Jumat, 10 Mei 2024

CARA BERTEMAN DENGAN WANITA DALAM ISLAM BESERTA DALILNYA

Edisi Jum'at, 10 Mei 2024 M / 1 Dzulqa'idah 1445 H.

Islam adalah agama yang sempurna, agama mulia yang diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan berbagai ketetapan syariat agar manusia dapat hidup terarah dan tentram. Di dunia ini Allah menciptakan manusia terdiri dari laki laki dan wanita dengan tujuan nantinya akan dijadikan sebagai pasangan dan pelengkap hidup.

Laki laki dan wanita masing masing memiliki keunikan tersendiri. Hidup laki laki akan terasa lebih lengkap dengan adanya wanita, dan sebaliknya pula wanita membutuhkan laki laki sepanjang kehidupannya. Namun tetap harus diperhatikan mengenai larangan berpacaran dalam islam untuk menghindari perbuatan dosa dan maksiat.

Di jaman modern ini, laki laki dan wanita sudah terbiasa bekerja sama dalam hal apapun, baik itu pertemanan, rekan kerja, dan lain sebagainya. Islam tidak mengharamkan perkara tersebut, hanya saja islam memiliki etika atau syariat agar terhindar dari zina dan dapat menjalani hubungan yang selamat di dunia dan di akherat. Etika ini harus diperhatikan oleh setiap muslim yaitu sebagai berikut :

1. Menjaga Pandangan Mata 

Tidak diperkenankan melihat lawan jenis secara berlebihan, awal dari nafsu atau syahwat adalah dari pandangan mata, maka pandangan mata harus senantiasa dijaga agar terhindar dari tipu daya syetan. hukum wanita tidak berhijab juga perlu diperhatikan untuk menutup peluang kemaksiatan melalui pandangan. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Janganlah engkau iringkan satu pandangan kepada wanita yang bukan mahram dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu halal bagimu, tetapi tidak yang kedua!“. (HR. Abu Daud).

Dari hadits tersebut jelas bahwa diwajibkan menjaga pandangannya masing masing, tidak diperkenankan dengan sengaja saling berpandangan karena hal tersebut termasuk sesuatu yang di haram kan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

2. Menjaga Aurat 

Menjaga aurat dapat dilakukan dengan cara berbusana islami agar terhindar dari fitnah, wajib memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat. Syariat ini harus diperhatikan, hukum melihat aurat wanita dalam islam haram hukumnya. Maka dari itu wanitalah yang seharusnya sadar agar tidak menjadi pemberi peluang untuk berbuat dosa. Allah berfirman :

“Hai Nabi, katakanlah pada istri istri mu dan anak anak perempuan mu dan juga pada istri istri orang mukmin : hendaklah mereka mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu, dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS. Al Ahzab : 59).

3. Tidak Berduaan 

Tidak ada larangan untuk bergaul dengan lawan jenis, namun membutuhkan lebih banyak kewaspadaan dan kehati-hatian dalam melakukannya. Hal ini demi mencegah terjadinya fitnah apalagi terjerumusnya keduanya dalam dosa besar. Salah satu adab yang perlu dipatuhi adalah tidak berduaan. Ketika keduanya hanya berduaan, maka setan akan sangat mudah untuk menggoda dan membisikkan berbagai macam godaan dosa yang terlihat indah. Bahkan meskipun seorang yang alim, hendaknya tetap menghindari kontak seperti ini.

Juga dalam islam antara laki-laki dan wanita yang bukan mahram tidak diperkenankan berdekatan atau berduaan, hal tersebut amat mudah memunculkan syahwat hingga mendekatkan diri pada zina, karena itulah dalam kondisi apapun harus senantiasa menjaga jarak satu sama lain. Hal ini ditegaskan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits berikut :

Dari Umar bin Khattab, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiapa yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin.” (HR. Ahmad).

4. Bertutur Kata Sopan 

Dalam berbicara dengan lawan jenis, harus menggunakan tata krama dan tutur kata yang sopan, jangan sampai menyakiti, berbicara kotor, atau mengeluarkan kalimat yang lemah lembut sehingga memancing syahwat. Ucapkan segala sesuatu seperlunya, sesuatu yang bermanfaat, Allah Ta'ala berfirman :

“Hai para istri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti perempuan lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu berbicara hingga berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf”. (QS. Ahzab : 32).

