Edisi Ahad, 22 Oktober 2023 M / 7 Rabi'ul Akhir 1445 H.
Di dalam Al-Quran dan Al-Hadits telah dijelaskan bahwasanya seorang suami memiliki hak yang besar kepada istrinya. Allah Subhanahu wa ta'ala telah berfirman yang artinya:
“Kaum laki-laki merupakan pemimpin bagi seorang wanita (istrinya), Allah telah melebihkan sebagian mereka dari kedudukan wanita dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan hartanya, maka wanita yang sholihah adalah mereka yang taat kepada Allah Ta'ala dan memelihara dirinya ketika sang suami tidak ada pada Allah Subhanahu wa ta'ala yang kehendaki.”
“Wanita-wanita yang telah durhaka kepadamu, maka nasehatilah mereka dan didiklah. Dan pisahkan diri dari tempat tidur mereka (tidak disetubuhi) dan pukulah mereka. Maka ketika mereka menaatimu, maka janganlah kamu bersikap curang. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. An-Nisa’: 34).
Adapun keutamaan istri berbakti kepada suami yaitu sebagaimana penjelasan yang ada di bawah ini:
1. Jaminan Masuk Surga
Sudah seharusnya anda sebagai seorang istri mematuhi apa yang telah diperintahkan oleh suami. Hal ini memberikan banyak keutamaan bagi anda sebagai seorang istri yang mau menuruti dan taat kepada suami. Salah satunya adalah jaminan akan masuk surganya Allah Ta'ala. Selain itu berbakti kepada suami juga menjadi ciri-ciri wanita penghuni surga.
Dari Ummu Salamah Radiyallahu’anha bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: “Wanita mana saja yang telah meninggal dunia dan lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk ke dalam surganya Allah Subhanahu wa ta'ala.” (HR. Thirmidzi dan Ibnu Majah).
2. Dimasukan Surga Lewat Pintu yang Telah Dikehendakinya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: “Apabila seorang wanita (istri) telah mendirikan sholat 5 waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan yang mana diantaranya telah memelihara kehormatannya dan menaati suaminya. Maka telah diucapkan kepadanya: Masuklah surga engkau dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.” (HR. Ahmad dan Thabrani). Mereka adalah wanita yang dirindukan surga .
Maksud dari hadits di atas adalah menaati seorang suami merupakan kewajiban bagi seorang istri. Dimana apabila ia telah menunaikan segala apa yang diperintahkan oleh Allah Ta'ala termasuk menjalankan sholat 5 waktu dan berpuasa di bulan Ramadhan serta ia telah menjaga kehormatannya dan selalu menaati apa yang diperintahkan kepada suaminya.
Maka ia berhak masuk ke dalam surganya Allah Subhanahu wa ta'ala lewat pintu mana saja yang ia kehendaki.
3. Ridho Allah Adalah Ridho Suami
Saat wali nikah (orang tua) sudah menyerahkan anaknya kepada suaminya, maka ridho seorang wanita bukan hanya kepada orang tuanya lagi, melainkan ridho yang paling utama adalah berada di bawah suaminya. Yaitu di bawah ridho Allah Ta'ala dan Rasulnya. Hal ini juga termasuk dalam kewajiban istri terhadap suami dalam islam.
4. Taat Kepada Suami Sama Dengan Berjihad Ke Jalan Allah
Pernah datang seorang wanita dihadapan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan ia berkata:
“Wahai Rasulullah, saya mewakili kaum wanita (beristri) untuk menghadap tuan dengan tujuan untuk menanyakan sesuatu hal. Jika berperang itu merupakan kewajiban bagi seorang laki-laki, dan jika mereka terluka, maka mereka tetap hidup di sisi Allah Ta'ala, mereka akan mendapatkan pahala besar jika mereka terbunuh, dan mereka tetap hidup di sisi Allah Subhanahu wa ta'ala. Lagi diberikan kecukupan rejeki atas buah-buahan surga. Dan kami kaum wanita (istri) selalu melakukan kewajiban terhadap mereka (suami) yaitu dengan melayani mereka dan membantu segala keperluan mereka. Apakah kami berhak mendapatkan pahala layaknya orang yang sedang berperang di jalan Allah?.”
Dan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pun menjawab: “Sampaikanlah kepada wanita-wanita yang kamu jumpai bahwa taat kepada suami dengan rasa penuh kesadaran, maka pahala yang engkau dapat seimbang dengan pahala perang membela agama Allah Ta'ala. Tetapi sedikit sekali diantara kalian yang menjalaninya.”
