Edisi Kamis, 5 Oktober 2023 M / 19 Rabi'ul Awwal 1445 H.
Pemimpin ialah seseorang yang bertanggung jawab, yang disegani, yang didengarkan tutur kata dan perintahnya, serta yang memiliki kekuasaan di area yang dipimpinnya. Seorang pemimpin biasanya ialah seorang yang dipercaya dan telah dipilih berdasarkan cara tertentu serta mendapat imbalan berupa fasilitas atau harta yang lebih dari orang biasa. Dengan mendapat keistimewaan tersebut, tentu di baliknya ia harus bertanggung jawab dan mampu membawa area yang dipimpinnya menjadi sesuatu yang selalu lebih dan lebih baik ke depannya.
Seorang pemimpin juga berkaitan dengan amanah yang diembannya, apa yang pernah dijanjikannya pada orang orang, serta bagaimana ia menggunakan jabatannya untuk mendapat keberkahan dan ridho Allah. tentu tidak pantas jika seorang pemimpin membeli jabatan dalam islam. Dalam islam, pemimpin juga seseorang yang utama karena baik dan buruk orang orang yang dipimpinnya menjadi tanggung jawabnya di mata Allah kelak. Apa saja keistimewaannya? Mari simak uraiannya dalam artikel berikut mengenai 17 keutamaan menjadi pemimpin dalam islam.
1. Pemegang Amanat Allah
Seorang pemimpin sudah digariskan telah diciptakan oleh Allah sejak pembuatan manusia pada pertama kali, sehingga seorang pemimpin ialah orang yang diberi amanat oleh Allah Subhanahu wa ta'ala untuk menyampaikan dan mengajak pada kebaikan. Seorang pemimpin yang mampu berbuat demikian diibaratkan oleh Allah dalam firman berikut sebagai seorang yang mampu menjadikan bumi menjadi lebih baik. semua harus diawali dengan yang baik, tidak pantas jika seorang pemimpin mendapat jabatan dengan cara membeli ijazah demi kepentingan pribadinya.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al Baqarah: 30).
2. Mengikuti Teladan Rasul
”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Ta'ala (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah Subjanahu Wa Ta'ala dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa: 59).
Jelas dari firman tersebut bahwa Rasulullah pada jaman dahulu juga memimpin umat islam dan mengajak orang orang untuk beriman, ajakan tersebut ialah dalam arti yang luas, seperti ajakan untuk menjalankan setiap aspek kehidupan sesuai dengan syariat islam, ajakan untuk selalu saling mengingatkan dalam kebaikan, serta ajakan untuk memberi teladan baik pada orang lain seperti keutamaan sahabat Rasulullah yang senantiasa mengikuti ajaran Rasul.
3. Penegak Kebajikan
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah”. (QS. Al-Anbiya’: 73).
Pemimpin yang baik akan mampu mengajak rakyat atau orang orang yang dipimpinnya pada jalan kebajikan yang digariskan Allah dan ia memiliki keutamaan jujur dalam islam.
4. Mendapat Petunjuk Bagi yang Sabar
Pemimpin yang sabar dalam menjalankan tanggung jawabnya dan tetap menjalankan amanahnya sesuai syariat islam maka baginya adalah petunjuk dan ketenangan hati di setiap langkahnya karena selalu menerapkan keutamaan sabar dalam islam. “Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami”. (QS. As-Sajdah: 24).
5. Berperan dalam Keadilan
Pemimpin memiliki keutamaan sebagai orang yang mampu menegakkan keadilan. Pemimpin harus mampu melawan atau menegur yang salah serta membela yang lemah dan yang benar. “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau bapak ibu dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, Allah lebih mengetahui kemaslahatan keduanya”. (QS. An-Nisa; 4: 135).
6. Menegakkan Kebenaran
Pemimpin yang menegakkan kebenaran adalah salah satu jalan keutamaan yang didapatnya, menegakkan kebenaran merupakan perintah Allah yang digariskan Allah melalui para pemimpin yang sholeh. “Hai orang-orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai saksi karena Allah. Dan janganlah rasa benci mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa…” (QS. Al-Maidah 5: 8).
