Jumat, 31 Desember 2021

17 KATA MUTIARA ISLAMI IMAM HAMBALI, SANG PEMEGANG TEGUH HADITS NABI

Edisi Jum'at, 31 Desember 2021 M / 26 Jumadil Awwal 1443 H.

Imam Ahmad bin Hanbal As-Syaebani, (Mazhab hanbali) (Ulama Hanabilah). Beliau dilahirkan di Baghdad tahun 164 H dan wafat pada tahun 248 H. Beliau adalah murid Imam Syafi'i yang paling istimewa dan tidak pernah pisah sampai Imam Syafi'i hijrah ke mesir. Menurut beliau hadits dha'if dapat dipergunakan untuk perbuatan-perbuatan fadhailul Amal bukan untuk menentukan hukum.

Imam Hambali adalah salah seorang ulama besar di bidang fikih dan hadits yang pernah dimiliki oleh dunia islam. Beliau memiliki nama lengkap Ahmad bin Muhammad bin Hanbal. Ia dilahirkan di daerah Salam, Baghdad, pada tahun 164 H atau bertepatan dengan 780 M. Sejak usia dini, ia sudah menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Bahkan di usianya yang relatif masih muda, Imam Hambali sudah hafal alquran.

Imam Hambali menerima pendidikan pertamanya di kota Baghdad. Saat itu, Baghdad merupakan pusat peradaban dunia islam yang penuh dengan beragam ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Di sana tinggal para tokoh terkemuka dari kalangan qari’ (ahli qira’ah), ahli hadis, ahli bahasa, para sufi, para filosof, dan sebagainya.

Imam Hambali menaruh perhatian besar pada ilmu pengetahuan, terutama pada bidang hadis. Ia kemudian banyak menimba ilmu dari sejumlah ulama terkemuka seperti Abu Yusuf dan Hisyam bin Basyir. Ia juga pernah berguru kepada Imam Syafi’i dan kemudian mengikutinya ke Baghdad. Pernah suatu ketika seseorang menegur Imam Hambali dan menanyakan mengapa ia masih terus menuntut ilmu, padahal tingkat keilmuannya ketika itu sudah sangat tinggi dan layak disebut sebagai seorang mujtahid. Imam Hambali kemudian meresponnya dengan jawaban, “Aku akan terus menuntut ilmu hingga aku masuk ke liang lahat.”.

Perhatiannya yang begitu besar kepada hadits, membawa Imam Hambali melawat ke berbagai kota untuk mengumpulkan hadits. Di antaranya ia pernah ke Hedzjaz, Kufah, hingga Basrah. Berkat usaha kerasnya itulah kemudian ia berhasil menghimpun ribuan hadis yang dimuat dalam salah satu karyanya yang sangat terkenal, Musnad Ahmad bin Hambal. Kitab tersebut ia susun dalam jangka waktu sekitar 60 tahun.

Sebuah kebanggan bahwa umat islam memiliki seorang ulama besar seperti Imam Hambali yang perlu dijadikan sebagai contoh, terutama semangat beliau dalam menimba ilmu sepanjang hidupnya. Berikut ini beberapa kata mutiara islam dari Imam Hambali yang memuat nasehat bijak tentang berbagai hal.

1. Kebaikan 

Goodness lies in the person who doesn’t see goodness within himself. – Ahmad bin Hanbal

Kebaikan terletak pada orang yang tidak melihat kebaikan dalam dirinya sendiri. – Ahmad bin Hanbal

2. Jika Ingin 

If you want Allah to be persistent in granting you the thing you love, then be persistent in doing the things he loves. – Ahmad bin Hanbal

Jika kamu ingin agar Allah tetap memberikan hal yang kamu sukai, maka gigihlah dalam mengerjakan hal-hal yang Allah sukai. – Ahmad bin Hanbal

3. Apa untungnya? 

If a person truly recognizes his worth, then what will he gain from the praise of the people?. – Ahmad bin Hanbal

Jika seseorang benar-benar menyadari nilai dirinya, lalu apa untungnya ia mengharapkan pujian dari manusia?. – Ahmad bin Hanbal

4. Pilihan Allah 

If destiny was presented to man, he would choose the one that Allah has already chosen for him. – Ahmad bin Hanbal

Jika takdir sudah ditentukan kepada seseorang, maka dia akan memilih seseorang yang sudah Allah pilihkan untuknya. – Ahmad bin Hanbal

5. Tabiat wanita 

Women like attention and they like to be told clearly that they are loved. So don’t be stingy in expressing your love for your wife. If you become limited in expressing your love, you will create a barrier of harshness between you and her, and there will be a decrease in affection. – Ahmad bin Hanbal

Wanita suka dengan perhatian dan mereka suka diberi tahu dengan jelas bahwa mereka dicintai. Maka jangan pelit dalam mengekspresikan cinta kepada istrimu. Jika kamu membatasi diri dalam mengekspresikan cintamu, maka kamu akan menciptakan penghalang yang keras antara kamu dan dia, dan itu akan mengurangi kasih sayang. – Ahmad bin Hanbal

6. Ahlus sunnah 

From the foundations of the Sunnah is leaving off debating to show off, argumentation and quarreling about the religion. – Ahmad bin Hanbal

Salah satu pondasi ahlus sunnah adalah meninggalkan perdebatan, adu argumentasi dan pertikaian dalam urusan agama. – Ahmad bin Hanbal

7. Keberkahan hati 

For everything there is a blessing. The blessing of the hearts is being pleased with Allah, the Almighty, the All-Powerful. – Ahmad bin Hanbal

Segala sesuatu ada berkahnya. Berkahnya hati adalah merasa puas dengan pemberian Allah, Yang Maha Kuasa. – Ahmad bin Hanbal

8. Ilmu adalah kebutuhan 

People are more in need of knowledge than food and drink, because they only need food and drink once or twice a day, but they need knowledge with every breath they take. – Ahmad bin Hanbal

Manusia lebih membutuhkan ilmu dibanding makan dan minum, karena dalam sehari seseorang hanya membutuhkan makan minum satu atau dua kali saja. Sementara ia membutuhkan ilmu dalam setiap helaan nafasnya. – Ahmad bin Hanbal

9. Niat baik 

Intend good, for you will always be in a good state as long as you intend good. – Ahmad bin Hanbal

Berniatlah yang baik, karena kamu akan selalu berada dalam keadaan baik sepanjang kamu berniat baik. – Ahmad bin Hanbal

10. Perjuangkan 

If you claim that you are amongst those who seek refuge from the Fire and desire Paradise, then strive for that which you seek and do not be misled by your worldly desires. – Ahmad bin Hanbal

Jika kamu mengklaim bahwa dirimu termasuk orang-orang yang berlindung dari neraka dan menginginkan surga, maka perjuangkanlah apa yang kamu cari dan jangan sampai disesatkan oleh keinginan duniawi. – Ahmad bin Hanbal

11. Penolak hadits 

Whoever rejects a hadith of the Messenger of Allah Shallallahu 'alaihi Wasallam is on the brink of destruction. – Ahmad bin Hanbal

Siapa pun menolak hadits Nabi, ia berada di ambang kehancuran. – Ahmad bin Hanbal

12. Sesuai tingkatan 

Love the people of the Sunnah according to the degree that they are upon the Sunnah. – Ahmad bin Hanbal

Cintai para Ahlus Sunnah sesuai dengan tingkat di mana mereka berada di atas Sunnah. – Ahmad bin Hanbal

13. Menyampaikan kebenaran 

I left trying to please people, and from that moment I got the energy needed to speak the truth. – Ahmad bin Hanbal

Aku tinggalkan upaya untuk membuat orang senang, dan sejak saat itu aku mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk mengungkapkan kebenaran. – Ahmad bin Hanbal

14. Jangan taklid 

Do not follow my opinion neither follow the opinion of Malik, nor Shafi’i, nor Awza’i, nor Thawri, but take from where they took. – Ahmad bin Hanbal

Janganlah kalian mengikuti pendapatku dan jangan pula mengikuti pendapat Malik, Syafi’i, Auza’i dan Tsauri, Tapi ambillah dari mana mereka mengambil. – Ahmad bin Hanbal

15. Sepenuhnya tawakkal 

The best of my days is when I awaken and find my cupboards bare. For that is a day my reliance on Allah is complete. – Ahmad bin Hanbal

Hari terbaikku adalah ketika aku terbangun dan mendapati isi lemariku telah kosong. Karena pada saat itu berarti aku telah sepenuhnya tawakkal kepada Allah. – Ahmad bin Hanbal

All people should rely on Allah, but should gain their livelihood as well. – Ahmad bin Hanbal

Semua orang harus bertawakkal kepada Allah, tapi mereka juga harus berusaha mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka. – Ahmad bin Hanbal

16. Sopan dan lemah lembut 

People need politeness and kindness, and enjoining what is good without harshness, except a man who does evil openly, who must be told and stopped (harshly). – Ahmad bin Hanbal

Manusia membutuhkan sikap sopan dan lemah lembut dalam amar makruf nahi mungkar tanpa kekerasan, kecuali kepada orang yang secara terang-terangan melakukan kemaksiatan maka ia tidak memiliki kehormatan. – Ahmad bin Hanbal

17. Menyegerakan amal baik 

Occupy yourself with every good deed and hasten to do it before something prevents you from doing so. – Ahmad bin Hanbal

Sibukkan dirimu dengan setiap amal kebaikan dan bersegeralah untuk melakukannya sebelum datang sesuatu yang menghalangimu untuk melakukan kebaikan tersebut. – Ahmad bin Hanbal

Itulah beberapa buah pikiran Imam Hambali yang tertuang dalam kata-kata bijaknya. Semoga beberapa kata mutaira islam Imam Hambali di atas bisa memberikan manfaat bagi kita, menjadi nasehat serta motivasi untuk semakin berbenah diri menjadi muslim yang lebih baik lagi.

Semoga bermanfaat....

Kamis, 30 Desember 2021

KUMPULAN 17 KATA HIKMAH IMAM SYAFI'I DALAM BAHASA ARAB

Edisi Kamis, 30 Desember 2021 M / 25 Jumadil Awwal 1443 H.

Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i Al-Quraisyi, (Mazhab Syafi'i) (Ulama Syafi'iyyah). Beliau dilahirkan di Ghuzzah tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204 H. Beliau belajar kepada Imam Malik yang dikenal dengan mazhabul hadits, kemudian beliau pergi ke Irak dan belajar dari ulama Irak yang dikenal mazhabul qiyas (Keistimewaan beliau), Hafal Al-Qur'an di usia 7 Tahun, pandai diskusi dan intelektual.

