Edisi Sabtu, 14 Oktober 2023 M / 28 Rabi'ul Awwal 1445 H.
Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah begitu banyak memberikan nikmat untuk para hamba-Nya. Akan tetapi, apakah anda sudah merenungkan semua nikmat pemberian dari Allah tersebut? Jika kita coba merenungi, maka bisa ditemukan begitu banyak nikmat yang Allah berikan untuk kita semua seperti contohnya nikmat kesehatan sehingga kita bisa menggerakkan tubuh untuk beraktivitas sampai pada nikmat Iman dan Islam.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. An Nahl: 18].
Selain itu ada pula dalil di dalam Al-Qur’an tentang pentingnya mensyukuri nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, yaitu:
“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172].
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mensyukuri nikmat yang sudah Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan untuk kita dan pada tausiah kali ini, akan kami berikan ulasan selengkapnya mengenai cara mensyukuri nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
1. Mensyukuri Dengan Menggunakan Hati
Mensyukuri dengan hati dilakukan dengan mengakui dan meyakini jika semua nikmat yang kita rasakan hanya semata-mata berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kita sebagai manusia hanya menjadi perantara sehingga segala sesuatu bisa terjadi atas kehendak-Nya. Dengan bersyukur dalam hati, kita akan merasakan ketulusan dari nikmat yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan baik nikmat iman, ihsan, dan islam selama hidup.
2. Mensyukuri Dengan Lisan
Seorang hamba yang mensyukuri, maka lisannya akan senantiasa dipergunakan untuk dzikir serta mengucapkan Alhamdulillah yang dilakukan sebagai bentuk pujian atas nikmat yang sudah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, berbicara tentang nikmat yang diberikan Allah pada orang lain juga menjadi bentuk dari rasa syukur serta pengakuan pada Allah. Ini semua dilakukan tidak untuk membanggakan diri sendiri dan menyebabkan rasa iri untuk orang lain. Kemudian, mensyukuri dengan lisan bukanlah suatu perbuatan Riya, karena tidak ada dalil yang menyatakan bahwa mengucap syukur secara lisan adalah Riya.
3. Mensyukuri Dengan Anggota Tubuh
Mensyukuri dengan anggota tubuh adalah melakukan banyak ketaatan pada Allah dan tidak memakai anggota tubuh untuk tujuan kemaksiatan. Mata hanya di pakai untuk melihat hal baik, telinga hanya di pakai untuk mendengar yang bermanfaat dan anggota tubuh lain hanya digunakan untuk beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala sekaligus menjalankan perkara yang sudah diwajibkan Allah dan menjadi sunnah Rasulullah.
Semua anggota tubuh yang sudah diberikan Allah hanya dipakai untuk menunjukkan ketaatan dan mempergunakan semua nikmat tersebut untuk beramal shalih beribadah pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
4. Mensyukuri Dengan Lidah
Mensyukuri nikmat Allah dengan lidah bisa dilakukan dengan cara memperbanyak ucapan Alhamdulillah dan wa syukru lillah. Cara mensyukuri nikmat yang sudah Allah dengan lidah berikutnya adalah dengan tafakkur pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, pandangan mata batin jika Allah merupakan Sang Maha Pemberi nikmat itu serta bersifat qana’ah yakni untuk urusan duniawi melihat ke bawah dan urusan agama melihat ke atas.
Berpikirlah secara positif pada semua nikmat yang telah Allah berikan, sebab pada dasarnya, nikmat merupakan bentuk ujian dari pandai tidaknya kita untuk bersyukur. Sebab banyak orang hanya ingat Allah di kala susah yang merupakan ujian, namun sering lupa akan Allah saat mendapat ujian dengan nikmat kesenangan.
5. Mensyukuri Dengan Amal Perbuatan
Mensyukuri dengan amal perbuatan bisa dilakukan dengan ketaatan kita hamba-Nya saat melaksanakan semua yang sudah diperintahkan serta menjauhi semua larangan-Nya. Perintah yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan menunaikan semua perintah Allah yang bersifat wajib, sunnah dan juga mubah.