5. Tidak Bersentuhan Kulit 

Tidak diperkenankan bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya termasuk berjabat tangan, salam tetap bisa dilakukan tanpa harus bersentuhan kulit. Hal ini senantiasa dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam yang dalam suatu hadits disebutkan bahwa beliau tidak pernah sekalipun menyentuh tangan wanita yang bukan mahramnya. Bersentuhan kulit wajib dihindari karena termasuk perbuatan dosa dan diharamkan islam.

“Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita”. (HR Malik, Tirmizi dan Nasa’i).

6. Tidak Berbaur 

Segala kegiatan islami tidak pernah sekalipun membaurkan laki laki dengan perempuan, misalnya dalam kegiatan shalat berjamaah di masjid, kegiatan pengajian, dan lain sebagainya laki laki dan wanita senantiasa dipisah diberikan tempat yang berbeda, seperti itulah etika yang benar menurut islam, memang harus ada batasan agar terhindar dari hal hal yang tidak diharapkan seperti kisah pada jaman Rasulullah ketika beliau keluar dari masjid dan melihat laki laki berbaur dengan perempuan beliau bersabda :

“Mundurlah kalian kaum wanita, bukan untuk kalian bagian tengah jalan, bagian kalian adalah pinggir jalan” (HR. Abu dawud).

7. Tidak Memikirkan Lawan Jenis Secara Berlebihan 

Kecenderungan terhadap lawan jenis merupakan salah satu fitrah dasar manusia, islam tidak melarang hal tersebut asal disalurkan dengan cara yang di ridhoi Allah. Tidak diperkenankan memikirkan lawan jenis yang bukan mahramnya secara berlebihan hingga menjadikan hal tersebut sebagai angan angan, hal itu termasuk zina seperti sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berikut :

“Setiap bani adam mempunyai bagian dari zina, … zina hati dengan berangan angan dan kemaluan lah yang membenarkan atau menggagalkannya”. (HR Bukhari).

8. Ada Tujuan yang Jelas 

Bekerja sama atau berteman dengan lawan jenis harus memiliki tujuan yang jelas, dalam islam, tujuan pergaulan tersebut haruslah yang menjurus pada kebaikan, misalnya tolong menolong dalam hal pembelajaran atau ilmu, dalam hal pekerjaan yang halal, bekerja sama untuk membantu orang orang yang kurang mampu, dan lain lain. Tidak diperkenankan bergaul dengan tujuan buruk misalnya permusuhan, memanfaatkan, apalagi maksiat atau berzina sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

“Dan hendaklah kamu sekalian tolong menolong dalam perkara kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah kamu sekalian bertolong menolong dalam perkara maksiat dan permusuhan”. (QS. Al Maidah:2).

9. Tidak Dalam Waktu yang Terus Menerus 

Hubungan berupa pertemuan perkataan, dan lain lain tidak diperkenankan dilakukan dalam waktu yang terus menerus, harus ada batasan sesuai tujuan hubungan tersebut, misalnya hubungan lawan jenis atasan dan bawahan dalam hal pekerjaan, cukuplah bekerja sama dan berkomunikasi dalam pekerjaan dan membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan tersebut.

Jika komunikasi atau hubungan dilakukan terus menerus misalnya sepanjang pagi hingga pulang kerja, sore, sepanjang malam masih berkomunikasi lewat telefon atau WA maka hubungan tersebut tidak diperkenankan karena tujuan sudah di luar syariat dan dapat menimbulkan fitnah atau prasangka buruk dari orang lain.

10. Tidak Dalam Urusan Bepergian 

Telah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa hubungan lawan jenis harus memiliki tujuan yang jelas, boleh saja belajar, bekerja, atau saling tolong menolong dalam kebaikan, tetapi dalam urusan bepergian bersama dalam waktu yang lama tidak diperkenankan dalam islam, misalnya sengaja bepergian jauh bersama teman lawan jenis nya dengan alasan persahabatan, hal tersebut tidak diijinkan dalam islam seperti yang dijelaskan pada hadits berikut :

“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir melakukan perjalanan sepanjang siang dan malam (dalam riwayat lain disebutkan sepanjang dua hari) kecuali apabila dia ditemani dengan mahramnya”. (HR. Bukhari).

Hal ini bertujuan menjaga kehormatan wanita dan menghindari fitnah.

