Rabu, 29 Mei 2024

ADZAB MENGHINA AL-QUR'AN YANG MENGERIKAN

Edisi Rabu, 29 Mei 2024 M / 20 Dzulqa'idah 1445 H.

Al-Qur'an adalah pedoman umat islam. Sebagai pondasi dasar dalam kehidupan umat islam, Al-Quran memiliki peran penting terhadap kehidupan umat islam dan juga pondasi dalam bangunan aturan islam. Al-Quran adalah kitab petunjuk dan penting kiranya untuk selalu dipelajari dan menjadi panduan dalam hidup kita.

Walaupun begitu, ada juga orang-orang kafir atau munafik yang tidak mau untuk mengimani bahkan menjalankan kitab Al-Quran. Mereka menganggap bahwa Al-Quran adalah kitab yang tidak sesuai dengan hak hak mereka, kebebasan, tertinggal zaman, bahkan juga penghalang kehidupan mereka. Untuk itu, banyak diantaranya mereka yang suka menghina Al-Quran dan menjatuhkan Al-Quran.

Orang-orang yang menghina Al-Quran bukan saja akan dibiarkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Kelak akan ada balasannya bagi mereka yang menghina Al-Quran dan adzab yang pedih yang didapatkan di dunia dan akhirat.

Penghina Al-Quran sejatinya telah menghina Allah dan Rasululllah sebagai penyampai wahyu. Begitupun ia menghina rukun islam, rukun iman, fungsi agama islam, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia. Mereka yang menghina Al-Quran tentu saja bukan berarti akan dibiarkan dan tidak diadzab oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Baik di dunia ataupun di akhirat, mereka akan mendapatkan sanksi. Tentunya di akhirat lebih pedih. Penghinaannya bagi Al-Quran membuat cahaya Al-Quran tidak bisa masuk ke dalam dirinya karena ia tutup sendiri dengan penghinaannya. 

Berikut adalah balasan dari Allah bagi mereka yang menghina Al-Quran.

1. Tergolong Orang-Orang yang Dzalim 

Orang-orang yang menghina Al-Quran tentu akan mendapat adzab Allah. Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang dzalim. Orang yang dzalim adalah yang tidak bisa menempatkan sesuatu secara fungsi dan kebenarannya. Ia menempatkan Al-Quran sebagai hinaan atau mungkin olokan padahal Al-Quran adalah kitab suci yang seharusnya diangkat dan dihargai keberadannya bagi umat manusia. 

Bagi mereka yang dzalim terhadap Al-Quran, sejatinya ia telah dzalim terhadap dirinya sendiri. Membiarkan Al-Quran tidak masuk ke dalam diri dan hidupnya sendiri.

2. Tergolong Orang-Orang Munafikin 

Orang-orang yang menghina Al-Quran akan Allah berikan balasan yaitu tergolong sebagai orang-orang munafikin. Orang-orang munafik adalah mereka yang menutup kebenaran, bukan mempelajari atau mendalaminya namun menghina. Orang-orang seperti ini tentu tertutup mata hatinya akan kebenaran yang ada. Tentu adzab Allah sangat pedih kelak bagi orang-orang munafikin.

Hal ini juga disampaikan Allah, “Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam, “ (QS. An Nisa : 140).

3. Seperti Kaum Yahudi dan Nasrani 

Di zaman Rasulullah dulu, bahkan sejak nabi-nabi terdahulu, kaum Yahudi dan Nasrani selalu saja menghina Al-Quran, Islam, dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka sering kali mengolok-olok Nabi dan tidak pernah berhenti sebelum Rasulullah mengikuti mereka. Tentu saja mereka itu bukanlah orang-orang yang akan mendapat rahmat dan hidayah Allah, hidupnya akan penuh kesesatan.

4. Tidak Mendapatkan Hidayah Allah 

Hidayah Allah sejatinya bukan datang tiba-tiba begitu saja. Hidayah Allah Ta'ala turun dan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang benar-benar mencari kebenaran, sungguh-sungguh terhadap apa yang menjadi kebenaran, bukan sekedar menunggu tanpa sebuah proses.

Banyak sekali orang-orang yang awalnya tidak mengerti dan paham Al-Quran akhirnya benar-benar beriman kepada Al-Quran karena telah membandingkan, berproses, mengikuti kajiannya dan lain sebagainya. Untuk itulah hidayah diturunkan bagi mereka yang benar-benar berproses, bukan menghina AL-Quran saja.

