Jumat, 05 Juli 2024

AMALAN PENGHAPUS DOSA YANG BERHUBUNGAN DENGAN IHSAN

Edisi Jum'at, 5 Juli 2024 M / 28 Dzulhijjah 1445 H.

Setiap orang pasti tidak luput dari kesalahan atau dosa. Entah disengaja atau tidak, kesalahan hampir setiap hari dilakukan. Untuk itu sudah sepantasnya seorang mukmin berusaha tidak melakukan dosa. Tetapi jika itu terlanjur terjadi, maka sebaiknya bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan melakukan berbagai ibadah yang bisa menghapus kesalahan.

Karena taubat merupakan suatu kewajiban bagi orang yang bersalah maka menunda bertaubat dari satu kesalahan merupakan sebuah dosa yang juga mesti ditaubati. Demikian Syekh Nawawi Banten menyampaikan dalam kitabnya Nihâyatuz Zain (Bandung: Syirkah Al-Ma’arif, tt, hal. 106). Masih menurut beliau bahwa bila taubat yang dilakukan seseorang itu benar maka secara pasti ia akan melebur dosa yang telah dilakukan meskipun itu dosa besar seperti kufur dan lainnya.

Berikut ini adalah beberapa amalan penghapus dosa yang berhubungan dengan Ihsan :

1. Mengingat mati 

“Banyak-banyaklah kamu sekalian mengingat mati, mengingat mati itu dapat menghapuskan dosa-dosa, dan membuat hati berzuhud (tidak senang) terhadap perkara duniawi. Jika kalian mengingatnya diwaktu dalam keadaan kaya, maka dzikrul maut itu menanamkan rasa anti pati terhadap keduniawian (harta benda). Dan jika kalian mengingatnya diwaktu dalam keadaan fakir, maka dzikrul maut itu menanamkan rasa ridho terhadap kehidupan kalian”. IHR. Ibnu Abid Dunya dari Anas bin Malik).

“Bergembiralah wahai Ali, kesedihan tentang keluarga adalah menjadi tabir neraka, kesedihan akan taat kepada Allah adalah menjadi aman dari azab, kesedihan tentang balasan amal adalah jihad dan lebih utama dari ibadah 60 tahun, kesedihan akan datangnya malaikat maut adalah pelebur dosa-dosa. Ketahuilah, wahai Ali, rezki Allah kepada hamba-Nya tidak karena kasedihan itu. Kesedihan tidak akan berpengaruh apa-apa kecuali semakin menambah pahala. Jadilah orang yang bersyukur dan tawakkal, niscaya kamu akan menjadi kekasih Allah” (Hadits tersebut dalam Mau’izah al-Usfuriyah).

2. Istighfar 

“Sesungguhnya setan berkata: Demi kemuliaan Engkau wahai Tuhan, aku akan senantiasa menyesatkan hamba-Mu, selama roh berada dalam tubuh mereka, maka Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: Demi kemuliaan-Ku dan keagungan-Ku, senantiasa Aku mengampuni mereka selama mereka memohon ampun kepada-Ku” (HR. Ahmad dari Abu Sa’id).

“Bukanlah dinamakan orang yang menetapi perbuatan dosa yaitu seorang yang selalu memohon ampunan, sekalipun ia mengulangi perbuatannya itu sebanyak tujuh puluh kali dalam seharinya” (HR. Tirmidzi dari Abi Bakar).

“Barangsiapa ketika hendak tidur membaca : Astaghfirullahal adziim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaihi (Aku memohon ampun kepada Allah, Tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup, Maha berdiri sendiri, kepada-Nya aku bertobat) 3 kali, maka Allah mengampuni dosanya sekalipun seperti buih lautan. Sekalipun sebanyak hitungan daun-daun pohon. Meskipun seperti hitungan butiran pasir. Meskipun seperti jumlah hari dunia”. (Hadits dari Abu Sa’id al-Khudry, tersebut dalam al-Mau’izah al-Usfuriyah).

3. Bertaubat 

“Sesungguhnya seorang hamba itu yang telah melakukan suatu perbuatan dosa lalu jika ia mengingat perbuatannya itu, dalam dirinya timbul rasa penyesalan dan ia merasa sedih karenanya. Dan apabila Allah melihatnya mulai bersedih dan menyesal akan perbuatannya, maka Allah mengampuni apa yang telah dilakukannya itu. Ampunan Allah ini datang sebelum Ia menurunkan siksaan kepadanya sebagai kifaratnya, tanpa dengan imbangan shalat atau puasa sebagai penebusnya” (HR. Ibnu Asakir dari Abu Hurairah).

