Kamis, 16 Mei 2024

TANDA ALLAH CINTA DAN SAYANG PADA HAMBANYA

Edisi Kamis, 16 Mei 2024 M / 7 Dzulqa'idah 1445 H.

Jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala cinta dan sayang kepada hambanya, maka Dia akan menguji kesabaran hamba-Nya dengan berbagai hal. Tujuannya tentu saja agar si hamba mengingat dan makin mendekat kepada Allah. Dengan begitu, maka Allah pun mengampuni dosa-dosa hamba-Nya.

Abu Hurairah radhiayallahu a’nhu berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka dia akan diberi-Nya cobaan.” (HR Bukhari).

Abu Said dan Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

“Seorang muslim yang ditimpa penderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya.” (H.R Bukhari dan Muslim).

Saat kita tertimpa bencana, terkadang kita tidak sadar bahwa setiap cobaan yang kita alami, pasti selalu ada hikmah dibaliknya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan cobaan agar kita senantiasa mengingatNya, dan menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih dewasa lagi untuk kedepannya dalam menjalani kehidupan.

Tanda Allah cinta dan sayang pada hambanya tidak selalu memberikan hal-hal yang menyenangkan dari sisi dunia. Melainkan Allah memberikan apapun yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Meskipun anda sedang diberikan cobaan, hindari suudzon terhadap Allah. Karena semua yang diberikan Allah kepada anda adalah terbaik bagi anda.

Pada artikel tausiah ini kita akan membahas mengenai tanda Allah cinta dan sayang pada hambanya yang akan diulas dalam penjelasan di bawah ini :

1. Memberikan Cobaan, Ujian dan Musibah Kepada Anda 

Cobaan yang diberikan Allah kepada anda merupakan salah satu cara yang ditunjukkanNya sebagai bentuk kasih sayang agar kita bisa bersabar menghadapi musibah dalam islam. Karena jika anda lulus, maka Allah akan memberikan bonus dengan meningkatkan derajat anda dihadapan–Nya.

Jangan berpikir bahwa hamba yang diberikan cobaan terus menerus artinya Allah membencinya. Justru hamba yang diberikan kesenangan dan harta melimpah secara tidak langsung juga diuji. Padahal ujian yang lebih sulit sebenarnya adalah menjaga titipannya seperti halnya harta. Hal ini dijelaskan dalam firman–Nya surat Al Anbiya ayat 35, penjelasannya sebagai berikut :

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. al–Anbiya’ : 35).

2. Terjaga Dari Kehidupan Di Dunia 

Allah akan senantiasa menjaga hamba-hamba–Nya yang beriman dan bertakwa di dunia. Tidak akan membiarkan terjerumus dalam kemaksiatan. Dan selalu menjaga hamba tersebut dengan ketentraman dan juga ketenangan hati.

”Sesungguhnya Allah akan menjaga hambaNya yang beriman dan Dia mencintaiNya seperti kalian menjaga makanan dan minuman orang sakit (diantara) kalian, karena kalian takut pada(kematian)nya.” (HR. Al Hakim, Ibnu Abi ’Ashim dan Al Baihaqi).

3. Dengan Adanya Keshalihan 

Orang yang shalih merupakan salah satu hamba yang dicintai dan disayangi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Keshalihan merupakan anugerah yang tiada bandingannya. Jangan lupa bahwa keshalihan adalah salah satu nikmat dan tanda kasih sayang dalam islam yang diberikan Allah Ta'ala kepada kita.

”Allah memberikan dunia pada yang Dia cintai dan yang Dia benci . Tetapi Dia tidak memberikan kesadaran beragama, kecuali kepada yang Dia Cintai. Maka barang siapa diberikan kesadaran beragama oleh Allah, berarti ia dicintai oleh–Nya.” (HR. Imam Ahmad, Al Hakim dan Al Baihaqi).

4. Memahami Agama 

Kemudahan dalam hal pemahaman mengenai agama akan diberikan oleh Allah secara bertahap sedikit demi sedikit. Hamba–Nya akan dituntun menuju ke jalan yang benar dengan berbagai petunjuk tertentu. Sehingga proses pembelajaran bisa diikuti dengan baik.