5. Tidak Mendapatkan Rahmat dan Karunia Allah 

Orang-orang yang menghina Al-Quran tentunya tidak akan mendapatkan rahmat dan karunia dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Orang-orang seperti ini tidak akan mendapatkan cahaya kebenaran dari Allah Ta'ala karena mata dan hatinya tertutup. Rahmat dan Karunia Allah tentu akan Allah berikan kepada mereka yang hatinya tulus ikhlas dan lurus mencari kebenaran, bukan tertutup oleh budaya, keturunan, kebiasaan, dsb.

Tidak mengdapatkan Rahmat dan Hidayat Allah adalah sebuah bentuk adzab tersendiri. Tentu kehidupan manusia tanpa hal tersebut akan kosong dan hampa.

6. Tidak Akan Mendapatkan Petunjuk Kebenaran 

Orang-orang yang menghina Al-Quran tidak akan mendapat petunjuk kebenaran. Dalam hidup tentunya kita membutuhkan petunjuk dalam hidup. Hal ini tentunya dibutuhkan agar kita tahu harus bagaimana melangkah dan mengarahkan hidup. Sebagaimana kita di jalan raya dan berpergian, tentunya membutuhkan petunjuk tersebut.

Hal ini sebagaimana cerita dalam Al-Quran tentang orang-orang yang hanya mengikuti Nenek Moyangnya dan menutup kebenaran Al-Quran.

“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”.(QS Al Baqarah : 170).

7. Tersesat Hidupnya dalam Kegelapan 

Orang-orang yang menghina Al-Quran dalam hidupnya akan benar-benar tersesat sebagaimana seorang yang buta dan tidak tau arah. Mungkin ia akan bahagia di dunia menikmati kehidupannya di dunia, tetapi di akhirat tidak akan selamat. Hal ini juga sebagaimana disampaikan dalam Al-Quran,

“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al Maidah : 77).

8. Mendapat Penghinaan dari Allah 

Seburuk-buruknya adzab dari Allah, bagi mereka yang menghina Al-Quran akan mendapatkan penghinaan dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Penghinaan dari Allah lebih kejam dan buruk ketimbang penghinaan dari sekedar manusia. Tentu itu adalah adzab yang pedih. Hal ini juga sebagaimana yang Allah sampaikan dalam Al-Quran,

“Allah berfirman: “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku”. (QS Al Mu’minun : 108).

9. Bermuka Hitam di Hari Kiamat 

Saat kiamat nanti, ada sebagian orang yang memiliki muka putih berseri. Sedangkan sebagian lagi akan bermuka hitam dan muram yang didapat karena sudah melakukan dosa besar dalam Islam yakni selalu menghina Islam semasa hidupnya.

Pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): “Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu“. [QS. Al Imron 3:116].

10. Tidak Dibukakan Pintu Langit 

Allah Subhanahu wa ta'ala juga berfirman jika orang orang yang sudah melakukan fitnah dalam Islam dan juga mendustakan ayat Al Quran dan menghina agama Islam juga tidak akan pernah dibukakan pintu pintu langit atau ampunan dan tidak akan masuk ke surga sampai unta masuk lubang jarum dan akan mendapat pembalasan yang sangat kejam.

Allah Ta'ala berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit (ampunan) dan mereka tidak (pula) masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum.  Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kejahatan.”[QS. al-A’raaf:40].

11. Balasan di Neraka Bagi Mereka yang Menghina Al-Quran 

Tentu, orang-orang yang menghina Al-Quran akan mendapatkan Adzab dari Allah kelak di akhirat. Tentunya sebagaimana disampaikan Al-Quran, adzab Akhirat lebih pedih ketimbang di dunia. “Bagi mereka azab dalam kehidupan dunia dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras dan tak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah.” (QS Ar Rad : 34).

Tentunya adzab ini bukan dalam arti kekejaman Allah tanpa adanya kasih sayang pada manusia. Sesungguhnya Allah telah memberikan petunjuk, alat indra, fisik, jiwa atau ruhani yang sejatinya dapat manusia gunakan memahami ayat-ayatNya. Untuk itu, adzab nya sangat berat kelak di akhirat.

Bentuk Azab yang Allah berikan kelak di akhirat diantaranya adalah sebagaimana orang-orang dzalim, munafik, dan kafir yang tidak mau mengikuti Al-Quran. 

