Kamis, 12 Oktober 2023

KEUTAMAAN MENGHAFAL SEPULUH AYAT SURAT AL KAHFI

Edisi Kamis, 12 Oktober 2023 M / 26 Rabi'ul Awwal 1445 H.

Seperti diketahui bahwa hari Jumat merupakan waktu istimewa, dan dipandang sebagai sayyidul-ayyam atau penghulu hari. Karena itu terdapat anjuran untuk meningkatkan dan memperbanyak amal dan ibadah. Misalnya, meningkatkan bacaan shalawat kepada baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, bersedekah, dan lain-lain.  

Imam Syafii selaku pendiri mazhab Syafii terkait anjuran memperbanyak membaca shalawat kepada baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada hari Jumat telah meriwayatkan hadits. Di samping itu juga menganjurkan membaca surat Al-Kahfi pada hari maupun malam Jumat karena memang terdapat anjurannya. 

Sebagai umat muslim kita tentu pernah mendengar salah satu surat Al Qur’an yang terkenal yakni Al Kahfi yang seringkali dikaitkan dengan berbagai kebaikannya terlebih jika dibaca di hari jumat, surat tersebut ternyata tidak hanya berhubungan dengan sunnah hari jumat saja, namun juga memiliki 17 keutamaan menghafal sepuluh ayat surat Al Kahfi yakni sepuluh ayat yang pertama yaitu sebagai berikut :

1. Terlindung dari Dajjal 

“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809). Menjelang hari kiamat nanti, dajjal akan beredar di bumi dan membuat berbagai kerusakan, ia menimbulkan berbagai tipu daya dan merusak banyak orang, jika menghafal 10 ayat surat Al Kahfi maka akan terlindung dari kejahatan dajjal yang menyebabkan bahaya kebodohan dalam islam.

2. Jauh dari Fitnah Dajjal 

Orang yang menghafal 10 ayat surat Al Kahfi juga akan terlindung dari fitnah dajjal yang menipu dan membawa ke neraka, sehingga ia terhindar dari azab neraka dan jalan yang sesat yang merupakan dosa besar dalam islam. “maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102) (Syarh Shahih Muslim, 6: 84).

3. Wajahnya Bercahaya 

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471). Orang yang berniat menghafal Al Qur’an dengan baik dan memahami maknanya termasuk surat Al Kahfi akan mendapat kebaikan wajah yang bercahaya di hari harinya dan jauh dari dosa yang tak terampuni oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

4. Terlindung dari Bahaya 

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi dalam Shohihul Jami’ no. 6471). Jelas bahwa surat Al Kahfi membuat perlindungan dari hari ke hari terlebih jika dibaca di hari jumat yang penuh kemuliaan karena termasuk amalan sunnah di malam jumat.

5. Menjadi Orang Terdepan 

Orang yang menghafal surat dalam Al Qur’an merupakan orang yang terdepan diantara orang lainnya karena lebih berilmu dan lebih paham ayat ayat Al Qur’an tentang ilmu. “Yang mengimami suatu kaum adalah yang paling banyak hafalan Kitab Allah. kalau dalam bacaan (hafalan) itu sama, maka yang lebih mengetahui sunnah. Kalau dalam sunah sama, maka yang paling dahulu hijrahnya. Kalau dalam hijrahnya sama, maka yang paling dahulu masuk Islam. (HR. Muslim, 673).

6. Manusia yang Didahulukan 

“Dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam mengumpulkan dua orang yang wafat pada ‘Perang Uhud’ dalam satu baju kemudian beliau bersabda, “Siapa diantara mereka yang paling banyak mengambil Qur’an? Ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau dahulukan ke dalam liang lahad. Seraya bersabda, “Saya menjadi saksi untuk mereka di hari kiamat. Dan beliau memerintahkan untuk menguburkan dengan darahnya tanpa dimandikan dan tanpa dishalati.” (HR. Bukhori, 1278).

