Jumat, 13 Oktober 2023

KEUTAMAAN ISTIQOMAH DALAM ISLAM DAN DALILNYA

Edisi Jum'at, 13 Oktober 2023 M / 27 Rabi'ul Awwal 1445 H.

Sering kita mendengar kata “Istiqomah” ketika berhubungan dengan suatu pekerjaan atau urusan yang berkaitan dengan agama. Istiqomah berasal dari bahasa arab “fi’ill istaqaam-yastaqiimuu-istiqaamatan” yang berarti lurus, tegak, atau konsisten. Istiqomah merupakan salah satu petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kita mungkin pernah menemui seseorang yang dikenal rajin ibadahnya, baik sikap serta tutur katanya, senantiasa memakai pakaian yang menutup aurat, dan lain sebagainya, tetapi dalam beberapa waktu atau karena sebab tertentu kondisi nya berbalik180 derajat menjadi seseorang yang malas beribadah dan buruk akhlaknya, Na’udzubillah.

Inilah salah satu contoh tidak adanya sifat Istiqomah dalam diri orang tersebut. Karena nya kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah memohon doa agar senantiasa mendapat jalan yang lurus, teguh dalam pendirian islam, dan Istiqomah dalam beribadah.

Contoh lain adalah ketika bulan Ramadhan umat islam begitu giat dalam menjalankan ibadah mulai dari shalat berjamaah, memakai baju yang sopan dan menutup aurat, berbagi makanan (ketika sahur dan berbuka), membaca Al Qur’an, hingga rutin mendengarkan ceramah ceramah keagamaan, namun terhenti ketika bulan ramadhan telah berakhir, padahal amal yang dicintai Allah bukanlah yang demikian.

Istiqomah ialah kewajiban setiap mukmin yang mencakup segala bentuk ketaatan pada Allah lahir dan batin serta meninggalkan segala yang dilarang Nya sepanjang waktu, seperti dalam firman Nya berikut : “Maka tetaplah istiqomah pada jalan yang lurus menuju kepada Nya dan mohon ampun kepada Nya”. (QS Fushilat : 6).

Istiqomah merupakan keutamaan dalam islam yang merupakan bukti dari kesungguhan seorang hamba dalam beribadah, berikut 17 keutamaan Istiqomah dalam islam:

1. Mendapat Pahala 

“Sesungguhnya orang orang yang mengatakan : Rabb kami ialah Allah, kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan : janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu:. (QS Fushilat : 30).  Orang yang sanggup melawan segala ujian dalam perjalanan istiqomah nya mendapat pahala surga di akherat kelak. Hal ini tentunya hanya bisa dijalani oleh orang yang sungguh sungguh dalam beribadah, hanya diniatkan karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

2. Amalan yang Dicintai Allah 

Dalam sebuah hadits digambarkan : “Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian dan amal yang paling dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus meskipun sedikit”. (HR Bukhari). Lakukan ibadah secara bertahap dan terus menerus, misalnya konsisten untuk senantiasa shalat dhuha dan shalat tahajud 2 rakaat setiap hari. Keutamaan shalat tahajud bisa membuat jiwa anda menjadi lebih tentram.

3. Merupakan Ciri Dasar Orang Mukmin 

“ Istiqomahlah kalian dan janganlah menghitung hitung”. (HR Ibnu Majah). Hadits di atas merupakan sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai perintah untuk setiap mukmin. Tak perlu menghitung berapa banyak amalan atau pahala yang telah kita lakukan, cukup lakukan dengan sungguh sungguh dan istiqomah.

4. Mendapat Jalan yang Lurus 

Seseorang yang istiqomah akan diberi jalan yang lurus hingga akhir usianya agar senantiasa bisa beribadah dan beriman kepada Allah Subjanahu Wa Ta'ala. Jalan lurus tersebut ialah berupa petunjuk dan ketenangan hati ketika menghadapi berbagai persoalan dalam kehidupan duniawi.

5. Mendapat Motivasi 

Orang yang istiqomah akan terhindar dari kesedihan dan kekhawatiran, hati mereka akan senantiasa menyadari bahwa Allah selalu bersama dan melindungi mereka seperti firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikut : “Sesungguhnya orang orang yang tetap istiqomah tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada pula berduka cita. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan” (QS Al Ahqaf : 13,14).

6. Dilapangkan Rezeki nya 

Allah berfirman : “Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (islam) benar benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)”. (QS Al Jinn : 16). Rezeki memang sudah diatur oleh Allah, tentunya rezeki akan menjadi lebih berkah jika kita menjadi hamba Nya yang mampu istiqomah dalam beribadah. Cara memperlancar rezeki menurut islam salah satunya adalah dengan istiqomah.

7. Terpelihara Kehormatan nya 

Orang yang istiqomah akan disegani orang lain di sekitarnya. Contohnya ialah ketika menjumpai pekerja muslim yang hidup di negara barat yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan shalat 5 waktu walaupun dia berada dalam kesibukan pekerjaan yang berat dan berada dalam tempat atau kondisi dimana dia kesulitan mendapat tempat beribadah seperti tidak adanya mushalla di tempat tersebut karena mayoritas non muslim, namun dia tetap menjalankan shalat 5 waktu bagaimanapun keadaannya tanpa terpengaruh orang orang non muslim di sekitarnya, orang tersebut tentu mendapat sisi yang istimewa di mata orang lain karena sanggup berpegang teguh dalam pendiriannya walaupun dalam kondisi yang sulit.

