Edisi Sabtu, 11 Desember 2021 M / 6 Jumadil Awwal 1443 H.
Selain mewarisi banyak karya tulisan, Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani meninggalkan beberapa buah nasehat menjelang kewafatannya. Akhir hayat beliau didahului dengan kondisi kesehatannya yang terus menurun. Kala itu putra-putranya menghampiri dan mengajukan sejumlah pertanyaan. Diceritakan bahwa pada suatu malam Syekh Abdul Qadir terbaring lemah ditemani oleh anak-anaknya, termasuk Abdul Jabbar. Abdul Jabbar sempat menanyakan, bagian dari tubuh ayahnya mana yang terdera sakit. Dan Syekh Abdul Qadir menjawab bahwa seluruh tubuhnya sakit kecuali hatinya, karena hatinya selalu terpatri pada Allah.
Syekh Abdul Qadir kemudian melafalkan "Allah" dalam suara pelan yang diulang-ulang. Makin lama suaranya makin pelan kemudian hilang, senyap. Dalam usia 89 tahun, Syekh Abdul Qadir menghela napas terakhirnya ditemani oleh 49 anak dari empat orang istrinya. Sholat jenazah diimami oleh anaknya, Abdul Wahhab. Selesai disholatkan, Syekh Abdul Qadir dimakamkan di sepetak tanah yang teduh di serambi madrasahnya. Hari itu, pintu madrasah ditutup hingga siang. Tanda duka tengah menggantung di langit Baghdad.
Syekh Abdul Qadir al-Jailani menghembuskan nafas terakhir di Baghdad, Sabtu bakda maghrib, 9 Rabiul Akhir 561 H atau 15 Januari 1166 M, pada usia 89 tahun. Dunia berduka atas kepulangannya, tapi generasi penerus hingga sekarang tetap setia melanjutkan ajaran dan perjuangannya.
Berikut ini beberapa kata-kata nasehat Syeikh Abdul Qadir Jailani :
1. Orang Kafir
Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu) : “Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak, bisa jadi di akhir usianya dia memeluk agama islam dan beramal saleh. Dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk.“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
2. Kemaksiatan
Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu) : “Orang ini bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku.“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
3. Ucapkanlah
Jika kamu bertemu orang tua, maka ucapkanlah dalam hati. Dia telah beribadah kepada Allah Subhanahu WaTa'ala. Jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dari
Berilmu
Jika bertemu dengan seorang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu) : “Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku.“Syekh Abdul Qodir AL-Jaelani”
4. Seseorang
Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu : “Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku.”Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
5. Anak Kecil
Jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu) : “Anak ini belum bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku.“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
6.Ladang
Dunia adalah ladang dan akhirat adalah tempat tinggal.“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
7. Muridku
Wahai muridku jangan jadikan apa yang kamu makan atau minum yang kamu pakai, yang kamu nikahi dan berkumpul dengan nya sebagai tujuan dan cita-cita. Semua adalah dorongan hasrat dan hawa nafsu.“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
8.Tujuan & Cita-Cita
Tujuan dan cita-cita hati adalah Allah al-Haq. Maka jadikanlah Allah dan segala yang ada pada-Nya sebagai tujuan dan cita-citamu. Dunia ada penggantinya yaitu akhirat. Makhluk ada penggantinya yaitu al-Khaliq.“Syekh Abdul Qodir AL-Jaelani”
9. Segala Sesuatu
Segala sesuatu yang kamu tinggalkan didunia, akan engkau dapati pengganti yang lebih baik didalam kehidupan yang akan datang. Anggaplah bahwa masih tersisa umur sampai hari ini, bersiaplah untuk kehidupan akhirat, karena kesempatan itu akan hilang dengan datangnya malaikat Izrail pencabut nyawa.“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
10. Dunia Adalah Ladang
Dunia adalah ladang dan tempat singgah bagi manusia, dan akhirat adalah tempat diam. Jika semangat dari Allah telah datang, maka keduanya (dunia dan akhirat) akan tertutupi. Sehingga dia akan berdiri diantara keduanya, tidak kepada dunia dan tidak kepada akhirat.“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
11. Zuhud
Terimalah nasib dengan zuhud, tidak dengan kebencian. Orang yang makan sambil menangis tidak sama dengan orang yang makan sambil ketawa, dalam menerima segala ketentuanNya. Sentiasalah hatimu dengan Allah Azza Wajalla. Berserah dirilah atas keburukan nasib. Kamu makan sesuatu yang diberikan oleh tabib dan sesuai dengan ubatnya adalah lebih baik daripada makan sesuatu yang kamu sendiri tidak mengetahui asal usulnya. Selama hatimu keras terhadap amanat, maka hilanglah rahmat darimu, dan hilanglah pula segala yang ada padamu. Hukum2 syariat itu amanat yang dibebankan kepadamu, sedangkan kamu meninggalkan dan mengkhianatinya. Tidak guna lagi jika amanat telah lenyap dari hatimu.”