Kita tentu tidak asing lagi dengan seorang ulama terkemuka sepanjang zaman ini, dialah Imam Syafi'i pendiri Madzhab Syafi'i yang banyak dianut di seluruh dunia, bahkan di Indonesia mayoritas penganut Madzhab Syafi'i. Imam Syafi'i lahir pada tahun 150 H. Ketika itu, bertepatan dengan wafatnya dua Ulama terkemuka yaitu Imam Abu Hanifah pendiri Madzhab Hanafi, dan Imam Ibn Jureij al-Makky, seorang mufti Hijaz. Ini disebut-sebut sebagai suatu firasat kelahiran Imam Syafi'i akan menggantikan dua ulama yang telah wafat tersebut, baik dalam keilmuan dan kesalehannya, kita dapat lihat kebenarannya sekarang ini.

Imam Syafi'i tentu memiliki keilmuan yang luhur di bidang agama, baik itu ilmu fiqih, hadits, sastra dan yang lainnya, sudah barang tentu kita teladani kesalehannya dan menyerap keilmuan-keilmuannya tersebut, termasuk mendengarkan nasehat nasehat imam syafi'i tentang ilmu.

Berikut di bawah ini kata kata imam Syafi'i tentang ilmu dalam bahasa Arab dan artinya :

 1. Kesatu 

من أراد الدنيا فعليه بالعلم، ومن أراد الآخرة فعليه بالعلم

Siapa yang menginginkan dunia maka harus dengan ilmu, dan siapa menginginkan akherat maka harus dengan ilmu

2. Kedua 

ما تقرب إلى الله تعالى بشىء بعد الفرائض أفضل من طلب العلم

Tidak ada yang lebih afdhol untuk mendekatkan diri kepada Allah setelah ibadah-ibadah fardhu kecuali tholabu al-ilmi

3. Ketiga 

ما أفلح فى العلم إلا من طلبه فى القلة، ولقد كنت أطلب القرطاس فيعسر على

Tidak beruntung dalam ilmu kecuali orang yang menuntutnya dalam kekurangan, saya dahulu pernah sangat kesulitan hanya sekedar mencari kertas

4. Keempat 

لا يطلب أحد هذا العلم بالملك وعز النفس فيفلح، ولكن من طلبه بذلة النفس، وضيق العيش، وخدمة العلم، وتواضع النفس أفلح

Tidaklah seorang menuntut ilmu dalam kekayaan dan jiwa yang tinggi kemudian berhasil, tetapi siapa yang menuntut ilmu dengan jiwa yang merasa kurang, susah dalam penghidupan, mengabdi pada ilmu dan jiwa yang penuh tawadhu maka dia yang akan berhasil

5. Kelima 

تفقه قبل أن ترأس، فإذا رأست فلا سبيل إلى التفقه

Belajarlah sebelum menjadi pemimpin, karena apabila kamu sudah jadi pemimpin tiada jalan untuk belajar.

6. Keenam 

من طلب علما فليدقق؛ لئلا يضيع دقيق العلم

Barangsiapa menuntut ilmu hendaklah dengan cara yang teliti, agar tidak hilang detail-detail ilmu

7. Ketujuh 

زينة العلماء التوفيق، وحليتهم حسن الخلق، وجمالهم كرم النفس

Keanggunan ulama adalah pengamalan akan ilmunya, perhiasan ulama adalah akhllak yang baik, keindahan ulama adalah jiwa yang mulia

8. Kedelapan 

زينة العلم الورع والحلم

Perhiasan ulama adalah wara’ dan kesantunan

9. Kesembilan 

ليس العلم ما حفظ، العلم ما نفع

Ilmu bukanlah apa yang dihafal, ilmu adalah apa yang bermanfaat (bagi pemiliknya).

10. Kesepuluh 

فقر العلماء فقر اختيار، وفقر الجهال فقر اضطرار

Miskinnya ulama adalah pilihan, sedangkan miskinnya orang jahil adalah nasib.

11. Kesebelas 

طلب فضول الدنيا عقوبة عاقب الله بها أهل التوحيد

Mencari kemewahan dunia adalah cobaan yang Allah timpakan kepada ahli tauhid

12. Kedua belas 

قيل للشافعى: ما لك تدمن إمساك العصى ولست بضعيف؟ فقال: لأذكر أنى مسافر، يعنى فى الدنيا

Imam syafi’i ditanya : mengapa engkau selalu memegang tongkat padahal kamu bukan orang yang lemah? Beliau menjawab : suapaya aku ingat bahwa aku seorang musafir (yakni di dunia)

13. Ketiga belas 

خير الدنيا والآخرة فى خمس خصال: غنى النفس، وكف الأذى، وكسب الحلال، ولبس التقوى، والثقة بالله عز وجل على كل حال

Kebaikan dunia dan akhirat terdapat dalam lima perkara; jiwa yang merasa cukup, tidak menyakiti orang, mencari rizki yang halal, selalu bertakwa dan selalu percaya dan bergantung kepada Allah dalam semua hal.

14. Keempat belas 

أنفع الذخائر التقوى وأضرها العدوان

Simpanan yang paling bermanfaat adalah takwa, sedangkan yang paling berbahaya adalah permusuhan

15. Kelima belas 

من أحب أن يفتح الله قلبه أو ينوره فعليه بالخلوة، وقلة الأكل، وترك مخالطة السفهاء، وبعض أهل العلم الذين ليس معهم إنصاف ولا أدب

Barangsiapa yang ingin Allah buka hatinya atau diberi cahaya maka hendaklah dia berkholwah (menyendiri untuk bertafakur), sedikit makan, meninggalkan bergaul dengan orang-orang “ideot”, serta meninggalkan pergaulan dengan sebagian ahli ilmu yang tidak memiliki objktifitas dan tidak memiliki adab.

16. Keenam belas 

لَا يُدْرَكُ العِلْمُ إِلَّا بِالصَّبْرِ عَلَى الضُّرِّ

“Ilmu tidak akan didapat kecuali dengan bersabar atas kesulitan”

17. Ketujuh belas 

قَلِيْلٌ مِنَ العِلْمِ مَعَ العَمَلِ بِهِ، أَنْفَعُ مِنْ كَثِيْرٍ مِنَ العِلْمِ مَعَ قِلَّةِ العَمَلِ بِهِ

"Sedikit ilmu yang dibarengi dengan amal, lebih bermanfaat dari pada banyak ilmu tapi sedikit beramal”

Semoga bermanfaat....

Rabu, 29 Desember 2021

17 QUOTES IMAM MALIK, ULAMA FIQIH ISLAM

Edisi Rabu, 29 Desember 2021 M / 24 Jumadil Awwal 1443 H.

Imam Maliki bin Anas Al ashbahy, (Mazhab Maliki) (Ulama Malikiyah). Beliau dilahirkan di Madinahal Munawaroh pada tahun 714 M / 93 H dan wafat pada tahun 179 H. Beliau dikenal sebagai ahli Hadits, bahkan beliau mengutamakan perbuatan Ahli Madinah (Al-'Amal) daripada khabaril wahid (Hadits perorangan). Karena bagi beliau mustahil bagi Ahli madinah berbuat perbuatan yang bertentangan karena di masa itu Rasul berada di Madinah. Dan juga haditsnya dikatakan sebagai hadits mutawatir.

Imam Malik bin Anas adalah seorang hamba yang sangat terkenal dengan kecintaannya terhadap ilmu, hingga seluruh hidupnya diabdikan dalam dunia pendidikan. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amir bin Amr bin al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail bin Amr bin al-Haris Dzi Ashbah. 

 Imam Maliki berasal dari keturunan Arab yang terhormat dan memiliki status sosial yang tinggi sebelum dan sesudah datangnya agama Islam. Seorang kakeknya yang bernama Abu Amir adalah anggota keluarga pertama Imam Malik yang memeluk ke agama Islam di tahun ke dua Hijriah. Tanah – tanah leluhurnya berada di kota Yaman, namun setelah leluhur atau nenek moyangnya mempercayai agama Islam akhirnya mereka pindah ke Madinah.

Kakek dan ayah Imam Malik juga termasuk ulama hadits yang terpandang di kota Madinah. Bagi Imam Malik kota Madinah merupakan kota sumber ilmu dengan ulama – ulama besar. Karena itu Imam Malik sangat tekun belajar ilmu hadits kepada sang ayah dan pamannya. Selain itu beliau juga berguru kepda ulama-ulama besar, diantara guru beliau adalah Nafi’ bin Abi Nu’aim, Nafi’ al Muqbiri, Na’imul Majmar, Az-Zuhri, Amir bin Abdullah bin Az-Zubair, Ibnul Munkadir, Abdullah bin Dinar, dan lain-lain.

Beliau dikenal luas akan segala kecerdasan yang dimilikinya. Seorang Imam Malik ini pernah dibacakan sebanyak 31 buah Hadits oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam, saat itu beliau juga mampu mengulangi ucapan Hadits Nabi dengan baik dan benar tanpa menuliskannya terlebih dahulu.

Selain beberapa karya buku yang beliau tuliskan, Imam Malik juga mewariskan sebuah pandangan islami berupa Madzhab Fiqh yaitu Madzhab Maliki. Madzhab ini juga merupakan satu dari adanya empat madzhab fiqih hukum Islam dalam Sunni. Madzhab Maliki berpegang teguh pada Al-Qur’an, Hadits Rasulullah yang terpandang sah, Ijma’ ahlul Madinah, Qiyas, dan Istilah.

Pada tanggal 10 Rabi’ul Awal 179 Hijriyyah, Imam Malik telah wafat. Wafatnya beliau telah tersebar ke negeri Islam, sungguh bersedih dan umat Islam mendo’akan beliau agar dirahmati berkat seluruh ilmu dan amal yang beliau persembahkan untuk Islam.

Untuk mengenang segala pemikiran beliau dan melihat lebih luas pandangan Islam dari beliau, berikut kami tuliskan kata-kata bijak dari seorang Imam Malik.

1. “Zuhud is not the lack of wealth, but empty the heart of it.”

– Imam Malik

Artinya,

Zuhud itu bukanlah ketiadaan harta, tetapi mengosongkan hati daripadanya.

2. “Knowledge does not consist in narrating much. Knowledge is but a light which Allah places in the heart.”

– Imam Malik

Artinya,

Ilmu itu bukan sekedar banyak menghafal riwayat, namun ilmu adalah cahaya yang Allah Subhanahu wa Ta’ala letakkan pada hati seorang hamba.

3. “Envy is the desire for someone who has a blessing to be deprived of it, whether it is a religious or worldly blessing.”

– Imam Malik

Artinya,

Hasad adalah seseorang yang berangan-angan akan hilangnya nikmat dari saudaranya, baik nikmat agama ataupun dunia.

4. “Learn good manners before seeking knowledge.”

– Imam Malik

Artinya,

Pelajarilah adab (budi pekerti) sebelum mempelajari suatu ilmu.

5. “Knowledge is not to be taken from four types of people: 1) a foolish person who openly acts foolish, even if he reports the most narrations; 2) an adherent of bid’ah who calls to his desires; 3) a person who lies, even if I don’t accuse him of lying in hadith; 4) and a righteous pious worshiper who does not accurately retain what he narrates.”