6. Mensyukuri Dengan Memuji Allah
Cara mensyukuri nikmat Allah berikutnya adalah dengan memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala atas semua karunia yang sudah diberikan pada kita. Ini bisa dilakukan dengan memanjatkan puji syukur serta menceritakannya secara lahir, sebab dengan mengingat dan menceritakan nikmat yang sudah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka akan mendorong kita untuk lebih bersyukur.
7. Mensyukuri Dengan Menjaga Kesehatan
Mensyukuri dengan menjaga kesehatan badan bisa dilakukan dengan menghindari rokok serta minuman keras. Kedua hal tersebut adalah mudharat dan akan memberikan banyak masalah kesehatan untuk tubuh kita. Selain itu, janganlah berjudi sebab ini adalah haram hukumnya yang akan menyebabkan seseorang bisa menjadi stress bahkan mengalami stroke.
8. Mensyukuri Dengan Pola Hidup Sehat
Mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara menjaga makan, istirahat sekaligus berolahraga yang merupakan bagian dari pola hidup sehat. Dengan menjalankan pola hidup sehat ini juga merupakan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat sehat di dalam Islam yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
9. Mensyukuri Dengan Menjaga Kebersihan
Islam juga menaruh perhatian lebih dalam urusan menjaga kesehatan serta mensyukuri nikmat sehat yakni dengan cara selalu menjaga kebersihan. Ini senada dengan anjuran menjaga kebersihan yakni “Annadha fatu minal iman” yang berarti kebersihan adalah sebagian dari iman.
Menjaga kebersihan bisa dilakukan dengan berusaha meraih kesehatan serta bagian dari begitu banyak ulasan kesehatan. Dengan memiliki fisik sehat, maka otomatis kita akan lebih khusyuk saat beribadah, fokus saat bekerja dan belajar, lebih memperdalam amanah sekaligus lebih total dalam mengerjakan segala urusan.
10. Mensyukuri Dengan Taat Beribadah
Salah satu bentuk nyata mensyukuri nikmat Allah adalah dengan meningkatkan ibadah dan bukan sebaliknya yakni berbuat lebih banyak kemaksiatan, sebab pada dasarnya, merealisasikan segala macam amal shalih merupakan bentuk dari mensyukuri nikmat Allah.
11. Mensyukuri Dengan Senyuman
Senyum menjadi salah satu bentuk ucapan syukur atas semua nikmat yang sudah diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Selain itu, senyuman juga akan memberikan energi positif untuk banyak orang lain sehingga bisa ikut merasakan nikmat Allah yang sudah diberikan pada kita.
12. Mensyukuri Dengan Acara Syukuran
Mengadakan sebuah acara syukuran menjadi bentuk dari wujud ucapan syukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala saat ada hajat yang kita inginkan tercapai. Hal ini dilakukan untuk ucapan rasa berterima kasih kita pada Allah karena sudah membuat terlaksana sesuatu yang kita inginkan.
13. Mensyukuri Dengan Harta
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersyukur pada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menggunakan harta seperti belajar, mengamalkan serta berdakwah ajaran Islam, berjihad untuk membela Islam dan kaum muslim yang dibutuhkan, membangun masjid dan mushola, membangun sarana pendidikan, membantu kaum fakir miskin dan orang terlantar. Ini semua dapat dilakukan untuk memanjatkan rasa syukur pada Allah atas segala nikmat yang sudah Ia berikan untuk kita.
14. Mensyukuri Dengan Zakat dan Menunaikan Haji
Cara mensyukuri nikmat Allah berikutnya adalah dengan mengeluarkan zakat serta menunaikan ibadah haji jika mampu dan sudah memenuhi segala syarat wajibnya. Alangkah baiknya jika kita menggunakan harta benda yang kita miliki untuk lebih meningkatkan zakat dan menunaikan ibadah haji sebagai salah satu bentuk syukur atas rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
15. Mensyukuri Dengan Kegiatan Sosial
Cara mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala berikutnya adalah dengan memperbanyak kegiatan yang berhubungan dengan sosial dari mulai hal yang sederhana seperti membersihkan lingkungan sekitar yang juga menjadi bentuk wujud syukur atas nikmat yang telah Allah berikan untuk kita.