Dari hadits tersebut ialah kisah orang yang didahulukan karena menghafal Al Qur’an sehingga ia menjadi orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi, begitu pula dengan menghafal surat Al Kahfi, ia tentunya memiliki derajat yang lebih tinggi karena lebih berilmu dibanding yang lain dan lebih didahulukan karena memiliki derajat yang lebih tinggi.

7. Memiliki Kedudukan yang Tinggi 

“Dikatakan kepada pemilik Qur’an, “Bacalah dan naiklah serta bacalah secara tartil. Sebagaimana anda membaca tartil di dunia. Karena kedudukan anda di ayat terakhir yang anda baca.” (HR. Tirimizi, 2914). Orang yang membaca Al Qur’an dengan kesungguhan terlebih menghafalkannya akan mendapatkan kedudukan yang tinggi karena kesungguhannya dalam mempelajari Al Qur’an.

8. Mendapat Banyak Pahala 

“Perumpamaan orang yang membaca Qur’an sementara dia telah menghafalkannya. Maka bersama para Malaikat yang mulia. Dan perumpamaan yang membaca dalam kondisi berusaha keras (belajar membacanya) maka dia mendapatkan dua pahala.’ (HR. Bukhori, 4653). Pahala yang berlipat akan didapatkan orang yang menghafal sepulut ayat Al Kahfi karena ia membaca dan terus mengingatnya dengan menghafal.

9. Mendapat Kemuliaan 

“Qur’an datang pada hari kiamat dan mengatakan, “Wahai Tuhan, pakaikanlah. Maka dia memakai mahkota karomah (kemulyaan) kemudian mengatakan, “Wahai Tuhan, tambahkanlah dia. Maka dia memakai gelang karomah (kemulyaan).(HR Tirmizi, no. 2328. Hasan). Kemuliaan juga akan didapatkan yakni mendapat pakaian yang mulia di hari kiamat.

10. Mendapat Syafaat di Hari Kiamat 

“Bacalah Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat menjadi syafaat kepada pemiliknya. HR. Muslim, (804). Siapapun yang membaca Al Qur’an terlebih menghafalnya akan mendapat syafaat dan pertolongan termasuk orang orang yang menghafalkan sepuluh ayat Al Kahfi karena ia telah membaca dan memahami Al Qur’an.

11. Ketenangan di Hari Kiamat 

Orang yang sehari hari banyak berbuat kebaikan dan menjauhi maksiat disertai dengan menghafal Al Qur’an salah satunya menghafal 10 ayat Al Kahfi maka ia akan mendapat ketenangan di hari kiamat karena kebaikan yang dilakukannya dan ia jauh dari segala fitnah dajjal ketika hari kiamat tiba, hal itu merupakan kenikmatan karena perbuatan baiknya.

“Al-Qur’an datang pada hari kiamat seperti lelaki pucat, menanyakan kepada pemiliknya, “Apakah kamu mengenaliku? Saya yang dahulu dimana saya begadang malam hari dan (menahan) dalam kehausan. Sesungguhnya setiap pedagang dibelakang ada perniagaannya. Dan saya sekarang untuk anda dibelakang semua pedagang.

Dan diberikan kerajaan (Malik) dikanannya dan Khuldi (kekal) di kirinya serta ditaruh di atas kepalanya mahkota wiqor. Dipakaikan untuk kedua orang tuanya dua gelang yang tidak ada (bandingan) nilainya dunia dan seisinya. Keduanya mengatakan,”Wahai Tuhan, dari manakah ini? Dikatakan kepada keduanya, “Karena hasil pengajaran Al-Qur’an kepada anak anda berdua.” (HR. Tobroni, (6/51).

12. Berada dalam Jiwa 

Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu..(QS. al-Ankabut: 49). Rutin membaca Al Qur’an terlebih menghafalkannya akan membuat ayat ayat Al Qur’an senantiasa melekat di dadanya sehingga jiwanya selalu tenang dan jauh dari segala maksiat dan kerisauan.