7. Menyampaikan Amanah
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” [QS. Al A’raaf 68]. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ketika memimpin umatnya, hal itu juga berlaku bagi semua pemimpin, yakni memiliki kewajiban untuk menyampaikan amanah dan menjaga serta memastikan orang orang yang dipimpinnya menjalankan amanah tersebut.
8. Ujian Keimanan
”Demi Allah…wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku (Rasulullah) agar aku meninggalkan tugas suci ku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”. (HR Muslim).
Seorang pemimpin tentu memiliki banyak ujian yang berhubungan dengan kesenangan duniawi, jika ia mampu mengalahkan ujian tersebut maka baginya adalah kebaikan dan ridho Allah.
9. Tidak Menyembunyikan
“Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” [QS. Al Jin 28]. Seorang pemimpin mendapat ujian dan amanah dari Allah untuk menyampaikan segala sesuatu dan tidak ada yang boleh disembunyikan apalagi jika hal tersebut berkaitan dengan hak rakyat.
10. Tanggung Jawab yang Mulia
“Saya telah mendengar rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya”. ( HR Bukhari).
Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa setiap orang adalah pemimpin yang minimal memimpin diririnya sendiri dan kelak akan diminta pertanggung jawabannya. Tentu hal tersebut adalah sebuah keutamaan menjadi pemimpin dalam islam sebab jika ia menjalankan tugasnya dengan benar maka ia dipandang Allah sebagai seseorang yang mulia.
11. Jalan Menuju Surga
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa ada 7 golongan orang yang akan masuk surga yang salah satunya adalah seorang pemimpin yang adil. Jelas dari hadits tersebut bahwa keutamaan menjadi pemimpin dalam islam dapat menjadikan jabatan tersebut sebagai jalan surga untuknya dimana hal tersebut bisa dicapai jika bersungguh sungguh dalam menjalankan tugasnya seperti meniatkan tugasnya karena Allah semata, bersungguh sungguh membawa rakyatnya pada kebaikan, serta berani melawan segala sesuatu yang menyebabkan kerusakan.
12. Mengajak Pada Kebaikan
Seorang pemimpin memiliki keutamaan untuk mengajak pada kebaikan, sebagaimana mana kita ketahui bahwa menjadi seorang pemimpin akan disegani, dihormati, dan diistimewakan, sehingga keutamaan menjadi pemimpin dalam islam ia akan dengan mudah mempengaruhi dan mengajak orang orang yang dipimpinnya untuk mengarah kepada kebaikan serta menjadi orang yang senantiasa lebih dan lebih baik lagi dari sebelumnya.
13. Teladan yang Mulia
Keutamaan menjadi pemimpin dalam islam juga akan mampu memberikan teladan yang mulia jika ia mampu menjalankan amanahnya dan melakukan tugasnya dengan benar sesuai syariat atau aturan yang telah ditetapkan sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang menjadi pemimpin terbaik bagi seluruh umat islam dan kini beliau selalu dijadikan sosok teladan manusia terbaik di seluruh alam ini, bukan tidak mungkin seorang pemimpin yang mampu adil akan memiliki nama harum dan menjadi teladan pula karena kebaikannya.
14. Jalan Kebaikan
Menjadi pemimpin ialah sebuah anugrah dari Allah sekaligus ujian untuk bisa menempuh jalan kebaikan, jika dalam perjalanannya ia mampu berbuat yang terbaik, mampu teguh pada aturan yang berlaku, mampu berbuat adil, serta mampu menjadi sosok yang dicintai oleh orang orang di bawah kepemipinannya maka ia berhasil mengarahkan dirinya pada jalan kebaikan, begitu pun sebaliknya yaitu pemimpin yang mudah tergoda oleh duniawi seperti harta dan jabatan yang lebih tinggi, ia pun akan mendapat kehinaan di sisi Allah dan kesusahan dunia dan akherat.