5. Diampuni Segala Dosanya
Saat seorang istri berbakti kepada suami dengan penuh rasa ikhlas, maka diampunilah segala dosa-dosanya selama hidup di dunia. Hal ini juga telah diceritakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya Beliau pernah bersabda:
“Sungguh-sungguh meminta ampun bagi seorang istri yang berbakti kepada suaminya yaitu malaikat di langit, burung di udara, ikan-ikan di lautan selama ia masih dalam kerelaan suaminya. Dan barangsiapa seorang istri yang tidak berbakti kepada suaminya, maka ia akan dilaknat oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, malaikat dan sesama manusia.”
6. Tidak Diterima Pahala Sholatnya Bagi Istri yang Tidak Berbakti Kepada Suaminya
Keutamaan istri berbakti kepada suami selain dijanjikan oleh Allah Ta'ala pahala layaknya orang yang sedang berjihad. Namun, apabila mereka telah melanggarnya maka tidak akan diterima pahala sholatnya sampai ia kembali taat kepada suaminya. Hal ini sebagaimana yang pernah di sabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam :
“Ada 3 orang yang tidak akan diterima pahala sholatnya oleh Allah Ta'ala dan tidak pula diangkat kebaikan mereka ke langit ialah hamba perempuan (istri) yang lari dari tuannya hingga ia kembali, seorang istri yang dimurkai suaminya hingga dia memaafkannya, dan orang yang mabuk hingga ia tersadar kembali.” Termasuk dalam hukum istri menolak ajakan suami bersetubuh dalam islam.
7. Menghindari Adanya Perceraian dengan Sebab-Sebab yang Tidak Pasti
Apabila di dalam rumah tangga, seorang istri tidak mau menghormati dan menghargai suaminya alias mereka selalu membangkang dari apa yang telah diwajibkannya. Maka haram baginya untuk mencium bau surga.
Hal ini sesuai dengan apa yang pernah dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam : “ Barangsiapa (wanita) yang meminta cerai dari suaminya tanpa adanya sebab yang sangat diperlukan, maka haramlah bagi mereka untuk mencium bau surga.”
Hal ini dapat diartikan, jika seorang istri selalu taat dan berbakti kepada suaminya. Maka kehidupan rumah tangga pun senantiasa terhindar dari adanya perceraian yang disebabkan oleh perkara-perkara yang tidak jelas.
8. Akan Dileburkan Segala Pahalanya Apabila Suami Murka Kepadanya
Menghianati kebaktian kepada suami bukan hanya haram baginya untuk mencium bau surga. Melainkan Allah Ta'ala akan meleburkan segala pahala atas ibadah-ibadahnya hingga suami memaafkannya. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang menyebutkan:
“Apabila seorang istri telah berkata kepada suaminya: “Tidak pernah aku melihat kebaikanmu sama sekali dan suami murka kepadanya, maka dileburlah segala bentuk pahala yang didapatkannya dari ibadah-ibadah yang dijalankannya.”
9. Ridho Istri Ada Di Bawah Suami
Saat seorang wanita belum menikah, maka ridho ada ditangan kedua orang tuanya yaitu Ibunya. Namun saat kedudukan mereka sudah menjadi istri dari suami-suaminya. Maka ridho berganti dan ada di bawah suaminya.
Hal ini seperti yang ada dalam riwayat Al-Bazzae dari Aisyah Radiyallahu’anha yang mana Beliau berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam : “siapa orang yang paling berhak atas wanita?”
Beliau menjawab: “Suaminya”. Dan aku kembali bertanya: “ Siapa orang yang paling berhak atas seorang laki-laki?” Beliau pun menjawab: “Ibunya”.
10. Pahala yang Besar Bagi Seorang Istri yang Bersabar Kepada Suaminya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersabar atas perangai istrinya, maka Allah Subhanahu wa ta'ala akan memberikan pahala baginya seperti pahala yang diberikan kepada Nabi Ayyub Alaihissalam Barangsiapa bersabar terhadap perangai suaminya, maka Allah Ta'ala akan memberikannya pahala seperti orang yang gugur dalam membela agama Allah. Dan barangsiapa yang menganiaya suami dan membebaninya dengan pekerjaan yang seharusnya tidak dikerjakannya, maka malaikat akan menyiksa baginya.”