13. Memiliki Derajat Lebih Baik 

“Sesungguhnya Allah mengangkat sebagian kaum berkat kitab ini (al-Quran), dan Allah menghinakan kaum yang lain, juga karena al-Quran.” (HR. Ahmad 237 & Muslim 1934). Tentunya akan ada perbedaan antara orang yang sering berbuat baik dan menghafal surat Al Kahfi dengan yang tidak, Allah akan memberinya derajat yang lebih baik.

14. Menjalankan Sunnah Rasul 

Menjalakan perintah atau sunnah Rasul tentunya akan mendapat kebaikan di dunia dan di akherat, begitu pula dengan keutamaan menghafal sepuluh ayat surat Al Kahfi yang merupakan sunnah Rasul, hal itu akan membawanya ke dalam kemudahan yakni mendapat kebaikan di hari akhir dan terlindung dari segala bahaya seperti dajjal dan fitnahnya.

15. Pahala Belajar Al Qur’an 

Tentunya dalam keutamaan menghafal sepuluh ayat surat Al Kahfi sebelumnya disertai dengan belajar Al Qur’an terlebih dahulu sehingga secara otomatis akan mendapat pahala pula dari kegigihannya dalam belajar Al Qur’an, pahala dan kebaikan menjadi banyak untuknya karena melakukan amalan dengan kesunggguhan dan menjalankan sunnah dengan baik.

16. Ilmu Lebih Tinggi 

Jelas bahwa keutamaan menghafal sepuluh ayat surat Al Kahfi ialah orang tersebut memiliki ilmu yang lebih tinggi dibanding yang lain karena ia lebih memahami apa manfaatnya dibanding orang lain, dan orang yang memiliki ilmu lebih tinggi akan lebih banyak mendapat kebaikan dan mendapat jalan yang mudah karena niat tulusnya dalam belajar ilmu agama.

17. Jauh dari Siksa Kiamat 

Di hari menjelang kiamat nanti segalanya akan menjadi kebalikan, yang benar akan terlihat salah dan yang salah terlihat benar sehingga banyak orang orang tidak beriman yang akan tertipu, namun keutamaan menghafal sepuluh ayat surat Al Kahfi ialah akan dijauhkan dari tipuan tersebut, orang tersebut tidak akan tertipu oleh keburukan dan kejahatan yang disebarkan oleh dajjal sehingga ia tetap berada dalam jalan Allah yang lurus.

Sedangkan orang orang kafir akan banyak yang tersesat dan percaya pada dajjal hingga mereka akan tertipu dan menjadi pengikutnya yang akan menjadi jalan mereka untuk ke neraka hingga semua orang sholeh akan meninggal dan hanya tersisa orang orang kafir, pada saat itulah kiamat datang dan orang kafir tidak akan bisa menghindarinya. Sebab itu penting untuk selalu mengingat perintah Allah dan menjalankannya agar jauh dari jalan yang sesat.

Demikian artikel kali ini, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan bisa menjadi sesuatu yang diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS

Kamis, 12 Oktober 2023 M / 26 Rabi'ul Awwal 1445 H.

Keutamaan Surat Al-Kahfi

عن أبي سعيد الخدري رضي اللَّه عنه، رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

Dari Abu Said al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada malam Jumat, dia akan disinari cahaya antara dirinya dan Ka’bah.” (HR. ad-Darimi  3470).

Dalam riwayat lain, beliau bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat.” (HR. Hakim 6169).

Bahkan, karena kuatnya pengaruh cahaya yang Allah berikan, orang yang memperhatikan surat Al-Kahfi akan dilindungi dari fitnah Dajjal. Dari Abu Darda’ Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

“Siapa yang menghafal 10 ayat pertama surat Al-Kahfi maka dia akan dilindungi dari fitnah Dajjal.” (HR. Muslim 1919, Abu Daud 4325, dan yang lainnya).

Pelajaran yang terdapat didalam hadits :

1- Surat Al-Kahfi adalah surat pelindung dari berbagai fitnah. Fitnah yang paling besar adalah Fitnah Dajjal. Tidak ada Nabi dan Rasul diutus kecuali mengingatkan kaumnya dari besarnya fitnah Dajjal.