15. Perlindungan Jika Mampu Amanah
Allah melindungi pemimpin yang mampu amanah, yang mampu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan selalu melibatkan Allah dalam setiap keputusan atau upaya yang diambil. Pemimpin yang memiliki karakteristik tersebut akan berada pada kekuatan apapun yang memberatkan, yang menyusahkan, atau yang menghalangi jalannya, sehingga ia selalu terlindungi dari segala mara bahaya dan dari segala keburukan.
Pada kenyataannya memang sering kita temui seorang pemimpin baik yang selalu berusaha untuk diturunkan derajatnya atau disakiti orang lain karena ia menegakkan kebenaran, tetapi hal tersebut hanyalah sementara dan lambat laun kebenaran akan diungkapkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Masyarakat dan orang orang di sekitarnya juga akan memahami dan mengerti dengan sendirinya siapa yang benar dan siapa yang salah atas seijin Allah, sehingga baginya hanya ada ketenangan tidak ada rasa khawatir sedikitpun.
16. Balasan pahala bila bertanggung jawab
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu'anhu berkata, saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang istri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggung jawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggung jawaban) darihal hal yang dipimpinnya. (HR Al-Bukhari, Muslim).
17. Ciri Orang yang Beriman
Barangsiapa yang memimpin dengan adil dan menjaga amanah yang dibebankan padanya maka ia akan mendapat naungan Allah Ta'ala. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda dalam satu hadits, "Tidak beriman orang yang tidak bisa menjaga amanah yang dibebankan padanya. Dan tidak beragama orang yang tidak bisa menepati janjinya. (HR Ahmad).
Hadits ini merupakan peringatan keras kepada manusia agar tidak sekali-kali mengingkari janji dan amanah.
Demikian artikel tausiah mengenai 17 keutamaan pemimpin dalam islam. Bagaimana menurut anda? tentu tidak pantas bukan, jika seorang pemimpin berasal dari orang yang tidak niat dalam menjalankan tugasnya? Semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda. Terima kasih sudah membaca.
Semoga bermanfaat...
ONE DAY ONE HADITS
Kamis, 5 Oktober 2023 M / 19 Rabi'ul Awwal 1445 H.
Tanggungjawab Paling Pokok Seorang Pemimpin
عن ابن عمرعن النبى - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - انه قَالَ – أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رعيته وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ ألا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Dari Ibn umar Radhiyallahu Anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam sesungguhnya bersabda : Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin atas anggota keluarganya dan akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri adalah pemimpin atas rumah tangga dan anak-anaknya dan akan ditanya perihal tanggung jawabnya. Seorang pembantu/pekerja rumah tangga adalah bertugas memelihara barang milik majikannya dan akan ditanya atas pertanggungjawabannya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya (HR.Muslim).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
1- Hadits di atas sangat jelas menerangkan tentang kepemimpinan setiap orang muslim dalam berbagai posisi dan tingkatannya. Mulai dari tingkatan pemimpin rakyat sampai tingkatan pemimpin terhadap diri sendiri. Semua orang pasti memiliki tanggung jawab dan akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala atas kepemimpinannya kelak di akhirat.
2- Etika paling pokok dalam kepemimpinan dalam Islam adalah tanggung jawab. Semua orang yang hidup di muka bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin, mereka semua memikul tanggung jawab, sekurang-kurangnya terhadap dirinya sendiri. Seorang suami bertanggung jawab atas istrinya, seorang bapak bertangung jawab kepada anak-anaknya, seorang majikan betanggung jawab kepada pekerjanya, seorang atasan bertanggung jawab kepada bawahannya, dan seorang presiden, bupati, gubernur bertanggung jawab kepada rakyat yang dipimpinnya, dst.
3- Dengan demikian, setiap orang Islam harus berusaha untuk menjadi pemimpin yang paling baik dalam segala tindakannya.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al Qur'an :
- Pemimpin harus berbuat adil dan kebajikan.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kalian agar kalian dapat mengambil pelajaran. [QS. al-Nahl ayat 90]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.