16. Mensyukuri Dengan Mengingat Nikmat Allah
Untuk lebih menumbuhkan perasaan syukur yang lebih mendalam pada Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya :
Melihat yang berada di bawah kita.
Mengingat keutamaan syukur sebab orang beriman akan yakin jika bersyukur pada Allah maka akan mendapat kenikmatan.
17. Mensyukuri dengan Cara Merenung dan bukan membayangkan
Melihat yang memberi nikmat, bukan ukuran besar kecilnya nikmat yang diberikan. “Jika engkau mendapatkan nikmat dari Allah, jangan lihat besar kecilnya nikmat, tapi
lihatlah yang memberi nikmat (Rabbul ’alamin)”.
Melihat yang berada di bawah kita.
Mengingat keutamaan syukur sebab orang beriman akan yakin jika bersyukur pada Allah maka akan mendapat kenikmatan.
Menyadari jika yang mampu memberikan hidayah bersyukur hanya Allah semata.
Demikian pembahasan dari kami kali ini tentang beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mensyukuri nikmat Allah yang sudah diberikan untuk kita semua. Mudah-mudahan bisa semakin memperdalam wawasan kita tentang Islam.
Semoga bermanfaat....
ONE DAY ONE HADITS
Sabtu, 14 Oktober 2023 M / 28 Rabi'ul Awwal 1445 H.
"Nikmat yang Sering Dilupakan"
حَدَّثَنَا الْمَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيْدٍ هُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ؛ قالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ . (رواه البخاري)
Artinya :
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah kesehatan dan waktu luang."(HR. Bukhari).
Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :
1. Setiap hari manusia selalu diberi kenikmatan dalam hidupnya. Ada yang memanfaatkan nikmat itu dan mensyukurinya sehingga kenikmatannya bertambah, ada pula yang lalai untuk mensyukurinya.
2. Di antara nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sering dilupakan manusia adalah nikmat kesehatan dan kesempatan.
3. Manusia seringkali tidak merasakan kesehatan sebagai suatu nikmat lantas lupa mensyukurinya dan tidak menjaganya dengan menjalani pola hidup tidak sehat. Barulah ketika ia sakit, ia menyadari nikmat sehat.
4. Selain kesehatan, kesempatan atau waktu luang pun seringkali tidak dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga banyak pekerjaan atau kewajiban yang menumpuk di satu waktu, dan barulah ia menyadari bahwa ia tidak memanfaatkan waktu luang yang ada.
5. Semoga kita selalu dijadikan orang yang pandai bersyukur dan senantiasa bisa memanfaatkan nikmat yang Allah berikan, termasuk nikmat sehat dan waktu luang. Aaamiin...
Tema hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :
1. Begitu banyak nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang dikaruniakan kepada manusia sampai jika mereka mau menghitung maka pasti tidak akan mampu menghitungnya;
وَاٰ تٰٮكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَ لْـتُمُوْهُ ۗ وَاِ نْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ الْاِنْسَا نَ لَـظَلُوْمٌ كَفَّارٌ ۞
"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."(QS. Ibrahim 14: 34).
2. Nikmat yang disyukuri pasti akan ditambah, namun jika dikufuri/tidak mau mensyukurinya maka justru adzab Allah yang teramat pedih;
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ ۞
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti adzab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: 7).
3. Do'a yang diajarkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar menjadi hamba yang senantiasa mensyukuri akan nikmat-nikmat-Nya;
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ اِحْسَا نًا ۗ حَمَلَـتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗ وَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰـثُوْنَ شَهْرًا ۗ حَتّٰۤى اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةً ۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِ نِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ۞
"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdo'a, Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim." (QS. Al-Ahqaf 46: 15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.