“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
12. Nasehat diri
“Nasihatlah dirimu terlebih dahulu, kemudian baru orang lain. Anda harus memelihara nafsumu. Jangan kamu mengira kesalahan orang lain sebab, dirimu masih memerlukan pembaikan. Adakah anda tahu bagaimana membersihkan orang lain? Bagaimana menonton orang lain? Padahal yang dapat memimpin manusia adalah orang2 yang awas. Hanya peranan ulung yang dapat menyelamatkan orang lain yang tenggelam dalam lautan. Hanya orang yang mengetahui Allah yang dapat mengarahkan umat manusia ke arah jalan-Nya. Tidaklah cakapan yang diperlukan untuk berbakti kepada Allah Subhanahu WaTa'ala melainkan perbuatan nyata.”
“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
13. Melawan Nafsu
“Nafsu seseorang selalu menentang dan membangkang. Maka barangsiapa ingin menjadikannya baik, hendaklah ia bermujahadah, berjuang melawannya, sehingga terselamat dari kejahatannya. Hawa nafsu semuanya adalah keburukan dalam keburukan, namun apabila telah terlatih dan menjadi tenang, berubahlah ia menjadi kebaikan di dalam kebaikan.”
“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
14. Sabar ciri orang yang Arif
“Di antara ciri orang yang arif billah Azza Wajalla adalah ia selalu sabar menerima berbagai malapetaka dan rela terhadap semua qadha dan ketentuan-ketentuan takdir-Nya dalam segala ehwalnya, baik berkenaan dengan peribadinya, ahlinya dan semua makhluk sesamanya.”
“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
15. Kuasailah nafsumu
“Kuasailah nafsumu! Kalau tidak, maka ia yang akan menguasaimu. Nafsu selalu mengajak kejahatan dalam soal dunia dan akhirat. Jauhilah orang-orang yang menjauhkan kamu dari Allah Azza Wajalla, seperti kamu menjauhi binatang buas. Berbuatlah sesuatu untuk Allah Azza Wajalla! Sesungguhnya orang yang berbuat sesuatu untuk Allah Azza Wajalla itu akan beruntung. Barang siapa yang mencintai Allah Azza Wajalla, maka Dia akan mencintainya. Dan barang siapa yang menghendaki Allah Azza Wajalla, maka Dia akan menghendakinya. Dan barang siapa yang mengenali Allah Azza Wajalla bererti ia telah mengenal dirinya sendiri.”
“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
16. Meminta hanya kepada Allah
“Jika kamu terpaksa memerlukan sesuatu, mintalah kepada Allah Azza Wajalla, jangan kepada makhluk. Sesungguhnya yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang meminta dunia kepada sesama makhluk-Nya. Mintalah pertolongan kepada-Nya. Dia Maha Kaya, sedangkan semua makhluk adalah fakir. Mereka tidak dapat memberikan bahaya atau manfaat bagi dirinya sendiri, apa lagi bagi orang lain. Sesungguhnya pada permulaan, Dia menghendaki agar kamu menjadi orang yang mencari kepada-Nya. Sedangkan nanti pada akhirnya kamu menjadi yang dikehendaki oleh-Nya. Seorang budak yang masih kecil akan mencari ibunya, tapi kalau sudah besar, justeru ibu yang akan mencarinya. Carilah kasih sayang-Nya.
Jika Dia mengetahui kesungguhanmu mencari-Nya, maka Dia akan menghendakimu. Jika Dia mengetahui kesungguhan cintamu kepada-Nya, maka Dia akan Mengasihimu, menunjukkan hatimu dan mendekatkanmu kepada-Nya.”
“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
17. Ingat selalu kepada Allah
Hendaklah engkau selalu ingat kepada Allah Azza Wajalla dan mengadakan hubungan bathin dengan-Nya, sebab Allah Azza Wajalla adalah Zat yang memenuhi keperluanmu di dunia dan di akhirat, memeliharamu di waktu hidup dan matimu. Dia juga yang menghindarimu dari segala macam bencana. Hendaklah engkau sentiasa berpegang kepada kalam yang jelas kebenarannya, sejelas coretan tinta hitam ke atas lembaran putih, mengabdilah kepadanya sehingga ia mengabdimu, dan ia memimpin tangan qalbumu dan membawanya ke hadrat Tuhanmu Allah Azza Wajalla. Mengamalkan isinya menyebabkan hatimu memiliki dua sayap yang dapat kau buat terbang untuk menghadap kepada Tuhanmu Allah Azza Wajalla.”
“Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani”
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.