11. Diringankan Sakaratul Mautnya dan Disiapkan Taman Surga yang Indah Baginya
Saat itu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah berkata kepada Siti Fatimah: “ Wahai Fatimah, apabila seorang wanita (istri) meminyakan rambut suaminya, mencukur kimisnya, dan memotongkan kukunya, maka Allah Ta'ala akan memberikannya minum berupa air surga yang sangat segar dan Allah pun meringankan sakaratul mautnya dan dilapangkan jalan kuburnya yang mana telah disiapkan sebagaimana taman surga yang begitu indah baginya.” Hal ini seperti keutamaan khadijah istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
12. Istri yang Tidak Berbakti Maka Akan Masuk Neraka Baginya
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Ada 4 wanita yang akan berada di neraka yaitu wanita yang kotor mulutnya kepada suaminya, wanita yang apabila suaminya berada di rumah maka ia tidak menjaga kehormatannya dan apabila suaminya berada di rumah maka ia akan memakinya, wanita yang memaksa suaminya untuk memberikan apa yang tidak ia mampu, wanita yang tidak menjaga auratnya dari laki-laki yang bukan muhrimnya, dan wanita yang tidak mau berbakti kepada Allah, rasulnya dan suaminya.”
13. Mendapatkan Keberkahan dari Allah Ta'ala
Rasulullah melanjutkan dengan berkata, Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar, Allah akan mengampuni semua dosanya dan Allah akan memakaikannya pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan.
14. Dicintai Para Malaikat
Rasulullah bersabda, yaitu perempuan mana yang tersenyum di hadapan suaminya, Allah akan memandangnya dengan pandangan rahmat dan perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati, berserulah untuknya penyeru dari langit (malai kat).
15. Dimuliakan Hidupnya Baik di Dunia Maupun di Akhirat
Keutamaan istri berbakti kepada suami sudah menjadi kewajiban bagi seorang wanita yang sudah dinikahi oleh para suami-suaminya. Hal ini menandakan jika kebaktian kepada suami merupakan suatu yang sangat penting dan bahkan membawa keberkahan baik itu untuk dirinya, suaminya, dan keluarganya.
16. Dihapuskan kesalahan dan diangkat derajatnya
Petuah Rasulullah ketika mendekati putrinya dan berkata, Jika Allah menghendaki wahai Fatimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi, Allah menghendaki beberapa kebaikan ditulis untukmu dan kesalahanmu dihapus serta derajatmu diangkat beberapa derajat. Wahai Fatimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, Allah akan menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.
17. Pahala seperti memberi makanan dan pakaian seribu orang
Lanjut Rasulullah, sambil terus menatap wajah Fatimah. Wahai Fatimah, perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya, Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Wahai Fatimah, lanjut Rasulullah, Perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka, Allah Subhanahu wa ta'ala akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Demikian yang dapat disampaikan pada artikel tausiah kali ini. Semoga para istri senantiasa berbakti kepada suaminya baik ketika sang suami berada didekatnya maupun saat berada jauh darinya.
Semoga bermanfaat...
ONE DAY ONE HADITS
Ahad, 22 Oktober 2023 M / 7 Rabi'ul Akhir 1445 H.
Istri yang Taat Suami Dijamin Surga
عن عبد الرحمن بن عوف رضي الله عنه قال، عن النَّبيّ صلى الله عليه وسلم قالَ :
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Dari Abdr Rahman bin Auf radhiyallahu anhu berkata, dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
1- Di antara keutamaan istri yang taat pada suami adalah akan dijamin masuk surga. Ini menunjukkan kewajiban besar istri pada suami adalah mentaati perintahnya.
Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
“Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi).
2- Yang dimaksudkan dengan hadits di atas adalah jika seorang wanita beriman itu meninggal dunia lantas ia benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya sampai suami tersebut ridha dengannya, maka ia dijamin masuk surga. Bisa juga makna hadits tersebut adalah adanya pengampunan dosa atau Allah meridhainya.
3- Dengan ketaatan seorang istri, maka akan langgeng dan terus harmonis hubungan kedua pasangan. Hal ini akan sangat membantu untuk kehidupan dunia dan akhirat.
4- Islam pun memuji istri yang taat pada suaminya. Bahkan istri yang taat suami itulah yang dianggap wanita terbaik.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251).
5- Sebagian istri saat ini melupakan keutamaan taat pada suami. Sampai-sampai menganggap ia harus lebih daripada suami sehingga dialah yang mesti ditaati karena karirnya lebih tinggi dan titelnya lebih mentereng. Wallahul musta’an.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an :
- Istri yang baik menjaga dirinya ketika tidak ada suaminya, juga ia menjaga kemaluan dan harta suami. Di samping itu, ia wajib menjaga hak Allah dan hak selain itu.”
فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ
“Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada”
(QS. An Nisa’: 34).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.