– Imam Malik

Artinya,

Ilmu tidak boleh diambil dari empat orang: 1) Orang bodoh yang nyata kebodohannya, 2) Shahibu hawa` (pengikut hawa nafsu) yang mengajak agar mengikuti hawa nafsunya, 3) Orang yang dikenal dustanya dalam pembicaraannya dengan manusia, walaupun dia tidak pernah berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , 4) Seorang yang shalih dan mulia yang tidak mengetahui hadis yang ia sampaikan.

6. “Don’t give misled people access to your ears. You have no idea what kind of trouble that can create within you.”

– Imam Malik

Artinya,

Jangan biarkan orang yang menyesatkan masuk ke telingamu. Kamu tidak tahu seperti apa masalah yang bisa muncul di dalam dirimu.

7. “It is not the knowledge which should come to you, it is you who should come to knowledge.”

– Imam Malik

Artinya,

Bukan ilmu yang harus datang kepadamu, tapi kamulah yang seharusnya datang menjemput ilmu.

8. “The believer is like a pearl; whereever he is, his beautiful (qualities) are with him.”

– Imam Malik

Artinya,

Orang beriman itu bagaikan mutiara. Di manapun dia berada, keindahan selalu ada dalam dirinya.

9. “He who practices tasawwuf without learning Sacred Law corrupts his faith, while he who learns Sacred Law without practicing tasawwuf corrupts himself. Only he who combines the two proves true.”

– Imam Malik

Artinya,

Barangsiapa yang mempraktikkan tasawwuf tanpa mempelajari Hukum Suci merusak imannya, sedangkan ia yang mempelajari Hukum Suci tanpa mempraktikkan tasawwuf merusak dirinya sendiri. Hanya dia yang menggabungkan keduanya membuktikan benar.

10. “I am but a man. I make mistakes sometimes and I am correct sometimes, so examine my opinions and accept anything that agrees with the Book and Sunnah; and leave anything that does not agree with the Book and Sunnah.”

– Imam Malik

Artinya,

Aku hanyalah manusia biasa yang kadang benar dan kadang juga salah. Maka telitilah setiap pendapat yang kalian dengar dariku. Ambillah pendapatku jika memang sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Dan tinggalkan pendapatku jika tidak sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah.

11. “Whoever wants to have an open heart, then let his secret deeds be better than his public deeds.”

– Imam Malik

Artinya,

Siapa yang ingin memiliki hati yang terbuka, maka biarkanlah amal kebaikan yang ia lakukan sembunyi-bunyi lebih baik daripada amal kebaikan yang tampak.

12. “How evil are the people of innovation, we do no give them salaam.”

– Imam Malik

Artinya,

Betapa jahatnya orang-orang dari inovasi, kita tidak memberi mereka salaam.

13. “Always be in a company that motivates you toward a positive direction.”

– Imam Malik

Artinya,

Berusahalah untuk selalu berada di sekeliling orang yang memotivasi kamu ke arah yang positif.

14. “Verily, this knowledge is your flesh and blood, and you will be asked about it on the day of resurrection. So look (be careful) from whom you take it.”

– Imam Malik

Artinya,

Sesungguhnya ilmu ini adalah daging dan darahmu, dan pada hari kiamat kelak kamu akan ditanya tentangnya. Maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambilnya.

15. “The last generations of this ummah can only be reformed by that which reformed its first generations. What was not part of the religion then cannot become part of the religion now.”

– Imam Malik

Artinya,

Generasi terakhir ummah ini hanya dapat direformasi oleh generasi yang direformasi. Apa yang bukan bagian dari agama maka tidak bisa menjadi bagian dari agama sekarang.

16. “Verily, when a man starts praising himself, then his honor will leave him.”

– Imam Malik

Artinya,

Sesungguhnya, ketika seorang pria mulai memuji dirinya sendiri, maka kehormatannya akan meninggalkannya.

17. “To cry from fearing Allah is more beloved to me than donating my own weight in gold.”

– Imam Malik

Artinya,

Menangis karena takut kepada Allah lebih dicintai daripada menyumbangkan berat emas saya sendiri.

Semoga bermanfaat....

Selasa, 28 Desember 2021

17 KATA-KATA NASEHAT IMAM ABU HANIFAH

Edisi Selasa, 28 Desember 2021 M / 23 Jumadil Awwal 1443 H.

Imam Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit, (Mazhab Hanafi) (Ulama Hanafiyah )Beliau dilahirkan pada tahun 80 H di Kufah, dan wafat pada tanggal 150 H. Mazhab yang dikenal dengan ahli qiyas (al-aqlu), hadits yang di sampaikan di Irak lebih sedikit. Beliau merupakan Ulama yang ahli tahajud, fasih dalam membaca Al-Qur'an, pernah ditawari menjadi hakim di zaman bani Umayyah tetapi beliau menolak.

Imam Abu Hanifah adalah salah satu ulama masyhur yang pendapatnya dijadikan sebagai rujukan hingga sekarang. Selain dikenal sebagai ahi fikih beliau juga dikenal dengan nasehat-nasehatnya yang relevan dengan zaman. Diantaranya adalah nasehat Imam Abu Hanifah kepada anaknya yang bernama Hammad.

Hammad bernama lengkap Hammad bin Abi Hanifah aal Nukman bin Tsabit Al Kufi. Nama populernya dengan nama Faqih Abu Ismail. Seperti ayahnya, Hammad juga dikenal sebagai ulama yang mumpuni, soleh dan wara. Ada beberapa nasehat yang disampaikan oleh Abu Hanfah kepada Hammad. Sebagaimana dicantumkan dalam kita  Jami’ al-Ushul fi al-Auliya bahawa Abu Hanifah memberikan beberapa pentunjuk yang bisa untuk mendpatkan kebahagiaan dalam urusan agama dan dunia,

Berikut ini beberapa kata nasehat Imam Abu Hanifah :

1. Pertama 

Hendaklah kamu menjaga ketaqwaanmu dengan memelihara anggota badan dari perbuatan maksiat karena takut kepada Allah, serta melaksanakan segala perintah-Nya sebagai bentuk penghambaan diri (‘ubudiyyah) kepada-Nya.

2. Kedua 

Hendaklah kamu tidak tetap berada dalam ketidaktahuan akan sesuatu hal yang kamu perlu mengetahuinya.

3. Ketiga 

Hendaklah kamu tidak bergaul melainkan bersama orang yang kamu butuhkan dalam urusan agama dan duniamu.

4. Keempat 

Hendaklah kamu berlaku adil terhadap diri sendiri dan janganlah kamu mempertahankan bagi dirimu sendiri kecuali dalam keadaan terpaksa.

5. Kelima 

Hendaklah kamu tidak memusuhi orang Muslim dan orang dzimmi.

6. Keenam 

Hendaklah kamu merasa cukup dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu dari harta dan kedudukan.

7. Ketujuh 

Hendaklah kamu perelok menutup-nutupi dalam sesuatu hal yang bermanfaat kepadamu dalam merasa cukup dari manusia.

8. Kedelapan 

Hendaklah kamu tidak meremehkan seorangpun manusia atasmu.

9. Kesembilan 

Hendaklah kamu mengendalikan dirimu dari terlibat perkara yang tidak berfaidah.

10. Kesepuluh 

Hendaklah kamu apabila bertemu dengan orang-orang, mengawali ucapan dengan salam, memperindah tutur kata, menunjukkan kasih sayang kepada orang yang baik, dan menyenangkan hati kepada dengan orang yang jahat.

11. Kesebelas 

Jika seorang hakim itu melakukan korupsi, maka ia sesungguhnya telah berhenti dari jabatannya itu, meskipun ia tidak diberhentikan oleh sang penguasa.

12. Kedua belas 

Tidak diperbolehkan seorang hakim meninggalkan tugasnya memberi putusan hukum lebih dari satu tahun. Karena bila itu dilakukan, maka kecerdasannya akan hilang.

13. Ketiga belas 

Iman tidak meningkat, juga tidak berkurang; karena penurunan di dalamnya akan menjadi tidak percaya.

14. Keempat belas 

Dahulukan mencari ilmu saat engkau masih muda, ketika hati dan perasaanmu masih kosong dari kesibukan lain. Lalu setelah itu, carilah harta hingga ia terkumpul padamu, jika Engkau sudah mempunyai harta, maka bolehlah Engkau memikirkan untuk segera menikah.

15. Kelima belas 

Setiap kali aku sholat, aku selalu mendoakan guruku, Hammad, dan semua guru serta muridku.

16. Keenam belas 

Setiap hutang yang menarik kemanfaatan dari orang yang terhutang, maka itu adalah riba.

17. Ketujuh belas 

Andai saja ada seorang yang beribadah kepada Allah Subhanahu WaTa'ala sampai seperti sebatang tiang yang berdiri tegak, tapi dia tidak tahu apa yang masuk dalam perutnya itu barang halal atau barang haram, maka ibadahnya itu tidak diterima Allah Subhanahu WaTa'ala.

Semoga bermanfaat....

Senin, 27 Desember 2021

17 NASIHAT LUQMAN AL HAKIM KEPADA ANAKNYA (BAGIAN 3)

Edisi Senin, 27 Desember 2021 M / 22 Jumadil Awwal 1443 H.

Lukmanul hakim mengajarkan kepada anaknya untuk berprasangka baik kepada Tuhan (husnudhan), bahwa berbisnis dengan Tuhan tidak mungkin gagal. Karena sebenarnya Tuhan telah memberikan banyak modal kepada kita, dari mulai kehidupan yang tidak pernah diminta, hingga pengetahuan bahwa setiap yang bernyawa pasti mati. Ini menunjukkan pentingnya arti kehidupan dan pentingnya berbuat sesuatu dalam hidup dan memaknainya. Jadi, gagal dan tidaknya tergantung prasangka kita kepada Tuhan sebagaimana firmanNya (hadits qudsi): “Anâ ‘inda dhanni ‘abdî bî—Aku sesuai persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” 

Di nasihat yang lain, Sayyidina Luqman menginginkan anaknya untuk menjadi orang yang bertakwa. Menariknya, nasihat tersebut disertai dengan peringatan, bahwa kebaikan sangat dekat dengan riya dan ujub. Maka, Sayyidina Luqman meminta anaknya untuk menyembunyikan ketakwaannya kepada Allah agar tidak sampai dimuliakan dan dipuji. Sebab, hati manusia itu sangat rapuh, mudah tertarik dan benci atas sesuatu, dan mudah terhanyut dan terbuai akan sesuatu. Sebagai permulaan, cara teraman menghindari pujian adalah menyembunyikan amal baik dari orang lain. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menasihati diri kita sendiri sebelum menasihati orang lain. 

