Edisi Ahad, 12 Desember 2021 M / 7 Jumadil Awwal 1443 H.
Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki adalah salah seorang ulama Islam dari Arab Saudi, beliau dilahirkan pada tahun 1365 H atau 1946 M di kota Mekkah. Beliau berasal dari keluarga Al-Maliki Al-Hasani yang terkenal. Ayahnya adalah As-Sayyid Alawi, seorang ulama terkemuka di Mekkah dan merupakan salah satu penasihat Raja Faisal, raja Arab Saudi. Di bawah bimbingan ayahnya, sejak kecil ia sudah belajar Al-Quran. Ayahnya wafat pada tahun 1971.
Keturunan Sayyid merupakan keturunan mulia yang bersambung secara langsung dengan Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam. Beliau merupakan waris keluarga Al-Maliki Al-Hasani di Mekkah yang masyhur yang merupakan keturunan Rasulullah, melalui cucunya, Imam Al-Hasan bin Ali, Radhiyallahu ‘Anhum. Sayyid Alawi bin Abbas Al Maliki (ayah), Sayyid Abbas Al Maliki bin Abdul Aziz Al Maliki (kakek), Abdul Aziz Al Maliki (ayah kakek).
Adapun pelajaran yang di berikan baik di Masjidil Haram ataupun di rumah beliau tidak berpoin kepada ilmu tertentu seperti di Universitas, akan tetapi semua pelajaran yang diberikannya bisa di terima semua masyarakat baik masyarakat awam atau terpelajar, semua bisa menerima dan semua bisa merasakan apa yang diberikan Sayyid Maliki. Melalui kitab ke 17 Mafahim Yujibu an-Tusahha Mafahim Yujibu an-Tusahhah (Konsep-konsep yang perlu diluruskan) beliau dengan berani menentang kaum Salafi-Wahhabi di negaranya dan membuktikan Kesalahan-kesalahan doktrin mereka.
Berikut ini beberapa kata-kata mutiara hikmah beliau :
1. Teladan dalam berpakaian dan berpenampilan
قدوتى فى الزي والمظهر والهيئة الإمام مالك والإمام أبو الحسن الشاذلى
Teladanku dalam berpakaian dan berpenampilan adalah Imam Malik dan Imam Abul Hasan As-Syadzili .
2. Tujuan berpenampilan bagus
ليس قصدى من التجمل و التزين سوى احترام العلم
Tujuanku dalam berpenampilan bagus dan rapi tiada lain kecuali untuk menghormati ilmu .
3. Keistimewaan dan keutamaan
المزية لا تقتضى الافضلية
Keistimewaan tidak memberi arti keutamaan .
4. Mayarakat Jawa berahlaq baik
أهل جاواه اهل الأدب والكرم
Penduduk / masyarakat Jawa { indonesia } adalah masyarakat yang berakhlak baik dan pemurah .
5. Mayarakat Jawa qana'ah
أهل جاواه اهل الحب و القبول
Masyarakat Jawa { Indonesia } adalah masyarakat pecinta dan penerima { modal seneng tur neriman } .
6. Putra Guru
ولد الشيخ شيخ فى الاحترام والتبجيل لا فى العلم والمشيخة ، هذا إذا كان على منواله ومنهجه ، والا فلا
Putra seorang guru tetap dianggap guru dalam hal penghormatan , tetapi bukan dalam urusan ilmu atau ke-guru-an , itu pun jika ia mengikuti jejak Ayahandanya , akan tetapi jika tidak , maka ia tak pantas untuk dihormati .
7. Bahu-membahu
ليس عندى كثير العمل و العبادة ولعل الله يتقبل منى بخدمة الناس
Aku tidak mempunyai banyak amalan dan ibadah , { aku berharap } semoga Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menerimaku berkat membantu orang lain .
8. Famili
أهلك من رضوا لك بالاغتراب فى سبيل العلم لا من اشفقوا على بعدك
Yang dikatakan keluargamu adalah mereka yang memberimu restu untuk merantau demi menuntut ilmu , bukan mereka yang merasa kasihan atas kepergianmu .
9. Aku Santri
انا ما زلت طالبا
Selamanya , aku tetap sebagai santri
10. Engkau santri
ما زلت طالبا
Selamanya , engkau tetap sebagai santri
11. Belajar tak kenal lelah
لا زلت إلى الآن أبحث على من يعلمنى
Hingga sekarang , aku tetap mencari orang yang mau mengajariku ilmu agama .
12. Kebersamaan
بركة العلم فى الجماعة
Berkahnya ilmu terletak pada kebersamaan .
13. Tak ada kata sampai dalam menuntut ilmu
من أحس بالنهاية فقد أفسد البداية
Barang siapa merasa sudah sampai , berarti ia telah merusak permulaannya .
14. Cakrawala Ilmu
الإنسان كلما اتسع أفقه قل إنكاره على الناس
Seseorang yang memiliki cakrawala keilmuan yang luas , ia tidak akan mudah protes terhadap orang lain .
15. Hati
لست بكثير الصيام و القيام وقراءة القرآن
وعسى الله يتقبل منى بسلامة الصدور
Aku tidak banyak melakukan puasa , shalat , atau membaca Al Qur'an { aku berharap } semoga Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa menerimaku dengan selamatnya hati .
16. Kebiasaan yang mulia
عادات السادات سادات العادات
Kebiasaan orang-orang mulia adalah semulia-mulianya kebiasaan .
17. Adab ziarah kubur
من آداب زيارة القبور أن تبدأ بالسلام عليهم ثم تستغفر الله لهم ثم تدعوا لنفسك
Diantara etika berziarah kubur adalah hendaknya engkau memulai dengan mengucapkan salam kepada ahli kubur , kemudian mendo'akan mereka , lalu dilanjutkan dengan berdo'a untuk dirimu sendiri .
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.