“Sungguh Allah itu lebih gembira terhadap taubatnya seorang hamba daripada gembiranya orang yang kehausan yang menemukan sumber air, dan daripada orang yang mandul kemudian mempunyai anak, dan daripada orang yang kehilangan kemudian menemukan barang yang hilangnya itu. Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenarnya, maka Allah melupakan dua malaikat pencatat amalnya, anggota-anggota tubuhnya dan permukaan bumi seluruhnya, akan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya” (HR. Abul Abbas al-Hamdani, tersebut dalam Mukhtar al-Ahadits)’

“Sesungguhnya Allah membentangkan rahmat-Nya pada waktu malam hari untuk menerima taubat orang yang telah melanggar pada siang hari, juga Dia mengulurkan rahmat-Nya pada waktu siang hari, untuk menerima taubat orang yang berdosa pada waktu malam hari. Keadaan itu tetap terus hingga matahari terbit dari barat (hari kiamat). (HR. Muslim).

4. Menghindarkan duri di jalan 

“Ketika seseorang sedang berjalan, tiba-tiba ia menemui ranting berduri di tengah jalan (yang dilaluinya itu), kemudian ia menyingkirkan duri tersebut darinya, (maka) Allah berterima kasih terhadap perbuatannya, kemudian Ia memberinya ampunan”. (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

5. Membersihkan masjid 

“Barangsiapa mengeluarkan kotoran dari mesjid sekedar pantas dilihat mata, maka Allah ta’ala mengeluarkan dari sebesar-besar dosa orang itu” (Hadits tersebut dalam Tanqihul Qaul)

6. Berwudhu sebelum tidur 

“Sucikanlah badan kalian niscaya Allah akan mensucikan kalian. Karena sesungguhnya tidak ada seorang hambapun yang bermalam dalam keadaan suci melainkan ada malaikat yang menemaninya bermalam didalam baju dalamnya. Tidak sekali-kali ia berbalik dalam tidurnya itu dalam suatu saat di malam hari, kecuali sang malaikat berdo’a untuk nya : Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, sebab ia bermalam dalam keadaan suci” (HR. Thabrani dari Ibnu Umar).

7. Lansia yang taat ibadah 

“Berfirman Allah Ta’ala : “Apabila sampai hamba-Ku berumur 40 tahun terpeliharalah dia dari bahaya yang tiga macam : dari penyakit gila, penyakit kusta dan penyakit supak. Apabila sampai hamba-Ku berumur 50 tahun akan diperiksalah dia dengan pemeriksaan yang mudah, dan apabila sampai hamba-Ku berumur 60 tahun, aku mengasihi kepadanya dan akan diberikan penggantian kebaikannya, dan apabila sampai umurnya 70 tahun dia , maka malaikat-malaikat akan mengasihi dan apabila sampai 80 tahun dituliskanlah kebaikannya dan dihapuskan kejelekkannya, dan apabila sampai 90 tahun berkata malaikat : Itulah tawanan Allah yang ada dibumi-Nya, maka Allah mengampuni akan dosanya, apa-apa yang telah lalu dan yang terakhir dia bisa mensyafa’ati pada ahlinya”  (HR. Hakim dari Utsman).

8. Menghadiri Majelis Ilmu dan Membaca do’a kaffarat majlis 

“Setiap kaum yang berkumpul (disuatu tempat) berdzikir kepada Allah dengan maksud dan tujuan hanya mengharapkan redha-Nya, pasti mereka diseru oleh penyeru dari langit, hendaklah kalian bangun! Kalian telah mendapatkan ampunan (dari Rabb-mu), semua keburukanmu telah diganti dengan kebajikan”. (HR. Ahmad, Abu Ya’la dan Bazzar).

“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dia tidak berdiri dari tempat duduk suatu majelis, melainkan berkata: subhaanaka allahumma wa bihamdika, asyahadu an la ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika (Maha suci Engkau Ya Allah, dan dengan memuji Engkau, aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau). Maka ada seorang berkata : Ya Rasulullah engkau telah membaca bacaan yang dahulu tidak biasa engkau berbuat demikian? Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam : itu sebagai penebus dosa yang terjadi dalam majelis itu. (HR. Abu Dawud dari Abu Barzah).

9. Bersyukur 

“Allah tidaklah memberi suatu nikmat kepada seorang hamba lalu dia berkata Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) melainkan Allah memberinya anugerah karena bersyukurnya itu, maka jika dia mengatakan pujian yang kedua kali, Allah membarui pahala orang itu, maka apabila dia memuji Allah pada kali yang ketiga, Allah mengampuni dosanya” (HR. Baihaqi dari Jabir).

10. Memulai dan menutup hari dengan kebaikan 

“Barangsiapa yang membuka awal siangnya dengan kebaikan dan menutupnya dengan kebaikan, berkata Allah kepada malaikatnya : janganlah kamu tuliskan dosa-dosanya yang ada diantara keduanya” (HR. Thabrani).

