Edisi Sabtu, 18 Desember 2021 M / 13 Jumadil Awwal 1443 H.
Nama Ibnu Athaillah tentu sudah tidak asing lagi di kalangan kaum muslimin. Sosok kelahiran Alexandria, Mesir 648 H/1250 M ini memiliki nama lengkap Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari. Julukan As-Sakandari yang disematkan di namanya merujuk pada kota tempat kelahirannya.
Sejak kecil, Ibnu Athaillah dikenal sangat gemar menuntut ilmu. Beliau pernah berguru kepada beberapa ulama secara bertahap. Di antara gurunya itu adalah Abu Al-Abbas Ahmad bin Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari pendiri tarekat Al-Syadzili, Abu Al-Hasan Al-Syadzili yang hidup pada masa Dinasti Mamluk. Dari sinilah ia kemudian juga dikenal sebagai salah satu tokoh sufi terkemuka dan memiliki kontribusi besar dalam perkembangan ilmu tasawuf di dunia islam.
Ibnu Athaillah tergolong ulama yang produktif. Ada sekitar 20 kitab dari berbagai disiplin ilmu keislaman yang pernah ditulisnya. Mulai kitab dari bidang tasawuf, aqidah, tafsir, hadis, nahwu dan ushul fiqih. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah kitab Al-Hikam, karya monumentalnya yang memuat kumpulan kata kata mutiara hikmah. Pesan-pesan kebajikan dalam kitab Al-Hikam yang diungkapkan Ibnu Athaillah dalam bentuk redaksional singkat juga telah menarik perhatian sejumlah ulama untuk menguraikan maksudnya. Beberapa ulama yang telah mensyarah kitab Al-Hikam di antaranya adalah Muhammad bin Ibrahim bin Ibad ar-Rasyid Rundi, Ahmad ibnu Ajiba, dan Ahmad Zarruq. Kitab Al-Hikam ini bahkan telah menjadi salah satu kitab yang banyak dikaji di sebagian besar pesantren di Indonesia.
Meski ia adalah salah satu tokoh sentral di sebuah tarekat, bukan berarti pengaruh pemikirannya hanya terbatas di dunia tarekat saja. Kitab-kitab karya Ibnu Athaillah telah dibaca secara luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, utamanya kitab Al-Hikam. Selama berabad-abad hingga sekarang, kitab Al-Hikam telah menjadi kitab yang sangat populer di dunia islam. Pesan-pesan nasehat yang terangkum dalam kitab ini menjadi pelita bagi orang-orang yang meniti jalan menuju Tuhan.
Banyak sekali untaian kata kata hikmah penuh nasehat dari Ibnu Athaillah yang sangat bagus untuk disimak. Berikut ini kumpulan quote, kata kata mutiara islam dan kata kata bijak islam dari Ibnu Athaillah yang sarat dengan nasehat untuk kehidupan seorang muslim.
1. Umur
Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur berlangsung pendek namun manfaat melimpah. – Ibnu Athaillah
2. Bodoh
Sebodoh-bodoh manusia adalah orang yang meninggalkan keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang. – Ibnu Athaillah
3. Jangan putus asa
Jangan sampai tertundanya karunia Tuhan kepadamu, setelah kau mengulang-ulang doamu, membuatmu putus asa. Karena Dia menjamin pengabulan doa sesuai pilihan-Nya, bukan sesuai pilihanmu; pada waktu yang diinginkan-Nya, bukan pada waktu yang kau inginkan. – Ibnu Athaillah
4. Sudah baikkah kita?
Bisa jadi kamu bukan orang yang benar-benar baik. Kamu kelihatan baik hanya karena kamu di antara orang-orang yang lebih buruk dibanding dirimu. – Ibnu Athaillah
5. Kasih sayang Allah
Engkau lebih membutuhkan belas kasih-Nya ketika taat daripada ketika bermaksiat. – Ibnu Athaillah
6. Nilai kenikmatan
Barangsiapa yang tidak mengetahui nilai sebuah kenikmatan ketika ada, maka ia akan mengetahuinya ketika sudah tidak ada (lenyap). – Ibnu Athaillah
7. Menyadari
Sebaik-baik waktumu adalah saat engkau menyadari kekuranganmu, dan engkau pun kembali mengakui kerendahanmu. – Ibnu Athaillah
8. Shalat
Shalat adalah pembersih hati dari kotoran dosa dan pembuka pintu keghaiban. – Ibnu Athaillah
9. Merasa tawadhu
Siapa yang merasa dirinya tawadhu, berarti ia sombong, karena tawadhu tidak muncul dari orang yang merasa mulia. Maka dari itu, ketika kau merasa mulia, berarti kau telah sombong. – Ibnu Athaillah
10. Tanda kejahilan
Jika engkau melihat seseorang selalu menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan segala apa yang disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya, maka ketahuilah bahwa itu tanda-tanda kejahilan (kebodohan) pada dirinya. – Ibnu Athaillah
11. Menanam
Tanamlah dirimu dalam tanah kerendahan, sebab segala sesuatu yang tidak ditanam maka hasilnya tidak akan sempurna. – Ibnu Athaillah
12. Mencintai
Seseorang tidak disebut mencintai kalau masih meminta sesuatu dari yang dicintai, namun orang-orang yang betul-betul mencintai ialah orang yang mau berkorban untukmu. Maka sesungguhnya orang yang mencintai ialah orang yang memberimu, bukan orang-orang yang minta diberi pemberianmu. – Ibnu Athaillah
13. Tidak jujur kepada Allah
Keinginanmu agar orang lain mengetahui keistimewaanmu adalah bukti ketidakjujuranmu dalam menghambakan diri kepada Allah. – Ibnu Athaillah
14. Mendekat
Siapa yang tidak mendekat kepada Allah, padahal sudah dihadiahi berbagai kenikmatan, maka akan diseret (agar mendekat) kepada-Nya dengan rantai cobaan. – Ibnu Athaillah
15. Hati yang mati
Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang kau lewatkan, dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan yang kau lakukan. – Ibnu Athaillah
16. Lipatan
Lipatan hakiki adalah kau melipat jarak dunia sehingga kau melihat akhirat lebih dekat ketimbang dirimu sendiri. – Ibnu Athaillah
17. Bersandar pada amal
Di antara tanda-tanda orang yang senantiasa bersandar kepada amal-amalnya adalah kurangnya ar-raja’ (rasa harap kepada rahmat Allah) di sisi alam yang fana. – Ibnu Athaillah
Itulah beberapa kata kata mutiara islam dari Ibnu Athaillah yang sangat indah dan memuat banyak hikmah dan nasehat. Semoga bermanfaat bagi kita untuk semakin lurus dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.