11. Memiliki Rasa Malu 

Setiap umat muslim harus memiliki rasa malu, hakikat malu menurut islam adalah meninggalkan keburukan, mencegah diri berbuat menyimpang atau melakukan tindakan yang lalai. Sebagai muslim harus tahu bagaimana caranya menjaga rasa malu.

Rasa malu dalam hubungannya dengan lawan jenis adalah tidak diperkenankan melakukan urusan yang mengandung syahwat misalnya membaca atau menonton kisah percintaan bersama, berkomunikasi masalah pribadi, melihat gambar gambar yang membangkitkan syahwat, dan lain lain. Orang yang beriman senantiasa memiliki rasa malu sebagai landasan iman yang kuat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala seperti dinyatakan Rasulullah :

“Malu dan iman keduanya sejajar bersama. Ketika salah satu dari keduanya diangkat, maka yang lain pun terangkat”. (HR. Hakim dari Ibnu Umar).

12. Tidak Menyampaikan Rahasia Rumah Tangga 

Menceritakan aib istri pada teman wanita sungguh bukanlah perbuatan orang beriman, bahkan itu adalah seburuk buruknya kedudukan seorang suami pada hari kiamat kelak. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di hari kiamat adalah seorang laki laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan istrinya kemudian membeberkan rahasia istrinya tersebut”. (HR Muslim).

13. Tidak Mengambil Gambar (foto) Bersama 

Secara etika, baik etika umum ataupun dalam syariat islam, foto berdua antara lawan jenis yang bukan mahram apalagi dengan pose yang akrab tidak diperkenankan, jika telah memiliki pasangan dapat menimbulkan kesalah pahaman, hal ini terkadang dilihat sebagai sesuatu yang sepele tetapi kemungkinan dapat menyebabkan kecemburuan, prasangka buruk, hingga keretakan rumah tangga. Orang mukmin wajib menjaga diri dari hal tersebut meskipun tidak bermaksud apa apa, segala sesuatu yang tidak sesuai syariat tetap wajib dihindari.

14. Tidak Berkhalwat Melalui Media 

Meskipun secara fisik berjauhan, berkhalwat atau berduaan di media sosial seperti chatting melalui BBM, WA, Facebook dan sejenisnya juga tidak diperkenankan dalam syariat islam jika tujuannya hanya untuk hiburan atau bersenang senang, kecuali jika ada keperluan yang diijinkan oleh syariat islam misalnya dalam hal pekerjaan.

Ingatlah bahwa bergaul dengan lawan jenis memiliki banyak resiko, terutama fitnah dan zina. Maka dari itu, jagalah agar tidak terlalu sering melakukan komunikasi dengan lawan jenis agar tidak terjadi hal yang membuat kita terjerumus dalam dosa. Terlalu berlebihan dalam berkomunikasi dapat menyebabkan kesalahpahaman hingga menimbulkan fitnah.

Rasulullah pernah memberikan peringatan pada kita semua,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (ujian) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no.7122).

15. Tidak berdandan 

Dalam Islam, seorang wanita hanya diperbolehkan untuk berdandan di hadapan suaminya saja. Begitu pula ketika bergaul dengan lawan jenis. Wanita yang dengan sengaja berdandan bahkan menggunakan wewangian untuk memikat laki-laki merupakan wanita yang sangat rendah dalam Islam.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا فَهِيَ زَانِيَةٌ

“Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i no. 5129, Abu Daud no. 4173, Tirmidzi no. 2786 dan Ahmad 4: 414. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Sanad hadits ini hasan kata Al Hafizh Abu Thohir).

16. Menundukkan pandangan 

Baik laki-laki maupun wanita, sebaiknya ketika melakukan komunikasi saling menundukkan pandangan. Hal ini dikarenakan dalam pandangan terdapat godaan untuk melakukan zina dengan diperlihatkannya keindahan dan kenikmatan yang sebenarnya menjebak.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Telah ditentukan bagi anak adam (manusia) bagian zinanya. Dimana ia pasti mengerjakannya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah memukul, zina kaki adalah berjalan, serta zina hati adalah bernafsu dan berangan-angan, yang semuanya dibuktikan atau tidak dibuktikan oleh kemaluan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

17. Mendapat Ijin Dari Pasangan 

Khusus bagi yang sudah mempunyai pasangan (istri), sebaiknya istri mengetahui siapa saja teman terdekat suami dan dalam hubungan apa mereka bekerja sama, hal ini untuk mencegah adanya kesalah pahaman dan fitnah.