Untuk menjadi penasihat dan orangtua yang baik seperti Sayyidina Luqman, kita harus memantaskan diri terlebih dahulu dengan belajar. Karena dengan pengetahuan, kita bisa memilih kata yang paling baik untuk menasihati. Jika Sayyidina Luqman saja, yang tidak tumbuh di lingkungan terbaik bisa menjadi orang saleh dan bijak. Tidak ada alasan bagi kita, yang tidak pernah menjadi budak, tidak bisa melakukannya. Berikut ini beberapa nasehat Lukmanul hakim kepada anaknya :

1. “Wahai anakku! Orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada Allah Subhanahu WaTa'ala, maka dia tawadduk kepada Allah Subhanahu WaTa'ala, dia akan lebih dekat kepada Allah Subhanahu WaTa'ala dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada Allah Subhanahu WaTa'ala.”

2. “Wahai anakku! Seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak mengelamunkan hal-hal yang tidak benar.”

3. “Wahai anakku! Andainya ada sebutir biji sawi terpendam di dalam batu, pasti ketahuan jua oleh Tuhanmu Yang Maha Melihat, Allah Amat Mengetahui segala sesuatu, zahir mahupun batin atau apa yang engkau sembunyikan di dalam dadamu.”

4. “Wahai anakku! Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.”

5. “Wahai anakku! Engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu adalah bilamana engkau mempunyai jiran yang jahat.”

6. “Wahai anakku! Aku pernah memindahkan batu-bata dan memikul besi, tetapi aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih berat daripada hutang.”

7. “Wahai anakku! Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.”

8. “Wahai anakku! Apakah tidak engkau perhatikan, apa yang Allah bentangkan bagimu apa-apa yang ada di langit dan di bumi daripada kebaikan yang amat banyak?”

9. “Wahai anakku! Apa yang engkau menikmati di kehidupan ini lantaran kurniaan-Nya yang penuh keamanan, keimanan dan kebaikan yang melimpah ruah, di taman dunia yang subur mekar dengan bunga-bungaan serta tumbuhan yang berseri-seri.”

10. “Wahai anakku! Ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu.”

11. “Wahai anakku! Janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan oleh dunia saja kerana engkau diciptakan Allah Subhanahu WaTa'ala bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.”

12. “Wahai anakku! Jangan engkau buang dunia ini ke bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka.”

13.  “Wahai anakku! Tidak ada kebaikan bagimu untuk mempelajari apa yang belum kamu tahu sedangkan kamu belum beramal dengan apa yang kamu tahu.”

14. “Wahai anakku! Ingatlah dua perkara iaitu Allah Subhanahu WaTa'ala dan mati, lupakan dua perkara lain iaitu kebaikanmu terhadap hak dirimu dan kebaikanmu terhadap orang lain.”

15. “Wahai anakku! Kehinaan dalam melakukan ketaatan kepada Allah Subhanahu WaTa'ala lebih mendekatkan diri daripada mulia dengan maksiat (perkara menyebabkan dosa) kepada-Nya. Janganlah anakku undurkan melakukan taubat, sebab kematian datangnya tiba-tiba, sedang malaikat maut tidak memberitahukannya terlebih dulu.”

16. “Wahai anakku! Sesungguhnya lama bersendirian itu dapat memahami untuk berfikir dan lama berfikir itu adalah petunjuk jalan ke syurga.”

17. “Wahai anakku! Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.”

Begitulah 17 nasihat yang diberikan oleh Luqman Al Hakim kepada putera kesayangannya. 

Semoga bermanfaat....

Minggu, 26 Desember 2021

17 NASIHAT LUQMAN AL HAKIM KEPADA ANAKNYA (BAGIAN 2)

Edisi Ahad, 26 Desember 2021 M / 21 Jumadil Awwal 1443 H.

Dari riwayat Lukmanul hakim bisa diambil hikmah bahwa seorang budak yang tidak memiliki kebebasan dan hak menentukan hidupnya, bisa menjadi orang saleh yang bijaksana. Kenapa kita yang dilahirkan merdeka, dengan segala kemudahannya, kadang tidak menjadi apa-apa. Hanya diingat oleh sebagian kecil keluarga dan teman, yang kemudian perlahan-lahan dilupakan orang-orang, sedangkan Sayyidina Luqman, dari masih berstatus budak, telah menunjukkan kebijaksanaannya. Artinya, di sela-sela keterbatasannya sebagai budak, ia meluangkan waktu untuk belajar, meluaskan kelapangan pikiran dan hatinya. 

Dari nasihat-nasehatnya adalah bukti kecerdasannya. Ia mampu menyederhanakan pengetahuan berlevel tinggi agar dimengerti anaknya. Kita asumsikan “bunayya—anakku” di sini adalah anak kecil atau remaja, yang pemahamannya terhadap sesuatu belum sempurna. Dengan menggunakan diksi “tijârah—perniagaan”, ia sedang menanamkan benih ketulusan di hati anaknya, bahwa untuk permulaan, anggaplah ketaatan kepada Allah sebagai perniagaan, dan kau akan mendapatkan keuntungan tanpa mengeluarkan modal. 

Seiring berjalannya waktu dan pengalaman hidup (berniaga sesama manusia), perlahan-lahan ia akan menyadari tidak ada mitra niaga yang sebaik Allah subhanahu wa ta’ala. Di kalimat berikutnya, Sayyidina Luqman mengatakan, “maka keuntungan akan mendatangimu tanpa modal barang dagangan”. 

Kalimat ini mengandung dua hikmah penting. Pertama, penguat benih ketulusan yang telah ditanamkan. Kalimat, “tanpa modal barang dagangan”, merupakan proses pengajaran agar tidak terlalu terikat dengan sifat kebendaan. Mudahnya begini, ketika seseorang berniaga dengan modal, ia mengharapkan keuntungan yang lebih dari modal yang dikeluarkannya, jika gagal ia akan diselimuti kekecewaan. Berbeda dengan perniagaan yang iming-iming keuntungannya tanpa mengeluarkan modal. Orang yang melakukannya tidak akan berhitung untung-rugi. Berikut ini beberapa kata-kata nasehat Lukmanul hakim selengkapnya :

1. “Wahai anakku! Berdiam diri itu adalah hikmah (perbuatan yang bijak) sedangkan amat sedikit orang yang melakukannya.”

2. “Wahai anakku! Janganlah engkau menghantarkan orang yang tidak cerdik sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.”

3. “Wahai anakku! Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.”

4. “Wahai anakku! Sesungguhnya orang bertalam dua muka bukan seorang yang jujur di sisi Allah Subhanahu WaTa'ala.”

5. “Wahai anakku! Jauhilah bersifat dusta, sebab berbohong itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.”

6. “Wahai anakku! Sesiapa yang berbohong hilanglah air mukanya dan sesiapa yang buruk akhlaknya banyaklah dukacitanya.”

7. “Wahai anakku! Bersabarlah di atas apa yang menimpa dirimu kerana yang demikian itu menuntut kepastian kukuh daripadamu dalam setiap kejadian dan urusan.”

8. “Wahai anakku! Apabila engkau mempunyai dua pilihan di antara takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedangkan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.”

9. “Wahai anakku! Janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada  anjing sahaja.”

10. “Wahai anakku! Janganlah engkau terus menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah terus memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.”

11. “Wahai anakku! Aku pernah makan makanan yang baik dan memeluk yang terbaik tetapi aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih lazat daripada kesihatan.”

12. “Wahai anakku! Seandainya perut dipenuhi makanan, akan tidurlah akal fikiran, tergendala segala hikmah dan lumpuhlah anggota badan untuk beribadat.”

13. “Wahai anakku! Apabila perutmu telah penuh sesak dengan makanan, maka akan tidurlah fikiranmu, menjadi lemah hikmahmu dan berhentilah (malas) seluruh anggota tubuhmu daripada beribadat kepada Allah Subhanahu WaTa'ala dan hilanglah kebersihan hati (jiwa) dan kehalusan pengertian, yang dengan sebab keduanyalah dapat diperoleh lazatnya munajat dan berkesannya zikir pada jiwa.”

14. “Wahai anakku! Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.”

15. “Wahai anakku! Jangan engkau berlaku derhaka terhadap ibu dan ayahmu dengan apa jua sekalipun, melainkan apabila mereka menyuruhmu derhaka kepada Yang Maha Berkuasa.”

16. “Wahai anakku! Allah mewasiatkan dirimu; berbuat baiklah dengan ibu dan ayahmu. Justeru, jangan engkau mengherdik mereka dengan perkataan mahupun perbuatan dibenci.”

17. “Wahai anakku! Seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang kamu lakukan, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam-tanaman.”

Begitulah 17 nasihat yang diberikan oleh Luqman Al Hakim kepada putera kesayangannya. 

Semoga bermanfaat....

Sabtu, 25 Desember 2021

17 NASIHAT LUQMAN AL HAKIM KEPADA ANAKNYA (BAGIAN 1)

Edisi Sabtu, 25 Desember 2021 M / 20 Jumadil Awwal 1443 H.

Bicara soal Sayyidina Luqman al-Hakim memang tidak ada habisnya. Dari mulai perbedaan pendapat ulama tentang kenabiannya, sampai asal-usulnya. Dalam riwayat Sayyidina Ibnu Abbas (3-68 H), Luqman berasal dari Ethiopia. Menurut riwayat Sayyidina Sa’id bin Musayyab (15-94 H) dan Jabir bin Abdullah (16-78 H), ia berasal dari Nubia, Mesir atau Sudan. Ia berkulit hitam, berhidung pesek, pendek, dan berbibir tebal, menurut sebagian besar riwayat. (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Adhîm, Riyadl: Dar Thayyibah, 1999, juz 6, h. 333).

Sayyidina Luqman adalah seorang bijak bestari. Bukti bahwa semua orang punya peluang yang sama menjadi kekasih Tuhan, tanpa memandang warna kulit, latar belakang, dan muasal kelahirannya. Ia tidak sekedar memberi inspirasi, tapi inspirasi itu sendiri. Jejaknya terus hidup, mengajarkan semangat pada generasi setelahnya, terutama orang-orang yang berkeadaan sepertinya. Dalam satu riwayat, ketika seorang berkulit hitam datang, Sayyidina Sa’id bin Musayyab berkata: “Jangan bersedih karena kau berkulit hitam. Karena sesungguhnya ada tiga manusia terbaik (berkulit hitam) dari Sudan: Bilal, Mahja’ maula (budak) Umar bin Khattab, dan Luqman al-Hakim, ia orang kulit hitam dari Nubia.” (Imam Ibnu Katsir, Tafsîr al-Qur’ân al-‘Adhîm, juz 6, h. 333).

