Edisi Rabu, 24 Juli 2024 M / 17 Muharram 1446 H.
Berbagai hal yang membahas tata cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam ini, sebenarnya juga telah dijelaskan pada berbagai ayat di Al-Quran dan juga Hadits. Bahkan ada beberapa cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam tersebut yang sudah termasuk ke dalam sunnah, yang tentu akan sangat baik jika dilakukan.
Memang, Islam selalu mengajarkan dan akan membawa para pengikutnya kepada jalan yang baik dan benar. Bahkan untuk masalah gaya hidup dalam Islam juga sudah mengatur hal tersebut. mulai dari cara makan, cara tidur, dan berbagai hal lainnya. Tentu semua semata-mata demi terjaganya kesehatan dari umat Islam itu sendiri dan terhindar dari berbagai malapetaka.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa agama Islam memang menjadi agama yang rahmatan lil alamin dimana agama Islam membawa banyak maslahat ataau manfaat bagi manusia. Dan dengan diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, tentu sangat membantu manusia dalam mendapatkan hal yang terbaik bagi kehidupannya.
Dewasa ini, gaya hidup sehat seakan menjadi hal yang tidak terlalu diperhatikan. Bahkan hampir seluruh sumber penyakit sebenarnya berasal dari gaya hidup yang tidak sehat tersebut. Seperti penyakit stroke contohnya, yang bisa timbul karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah akibat dari menumpuknya lemak yang terlalu banyak dikonsumsi sehari-hari.
Padahal, salah satu cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah dengan tidak mengonsumsi berbagai jenis makanan terlalu berlebihan. Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam yang lainnya? Berikut ini beberapa cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam :
1. Tidak Makan Berlebihan
Sempat disinggung di awal tadi, bahwa ada baiknya tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan. Bukan tanpa alasan tentunya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mengajarkan hal tersebut. Apabila makan dengan berlebihan, dikhawatirkan akan menimbulkan berbagai kerugian, seperti makanan yang justru tidak habis hingga mengalami mual dan muntah karena kekenyangan.
Dari Aisyah Radhiyallahu'anha, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti.”
2. Berhenti Makan Sebelum Kenyang
Salah satu cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam adalah dengan berhenti makan sebelum kenyang. Hal ini ternyata merupakan cara yang cukup ampuh untuk menghindari dari berbagai penyakit yang bisa timbul.
Dilihat dari sisi medis, berhenti makan sebelum kenyang dapat mencegah berbagai masalah pencernaan yang bisa sangat merugikan tubuh tentunya.
Menurut hadits riwayat Bukhari Muslim dijelaskan bahwa, “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan.” Hadits tersebut dhaif, namun maknanya benar.
3. Atur Porsi Makan
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam juga memberi contoh yang baik nengenai bagaimana porsi makanan yang baik untuk dikonsumsi. Umat muslim disarankan untuk menjaga makanan yang masuk dengan mengatur porsi makanan, minuman, dan udara agar seimbang. Sebab, kondisi perut yang terlalu penuh dengan makanan dan minuman akan membuat tidak adanya ruang bernafas atau ruang udara dalam perut dan akan membuat sesak nafas.
Ada hadits yang menjelaskan mengenai hal tersebut yang berbunyi, “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
4. Hindari Makanan Haram
Jangan sekali-kali umat Islam mengonsumsi makanan yang haram, sebab hal tersebut dapat menimbulkan berbagai kerugian bagi tubuh. hal tersebut dijelaskan juga pada surat Al Maidah ayat 3 yang memiliki arti, “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.”
5. Tidak Minum Khamr
Menganai minuman berupa khamr sudah dijelaskan pada salah satu ayat Al-Quran yaitu pada surat Al Maidah ayat 90-91 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, yang adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).”
6. Puasa
Puasa sudah tidak perlu diragukan lagi dan begitu banyak penelitian yang menjelaskan mengenai puasa tersebut. Puasa di dalam Islam sangatlah banyak macamnya, mulai dari puasa wajib pada bulan Ramadan, dan juga berbagai puasa sunnah seperti puasa daud, puasa muharam, puasa senin dan kamis, dan lain sebagainya.
Diriwayatkan pada hadist Bukhari yang berbunyi, “Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu.” Hal tersebut memberi sebuah arti jika puasa akan memberi manfaat yang baik dan sehat bagi tubuh. Puasa juga menjadi sebuah cara detoks tubuh untuk mengeluarkan berbagai racun dalam tubuh, timbunan lemak, dan berbagai zat merugikan lainnya.
7. Jangan Tidur Tengkurap
Mungkin hal ini tidak banyak disadari, padahal tidur tengkurap sangat dilarang dalm Islam karena merupakan tidurnya setan. Selain itu, dengan tidur tengkurap akan mengganggu saluran pernafasan yang akan berbahaya bagi kesehatan. Maka dari itu, usahakan jangan tidur tengkurap.
