus mensyukuri nikmat Allah tersebut. Bangun tidur merupakan sebuah nikmat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang patut disyukuri. Oleh karena, kita dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk kesadaran sebagai umat muslim bahwa hidup dan mati hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kebiasaan ketika bangun tidur yang umum dilakukan ialah membaca doa sebagai keutamaan bangun pagi sebagai wujud syukur telah diberi nikmat istirahat oleh Allah dan kembali diberi kesadaran. Dalam islam, ternyata tidak hanya membaca doa saja yang dianjurkan untuk dilakukan saat bangun tidur, namun masih terdapat banyak adab lainnya yang mendatangkan kebaikan serta mendatangkan pahala.

Berikut ini 17 Adab Ketika Bangun Tidur yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari hari.

1. Mengusap Bekas Tidur di Wajah 

Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu menceritakan tentang tips tidur nyenyak dalam islam, bahwa beliau pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah Radhiyallahu ‘anha, salah satu istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kata Ibnu Abbas, Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya. (HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya).

2. Membaca Doa Bangun Tidur 

Diantara bacaan yang beliau rutinkan ketika bangun tidur yakni tentang larangan tidur tengkurap, “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah Dia mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami akan dibangkitkan.” Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bangun tidur beliau membaca: 

الحمد للهِ الذي أحيانا بعد ما أماتنا وإليه النشورُ

Alhamdulillahilladzi ahyaana ba’damaa amaatana wa ilaihin nusyuur

Artinya: Segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dan mematikanku dan kepadaNya lah kita dikembalikan” 

(HR. Bukhari no. 6325, Muslim no. 2711).

3. Membaca 10 Ayat Terakhir Surat Ali Imran 

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” Ibnu Abbas menceritakan pengalaman beliau ketika menginap di rumah bibinya Maimunah, Beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran. (HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya). Untuk kebiasaan ini dapat diakukan oleh orang yang tetap dalam keadaan suci serta mengetahui hukum tidur menghadap kiblat misalnya tidak setelah berhubungan badan dsb sebab membaca Al Qur’an dianjurkan dalam keadaan yang suci.

4. Gosok Gigi 

Nabi Shollallahu’alaihi wassalam apabila bangun malam, beliau membersihkan mulutnya dengan bersiwak. (HR. Bukhari 245 dan Muslim 255). 

Gosok gigi saat bangun tidur tentu baik, dimana jika setelah bangun tidur melakukan aktifitas lain maka akan terasa nyaman sebab mulut dan gigi bersih sehingga tidak mengganggu diri sendiri atau orang lain dan lakukan posisi tidur yang baik.

5. Membersihkan Area Mulut 

”Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qur'annya, dan semakin mendekat padaNya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.” (HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro 1/38).

6. Membersihkan Hidung 

Memasukkan air ke dalam hidung dengan cara disedot dalam bahasa arab disebut istinsyaq dan mengeluarkannya disebut istintsar. Setelah bangun tidur, kita dianjurkan melakukan semacam ini 3 kali, untuk membersihkan rongga hidung. Karena ketika manusia tidur, setan menginap di lubang hidungnya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila kalian bangun tidur maka bersihkan bagian dalam hidung tiga kali karena setan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari 3295 dan Muslim 238).

7. Mencuci Kedua Tangan 3 Kali 

Dari Abu Hurairoh Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam berpesan, Apabila kalian bangun tidur maka janganlah dia mencelupkan tangannya ke dalam wadah, sebelum dia mencucinya 3 kali, karena dia tidak mengetahui dimana tangannya semalam berada.” (HR. Bukhari dan Muslim 278).

8. Memperbanyak Dzikir 

Imam An Nawawi menjelaskan: “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengingatkan di setiap bangun tidur, yang tidur itu mirip dengan kematian, terhadap hari kebangkitan setelah mati kelak. Para ulama mengatakan, bahwa hikmah doa sebelum tidur adalah agar penutup amalannya adalah sebagaimana disebutkan. Dan hikmah doa bangun tidur adalah agar pembuka amalan di hari itu berupa mengingat tauhid dan perkataan yang baik” (Syarah Shahih Muslim, 17 / 35).