Luqman Al-Hakim mengajar anaknya ilmu yang datang dari sisi Allah Yang Maha Mengetahui. Beliau pernah berpesan dan memberikan lebih daripada 17 nasihat kepada anaknya. Di antaranya:

1. “Wahai anak kesayanganku! Allah Subhanahu WaTa'ala memerhatikan dirimu dalam kepekatan malam, semasa engkau bersolat atau tidur lena di belakang tabir di dalam istana. Dirikan solat dan jangan engkau berasa ragu untuk meninggalkan perkara makruh dan melempar jauh segala kejahatan dan kekejian.”

2. “Wahai anakku! Selalulah berharap kepada Allah Subhanahu WaTa'ala tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai Allah Subhanahu WaTa'ala. Takutlah kepada  Allah Subhanahu WaTa'ala dengan sebenar-benar takut (takwa), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu WaTa'ala.”

3. “Wahai anak! janganlah engkau mempersekutukan Allah Subhanahu WaTa'ala (dengan sesuatu yang lain), sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang besar.”

4. “Wahai anakku, Bersyukurlah kepada Tuhanmu kerana kurniaan-Nya. Orang yang mulia tidak mengingkari Penciptanya kecuali orang yang kufur.”

5. “Wahai anakku! Bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah seperti orang yang mencari kayu api, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.”

6.  “Wahai anakku! Ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Jika engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama TAKWA, isinya ialah IMAN dan Layarnya adalah TAWAKKAL kepada Allah Subhanahu WaTa'ala.”

7. “Wahai anakku! Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari Allah Subhanahu WaTa'ala. Orang yang insaf dan sedar setelah menerima nasihat orang lain, maka dia akan sentiasa menerima kemulian dari Allah Subhanahu WaTa'ala juga.”

8.  “Wahai anakku! Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya’ yang akan mendatangkan cela pada dirimu.”

9. “Wahai anakku! Jangan engkau berjalan sombong serta takbur, Allah Subhanahu WaTa'ala tidak meredai orang yang sombong dan takbur.”

10. “Wahai anakku! Selalulah baik tutur kata dan halus budi bahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.”

11. “Wahai anakku! Bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah dia terlebih dahulu dengan berpura-pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu, maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati-hatilah.”

12. “Wahai anakku! Apabila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.”

13. “Wahai anakku! Sesesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.”

14. “Wahai anakku! Bergaul rapatlah dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata-katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.”

15. “Wahai anakku! Janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan hati, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, dan janganlah mensia-siakan hartamu.”

16. “Wahai anakku! Sekiranya kamu di dalam solat, jagalah hatimu, sekiranya kamu makan, jagalah kerongkongmu, sekiranya kamu berada di rumah orang lain, jagalah kedua matamu dan sekiranya kamu berada di kalangan manusia, jagalah lidahmu.”

17.  “Wahai anakku! Usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata-kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, berusahalah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.”

Begitulah 17 nasihat yang diberikan oleh Luqman Al Hakim kepada putera kesayangannya. 

Semoga bermanfaat....

Jumat, 24 Desember 2021

17 KATA-KATA MUTIARA JALALUDDIN RUMI YANG INDAH DAN MENYEJUKKAN HATI (BAGIAN 2)

Edisi Jum'at, 24 Desember 2021 M / 19 Jumadil Awwal 1443 H.

Jalāl ad-Dīn Mohammad Rūmī  juga dikenal dengan nama Jalāl ad-Dīn Mohammad Balkhī  atau sering pula disebut Rumi (30 September 1207–17 December 1273), adalah seorang penyair sufi Persia, teolog Maturidi, sekaligus ulama yang lahir di Balkh (sekarang Samarkand), Persia Raya.

Kebanyakan karya-karya Rumi ditulis dalam bahasa Persia, tetapi ia juga terkadang menggunakan bahasa Turki,  Arab, dan Yunani dalam tulisan-tulisannya. Salah satu karyanya, yaitu Kitab Masnawi (Mathnawi), yang disusun di Konya, dianggap sebagai salah satu puisi terbaik dalam bahasa Persia. Karya ini merupakan salah satu karya paling berpengaruh dalam dunia Sufisme, dan kerap disebut sebagai "Quran dalam bahasa Persia".

Hingga saat ini, karya-karya Rumi dalam bahasa aslinya telah dan masih banyak dibaca di wilayah Persia Raya dan juga wilayah-wilayah yang menuturkan bahasa Persia. Sementara itu, hasil terjemahan karya-karyanya juga amat populer, terutama di Turki, Azerbaijan, Amerika Serikat, dan wilayah Asia Selatan. Puisi-puisinya membawa pengaruh siginifikan, tidak hanya teradap sastra Persia, tapi juga terhadap tradisi sastra yang ditulis dalam bahasa Turki Utsmaniyah, Chagatai, Urdu, Bengali dan Pashtun. Berikut ini beberapa kata mutiara Jalaluddin Rumi :

1. Selamat tinggal hanya untuk mereka yang suka dengan mata mereka. Karena bagi mereka yang suka dengan hati dan jiwa tidak ada hal seperti pemisah.

2. Perempuan adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi.

3. Kata-kata lembut yang kita katakan kepada pasangan kita tersimpan di suatu tempat rahasia di surga. Pada suatu hari, mereka akan berjatuhan bagaikan hujan, lalu tersebar, dan misteri cinta kita akan tumbuh bersemi di segala penjuru dunia.

4. Ketika aku jatuh cinta, aku merasa malu terhadap semua. Itulah yang dapat aku katakan tentang cinta.

5. Hati saya begitu kecil, hampir tak terlihat. Bagaimana Anda bisa menempatkan kesedihan besar di dalamnya? Dengar, Dia menjawab, Mata Anda lebih kecil, namun mereka melihat dunia.

6. Ada lilin di dalam hati Anda, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa Anda, siap untuk diisi.

7. Berhenti merasa Anda begitu kecil. Anda adalah alam semesta yang bergembira.

8. Cinta dan kelembutan adalah sifat manusia, amarah dan gairah nafsu adalah sifat binatang.

9. Dalam mendengar ada perubahan sifat, dalam melihat ada perubahan hakekat.

10. Jiwaku adalah dari tempat lain, saya yakin itu, dan saya berniat untuk berakhir di sana.

11. Kau harus hidup di dalam cinta, sebab manusia yang mati tidak dapat melakukan apa pun. Siapa yang hidup? Dia yang dilahirkan oleh Cinta.

12. Di hadapan Tuhan, pendek kata, segala yang merupakan tujuan kita adalah nama kita yang sebenarnya.

13. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu.

14. Seperti Adam dan Hawa yang melahirkan sekian banyak jenis, cinta lahir dalam sekian banyak bentuk, Lihatlah dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak memiliki bentuk.

15. Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi.

16. Tidak perlu membakar selimut baru hanya karena seekor kutu, juga aku tidak membuang muka dari kau hanya karena kesalahan yang tak berarti.

17. Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap.

Ketakutanmu terhadap maut sesungguhnya adalah ketakutanmu terhadap dirimu sendiri

Semoga bermanfaat .....

Kamis, 23 Desember 2021

KATA-KATA MUTIARA JALALUDDIN RUMI YANG INDAH DAN MENYEJUKKAN HATI (BAGIAN 1)

Edisi Kamis, 23 Desember 2021 M / 18 Jumadil Awwal 1443 H.

Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri atau dikenal dengan nama Jalaluddin Rumi merupakan seorang tokoh sufi yang terkenal pada zamannya. Beliau lahir di Samarkand pada tanggal 6 Rabiul Awwal 604 Hijriah atau 30 September 1207 Masehi. Beliau merupakan seorang penyair sufi yang telah memiliki banyak karya sastra, salah satunya yang paling terkenal ialah kumpulan puisinya al-Matsnawi al-Maknawi. Melalui karya tersebut Rumi menjadi salah satu seorang penyair sufi paling besar. Konon karya tersebut adalah sebuah revolusi terhadap ilmu kalam yang kehilangan semangat dan kekuatannya.

Dalam puisi-puisi Jalaluddin Rumi selalu menyampaikan bahwa Tuhan adalah sebagai satu-satunya tujuan, tidak ada yang menyamainya. Maka tak heran apabila hingga kini karya-karya dan pemikiran beliau hingga kini menginspirasi banyak orang. Berikut ini beberapa kata-kata mutiara Jalaluddin Rumi yang menyejukkan dan bisa menjadi refleksi diri :

1. Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan.

2. Dia adalah Yang tidak mempunyai ketiadaan, saya mencintainya dan Saya mengaguminya.

3. Hawa nafsumu adalah induk segala berhala: berhala jasmani adalah ular, namun berhala ruhani adalah naga.

4. Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya.

5. Sufi adalah seorang lelaki atau seorang perempuan yang telah patah hati terhadap dunia.

6. Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar.

7. Kemarin saya pintar, jadi saya ingin mengubah dunia. Hari ini saya bijaksana, jadi saya mengubah diri saya sendiri.

8. Ikat dua burung bersama. Mereka tidak akan dapat terbang, kendati mereka tahu memiliki empat sayap.

9. Hati saya begitu kecil, hampir tak terlihat. Bagaimana Anda bisa menempatkan kesedihan besar di dalamnya? Dengar, Dia menjawab, Mata Anda lebih kecil, namun mereka melihat dunia.

10. Hari ini, seperti hari lainnya, kita terjaga dengan perasaan hampa dan ketakutan.

11. Dengan cinta, yang pahit menjadi manis. Dengan cinta, tembaga menjadi emas. Dengan cinta, sampah menjadi jernih. Dengan cinta, yang mati menjadi hidup. Dengan cinta, raja menjadi budak. Dari ilmu, cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan seseorang di atas tahta seperti ini?

12. Hikmah Tuhan menciptakan dunia supaya segala sesuatu yang ada dalam pengetahuan-Nya menjadi tersingkap.

13. Setiap orang melihat sesuatu yang tak terlihat menurut kadar cahayanya.

Semakin sering ia menggosok cermin hatinya, semakin jelaslah ia melihat segala.

14. Air berkata kepada yang kotor, "Kemarilah." Maka yang kotor akan berkata, "Aku sungguh malu." Air berkata, "Bagaimana malumu akan dapat dibersihkan tanpa aku?

15. Dalam perjalanan itu tak ada lorong sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa kedengkian sebagai teman.

16. Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam.

17. Adakah pelukis yang melukis sebuah lukisan indah demi lukisan itu sendiri?

Semoga bermanfaat ....

Rabu, 22 Desember 2021

17 KUMPULAN KATA KATA MUTIARA HIKMAH RABIAH AL ADAWIYAH

Edisi Rabu, 22 Desember 2021 M / 17 Jumadil Awwal 1443 H.

Rabiah Al-Adawiah adalah seorang wanita sufi beraliran Sunni dari dinasti Umayyah yang mempelopori dan mengembangkan ajaran tasawuf mahabbah. Ia lahir di Basrah pada tahun 714 M. Rabiah al Adawiyah memiliki nama lengkap Ummu al- Khair Rabi'ah binti Isma'il al-Adawiyah al-Qisiyah. Ia lahir dari keluarga Ismail yang hidup penuh dengan takwa dan iman kepada Allah.

