Edisi Senin, 22 Juli 2024 M / 15 Muharram 1446 H.
Doa merupakan salah satu media berkomunikasi seorang hamba dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selain itu doa juga merupakan senjata orang-orang muslim, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu alaihi wasallam "Doa adalah senjata Muslimin".
Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memilih waktu yang tepat dalam berdoa agar doa yang kita panjatkan cepat terkabul. Lalu Kapan saja waktu yang mustajab untuk berdoa sesuai dengan tuntunan Islam?
Rosulullah Shallallahu alaihi wasallam telah banyak menganjurkan kepada setiap muslim untuk selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala di setiap waktu dan ternyata terdapat waktu-waktu mustajab sehingga doa-doa setiap muslim dapat terkabul jika dipanjatkan dalam waktu-waktu tersebut. Berikut adalah beberapa waktu mustajab terkabulnya doa:
1. Sepertiga Malam Terakhir
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, siapa saja yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberi, siapa saja yang memohon ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Waktu Bulan Ramadhan
إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ مِنَ النَّارِ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، وَلِكُلِّ مُسْلِمٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ
"Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka di setiap siang dan malam Ramadhan, dan bagi setiap muslim di setiap malam dan siangnya ada doa yang pasti dikabulkan." (HR. Ath-Thobrani).
3. Waktu Sahur
Ibnu Hajar berkata, "Doa dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan." (Fath Al-Bari, 3: 32).
4. Saat Berbuka Puasa
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
“Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah; hasan).
5. Hari Arafah
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari arafah. Dan sebaik-baik ucapanku dan Nabi sebelumku adalah (yang artinya): Tiada ilah kecuali Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, milikNyalah segala kerajaan, bagiNya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR. Tirmidzi; shahih).
6. Hari Jumat
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ذَكَرَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَقَالَ فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ،
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: “Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa di waktu itu, pasti diberikan apa yang ia minta.” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut. (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Saat antara adzan dan iqomah
لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ
“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad; shahih).
8. Setelah Selesai Sholat Fardhu
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفُ اللَّيْلِ الآخِرُ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ
“Ya Rasulullah, doa manakah yang didengar Allah?” Beliau menjawab, “(Doa pada) akhir malam dan setelah sholat maktubah (sholat wajib)” (HR. Tirmidzi; hasan).
9. Saat Turun Hujan
ثنتان ما تردان الدعاء عند النداء وتحت المطر
“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Hakim; shahih).
10. Waktu Setelah Mengkhatamkan al-Qur’an
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu pernah ketika khatam Al Qur’an mengumpulkan keluarga dan anaknya, lalu Anas berdoa untuk kebaikan mereka.”
11. Waktu Berjihad di Jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
ثِنْتَانِ لاَ تُرَدَّانِ أَوْقَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ عِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يَلْتَحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
“Ada dua doa yang tidak tertolak atau jarang tertolak ; doa pada saat adzan dan doa tatkala peang berkecamuk”.
12. Saat Sujud dalam Shalat
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim).
13. Saat Adzan Berkumandang
ثنتان ما تردان الدعاء عند النداء وتحت المطر
“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Hakim; shahih).
14. Saat Minum Air Zam-zam
مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Khasiat air zam-zam sesuai niat orang yang meminumnya” (HR. Ibnu Majah; hasan).
15. Ketika Ayam Jago Berkokok
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا
“Apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah kepada Allah karunia-Nya.”(Muttafaq ‘Alaih).
16. Saat Sebelum Salam dalam Shalat
قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات
“Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499).
17. Hari Rabu Antara Shalat Dzuhur dan Ashar
فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر
“Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”.
Semoga bermanfaat...
ONE DAY ONE HADITS
Senin, 22 Juli 2024 M / 15 Muharram 1446 H.
Adab Berdoa
عَنْ فَضَالَةَ بْنَ عُبَيْدٍ يَقُولُ سَمِعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلا يَدْعُو فِي صَلاتِهِ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَجِلَ هَذَا ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ لْيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ
Dari Fadhalah bin ‘Ubaid Radhiyallahu'anhu berkata; Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam mendengar seseorang berdoa dalam shalatnya dan tidak mengucapkan selawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Orang ini telah tergesa-gesa." Kemudian Baginda Shallallahu'alaihi wasallam memanggilnya dan berkata kepadanya atau kepada orang lain: "Apabila salah seorang di antara kamu shalat, maka hendaklah dia memulai (doanya) dengan memuji Allah Subhanahu wa ta'ala, kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian berdoa setelah itu dengan doa yang dia kehendaki."
(HR Tirmizi No: 3477).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
1- Adab berdoa yang dianjurkan oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam adalah mulai dengan pujian terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala dan bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
2- Ketika berdoa, pilihlah waktu mustajab, seperti pada hari Jumat karena pada hari tersebut ada waktu mustajab dan Allah Subhanahu wa ta'ala akan memperkenankan doa tersebut. Begitu juga dengan berdoa pada sepertiga malam.
3- Doa adalah ibadah. Hendaklah seorang Muslim memperhatikan adab-adab dan syarat-syarat dalam berdoa yang merupakan sebab dikabulkan doa.
4- Tidak ada doa yang sia sia. Ketika memohon kebaikan, Allah membalasnya dengan menjauhkan keburukan. Ketika meminta Rizki yang melimpah, Allah membalasnya dengan menjauhkan dari sakit, dan seterusnya. Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan, balasannya tidak cepat, dan tidak lambat tetapi tepat.
5- Segala doa yang kita panjatkan, digenapkan nanti diakhirat dengan balasan yang sempurna, semua berharap ketika itu bahwa semua doa yang terpanjatkan dikabulkan-Nya ketika itu. Oleh karenanya jangan pernah lelah, capek, dan bosan berdoa kepada Allah.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
َبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
"Dan Tuhanmu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."
(QS. Ghafir 40: Ayat 60).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.