Minggu, 19 Mei 2024

KEUTAMAAN MENIKAH DALAM ISLAM

Edisi Ahad, 19 Mei 2024 M / 10 Dzulqa'idah 1445 H.

Menikah atau pernikahan adalah sebuah fitrah manusia, dimana Allah Subjanahu Wa Ta'ala sangat menyukai ibadah ini disamping ibadah-ibadah dan amalan-amalan shalih yang telah dikerjakan. Hal ini menunjukan jika dalam sebuah pernikahan memiliki keutamaan yang sangat besar.

Seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berbunyi; “Maka hadapkanlah wajahmu secara lurus kepada agamamu (Allah), tetaplah di atas fitrah Allah yang telah menciptakan dirinya menurut fitrah tersebut. Tidak ada perubahan dari fitrah Allah. Dan itulah Agama yang lurus. Namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya”. (QS. Ar-Ruum: 30). 

Untuk itu, berikut ini adalah 17 keutamaan menikah dalam islam yang dapat anda ketahui :

1. Menyempurnakan Separuh dari Ibadah 

Manfaat menikah dalam islam begitu luar biasa, sampai-sampai islam begitu memuliakan sebuah pernikahan yang dibangun atas dasar ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hingga ibadah ini dianggap sebagian dari kesempurnaan ibadah dari seorang muslim. Hal ini juga telah dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang menyebutkan:

“Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh dari ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam memelihara yang sebagian lagi.” (HR. Thabrani dan Hakim).

2. Meningkatkan Ibadah Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala 

Dalam ajaran islam seorang muslim hidup untuk beribadah dan bertakwa kepada Allah Subhanahu WaTa'ala dengan menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hal ini juga berlaku dalam pernikahan yang mana merupakan suatu ibadah yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu WaTa'ala disamping ibadah dan amalan shaleh lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika kalian telah bersetubuh dengan istri-istri kalian, maka hal itu adalah sedekah”. Mendengar perkataan Rasulullah tersebut para sabahat kebingungan dan bertanya: “Wahai Rasulullah, seorang suami yang telah memuaskan nafsu birahinya terhadap istri-istri mereka akan mendapatkan pahala?”

Rasulullah menjawab: “Bagaimana menurut kalian bila mereka (para suami) bersetubuh dengan selain istri-istrinya, bukankah mereka telah melakukan perbuatan dosa?” Jawab para sahabat: “Ya, benar.” Beliau bersabda kembali: “Begitu pula jika mereka telah bersetubuh dengan istrinya (di tempat yang halal), maka mereka akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu WaTa'ala.” (HR. Muslim, Ahmad, Nasa’i).

3. Menjalani Sunnah Rasul 

Pernah suatu ketika ada tiga orang sahabat Nabi yang datang menemui istri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tentang amalan beliau. Dari tiga sahabat tersebut, salah satu berkata: “Adapun aku akan berpuasa sepanjang masa tanpa ada putusnya”. Dan yang satu lagi berkata: “ Aku akan menjahui seorang wanita dan tidak akan menikahinya selamanya.”

Ketika Rasulullah mendengar perkataan pemuda tersebut, Beliau keluar dan berkata: “Benarkan kalian akan berkata tentang ini dan itu? Sesungguhnya demi Allah, Akulah yang paling takut dan takwa kepada-Nya. Akan tetap Aku berpuasa dan Aku pun berbuka, Aku sholat dan Aku pun juga tidur, dan Aku pun juga menikahi seorang wanita. Maka barangsiapa yang tidak menyukai akan sunnahKu, maka ia tidak termasuk golonganKu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam begitu menganjurkan seorang muslim untuk menikah muda menurut islam sesuai dengan fitrahnya masing-masing. Hal ini diungkapkan oleh perkataan Baginda Nabi Shallallahu alaihu wasallam yang berbunyi:

“Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah memerintahkan kamu untuk segera menikah dan melarang kami membujang dengan larangan yang sangat keras.” Dan Beliau bersabda yang artinya: “Nikahilah seorang wanita yang banyak anak dan memiliki sifat penyayang. Karena aku (Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam) akan bangga dengan bertambah banyaknya umatku dihadapan para Nabi kelak di hari kiamat.” (HR. Ahmad dan telah disahihkan oleh Ibnu Hibban).