Mereka tak henti-hentinya melakukan zikir dan patuh dengan ajaran-ajaran Islam. Kezuhudannya dalam memandang dunia membuat mereka tidak risau sedikit pun saat menghadapi cobaan. Dalam kesehariannya, Rabiah selalu memerhatikan bagaimana ayahnya melakukan ibadah kepada Allah, dengan membaca Alquran dan berzikir. la pun melakukan ibadah yang sama sebagaimana dicontohkan oleh ayahnya.

Semasa hidupnya, Rabiah memiliki banyak pemikiran sufi. Bahkan praktik ibadah spiritualnya masih banyak dikaji hingga saat ini. Salah satu pemikiran Rabiah yang terkenal adalah mengenal konsep cinta kepada Allah atau mahabbatullah. Beliau meninggal sekitar tahun 801 Masehi / 185 Hijriah.

Berikut ini beberapa kata-kata mutiara Rabiah Al Adawiyah :

1. Ya Allah, jika aku menyembahMu karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya, dan jika aku menyembahMu karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya. Tetapi, jika aku menyembahMu demi Engkau semata, Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu Yang abadi padaku. 

Di sini, saya sendiri bersamamu.

2. Ya Allah, apa pun yang akan Engkau

Karuniakan kepadaku di dunia ini,

Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu

Dan apa pun yang akan Engkau

Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,

Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu

Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

3. Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cinta-Mu

Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpa-Mu

Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip

Manusia terlena dalam buai tidur lelap

Pintu pintu istana pun telah rapat

Tuhanku, demikian malam pun berlalau

Dan inilah siang datang menjelang

Aku menjadi resah gelisah

Apakah persembahan malamku, Engkau terima

Hingga aku berhak mereguk bahagia

Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,

Demi kemahakuasaan-Mu

Inilah yang akan selalau ku lakukan

Selama Kau beri aku kehidupan

Demi kemanusian-Mu,

Andai Kau usir aku dari pintu-Mu

Aku tak akan pergi berlalu

Karena cintaku pada-Mu sepenuh kalbu

4. Alangkah sedihnya perasaan dimabuk cinta

Hatinya menggelepar menahan dahaga rindu

Cinta digenggam walau apapun terjadi

Tatkala terputus, ia sambung seperti mula

Lika-liku cinta, terkadang bertemu surga

Menikmati pertemuan indah dan abadi

Tapi tak jarang bertemu neraka

Dalam pertarungan yang tiada berpantai

5. Aku mencintai-Mu dengan dua cinta

Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu

Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-Mu

Cinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabir

Hingga Engkau ku lihat

Baik untuk ini maupun untuk itu

Pujian bukanlah bagiku

Bagi-Mu pujian untuk semua itu

6. Ya Allah, apa pun yang akan Engkau

Karuniakan kepadaku di dunia ini,

Berikanlah kepada musuh-musuh-Mu

Dan apa pun yang akan Engkau

Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,

Berikanlah kepada sahabat-sahabat-Mu

Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

7. Alangkah buruknya,

Orang yang menyembah Allah

Lantaran mengharap surga

Dan ingin diselamatkan dari api neraka

Seandainya surga dan neraka tak ada

Apakah engkau tidak akan menyembah-Nya?

8. Aku menyembah Allah

Lantaran mengharap ridha-Nya

Nikmat dan anugerah yang diberikan-Nya

Sudah cukup menggerakkan hatiku

Untuk menyembah-Mu

9. Sulit menjelaskan apa hakikat cinta

Ia kerinduan dari gambaran perasaan

Hanya orang

yang merasakan dan mengetahui

Bagaimana mungkin

Engkau dapat menggambarkan

Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilang

dari hadapan-Nya, walau ujudmu

Masih ada karena hatimu gembira yang

Membuat lidahmu kelu

10. Andai cintaku

Di sisimu sesuai dengan apa

Yang kulihat dalam mimpi

Berarti umurku telah terlewati

Tanpa sedikit pun memberi makna

11. Tuhan, semua yang aku dengar

di alam raya ini, dari ciptaan-Mu

Kicauan burung, desiran dedaunan

Gemericik air pancuran

Senandung burung tekukur

Sepoian angin, gelegar guruh

Dan kilat yang berkejaran

Kini

Aku pahami sebagai pertanda

Atas keagungan-Mu

Sebagai saksi abadi, atas keesaan-Mu

dan

Sebagai kabar berita bagi manusia

Bahwa tak satu pun ada

Yang menandingi dan menyekutui-Mu

12. Bekalku memang masih sedikit

Sedang aku belum melihat tujuanku

Apakah aku meratapi nasibku

Karena bekalku yang masih kurang

Atau karena jauh di jalan yang ‘kan kutempuh

Apakah Engkau akan membakarku

O, tujuan hidupku

Di mana lagi tumpuan harapanku pada-Mu

Kepada siapa lagi aku mengadu?

13. Ya Allah

Semua jerih payahku

Dan semua hasratku di antara segala

kesenangan-kesenangan

Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau

Dan di akhirat nanti, di antara segala kesenangan

Adalah untuk berjumpa dengan-Mu

Begitu halnya dengan diriku

Seperti yang telah Kau katakan

Kini, perbuatlah seperti yang Engkau kehendaki

14. Ya Tuhan, lenganku telah patah

Aku merasa penderitaan yang hebat atas segala

yang telah menimpaku

Aku akan menghadapi segala penderitaan itu dengan sabar

Namun aku masih bertanya-tanya

Dan mencari-cari jawabannya

Apakah Engkau ridha akan aku

Ya, Ya Allah

O Tuhan, inilah yang selalu mengganggu langit pikiranku

15. Ya Allah

Aku berlindung pada Engkau

Dari hal-hal yang memalingkan aku dari Engkau

Dan dari setiap hambatan

Yang akan menghalangi Engkau

Dari aku

16. Ya Illahi Rabbi

Malam telah berlalu

Dan siang datang menghampiri

Oh andaikan malam selalu datang

Tentu aku akan bahagia

Demi keagungan-Mu

Walau Kau tolak aku mengetuk pintu-Mu

Aku akan tetap menanti di depannya

Karena hatiku telah terpaut pada-Mu

17. Tuhanku

Tenggelamkan diriku ke dalam lautan

Keikhlasan mencintai-M

Hingga tak ada sesuatu yang menyibukkanku

Selain berdzikir kepada-Mu

Semoga bermanfaat....

Selasa, 21 Desember 2021

17 KATA NASEHAT BIJAK ISLAMI SYEKH NAWAWI AL-BANTANI

Edisi Selasa, 21 Desember 2021 M / 16 Jumadil Awwal 1443 H.

Syekh Nawawi Al-Bantani adalah salah seorang ulama yang sangat terkenal di Indonesia terutama dikalangan pesantren. Beliau lahir di daerah Tanara, Serang pada tahun 1230 H/1813 M. Dan beliau meninggal di kota Mekkah, Hijaz pada tahun 1314 H/1897 M. Beliau merupakan ulama yang terkenal secara Internasional dan menjadi salah satu Imam Masjidil Haram. 

Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan seorang ulama yang aktif dalam menulis karya tidak kurang dari 115 karya yang telah beliau tulis mulai dari kajian ilmu fiqih, tauhid, tasawuf serta ilmu hadits. Selain itu, Syekh Nawawi juga menulis kitab untuk memelihara ajaran Islam yang tertuang dalam kitab-kitab klasik, sehingga karya Syekh Nawawi kebanyakan adalah kitab syarah dari kitab-kitab turats karya ulama terdahulu.

Kitab Nashaihul `Ibad berisi beberapa nasihat yang akan mencerahkan umat, sehingga bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat. Nasihat-nasihat di dalam kitab ini dikelompokkan menjadi 10 bab yang berisi 214 nasihat. Sebanyak 45 nasihat di antaranya bersumber dari hadits dan selebihnya adalah atsar atau ucapan para sahabat dan pengikut nabi. Penulisan kitab ini diselesaikan Syekh Nawawi pada Kamis, 21 Safar 1311 H (1893 M).

Berikut merupakan nasehat-nasehat bijak Syekh Nawawi Al-Bantani:

1. “Siapa yang bisa merasakan ketulusan dari cinta kepada Allah, dia akan lari dari segala hal selain dariNya, dan meninggalkan semua yang disenanginya demi Dia yang dicinta.”

2. “Dan Barang siapa yang masuk kubur tanpa membawa bekal, ibarat orang yang akan mengarungi laut tanpa perahu.” Maka dari itu, dia akan tenggelam dan tidak akan selamat.

3. Ada 3 hal yang tidak akan dapat tercapai dengan 3 hal yaitu: 

1. kaya tidak akan pernah dapat dicapai dengan khayalan

2. keremajaan tidak pula dapat dicapai dengan bersemir, 

3. dan sehat juga tidak akan bisa dicapai hanya dengan obat-obatan semata.” 

Kaya adalah karena sesungguhnya karunia Allah Subhanahu WaTa'ala semata, keremajaan juga tidak dapat dikembalikan dengan menyemir uban, dan sehat atau sembuh pada hakikatnya adalah berkat izin Allah Subhanahu WaTa'ala semata. 

4. Ada 4 perkara yang akan sempurna dengan 4 perkara lainnya, yaitu : kekurangan dalam shalat disempurnakan dengan sujud sahwi, puasa Ramadhan disempurnakan dengan membayar zakat fitrah, kekurangan dalam ibadah haji disempurnakan dengan membayar fidyah, dan iman disempurnakan dengan jihad.”