9. Cuci Muka 

Saat bangun tidur misalnya di pagi hari atau siang dan telah mendekati waktu shalat, dianjurkan untuk segera terbangun dan mencuci muka untuk selanjutnya menjalankan ibadah shalat, sehingga ibadah tidak tertunda dan tidak bermalas malasan. “Jika kalian berdiri untuk shalat maka cucilah wajah-wajah kalian” (QS. Al Maidah: 6).

10. Berwudhu 

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: “malammu masih panjang, teruslah tidur”. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan.

Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia shalat maka terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas” (HR. Bukhari no. 1142, Muslim no. 776).

11. Bersegera untuk Shalat 

“Hendaknya orang yang bangun tidur bersungguh-sungguh untuk segera mengerjakan shalat fajar (subuh), sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kehidupan yang Allah berikan dan atas dikembalikannya ruh ke dalam tubuh kita. Dan hendaknya ia memahami bahwa hal itu merupakan nikmat yang besar” (Umdatul Qari, 5/70).

12. Mengingat kematian 

Dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali Mengingat kematian dengan membaca doa ketika bangun dari tidur :

 أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ للهِ وَالْعُظْمَةُ وَالسُّلْطَانُ ِللهِ وَالْعِزَّةُ وَالْقُدْرَةُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ الْإِسْلَامِ وَعَلَى كَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مَحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. أَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحَيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ. أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَبْعَثَنَا فِى هَذَا الْيَوْمِ إِلَى كُلِّ خَيْرٍ وَنَعُوْذُ بِكَ أَنْ نَجْتَرِحَ فِيْهِ سُوْأً أَوْنجْرِهِ إِلَى مُسْلِمٍ أَوْ يُجْرِهِ أَحَدٌ إِلَيْنَا. نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah kami kembali. Aku memasuki pagi, sedang kekuasaan tetap hanyalah milik Allah, kemuliaan dan kekuasaan milik Allah pula. (Dialah) Tuhan seru sekalian alam.  Aku menyongsong pagi dengan kesucian Islam dan dengan kalimat ikhlas (syahadat) serta dengan agama (yang dibawa) Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Juga dengan agama Bapak kami Ibrahim dengan berserah diri, serta bukanlah kami termasuk golongan orang-orang musyrik. Ya Allah dengan-Mu lah kami memasuki pagi dan sore, dengan-Mu lah kami hidup dan mati dan kepada-Mu lah kami kembali. Ya Allah kami mohon bangkitkanlah kami di hari ini pada kebaikan. Dan kami berlindung kepadamu dari mengerjakan keburukan ata mempekerjakan orang islam pada keburukan dan dipekerjakan orang untuk keburukan. Aku meminta kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan yang ada di dalamnya serta memohon perlindungan dari kejelekan hari ini dan kejelekan yang ada di dalamnya. 

13. Bersyukur 

Ketika kita tidur tentu kita dalam kondisi yang tidak sadar, bisa saja selama tidur kita mendapatkan kematian atau bencana, sebab itu ketika dibangunkan oleh Allah dalam kondisi sadar dan sehat tidak kurang suatu apapun maka wajib untuk bersyukur karena masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah.

14. Bersiwak 

Jika anda memiliki siwak, maka jauh lebih baik untuk bersiwak sebab menggunakan bahan alami dan sesuai yang dilakukan Rasulullah, namun untuk menggantikannya dapat dilakukan dengan sikat gigi atau menggunakan obat kumur, hikmahnya Ini dianjurkan karena ketika tidur bau mulut biasanya berubah, disebabkan uap dari perut yang naik. Dan dalam keadaan ini, dengan bersiwak akan menghilangkan bau yang tidak sedap di mulut” (Al Mulakhas Al Fiqhi, 1/36).

15. Memohon Perlindungan kepada Allah 

Ketika bangun tidur, misalnya di pagi hari atau bangun dari tidur siang tentu kita selanjutnya akan melakukan segala aktifitas, baik itu pekerjaan atau aktifitas lainnya di rumah, untuk itu, dianjurkan agar memohon perlindungan kepada Allah agar aktifitas selanjutnya yang dilakukan berjalan lancar dan mendapat keberkahan, caranya yakni bisa dengan membaca doa :

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nyalah kami kembali. Aku memasuki pagi, sedang kekuasaan tetap hanyalah milik Allah, kemuliaan dan kekuasaan milik Allah pula. (Dialah) Tuhan seru sekalian alam.  Aku menyongsong pagi dengan kesucian Islam dan dengan kalimat ikhlas (syahadat) serta dengan agama (yang dibawa) Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