11. Bersyukur setelah makan 

“Barangsiapa yang makan lalu kenyang, dan minum lalu hilang dahaganya, lalu ia mengucapkan : Alhamdulillahilladzi ath’amanii wa asyba’anii wa saqaanii wa arwaanii (Segala puji bagi Allah yang memberi aku makan dan memberi kenyang kepadaku, dan yang memberi minum aku, dan yang melepaskan dahagaku), maka keluarlah dosa-dosanya (dia menjadi suci) seperti hari waktu dia dilahirkan oleh ibunya” (HR. Ibnu Sunni dari Abu Musa al-asy’ari).

12. Membaca subhanallahi wa bihamdihi 

“Barangsiapa yang mengucapkan “Subhaanallaah wa bihamdihi” (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya) pada tiap-tiap hari 100 kali dihapuskanlah kesalahannya, sekalipun kesalahannya seumpama banyak buih air laut” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

13. Mencuci pakaian suami 

“Jika seorang perempuan mencuci pakaian suaminya, Allah mencatat baginya seribu pahala dan mengampuni dua ribu dosa dan memintakan ampun baginya segala sesuatu yang disinari matahari serta diberinya seribu tingkat” (Hadits diriwayatkan oleh Abdullah bin mas’ud).

14. Memandang wajah orang alim dan Memandang dengan kasih sayang 

“Siapa memandang wajah orang alim dengan satu pandangan lalu ia merasa senang dengannya, maka Allah ta’ala menciptakan malaikat dari pandangan itu dan memohonkan ampun kepadanya sampai hari kiamat” (Hadits tersebut dalam Tanqihul Qaul).

“Barangsiapa yang memandang kepada saudaranya dengan pandangan kasih sayang, maka diampuni Allah-lah dosanya” (HR. Hakim dari Ibnu Umar).

15. Niat yang benar/ ikhlas 

“Niat yang jujur bergantung pada arasy, maka apabila sang hamba benar dalam niatnya, bergeraklah arasy, lalu Allah meberikan ampunan kepadanya” (HR. Khatib dari Ibnu Umar).

16. Berbakti pada orang tua 

“Katakanlah (hai Muhammad) kepada orang yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya : Perbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya Allah akan mengampuni kamu” (Hadits tersebut dalam Tanqihul Qaul).

“Berbuat baik kepada kedua orang tua (berupa ucapan dan perbuatan) adalah menjadi penebus dosa-dosa besar” (Hadits tersebut dalam Tanqihul Qaul).

17. Berkata benar 

“Hai orang-orang yang beriman! Takutlah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, (niscaya) diperbaiki-Nya amalan kamu dan diampuni-Nya dosamu. Barangsiapa yang mengikuti Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat keberuntungan yang besar” (QS. Al-Ahzab (33) : 70-71).

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS

Jum'at, 5 Juli 2024 M / 28 Dzulhijjah 1445 H. 

Amalan Kebaikan Menjadi Wasilah Masuk Surga

عن أبي محمد عبدِ اللهِ بنِ عمرو بن العاصِ- رَضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((أرْبَعُونَ خَصْلَةً: أعْلاَهَا مَنيحَةُ العَنْزِ، مَا مِنْ عَامِلٍ يَعْمَلُ بِخَصْلَة مِنْهَا؛ رَجَاءَ ثَوَابِهَا وتَصْدِيقَ مَوْعُودِهَا، إلا أدْخَلَهُ اللهُ بِهَا الجَنَّةَ)). رواه البخاري. 

Dari Abu Muhammad iaitu Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Ada empat puluh perkara, setinggi-tingginya - dalam darjat-nya - ialah memberikan - manihah - kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empat puluh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan - oleh Tuhan - melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga." (Riwayat Bukhari). 

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

1- Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya - binatang yang diberikan tadi, lalu dimakan -yakni diminum, kemudian dikembalikan lagi kepada yang memilikinya, apabila sudah habis susu yang ada di dalam teteknya. Manihah itu dapat berupa kambing dan disebut Manihatul 'ami atau Manihatusy syaati dan dapat pula berupa unta, lalu disebut Manihatun naaqati.

2- Empat puluh bagian, yaitu kebaikan selain manihatul'anzi seperti: As-Salam, tasymiyatul'athosi, membuang rintangan dijalan, dan lain sebagainya dari amal-amal kebaikan.

3- Semua amal kebaikan yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadi wasilah seseorang masuk surga.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran: 

1- Yaitu agar mereka mengetahui dan mendapat balasan dari apa yang telah mereka perbuat di dunia, yang baiknya dan yang buruknya. 

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS. Az-Zalzalah: 7-8).

2- Amalan yang diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadi wasilah seseorang masuk ke dalam surgaNya

الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ طَيِّبِينَ ۙ يَقُولُونَ سَلَامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

(yaitu) Mereka yang diambil nyawanya oleh malaikat dalam keadaan mereka bersih suci (dari kufur syirik dan maksiat), sambil malaikat itu berkata kepada mereka: "Selamat sejahtera kepada kamu; masuklah ke dalam Syurga disebabkan amal baik yang telah kamu kerjakan".

[QS. An-Nahl 32].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.