5. Ada 8 perkara yang menjadi perhiasan bagi 8 perkara lainnya :

1. Sifat ‘afaf (memelihara diri dari meminta-minta) adalah perhiasan bagi kefakiran,

2. Bersyukur merupakan perhiasan bagi nikmat yang telah Allah berikan,

3. Kesabaran adalah perhiasan bagi musibah,

4. Sifat rendah hati adalah perhiasan bagi nasab keturunan,

5. Sifat santun merupakan perhiasan bagi ilmu,

6. Sifat merendah adalah perhiasan bagi penuntut ilmu,

7. Tidak menyebut-nyebut pemberian merupakan perhiasan bagi kebaikan,

8. Khusyuk merupakan perhiasan shalat.

6. Manusia itu terbagi menjadi 3 golongan dan tiap-tiap golongan mempunyai ciri khas tersendiri. Ketiga golongan tersebut adalah :

1. Golongan manusia yang menyembah Allah karena takut terhadap azab-Nya,

2. Golongan manusia yang menyembah Allah karena berharap rahmat-Nya,

3. Golongan manusia yang menyembah Allah karena cinta kepada-Nya.

7. Golongan pertama memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Merendahkan dirinya di hadapan Allah,

2. Menganggap kebaikannya sedikit,

3. Menganggap keburukannya banyak.

8. Golongan kedua memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Menjadi teladan bagi orang lain dalam segala kondisi,

2. Menjadi paling dermawan dengan harta dunianya karena dia zuhud dalam urusan duniawi,

3. Selalu berbaik sangka kepada Allah terhadap segala yang diciptakan-Nya.

9. Golongan ketiga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Akan memberikan apa yang dicintainya dan tidak menghiraukan apapun jika telah mendapatkan ridha Allah,

2. Akan mengerjakan amal shalih sekalipun kemauannya menolak dan tidak memberi ruang untuk mengikuti hawa nafsu, yang penting Allah meridhainya,

3. Selalu menaati perintah Tuhannya dan menjauhi larangan-Nya.

10. Seorang hamba yang diberi 10 perkara terpuji pasti akan selamat dari berbagai macam bencana dan petaka. Dia akan meraih derajat muqarrabin (orang yang didekatkan dirinya kepada Allah) dan derajat orang-orang yang bertakwa. Sepuluh perkara terpuji itu adalah :

1. Ucapan yang selalu jujur disertai hati yang selalu qanaah (merasa puas),

2. Kesabaran yang sempurna disertai rasa syukur yang terus menerus,

3. Kefakiran yang langgeng disertai sikap zuhud,

4. Tafakur yang langgeng disertai perut yang kosong,

5. Kesedihan yang langgeng disertai rasa takut kepada Allah,

6. Keprihatinan yang langgeng disertai tubuh yang tawadhu,

7. Sikap lemah lembut yang langgeng disertai kasih sayang,

8. Kecintaan yang langgeng disertai rasa malu,

9. Ilmu yang bermanfaat disertai amal shalih,

10. Keimanan yang langgeng disertai akal yang sempurna.

11. Jangan sampai kita terlena kata mutiara untuk memenuhi kekayaan duniawi yang sifatnya hanya sementara saja, hingga kita lupa akan tugas kita yang sesungguhnya di dunia ini yaitu mengumpulkan perbekalan untuk menuju kampung akhirat yang kekal.

12. Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah.

13. Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk.

14. Jika Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan yang kecil di hadapan Allah?

15. Jika nafkah yang didapat merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat, semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.

16. Takwa mencakup tiga Pengertian: Menunaikan Segala Perintah; Menjauhi segala yang dilarang; Menjauhi hal-hal yang subhat.

17. Jika ingin merasa hatimu tenang dan tenteram bersama Allah, janganlah engkau turuti hawa nafsumu.

Jika engkau ingin dikasihi Allah maka kasihilah makhluk-Nya.

Semoga bermanfaat ....

Senin, 20 Desember 2021

17 KATA MUTIARA ISLAMI IBNU ATHAILLAH YANG BEGITU BIJAK DAN INDAH (BAGIAN 3)

Edisi Senin, 20 Desember 2021 M / 15 Jumadil Awwal 1443 H.

Ibnu Athaillah merupakan salah seorang ulama besar yang terkenal di dunia. Pemilik nama lengkap Syekh Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari ini dikenal sebagai tokoh Islam yang produktif. Sepanjang hidupnya, beliau telah menulis lebih dari 20 karya yang meliputi bidang tafsir, aqidah, tasawuf, nahwu, hingga ushul fiqh.

Ulama kelahiran Mesir, 648 H/1250 M ini dikenal gemar belajar. Ia banyak menimba ilmu dari beberapa syeh secara bertahap. Dalam bidang fiqh, Ibnu Athaillah menganut dan menguasai Mazhab Maliki, sedangkan di bidang tasawuf, beliau pengikut sekaligus tokoh tarikat Al-Syadzili. Salah satu karya terbesar Ibnu Athaillah ialah kitab Al-Hikam. Melalui kitab tersebut, Ibnu Athaillah menjadi sosok ulama yang disegani di seluruh dunia. Tak heran, jika ulama kharismatik satu ini menginspirasi umat muslim di seluruh dunia.

Sebagai sosok yang berpengaruh, Ibnu Athaillah kerap memberikan kata-kata bijak yang menyejukkan hati. Berikut ini kata-kata bijak Ibnu Athaillah :

1. Bergantung pada amal 

Salah satu tanda seseorang hanya bergantung pada amal, bukan rahmat Allah, adalah berkurangnya harapan kepada Allah saat berbuat kesalahan. – Ibnu Athaillah

2. Berkurang 

Tatkala berkurang apa yang membuatmu senang, maka berkuranglah pula apa yang kau sedihkan. – Ibnu Athaillah

3. Digerakkan Allah 

When Allah inspires your tongue to ask, know that He wants to give. – Ibnu Athaillah

Bilamana Allah menggerakkan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah ingin memberi. – Ibnu Athaillah

4. Sulit dan mudah 

Nothing is difficult if you seek it through your lord. Nothing is easy if you seek it through yourself. – Ibnu Athaillah

Tak ada yang sulit jika engkau mencarinya melalui Tuhanmu. Tak ada yang mudah jika engkau mencarinya melalui dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah

5. Mutiara tersembunyi 

God made you to be in the middle between the natural material nature and God’s angelic to introduce high foothold among creatures. You are pearl hidden in the skin of God’s creations. – Ibnu Athaillah

Allah menjadikanmu berada di alam pertengahan antara alam materi dan malakut-Nya guna memperkenalkan tingginya kedudukanmu di antara makhluk. Kau adalah mutiara yang tersembunyi dalam kulit ciptaan-Nya. – Ibnu Athaillah

6. Pintu Pengharapan 

Apabila engkau ingin Allah membukakan pintu pengharapan, 

maka perhatikanlah apa yang Dia berikan kepadamu 

- Al Hikam Ibn Athaillah

"Allah melapangkan keadaanmu agar engkau tidak tetap dalam kesempitan, dan Allah menyempitkan keadaanmu agar engkau tidak terus dalam kelapangan, dan Dia melepaskanmu dari keduanya agar engkau terbebas dari sesuatu selain-Nya." -Al Hikam-Ibnu Athaillah

7. Sholat Nak... 

Di dalam shalat terbentang luas medan rahasia Allah dan muncul darinya kilau cahaya-Nya- Al Hikam Ibn 'Atha'illah?

Bagaimana mungkin segala sesuatu akan mampu menghalangi-Nya, jika Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu itu sendiri ? - Al Hikam Ibn 'Athai'llah

8. Tanamlah Dirimu Dalam Tanah Kerendahan 

“Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab tiap sesuatu yang tumbuh tetapi tidak ditanam, maka tidak sempurna hasil buahnya”. - Al Hikam

9. Ke medan Berfikir 

“Tiada sesuatu yang sangat berguna bagi hati (jiwa), sebagaimana menyendiri untuk masuk ke medan berfikir (tafakur)” - Al Hikam

10. Penolakan Dari Allah 

Penolakan dari Allah terasa pedih bagimu hanya karena engkau tak mengerti rahmat Allah di balik penolakan itu- Al Hikam Ibnu Athailah

"Jika engkau tidak bisa berbaik sangka kepada Allah karena keindahan sifat-sifat-Nya, maka berbaik sangkalah karena pertemanan-Nya bersamamu. Bukankan Dia selalu memberimu sesuatu yang baik-baik? Dan bukankah Dia senantiasa memberimu nikmat?"-Al Hikam-Ibnu Athaillah

11. Singkatnya Perjalanan 

Singkatnya perjalanan yang sesungguhnya adalah bila jarak dunia dilipat untukmu sehingga engkau dapat melihat akhirat lebih dekat kepadamu ketimbang diri-mu sendiri" -Al Hikam-Ibnu Athaillah

12. Sebaik baik waktumu... 

"Sebaik-baik waktumu adalah kapan engkau menyadari kekuranganmu, dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu."-Al Hikam-Ibnu Athaillah

13. Renungan Jum'at 

Cahaya adalah tentara kalbu sebagaimana kegelapan adalah tentara nafsu. Ketika Allah hendak menolong hamba-Nya, Dia membantunya dengan tentara cahaya dan memutus bantuan kegelapan dan kepalsuan."-Al Hikam-Ibnu Athaillah

Sebaik-baik permohonan yang harusnya engkau ajukan kepada Allah adalah apa yang dituntut Allah untuk engkau lakukan."-Al Hikam-Ibnu Athaillah

14. Tidak Tumbuh Dahan-Dahan Kehinaan 

"Tidak tumbuh dahan-dahan kehinaan kecuali dari benih-benih ketamakan."-Al Hikam-Ibnu Athaillah

"Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas kesempatan beramal yang engkau lewatkan dan tidak adanya penyesalan atas pelanggaran yang engkau lakukan." -Al Hikam-Ibnu Athaillah

15. Siapa Tidak Mensyukuri Nikmat 

"Siapa tidak mensyukuri nikmat, berarti menginginkan hilangnya. Dan siapa mensyukurinya, berarti telah secara kuat mengikatnya." -Al Hikam-Ibnu Athaillah

16. Diantara Tanda Matinya Hati 

"Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas kesempatan beramal yang engkau lewatkan dan tidak adanya penyesalan atas pelanggaran yang engkau lakukan." -Al Hikam-Ibnu Athaillah

"Tugas cahaya adalah menyingkap tabir, tugas mata batin menetapkan hukum, sedangkan tugas hati menghadapi atau membelakangi."-Al Hikam-Ibnu Athaillah

17. Sesungguhnya Mata Kepala Itu Tidak Buta 

"Sungguh mengherankan, orang yang lari dari apa yang dia tidak bisa terlepas darinya dan malah mencari apa yang tidak kekal baginya. 'Sesungguhnya mata kepala itu tidak buta, tetapi yang buta itu adalah mata hati yang ada di dalam dada' (QS 22:46) -Al Hikam-Ibnu Athaillah"

Itulah beberapa kata kata mutiara islam dari Ibnu Athaillah yang sangat indah dan memuat banyak hikmah dan nasehat. Semoga bermanfaat bagi kita untuk semakin lurus dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.

Semoga bermanfaat....

Minggu, 19 Desember 2021

17 KATA MUTIARA ISLAMI IBNU ATHAILLAH YANG BEGITU BIJAK DAN INDAH (BAGIAN 2)

Edisi Ahad, 19 Desember 2021 M / 14 Jumadil Awwal 1443 H.

Ibnu Atha'illah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah kitab Al-Hikam.

Ibnu Atha'illah dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih. Ia menjadi panutan bagi banyak orang yang meniti jalan menuju Tuhan. Menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas, dan imam bagi para juru nasihat. Beliau dikenal sebagai master atau syekh ketiga dalam lingkungan tarikat Syadzili setelah pendirinya Abu Al-Hasan Asy-Syadzili dan penerusnya, Abu Al-Abbas Al-Mursi. 

Kitab Al-Hikam merupakan karya utama Ibnu Atha’illah, yang sangat populer di dunia Islam selama berabad-abad, sampai hari ini. Kitab ini juga menjadi bacaan utama di hampir seluruh pesantren di Nusantara.