Dari Ya’isy bin Thokhfah Al Ghifariy, dari bapaknya, beliau berkata, “Ketika itu aku sedang berbaring tengkurap di masjid karena begadang dan itu terjadi di waktu sahur. Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku dengan kakinya. Ia pun berkata, ‘Sesungguhnya ini adalah cara berbaring yang dibenci oleh Allah.’ Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Abu Daud no. 5040 dan Ibnu Majah no. 3723. Imam Nawawi dalam Riyadhus Sholihin mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
8. Tidur Miring ke Kanan
Larangan tidur tengkurap sudah jelas pada poin sebelumnya, lalu seperti apa cara tidur yang benar? Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sangat menyarankan untuk tidur dalm posisi miring ke kanan karena dapat memperlancar kerja jantung dan hati. Selain itu, proses metabolisme tubuh serta detoksifikasi saat tidur akan lebih lancar saat tidur miring ke sisi kanan badan.
Seperti sabda dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berbunyi, “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu.” (HR Bukhari dan Muslim).
9. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Dengan menjaga kebersihan memang sudah tidak perlu diragukan lagi menjadi hal penting agar tubuh selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Apabila lingkungan sangat kotor tentu akan tinggi risikonya untuk timbul berbagai sumber penyakit seperti demam berdarah.
Hal yang membahas tentang kebersihan tersebut telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam yang mengatakan, “Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR Tirmidzi).
10. Menjaga Kebersihan Tubuh
Dari kebersihan lingkungan, lalu beranjak pada kebersihan dari tubuh. Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Dan dengan menjaga kebersihan tubuh akan menghindarkan seseorang dari penyakit.
Berdasar Hadits riwayat Muslim dan Tirmidzi yang mengatakan, “Waktu untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari.”
Dan akhirnya, sebagai umat muslim tentu wajib untuk mengikuti berbagai sunnah dan tuntunan salah satunya cara menjaga kesehatan sesuai tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam tersebut, agar tidak mendapat kerugian di masa yang akan datang.
11. Menjaga adab ketika makan dan minum
Diantaranya adalah dengan selalu membaca doa sebelum dan sesudah makan serta makan dengan menggunakan tangan kanan. Beliau juga selalu makan dan minum dalam posisi duduk yang mana akan membuat makanan bisa tercerna secara maksimal sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh.
Hadits riwayat 'Aisyah radhiyallahu 'anha:
بِسْمِ اللهِ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَ رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah,kami dalam rezeki yang telah engkau berikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa neraka." (HR Bukhari dan Muslim).
Penelitian modern membuktikan bahwa posisi makan dan minum dengan cara duduk dengan tenang adalah cara makan yang sangat bagus untuk kesehatan.
Posisi duduk lebih memberikan peluang pada tubuh untuk bisa membuat makanan dicerna dengan mudah dan cepat diproses menjadi energi. Kondisi tenang juga akan membuat sistem pencernaan bekerja dengan lebih maksimal.
12. Seimbang antara aktivitas dan waktu istirahat
Ada waktunya tubuh bekerja dan ada pula waktu untuk tubuh beristirahat. Apabila tubuh terus menerus dipakai untuk bekerja tanpa istirahat sedikit pun, sudah hal yang pasti bahwa suatu saat tubuh akan tumbang.
Berkaitan dengan hal ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat Al-Qashash ayat 73, “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya”. Jadi ingat ya, sesibuk apapun kamu jangan lupa untuk tetap beristirahat.
13. Memelihara kesehatan rohani
Selain kesehatan jasmani, rohani manusia juga memiliki hak untuk dipelihara. Menurut ajaran Islam, cara memelihara kesehatan rohani adalah dengan senantiasa mendekatkan diri dan mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena hanya Allah lah yang mampu memberikan ketenangan dan ketentraman dalam hati.
Bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala? Yaitu dengan melaksanakan sholat lima waktu, berdzikir, dan melaksanakan ibadah mulia lainnya yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
14. Konsultasi dengan Dokter
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga menganjurkan untuk mencari pengobatan jika sakit. Beliau bersabda: "Berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit melainkan Dia juga yang menurunkan obatnya." (HR. Abu Dawud). Hal ini menunjukkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk mencari bantuan medis dan tidak hanya bergantung pada doa.
15. Menjaga kesehatan sosial
Menjaga kesehatan sosial juga diperlukan karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Seperti kata Aristoteles, seorang filsuf yunani, ia mengungkapkan istilah zoon politicon, yang artinya kodrat manusia itu hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan satu sama lain.
Lebih jauh lagi, Allah juga menerangkan dalam QS Al-Hujurat ayat 13 “Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.”
16. Menghindari Stres dan Menjaga Kesehatan Mental
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selalu menunjukkan ketenangan dan keikhlasan dalam setiap situasi. Beliau mengajarkan pentingnya tawakkal (berserah diri) kepada Allah dan selalu berpikir positif. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam juga menganjurkan untuk berzikir dan berdoa sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengurangi stres. Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk menenangkan hati adalah: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, serta dari beban hutang dan penindasan orang." (HR. Bukhari).