4. Menjaga Kesucian Diri 

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

“Wahai pemuda, siapa saja diantara kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena menikah itu lebih menundukan pandangan dan membentengi kemaluan. dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia melakukannya dengan jalan berpuasa. Karena puasa itu dapat membentengi serta menjauhkan dirinya dari perbuatan keji dan munkar.” (HR. Sahih Ahmad, Muslim, Bukhari, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Jarud, Baihaqi, Darimi). Hal ini seperti indahnya menikah tanpa pacaran.

5. Menjauhkan dari Perbuatan Zina 

Seksualitas merupakan kodrat dari manusia, hal ini mengapa islam sangat menganjurkan seseorang yang sudah “mampu” untuk segera melakukan perintah Allah Subhanahu WaTa'ala yaitu menikah. Hal tersebut dikarenakan untuk menjauhkan dirinya dari perbuatan zina yang merupakan dosa besar dan sangat dibenci oleh Allah Subhanahu WaTa'ala.

Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu WaTa'ala yang berbunyi: “Janganlah kamu mendekati zina, karena sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah.” Namun, hal tersebut jika berhubungan dengan hukum menikah dengan pasangan zina.

6. Menciptakan Ikatan Suci 

Dalam sebuah pernikahan terdapat ikatan suci yang mempertemukan antara sepasang anak Adam yang dipersatukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Dimana dalam hal ini, pernikahan telah menghalalkan seorang pria dengan seorang wanita yang bukan muhrimnya dalam suatu mahligai pernikahan yang di ridhoi Allah Subhanahu WaTa'ala.

7. Menyambung Silaturahmi 

Menikah bukan hanya mempersatukan dua insan manusia dalam mahligai rumah tangga yang sah. Melainkan telah mempersatukan keluarga besar dari masing-masing pasangan. Hal ini menunjukan jika pernikahan dapat memperluas jalan hikmah silaturahmi dalam islam antar umat sesama yang terus tersambung hingga akhir hayat nanti.

8. Menjalin Kerjasama Antar Suami dan Istri 

Kehidupan setelah menikah mengharuskan suami dan istri bekerjasama dalam berbagai macam hal, mulai dari mendidik anak-anak mereka, mencari berkah dijalan Allah, beribadah, dan lain sebagainya. Untuk itu, keutamaan dari sebuah pernikahan tentu tidak lain adalah untuk menjalin kerjasama antar suami dan istri.

9. Memperoleh Keturunan yang Shalih dan Shalihah 

Manfaat dan keutamaan menikah dalam islam selanjutnya adalah untuk memperoleh keturunan yang shalih dan shalihah. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berbunyi: “Allah telah menjadikan dari para Ibu-ibu kamu itu pasangan suami-istri dan menjadikan bagimu dari istri-istri kamu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberikannya rezki yang baik-baik. Maka mengapa mereka beriman kepaha hal bathil dan mengingkari nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala?” (QS. An-Nahl: 72).

10. Membentengi Akhlak 

Di zaman modern seperti saat ini pergaulan anak muda menjadi satu momok menakutkan apabila tidak di dasari iman dan ketakwaan yang kuat. Dimana segala bujuk syaiton menjadikan mereka lebih cepat terjerumus pada hal-hal yang dilarang dalam agamanya termasuk berbuat zina dan lain sebagainya.

Untuk itu, seseorang diharuskan menikah apabila segala sesuatunya memang sudah “mampu” dijalankan untuk tujuan yang lebih baik yaitu dapat membentengi akhlak mereka.

11. Memenuhi Hak Asasi Manusia 

Menikah adalah fitah dari setiap manusia. Dimana pernikahan merupakan hal dari setiap insan yang hidup di dunia ini. Untuk itu, islam sangat menganjurkan sebuah pernikahan dengan manfaat untuk memenuhi setiap hak asasi manusia itu sendiri. Hal ini juga untuk menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak iman dan ketakwaannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

12. Membuka Pintu Rizeki 

Allah telah memerintahkan seseorang untuk menikah. Ketika seorang dalam keadaan fakir (tidak mampu) dan ia telah menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa akan mencukupkan rizkinya, istri, dan anak-anaknya.