Syekh Ibnu Atha’illah menghadirkan Kitab Al-Hikam dengan sandaran utama pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Guru besar spiritualisme ini menyalakan pelita untuk menjadi penerang bagi setiap salik, menunjukkan segala aral yang ada di setiap kelokan jalan, agar kita semua selamat menempuhnya.

Banyak sekali untaian kata kata bijak penuh nasehat dari Ibnu Athaillah yang sangat bagus untuk disimak. Berikut  dirangkum dari beberapa sumber, kata-kata bijak dari Ibnu Athaillah yang sarat dengan nasehat untuk kehidupan seorang muslim.

1. Mesra dengan Allah 

Apabila Allah telah membuatmu jemu dengan makhluk, maka ketahuilah bahwa Dia hendak membukakan pintu kemesraan dengan-Nya. – Ibnu Athaillah

2. Tak patut dijadikan panutan 

Jangan kau temani atau kau jadikan guru orang-orang yang perilakunya tidak membangkitkan kamu kepada Tuhan dan kata-katanya tidak menunjukkan kamu kepada Tuhan. – Ibnu Athaillah

3. Keutamaan majelis ilmu 

Kau harus tetap menghadiri majelis ilmu meskipun masih melakukan maksiat. Jika hari ini tidak mendapatkan manfaat, mungkin esok kau akan mendapatkannya. Ketahuilah, satu kali duduk di majelis seorang ulama yang tulus, dapat membuatmu berubah dari sosok pelaku maksiat menjadi hamba yang taat dan takut kepada Allah. – Ibnu Athaillah

4. Orang awam dan orang alim 

Persahabatanmu dengan orang awam yang tidak merestui hawa nafsunya lebih baik dibandingkan persahabatan dengan pemuka agama yang merestui nafsunya. – Ibnu Athaillah

5. Kesibukan dunia 

Istirahatkan dirimu atau pikiranmu dari kesibukan mengatur kebutuhan duniamu. Sebab, apa yang sudah dijamin diselesaikan oleh selain kamu, tidak usah engkau sibuk memikirkannya. – Ibnu Athaillah

6. Sang Pencipta alam 

Kau tunduk kepada alam selama belum melihat Penciptanya. Jika kau telah menyaksikan-Nya maka alam akan tunduk kepadamu. – Ibnu Athaillah

7. Keikhlasan 

Amal yang kosong dari ikhlas sama sekali tidak berarti, bagaikan jasad tanpa ruh. Keikhlasan merupakan ruh yang menjadikan setiap amal bermakna. – Ibnu Athaillah

8. Jangan menunda 

Menunda beramal shalih untuk menantikan kesempatan yang lebih lapang termasuk tanda kebodohan jiwa. – Ibnu Athaillah

9. Penyakit 

Kelezatan hawa nafsu yang sudah bersarang di kalbu merupakan penyakit kronis. – Ibnu Athaillah

10. Orang lalai dan orang berakal 

Jika pagi datang, orang yang lalai akan berpikir apa yang harus dikerjakannya. Sedangkan orang yang berakal akan berpikir apa yang akan dilakukan Allah kepadanya. – Ibnu Athaillah

11. Aneka ragam 

Beraneka ragamnya jenis amal perbuatan itu adalah karena bermacam-macamnya kondisi spiritual yang datang di dalam hati. – Ibnu Athaillah

12. Tidak kekal 

Jika kau tidak ingin dipecat, jangan memangku jabatan yang tidak kekal. – Ibnu Athaillah

13. Jangan menuntut 

Jangan kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. – Ibnu Athaillah

14. Lebih baik 

Maksiat yang melahirkan rasa hina pada dirimu hingga engkau menjadi butuh kepada Allah, itu lebih baik daripada taat yang menimbulkan perasaan mulia dan sombong, atau membanggakan dirimu. – Ibnu Athaillah

15. Takdir 

Pada setiap tarikan nafas, terdapat takdir Allah yang berlaku atas dirimu. – Ibnu Athaillah

16. Memperturutkan hawa nafsu 

Diantara tanda seseorang mengikuti nawa nafsu adalah bersegera melakukan amaliyah-amaliyah yang sunnah namun malas menegakkan yang bersifat wajib. – Ibnu Athaillah

17. Hanya angan 

Harapan adalah yang diikuti dengan tindakan. Jika tidak, maka itu hanyalah angan. – Ibnu Athaillah

Itulah beberapa kata kata mutiara islam dari Ibnu Athaillah yang sangat indah dan memuat banyak hikmah dan nasehat. Semoga bermanfaat bagi kita untuk semakin lurus dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.

Semoga bermanfaat....

Sabtu, 18 Desember 2021

17 KATA MUTIARA ISLAMI IBNU ATHAILLAH YANG BEGITU BIJAK DAN INDAH (BAGIAN 1)

Edisi Sabtu, 18 Desember 2021 M / 13 Jumadil Awwal 1443 H.

Nama Ibnu Athaillah tentu sudah tidak asing lagi di kalangan kaum muslimin. Sosok kelahiran Alexandria, Mesir 648 H/1250 M ini memiliki nama lengkap Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Julukan As-Sakandari yang disematkan di namanya merujuk pada kota tempat kelahirannya. 

Sejak kecil, Ibnu Athaillah dikenal sangat gemar menuntut ilmu. Beliau pernah berguru kepada beberapa ulama secara bertahap. Di antara gurunya itu adalah Abu Al-Abbas Ahmad bin Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari pendiri tarekat Al-Syadzili, Abu Al-Hasan Al-Syadzili yang hidup pada masa Dinasti Mamluk. Dari sinilah ia kemudian juga dikenal sebagai salah satu tokoh sufi terkemuka dan memiliki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu tasawuf di dunia islam.

Ibnu Athaillah tergolong ulama yang produktif. Ada sekitar 20 kitab dari berbagai disiplin ilmu keislaman yang pernah ditulisnya. Mulai kitab dari bidang tasawuf, aqidah, tafsir, hadis, nahwu dan ushul fiqih. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah kitab Al-Hikam, karya monumentalnya yang memuat kumpulan kata kata mutiara hikmah. Pesan-pesan kebajikan dalam kitab Al-Hikam yang diungkapkan Ibnu Athaillah dalam bentuk redaksional singkat juga telah menarik perhatian sejumlah ulama untuk menguraikan maksudnya. Beberapa ulama yang telah mensyarah kitab Al-Hikam di antaranya adalah Muhammad bin Ibrahim bin Ibad ar-Rasyid Rundi, Ahmad ibnu Ajiba, dan Ahmad Zarruq. Kitab Al-Hikam ini bahkan telah menjadi salah satu kitab yang banyak dikaji di sebagian besar pesantren di Indonesia.

Meski ia adalah salah satu tokoh sentral di sebuah tarekat, bukan berarti pengaruh pemikirannya hanya terbatas di dunia tarekat saja. Kitab-kitab karya Ibnu Athaillah telah dibaca secara luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, utamanya kitab Al-Hikam. Selama berabad-abad hingga sekarang, kitab Al-Hikam telah menjadi kitab yang sangat populer di dunia islam. Pesan-pesan nasehat yang terangkum dalam kitab ini menjadi pelita bagi orang-orang yang meniti jalan menuju Tuhan.

Banyak sekali untaian kata kata hikmah penuh nasehat dari Ibnu Athaillah yang sangat bagus untuk disimak. Berikut ini kumpulan quote, kata kata mutiara islam dan kata kata bijak islam dari Ibnu Athaillah yang sarat dengan nasehat untuk kehidupan seorang muslim.

1. Umur 

Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah. – Ibnu Athaillah

2. Bodoh 

Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang meninggalkan keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang. – Ibnu Athaillah

3. Jangan putus asa 

Jangan sampai tertundanya karunia Tuhan kepadamu, setelah kau mengulang-ulang doamu, membuatmu putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu; pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan pada waktu yang kau inginkan. – Ibnu Athaillah

4. Sudah baikkah kita? 

Bisa jadi kamu bukan orang yang benar-benar baik. Kamu kelihatan baik hanya karena kamu di antara orang-orang yang lebih buruk dibanding dirimu. – Ibnu Athaillah

5. Kasih sayang Allah 

Engkau lebih membutuhkan belas kasih-Nya ketika taat daripada ketika bermaksiat. – Ibnu Athaillah

6. Nilai kenikmatan 

Barangsiapa yang tidak mengetahui nilai sebuah kenikmatan ketika ada, maka ia akan mengetahuinya ketika sudah tidak ada (lenyap). – Ibnu Athaillah

7. Menyadari 

Sebaik-baik waktumu adalah saat engkau menyadari kekuranganmu, dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu. – Ibnu Athaillah

8. Shalat 

Shalat adalah pembersih hati dari kotoran dosa dan pembuka pintu keghaiban. – Ibnu Athaillah

9. Merasa tawadhu 

Siapa yang merasa dirinya tawadhu, berarti ia sombong, karena tawadhu tidak muncul dari orang yang merasa mulia. Maka dari itu, ketika kau merasa mulia, berarti kau telah sombong. – Ibnu Athaillah

10. Tanda kejahilan 

Jika engkau melihat seseorang selalu menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan segala apa yang disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya, maka ketahuilah bahwa itu tanda-tanda kejahilan (kebodohan) pada dirinya. – Ibnu Athaillah

11. Menanam 

Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tidak ditanam maka hasilnya tidak akan sempurna. – Ibnu Athaillah

12. Mencintai 

Seseorang tidak disebut mencintai kalau masih meminta sesuatu dari yang dicintai, namun orang-orang yang betul-betul mencintai ialah orang yang mau berkorban untukmu. Maka sesungguhnya orang yang mencintai ialah orang yang memberimu, bukan orang-orang yang minta diberi pemberianmu. – Ibnu Athaillah

13. Tidak jujur kepada Allah 

Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuranmu dalam menghambakan diri kepada Allah. – Ibnu Athaillah

14. Mendekat 

Siapa yang tidak mendekat kepada Allah, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan, maka akan diseret (agar mendekat) kepada-Nya dengan rantai cobaan. – Ibnu Athaillah

15. Hati yang mati 

Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang kau lewatkan, dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan yang kau lakukan. – Ibnu Athaillah

16. Lipatan 

Lipatan hakiki adalah kau melipat jarak dunia sehingga kau melihat akhirat lebih dekat ketimbang dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah

17. Bersandar pada amal 

Di antara tanda-tanda orang yang senantiasa bersandar kepada amal-amalnya adalah kurangnya ar-raja’ (rasa harap kepada rahmat Allah) di sisi alam yang fana. – Ibnu Athaillah

Itulah beberapa kata kata mutiara islam dari Ibnu Athaillah yang sangat indah dan memuat banyak hikmah dan nasehat. Semoga bermanfaat bagi kita untuk semakin lurus dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.

Semoga bermanfaat....