17. Rutin olahraga
Terakhir adalah rutin berolahraga. Ada banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan, seperti lari, berjalan, sepak bola, basket, renang dan olahraga lainnya. Selain untuk menjaga agar berat badan tetap ideal, olahraga juga dapat membuat tubuh tetap bugar dan kuat, mengatasi stress, menjauhkan dari beragam penyakit, membuat tubuh lebih tegap, meningkatkan daya pikir dan masih banyak lagi.
Islam juga menganjurkan umatnya untuk melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sendiri sangat menekankan pentingnya bergerak dan beraktivitas. Beliau bersabda "Badan yang sehat adalah modal utama bagi semua aktivitas dalam hidup ini" (HR. Bukhari). Dengan berolahraga, tubuh menjadi lebih sehat, metabolisme meningkat, dan kita dapat menjaga keseimbangan badan.
Semoga bermanfaat...
ONE DAY ONE HADITS
Rabu, 24 Juli 2024 M / 17 Muharram 1446 H.
Sakit Menghapuskan Dosa-Dosa
Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya”[HR. Bukhari & Muslim].
Beberapa Pelajaran yang terdapat dalam Hadits:
1- Orang yang sakit juga selayaknya semakin bergembira mendengar berita ini karena kesusahan, kesedihan dan rasa sakit karena penyakit yang ia rasakan akan menghapus dosa-dosanya. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya”[HR. Bukhari].
2- Dan beliau Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ،
حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.”[HR. Muslim]
Bergembiralah saudaraku, bagaimana tidak, hanya karena sakit tertusuk duri saja dosa-dosa kita terhapus. Sakitnya tertusuk duri tidak sebanding dengan sakit karena penyakit yang kita rasakan sekarang.
3- Sekali lagi bergembiralah, karena bisa jadi dengan penyakit ini kita akan bersih dari dosa bahkan tidak mempunyai dosa sama sekali, kita tidak punya timbangan dosa, kita menjadi suci sebagaimana anak yang baru lahir. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ
حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.”[HR. Ahmad].
4- Hadits ini sangat cocok bagi orang yang mempunyai penyakit kronis yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya dan vonis dokter mengatakan umurnya tinggal hitungan minggu, hari bahkan jam. Ia khawatir penyakit ini menjadi sebab kematiannya. Hendaknya ia bergembira, karena bisa jadi ia menghadap Allah suci tanpa dosa. Artinya surga telah menunggunya.
Bagaimana kita tidak gembira dengan berita ini, orang-orang yang tahu kita sakit, orang-orang yang menjenguk kita, orang-orang yang menjaga kita sakit, kelak di hari kiamat sangat ingin terbaring lemah seperti kita tertimpa penyakit.
5- Meskipun sakit, pahala tetap mengalir.
Mungkin ada beberapa dari kita yang tatkala tertimpa penyakit bersedih karena tidak bisa malakukan aktivitas, tidak bisa belajar, tidak bisa mencari nafkah dan tidak bisa melakukan ibadah sehari-hari yang biasa kita lakukan. Bergembiralah karena Allah Ta'ala ternyata tetap menuliskan pahala ibadah bagi kita yang biasa kita lakukan sehari-hari. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيما صحيحا
“Apabila seorang hamba sakit atau sedang melakukan safar, Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia lakukan ibadah di masa sehat dan bermukim.”[HR. Bukhari]
Subhanallah, kita sedang berbaring dan beristirahat akan tetapi pahala kita terus mengalir, apalagi yang menghalangi anda untuk tidak bergembira wahai orang yang sakit.
6- Sesudah kesulitan pasti datang kemudahan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراْْْ, إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً ً
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [QS. Al Insyirah : 5 - 6].
Ini merupakan janji Allah Ta'ala, tidak pernah kita menemui manusia yang selalu merasa kesulitan dan kesedihan, semua pasti ada akhir dan ujungnya. Allah menciptakan segala sesuatu berpasangan, susah-senang, lapar-kenyang, kaya-miskin, sakit-sehat.
7- Salah satu hikmah Allah Ta'ala menciptakan sakit agar kita bisa merasakan nikmatnya sehat. sebagaimana orang yang makan, ia tidak bisa menikmati kenyang yang begitu nikmatnya apabila ia tidak merasakan lapar, jika ia merasa agak kenyang atau kenyang maka selezat apapun makanan tidak bisa ia nikmati. Begitu juga dengan nikmat kesehatan, kita baru bisa merasakan nikmatnya sehat setelah merasa sakit sehingga kita senantiasa bersyukur, merasa senang dan tidak pernah melalaikan lagi nikmat kesehatan serta selalu menggunakan nikmat kesehatan dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang sering terlupakan oleh banyak orang: nikmat sehat dan waktu luang.”[HR. Bukhari].
Tema Hadits yang Berkaitan dengan Al-Qur'an :
1- Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَىٰ أُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَأَخَذْنَاهُمْ بِالْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS. Al-An'am : 42).
2- Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
وَإِنْ يَّمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu. (QS. Al-An'am : 17).
3- Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Hashr : 18).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.