16. Memohon dijauhkan dari keburukan 

Juga dengan agama Bapak kami Ibrahim dengan berserah diri, serta bukanlah kami termasuk golongan orang-orang musyrik. Ya Allah dengan-Mu lah kami memasuki pagi dan sore, dengan-Mu lah kami hidup dan mati dan kepada-Mu lah kami kembali. Ya Allah kami mohon bangkitkanlah kami di hari ini pada kebaikan. Dan kami berlindung kepadamu dari mengerjakan keburukan atau mempekerjakan orang islam pada keburukan dan dipekerjakan orang untuk keburukan. Aku meminta kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan yang ada di dalamnya serta memohon perlindungan dari kejelekan hari ini dan kejelekan yang ada di dalamnya.

17. Segera Berpakaian yang Menutup Aurat 

Ketika tidur, tentu kita seringkali memakai pakaian yang tidak menutup aurat, sebab memang terasa tidak nyaman jika tidur dalam keadaan tubuh tertutup pakaian seluruhnya, untuk menjaga diri, maka disunnahkan untuk setelah bangun tidur segera berbenah diri dan segera menutup aurat sehingga bisa segera melakukan aktifitas selanjutnya dengan nyaman.

Itulah adab ketika bangun tidur yang bisa kita terapkan sehari hari, semoga dapat menjadi motivasi untuk diterapkan dalam keseharian kita, demikian yang dapat disampaikan, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca.

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS 

Sabtu, 18 Mei 2024 M / 9 Dzulqa'idah 1445 H.

Qailulah 

عن أنس بن مآلك رضي الله عنه قال ، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :

قِيلُوا فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لاَ تَقِيْلُ

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,”Rasulullah bersabda:

”Tidurlah sebentar di waktu siang (qailulah) karena setan itu tidak melakukan qailulah.” [HR. Ath-Thabrani].

Pelajaran yang terdapat didalam hadits : 

1- Qailulah adalah tidur pada pertengahan siang.

Ulama yang lain memaknai bahwa qailulah tidak harus tidur, istirahat sejenak di waktu siang termasuk ke dalam bagian qailulah. Makna ini lebih luas karena bisa jadi sekadar istirahat pun dapat dinamakan qailulah dan menjalankan sunah nabi.

Sedangkan Imam ash-Shan’ani di dalam kitab Subulus Salam berkata,

المقيل والقيلولة: الاستراحة نصف النهار، وإن لم يكن معها نوم

”Al-maqil wal qailulah: istirahat di pertengahan siang meskipun tidak disertai dengan tidur.”

2- Adapun hukum melakukan Qailullah adalah sunnah menurut jumhur ulama.

3- Para ahli medis berpendapat bahwa qailulah bisa bermanfaat jika dalam pelaksaanaannya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pada waktu yang tepat. Diutamakan antara pukul 13.00 sampai dengan 15.00,  Waktu tersebut  sering kali merupakan saat kebanyakan orang makan siang, yaitu periode di mana kadar gula darah bisa turun 

b. Tidak dalam waktu yang lama. Tidur siang harus singkat, dan para ahli biasanya merekomendasikan durasi tidur siang adalah 10-30 menit 

c. Di tempat yang tepat. Sebaiknya Anda tidur siang di ruangan yang cocok untuk tidur, misalnya ruangan tersebut harus: nyaman, tenang, dan terang.

4- Sementara, bila dilihat dari tinjauan syar’i, qailulah itu memberikan kesempatan kepada jiwa untuk beristirahat di siang hari. Ketika tiba waktu malam, maka jiwa ini siap untuk tetap terjaga di malam hari dengan kuat, semangat dan jiwa gembira. Sehingga hal itu akan menguatkan ketaatan di malam hari dengan tahajud, mudzakarah dan lain sebagainya.

Tema hadits yang berkaitan dengan al quran : 

1- Jika ditelusuri sabda Rasulullah di atas merujuk kepada firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam ar-Ruum: 23 tentang keberkahan melakukan tidur di tengah hari:  

وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ " 

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan."(QS. Ar-Ruum: 23).

2- Bahwa tidur itu menghentikan segala gerakan dan mengistirahatkan badan.

وَجَعَلْنَاْجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاسُبَاتًا 

“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.”(QS. Al-Naba: 9).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.