12. Mendapatkan Selimut dan Tikar Tidur Api 

Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut api neraka.  Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim, (QS Al-Araf : 41).

13. Minum Air Mendidih 

Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS Al-An’am : 70).

14. Pakaian dari Api Neraka 

Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. (QS Al Hajj : 19).

15. Muka dibakar oleh Api Neraka 

Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (QS Al Mu’minunn : 104).

Neraka (Api) terpecah

“hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: “Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?” (QS Al Mulk : 8).

16. Kekal di dalam Neraka 

Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (QS Athtaghabun : 10).

17. Makan Pohon Buah Zakum 

Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. (QS Ash shaffat : 63).

Itulah 17 gambaran adzab kelak jika Allah memasukkan manusia yang dzalim, sombong, dan menutup kebenaran ke dalam neraka. Semoga kita bukan termasuk kedalam golongan tersebut dan dapat selamat dari api neraka. 

Semoga bermanfaat.....


ONE DAY ONE HADITS

Rabu, 29 Mei 2024 M / 20 Dzulqa'idah 1445 H.


Ketika Alquran Hanya Menjadi Teori

عن علي رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

” يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى مِنَ الْإِسْلَامِ إِلَّا اسْمُهُ، وَلَا يَبْقَى مِنَ الْقُرْآنِ إِلَّا رَسْمُهُ، مَسَاجِدُهُمْ عَامِرَةٌ وَهِيَ خَرَابٌ مِنَ الْهُدَى، عُلَمَاؤُهُمْ شَرُّ مَنْ تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ مَنْ عِنْدَهُمْ تَخْرُجُ الْفِتْنَةُ وَفِيهِمْ تَعُودُ

Dari Ali radhiyallahu anhu berkata, bersabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam :

Akan datang pada manusia di kala itu Islam tidak tinggal melainkan namanya dan Alquran tidak tinggal melainkan tulisannya, masjid-masjidnya bagus namun kosong dari petunjuk, ulama’nya termasuk manusia paling jelek yang berada di bawah langit,karena dari mereka timbul beberapa fitnah dan akan kembali kepadanya (H.R Baihaqi).

Pelajaran yang terdapat di dalam al hadits : 

1- Alquran semakin indah bentuk dan cetakannya, tapi apakah itu semua berbanding lurus dengan pengamalan dan pengimplementasiannya? Yang ada, Alquran hanya dijadikan perlombaan, dijadikan mas kawin, dijadikan barang keramat dan lain sebagainya.

2-  Bila kondisi ini tetap terjadi, maka kelak Alquran –kalau tidak boleh dikatakan sekarang-, akan menjadi sekadar teori. Boleh jadi orang mengetahui kebaikan dari Alquran, namun tidak mungkin lagi diterapkan.

3- Ketika Alquran hanya menjadi teori, bagaimana mungkin bisa membangkitkan manusia dari kejahiliaannya. Mungkin sekarang banyak yang mengerti Alquran, tapi siapa yang berani menjamin, ilmunya berbanding lurus dengan amalnya.

4- Maka tidak salah jika nanti, -sebagaimana riwayat Muslim- Alquran – di samping bisa menjadi bukti kebaikan-, juga bisa menjadi bumerang bagi pembawa(penghafal, pembaca)nya. Ada baiknya kita menyimak hadits beliau: ‘Sesungguhnya Allah mengangkat dengan Alquran beberapa kaum dan Allah pun merendahkan beberapa kaum dengannya’ (HR. Muslim).

Tema hadits yang berkaitan dengan Al qur'an : 

-Dalam kitab yang berjudul, ‘al-Fawā`id (hal. 83)’, menerangkan bahwa salah satu bentuk pengacuhan Alquran adalah sebagai berikut:

Pertama, tidak mendengarkan, dan mengimaninya. 

Kedua, tidak mengamalkan, dan berhenti pada halal-haramnya, meski mengimani. 

Ketiga, tidak menjadikannya sebagai sumber hukum baik dalam masalah pokok maupun cabang. 

Keempat, tidak mentadabburi, memahami apa yang dimaksudkan oleh Pembicaranya(Allah). 

Kelima, tidak menjadikannya sebagai obat untuk semua penyakit hati.

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا 

Berkatalah Rasul, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan.”[QS. Al Furqon :30]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.