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعاً فَاسْأَلُوهُنَّ مِن وَرَاء حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 53).

Itulah beberapa adab bergaul dengan lawan jenis yang perlu diketahui. Demikianlah artikel Tausiah sore ini. Semoga kita dapat menjaga diri kita dengan membangun keimanan yang kuat di tengah terpaan godaan dunia. Aamiin... 

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS

Jum'at, 10 Mei 2024 M / 1 Dzulqa'idah 1445 H.

Waspada Terhadap Fitnah Wanita 

عن أسمة بن زيد رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Dari Usamah bin Zaid berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa salam :

“Aku tidak meninggalkan satu fitnah pun yang lebih membahayakan para lelaki selain fitnah wanita.” (HR. Bukhari: 5096 dan Muslim: 2740).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

1- Hadits ini tidak berlebihan. Karena fakta memang telah membuktikan. Meskipun wanita diciptakan dengan kondisi akal yang lemah, namun betapa banyak lelaki yang cerdas, kuat gagah perkasa, dibuat lemah tunduk di bawahnya. 

2- Meskipun para wanita diciptakan dengan keterbatasannya, namun betapa banyak para penguasa jatuh tersungkur dalam jeratnya.

3- Meskipun wanita dicipta dengan keterbatasan agama, namun betapa banyak ahli ibadah yang dibuat lalai dari Tuhannya.

4- Tidak sedikit seorang miliader kaya raya nekad berbuat korupsi demi istri tercinta. Tidak jarang darah tertumpah, pedang terhunus, karena wanita. Betapa banyak orang waras dengan akal yang sempurna menjadi gila gara-gara wanita. Bahkan sering kita jumpai seorang laki-laki rela bunuh diri demi wanita. 

5- Atau yang lebih parah dari itu semua entah berapa orang mukmin yang mendadak berubah menjadi kafir gara-gara wanita. 

6- Pantaslah jika rasulullah mengatakan fitnah wanita adalah fitnah yang luar biasa.

7- Bahkan betapa umat terdahulu hancur binasa juga gara-gara wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  mengabarkan dalam sabdanya,

إِنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خضرة، وَإِنَّ اللهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّــقُوا الدُّنْــيَا وَاتَقُوا النِّسَاءَ، فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِـي إِسْرَائِـيلَ كَانَتْ فِي النِسَاءِ

“Sesungguhnya dunia ini begitu manis nan hijau. Dan Allah mempercayakan kalian untuk mengurusinya, Allah ingin melihat bagaimana perbuatan kalian. Karenanya jauhilah fitnah dunia dan jauhilah fitnah wanita, sebab sesungguhnya fitnah pertama kali di kalangan Bani Israil adalah masalah wanita” (HR. Muslim: 2742).

Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an : 

1- Bahwa mencintai wanita dan dunia adalah fitrah manusia. Seorang laki-laki tidak dilarang mencintai wanita selama aplikasi cintanya tidak melanggar syariat. Seorang manusia tidak dilarang mencintai dunia selama kecintaannya tidak mennjerumuskan kepada maksiat. Namun sadarkah, sejatinya di balik keindahan itu semua adalah fitnah (ujian) untuk manusia?

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآب

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali ‘Imran: 14).

2- Hendaklah kaum laki-laki waspada tipu daya kaum wanita besar 

إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ

sesungguhnya tipu daya kamu besar.” (QS. Yusuf: 28).

3- Dengan bekal takwa, seorang laki-laki mampu menahan pandangannya, menahan hasrat jiwanya. Dengan bekal takwa pula Allah akan memberikan penjagaan kepada hamba-Nya.

Allah telah membuktikan penjagaan-Nya kepada nabi Yusuf  ‘alaihis salam dari fitnah Zulaikha lantaran beliau bertakwa, menjaga hak-hak Allah Ta’ala. 

وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ وَهَمَّ بِهَا لَوْلَا أَنْ رَأَى بُرْهَانَ رَبِّهِ كَذَلِكَ لِنَصْرِفَ عَنْهُ السُّوءَ وَالْفَحْشَاءَ إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُخْلَصِينَ

“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata Dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu Termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” [QS. Yusuf: 24].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.