Dan Allah Subhanahu WaTa'ala telah berjanji dalam firman-Nya: “Dan menikahlah orang-orang yang sendirian diantara kamu semua dan hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan fakir dan miskin, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mencukupkan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) dan lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32). 

Hal ini juga ada kaitannya dengan amalan memperlancar rezeki.

13. Menegakan Rumah Tangga yang Islami 

Islam telah memerintahkan kepada seseorang untuk segera melangsungkan pernikahan demi sebuah rumah tangga yang lebih islami. Ketika seorang suami istri dipersatukan dalam sebuah pernikahan, maka apa yang telah mereka lakukan termasuk dalam perbuatan yang dapat menegakkan rumah tangganya dengan ajaran islam yang lebih baik.

14. Menghindarkan Diri dari Fitnah 

Apabila seorang laki-laki dan perempuan sudah saling menyukai satu sama lain, tentu islam sangat menganjurkan untuk menyegerakan pernikahan di antara keduanya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari dirinya dari segala bentuk fitnah dalam islam.

15. Membangun Keluarga Sakinah, Mawadah, dan Warohmah 

Keutamaan dalam sebuah pernikahan tidak lain adalah untuk membangun kehidupan yang sakinah, mawadah dan waromah. Hal ini akan menjadikan kehidupan seseorang menjadi lebih tentram, tenang, dan penuh dengan kasih sayang.

16. Meneruskan Garis Keturunan 

Sahabat Rasul pernah bertanya: “Sesungguhnya saya senang kepada seorang wanita, dia memiliki kecantikan dan harta yang melimpah. Sayangnya ia tidak bisa melahirkan, apakah saya layak untuk menikahi wanita tersebut?”

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun menjawab: “Tidak” dan Beliau menjawab: “Nikahilah seorang wanita yang engkau sayangi dan mampu memberikanmu anak, karena sesungguhnya Aku adalah orang yang memperbanyak umat untuk kehidupan kalian semua.”

17. Membangun Kehidupan yang Lebih Baik 

Keutamaan menikah dalam islam adalah membangun kehidupan yang lebih baik lagi. Hal ini sudah dapat dibuktikan jika kehidupan setelah menikah akan membawa seseorang untuk menjalankan kehidupannya lebih baik dan berfaedah bagi kehidupannya di masa mendatang.

Menikah merupakan sebuah ibadah yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di samping itu, menikah juga memiliki keutamaan yang begitu besar bagi kehidupan manusia.

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS 

Ahad, 19 Mei 2024 M / 10 Dzulqa'idah 1445 H. 

Menikah Guna Menjaga Agamanya 

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال،قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي.

“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman). 

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

1- Keutamaan menikah adalah untuk menyempurnakan separuh agama dan kita tinggal menjaga diri dari separuhnya lagi. 

2- Umumnya yang merusak agama seseorang adalah syahwat faroj(kemaluan) dan syahwat buthun(perut). 

3- Kemaluan yang mengantarkan pada zina, sedangkan perut bersifat serakah. Nikah berarti membentengi diri dari salah satunya, yaitu zina dengan kemaluan. Itu berarti dengan menikah separuh agama seorang pemuda telah terjaga, dan sisanya, ia tinggal menjaga lisannya.

4- Dengan nikah berarti seseorang membentengi diri dari godaan syaithon, membentengi diri dari syahwat (yang menggejolak) dan lebih menundukkan pandangan.”

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran: 

-Termasuk di antara rahmat Allah yang sempurna kepada anak-anak Adam ialah Dia menjadikan pasangan (istri) mereka dari jenis mereka sendiri, dan menjadikan rasa kasih dan sayang di antara pasangan-pasangan itu. Karena adakalanya seorang lelaki itu tetap memegang wanita karena cinta kepadanya atau karena sayang kepadanya, karena mempunyai anak darinya, atau sebaliknya kerena si wanita memerlukan perlindungan dari si lelaki atau memerlukan nafkah darinya, atau keduanya saling menyukai, dan alasan lainnya.

 وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ 

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

[QS. Ar-Rum :21].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.