5. Adanya Kelembutan 

Kelembutan yang ada di dalam hati dan setiap tindakan dari dalam diri anda merupakan salah satu anugerah dan kasih sayang yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada hamba–Nya. Rasanya apabila melakukan tindakan–tindakan kasar sangat sulit. Hal ini disebabkan karena adanya kelembutan.

”Jika Allah menginginkan kebaikan penghuni satu rumah, maka Dia masukkan kelembutan.” (HR. Imam Ahmad, Al Hakim dan At Tarmidzi).

6. Mudah Melaksanakan Perintah–Nya (Ketaatan) 

Kemudian apabila hati merasa tentram dan terdorong secara terus menerus untuk menjaga ibadah atau pun melaksanakan perintahnya baik itu ibadah wajib atau sunah, bisa dikatakan sebagai salah satu tanda kasih sayang yang Allah Ta'ala berikan.

7. Sulit Untuk Melakukan Kemaksiatan 

Diantara banyak tanda kasih sayang Allah pada hamba–Nya yakni akan merasa kesulitan pada saat akan melakukan hal-hal yang berhubungan dengan maksiat. Ia tidak mungkin bisa melakukannya dengan mudah karena Allah selalu menjaganya.

8. Husnul Khatimah 

Kecintaan dan kasih sayang yang nyata adanya adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala menutup usia hambanya dengan amal shalih. Hal ini merupakan momen yang sangat penting, banyak diantara hamba 

–Nya yang menghabiskan usianya dalam hal menjalani ketaatan, namun meninggal dunia dalam kondisi melakukan maksiat kepada Allah. Hal ini bisa anda lihat dari percakapan Abu Bakar dengan Rasulullah :

Abu Bakar berkata : ” Jika satu kakiku di dalam surga, dan kaki yang lain diluar surga, maka aku belum aman”

Jika kita melakukan hal-hal yang menjurus ke perbuatan maksiat, takutlah pada kematian, dan hati-hatilah apabila kita mati dalam keadaan melakukan maksiat.

Rasul Bersabda: ” Jika Allah mencintai seorang hamba, Dia akan memaniskannya”

Sahabat bertanya : ” Apa itu memaniskannya ya Rasulullah? ”

Ia berkata : ” Dia akan memberi ia petunjuk untuk melakukan kebaikan saat menjelang ajalnya, sehingga tetangga akan meridhainya-atau ia berkata- orang sekelilingnya.” (HR. Al Hakim).

9. Diberikan Kesabaran 

Kesabaran memang cara menahan amarah dalam islam yang sudah diberikan Allah kepada hamba–Nya yang beriman dan bertakwa.

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).“ (QS. Ar Ra’d : 2).

10. Didatangkan Orang-Orang Baik Di Sekeliling Anda 

Tanpa kita sadari Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menuntun dan menyiapkan kasih sayangnya kepada kita dengan dihadirkannya orang-orang baik yang ada di sekeliling kita. Secara tidak langsung anda akan ikut ke dalam arus perbuatan-perbuatan yang benar karena pengaruh dari lingkungan yang baik.

11. Diberikan Rejeki Cukup 

Allah pasti memberikan rejeki yang cukup kepada setiap hamba–Nya melalui salah satunya amalan memperlancar rezeki yang memang dianjurkan dalam islam.

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak cucu Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk-mahluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra’: 70).

12. Mengangkat Derajat Orang Beriman 

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah: 11).

13. Selalu Membuka Pintu Taubat 

Pintu taubat selalu Allah berikan kepada setiap hamba–Nya yang bersungguh-sungguh. Kesempatan kedua selalu ada karena itulah tanda kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nisa’: 110).

14. Selalu Memberikan Pengampunan 

Anda bisa memanjatkan doa pengampunan dosa kepada Allah dengan hati yang bersungguh-sungguh, niscaya Allah Ta'ala akan segera memberikan pengampunan sesuai dengan kadarnya.