2-  Kita pun dituntut untuk berlindung kepada Allah dari fitnah Dajjal di akhir tasyahhud shalat kita. 

3- Selain fitnah Dajjal ada 4 fitnah (ujian) yang disebutkan dalam surat Al-Kahfi. Sebagai panduan kita dalam menghadapi berbagai fitnah. Diantaranya :

Pertama, ujian karena agama, kisah ashabul kahfi yang lari meninggalkan kampung halamannya dalam rangka menjaga imannya.

Kedua, fitnah harta, kisah shahibul jannatain (pemilik dua kebun), yang kufur kepada Tuhannya karena silau dengan dunianya.

Ketiga, ujian karena ilmu, kisah Musa dengan Khidr. Musa diperintahkan untuk belajar kepada Khidr, sekalipun beliau seorang Nabi yang memiliki Taurat. Karena di atas orang yang berilmu, ada yang lebih berilmu.

Keempat, fitnah kekuatan dan kekuasaan kisah Dzulqarnain. Seorang raja penguasa hampir semua permukaan dunia. Kekuasaannya membentang dari ujung timur hingga ujung barat. Namun beliau jadikan kekuasaannya untuk menegakkan keadilan dan syariat bagi seluruh manusia.

4- Demikian istimewanya surat ini, hingga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jadikan sebagai sumber cahaya bagi manusia. Sehingga mereka terhindari dari fitnah Dajjal, fitnah dunia, dan agama. Tentu saja, ini bagi mereka yang berusaha merenungi kandungan isi dan maknanya.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al qur'an :

1. Ashabul kahfi, kisahnya mengajarkan bahwa manusia harus mempertahankan agamanya, sekalipun dia harus terusir dari kampung halamannya. Hijrah menjadi solusi bagi orang yang diuji keimanannya. Menyelamatkan agama adalah suatu kewajiban dan harga mati.

أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَابَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُوا مِنْ آيَاتِنَا عَجَبًا ، إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا 

Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai)raqim itu, mereka termasuk tanda-tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa, "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). 

[QS. Al Kahfi:9-10].

2. Cerita Shahibul Jannatain (pemilik kebun), kisahnya mengajarkan agar manusia tidak silau dengan harta, sehingga lebih memilih dunia dan meninggalkan agamanya. Bahkan Nabi tidak khawatir dengan kefakiran, namun Nabi khawatir ketika dibentangkan dunia kepada umatnya. Sehingga mereka berlomba-lomba mengejarnya yang berakibat pada kebinasaan. Tidak sedikit orang muslim yang menggadaikan aqidahnya untuk harta, jabatan, dan kedudukan.

أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالا وَأَعَزُّ نَفَرًا

Hartaku lebih banyak daripada hartamu, dan pengikut-pengikutku lebih kuat. [QS. Al-Kahfi: 34].

3. Kisah Musa & Khidir, kisahnya mengajarkan bahwa orang harus mendatangi sumber ilmu dan hidayah, dimanapun dia berada. Ilmu itu dicari dan didatangi, karenanya dalam Al Quran disebutkan dengan istilah Utul ‘Ilm (mendatangi ilmu). Dengan ilmu ia mampu membedakan yang haq dan yang batil, tauhid dan syirik, sunnah dan bid’ah dan ta'at dan maksiat  dan yang lainnya.

فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا

Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. (QS. Al-Kahfi: 65).

4. Kisah Dzulqarnain, kisahnya mengajarkan bahwa bumi ini akan Allah wariskan kepada siapapun yang Allah kehendaki diantara hamba-Nya. Kekuasaan ini akan hadir jika 3 hal diatas mampu dilaksanakan.

وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا، إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الأرْضِ وَآتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا 

Mereka akan bertanya kepadamu(Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, "Aku akan bacakan kepada kalian cerita tentangnya.” Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.

[QS. Al Kahfi :83-84].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.