Jumat, 24 Desember 2021

17 KATA-KATA MUTIARA JALALUDDIN RUMI YANG INDAH DAN MENYEJUKKAN HATI (BAGIAN 2)

Edisi Jum'at, 24 Desember 2021 M / 19 Jumadil Awwal 1443 H.

Jalāl ad-Dīn Mohammad Rūmī  juga dikenal dengan nama Jalāl ad-Dīn Mohammad Balkhī  atau sering pula disebut Rumi (30 September 1207–17 December 1273), adalah seorang penyair sufi Persia, teolog Maturidi, sekaligus ulama yang lahir di Balkh (sekarang Samarkand), Persia Raya.

Kebanyakan karya-karya Rumi ditulis dalam bahasa Persia, tetapi ia juga terkadang menggunakan bahasa Turki,  Arab, dan Yunani dalam tulisan-tulisannya. Salah satu karyanya, yaitu Kitab Masnawi (Mathnawi), yang disusun di Konya, dianggap sebagai salah satu puisi terbaik dalam bahasa Persia. Karya ini merupakan salah satu karya paling berpengaruh dalam dunia Sufisme, dan kerap disebut sebagai "Quran dalam bahasa Persia".

Hingga saat ini, karya-karya Rumi dalam bahasa aslinya telah dan masih banyak dibaca di wilayah Persia Raya dan juga wilayah-wilayah yang menuturkan bahasa Persia. Sementara itu, hasil terjemahan karya-karyanya juga amat populer, terutama di Turki, Azerbaijan, Amerika Serikat, dan wilayah Asia Selatan. Puisi-puisinya membawa pengaruh siginifikan, tidak hanya teradap sastra Persia, tapi juga terhadap tradisi sastra yang ditulis dalam bahasa Turki Utsmaniyah, Chagatai, Urdu, Bengali dan Pashtun. Berikut ini beberapa kata mutiara Jalaluddin Rumi :

1. Selamat tinggal hanya untuk mereka yang suka dengan mata mereka. Karena bagi mereka yang suka dengan hati dan jiwa tidak ada hal seperti pemisah.

2. Perempuan adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi.

3. Kata-kata lembut yang kita katakan kepada pasangan kita tersimpan di suatu tempat rahasia di surga. Pada suatu hari, mereka akan berjatuhan bagaikan hujan, lalu tersebar, dan misteri cinta kita akan tumbuh bersemi di segala penjuru dunia.

4. Ketika aku jatuh cinta, aku merasa malu terhadap semua. Itulah yang dapat aku katakan tentang cinta.

5. Hati saya begitu kecil, hampir tak terlihat. Bagaimana Anda bisa menempatkan kesedihan besar di dalamnya? Dengar, Dia menjawab, Mata Anda lebih kecil, namun mereka melihat dunia.

6. Ada lilin di dalam hati Anda, siap untuk dinyalakan. Ada kekosongan dalam jiwa Anda, siap untuk diisi.

7. Berhenti merasa Anda begitu kecil. Anda adalah alam semesta yang bergembira.

8. Cinta dan kelembutan adalah sifat manusia, amarah dan gairah nafsu adalah sifat binatang.

9. Dalam mendengar ada perubahan sifat, dalam melihat ada perubahan hakekat.

10. Jiwaku adalah dari tempat lain, saya yakin itu, dan saya berniat untuk berakhir di sana.

11. Kau harus hidup di dalam cinta, sebab manusia yang mati tidak dapat melakukan apa pun. Siapa yang hidup? Dia yang dilahirkan oleh Cinta.

12. Di hadapan Tuhan, pendek kata, segala yang merupakan tujuan kita adalah nama kita yang sebenarnya.

13. Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu.

14. Seperti Adam dan Hawa yang melahirkan sekian banyak jenis, cinta lahir dalam sekian banyak bentuk, Lihatlah dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak memiliki bentuk.

15. Hakikat Yang Maha Pengasih hadir secara langsung laksana sinar matahari yang menerangi bumi.

16. Tidak perlu membakar selimut baru hanya karena seekor kutu, juga aku tidak membuang muka dari kau hanya karena kesalahan yang tak berarti.

17. Tuhan telah memasang tangga di hadapan kita, kita harus mendakinya, setahap demi setahap.

Ketakutanmu terhadap maut sesungguhnya adalah ketakutanmu terhadap dirimu sendiri

Semoga bermanfaat .....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.