“Katakanlah hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).

15. Tidak Menyegerakan Adzab 

Anda bisa lihat orang-orang yang ada di sekeliling anda, apakah mereka akan langsung mendapatkan hukuman dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, setelah melakukan maksiat atau perbuatan buruk yang menyakiti hati orang lain. Jawabannya pasti tidak. Hal ini dikarenakan Allah memberikan kesempatan kepada hamba–Nya untuk memperbaiki diri.

“Jika Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (QS. An-Nahl:61).

16. Membalas Semua Amal Kebaikan Dengan Pahala yang Tidak Ada Batasnya 

“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al–An’am : 160).

17. Mengabulkan Do’a Hamba–Nya 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala selalu mengabulkan do’a-do’a dari semua hamba–Nya. Hanya membutuhkan waktu saja, jadi anda wajib bersabar dan menunggu. Karena Allah tau waktu yang tepat untuk mengabulkan setiap do’a. Alasannya adalah Allah akan memberikan yang anda butuhkan bukan yang anda inginkan. Hal tersebut sudah pasti baik untuk anda.

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” (QS. Gafir : 60).

Demikian artikel kali ini yang membahas mengenai tanda Allah cinta dan sayang pada hambanya. Terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca artikel tausiah sore ini. 

Semoga bermanfaat ....


ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 16 Mei 2024 M / 7 Dzulqa'idah 1445 H.

Meraih Kecintaan Allah

عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ رضي الله عنه قاَلَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم يَقُوْلُ: “إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الخَفِيَّ.” أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu ia berkata:

Aku pernah mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allāh mencintai seorang hamba yang bertaqwa, yang merasa cukup, dan yang rajin beribadah secara diam-diam.”

(HR Muslim).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

1- Hadits ini menjelaskan tentang sifat Allah, yaitu “mencintai”, dimana Allah mencintai seorang hamba; Allah dicintai dan Allah mencintai.

2- Dan seorang hamba hendaknya berusaha untuk dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Perkaranya bukan bagaimana engkau mengaku mencintai Allah, tetapi apakah kau dicintai Allah.

3- Ini yang paling penting.

Oleh karenanya, seorang hamba hendaknya berusaha melakukan hal-hal yang bisa membuat dia bisa meraih kecintaan Allah kepada dirinya.

4- Diantara hal-hal yang bisa mendatangkan kecintaan Allah kepada seorang hamba, (maka) Rasulullāh shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan 3 perkara, yaitu:

⑴ At taqiyu. 

Menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dan menjauhkan diri sejauh mungkin dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

⑵ Al Ghaniyu.

Maksudnya adalah jiwanya yang kaya, qona’ah dengan apa yang Allah berikan kepadanya.

Dia ingin cukup dengan apa yang Allah berikan kepadanya.

⑶ Al Khafiy. 

Maksudnya, orang ini berusaha menjauhkan dirinya dari pandangan manusia, dia tidak ingin riya’ dan sum’ah.

Dia sibuk dalam perkara-perkara yang bermanfaat bagi dirinya; bermanfaat bagi dunianya maupun bagi akhiratnya.

Para ulama menyebutkan bahwa ini adalah dalil tentang keutamaan untuk mengasingkan diri, terutama di zaman-zaman fitnah.

Seseorang hendaknya jangan sibuk dengan fitnah, tetapi sibuk dengan yang bermanfaat, sibuk dengan ibadah.

Kita mohon kepada Allah agar menganugerahkan kepada kita keikhlashan.

5- Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk orang seperti ini dan bisa meraih kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al qur'an : 

1-- Diantara kriteria orang yang dicintai Allah dan mencintai Allah. 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ 

Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. [QS. Al Maidah :54].

2- Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan bahwa kekasih-kekasih-Nya adalah mereka yang beriman dan bertakwa, seperti yang ditafsirkan oleh banyak ulama. Dengan demikian, setiap orang yang bertakwa adalah wali (kekasih) Allah.

أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ  لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ 

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan(dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji)Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.[QS. Yunus: 62-63-64].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.