8. Wujud Bersyukur Atas Nikmat Allah 

Bersyukur adalah wujud pujian atas nikmat yang Allah berikan. Rasa syukur tersebut diwujudkan dengan bentuk ketaatan, betapa banyak orang orang yang telah meninggal dunia merasa menyesal akibat tidak beribadah selama berada di dunia dan mereka berharap dapat kembali ke dunia memperbaiki amal perbuatan mereka. Kita sebagai hamba yang masih diberi kesempatan seharusnya bisa memanfaatkan untuk berbuat amal kebaikan sebanyak banyaknya. manfaat bersyukur kepada Allah akan membuat jiwa kita menjadi tenang, tentram dan rezeki kita akan mengalir lebih deras dari arah yang tidak kita ketahui.

9. Menjadi Orang yang Disiplin 

Dengan menjalani ibadah secara rutin, kita akan terbiasa melakukan hal tersebut hingga akhirnya menjadi bentuk kedisiplinan yang tanpa mengingat atau diingatkan kita tetap menjalaninya. Misalnya bagi laki laki yang rutin menjalankan shalat jumat apapun kesibukannya maka secara otomatis dia akan disiplin dalam menjalankan ibadah shalat jumat tersebut, senantiasa bisa mengatur waktu untuk menjalankan kewajibannya.

10. Wujud Kuatnya Iman 

“Orang yang kuat adalah orang yang beramal untuk hari kematiannya. Adapun orang yang lemah adalah orang yang mengekor pada hawa nafsu dan berangan angan pada Allah”. (HR Ahmad). Orang yang memiliki iman kuat tentu mampu melewati segala rintangan dalam menjalankan ibadahnya dan tetap istiqomah pada jalan Allah.

11. Menjadi Teladan yang Baik 

Nabi memberi contoh bahwa beribadah bukan hanya pada waktu atau kondisi tertentu, dalam HR Muslim no 783,  Aisyah Radhiyallahu'anha pernah berkata : “Rasulullah tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan beliau adalah amalan yang menetap. Siapapun diantara kalian hendaknya melakukan yang beliau lakukan”. Aisyah Radhiyallahu'anha pun mencontoh Nabi dengan cara selalu berkeinginan keras untuk merutinkan ibadahnya. Dalam kehidupan kita senantiasa berhubungan dengan orang lain, jika kita dapat memberikan contoh yang baik, tentunya kebaikan tersebut akan menular pada orang orang di sekitar kita.

12. Tanda Diterimanya Amalan 

“Diantara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya”. (Tafsir Al Qur’an Al Azhim, tafsir surat Al Lail). Maksud dari ungkapan tersebut ialah jika kita melakukan amal kebaikan dan melakukannya dengan istiqomah maka merupakan pertanda bahwa Allah menerima amal kebaikan kita sehingga diberi petunjuk untuk senantiasa melakukan amal kebaikan tersebut InsyaAllah.

13. Terus Dicatat Ketika Tidak Mampu Melakukannya 

Seseorang yang meninggalkan suatu amal ibadah yang dirutinkannya karena alasan syar’i seperti sakit, berada dalam perjalanan jauh (safar), atau dalam keadaan lemah karena usia tua, maka tidak akan terputus amalan pahala nya walaupun ia meninggalkan amalan tersebut. Hal ini pernah di sabda kan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam “Jika seseorang melakukan safar, maka dia akan dicatat melakukan amalan sebagaimana amalan rutin yang dia lakukan ketika mukim (tidak bepergian) dan dalam keadaan sehat”. (HR Bukhari no 2996).

14. Mencegah Masuknya Futur (jenuh) Dalam Beribadah 

“Setiap amal itu pasti ada masa semangatnya. Dan setiap masa semangat itu pasti ada masa futur nya. barang siapa dalam kemalasannya masih dalam sunnah Nabi maka dia berada dalam petunjuk”. (HR Thobroni). Orang yang beramal dalam jumlah yang banyak, misalnya shalat tahajud 10 rekaat dalam satu malam, membaca Al Qur’an beberapa juz setiap hari, dll terkadang muncul rasa malas atau jenuh, sebaliknya jika amalan dilakukan sedikit tapi rutin akan memberikan rasa semangat karena itulah dianjurkan untuk menjalankan ibadah dengan istiqomah walaupun sedikit.

15. Mendapat Pertolongan 

Orang yang rutin menjalankan ibadah dalam keadaan apapun, senang ataupun susah menjadi bukti bahwa ia senantiasa mengingat Allah, maka Allah pun memberi berkah pada kesenangannya dan memberi pertolongan pada waktu kesusahannya seperti sabda Rasulullah berikut “Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengenalimu ketika susah”. (HR Hakim).

16. Diberi kemudahan dalam sakaratul maut. 

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. “ (QS. Fushshilat [41] : 30)

Ayat ini berkaitan dengan sakaratul maut menurut Ibnu Katsir.

17. Dijamin masuk surga 

Ketika masuk alam kubur dan akan dibangkitkan dan dia dijamin masuk surga.

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. “ (QS. Hud [11] : 23).

Demikian keutamaan istiqomah menurut islam, lakukan perubahan mulai dari diri sendiri dengan rutin menjalankan ibadah walaupun sedikit, dengan begitu kita akan terbiasa melakukan ibadah tersebut hingga merasakan ada sesuatu yang kurang jika tidak melakukannya. Dengan rutin beribadah kita akan senantiasa mengingat keberadaan Allah sehingga akan lebih berhati hati dalam menjalankan segala urusan sehari hari karena kita sadar bahwa setiap yang hidup di muka bumi ada yang menilai dan mengawasi.

Semoga bermanfaat...

ONE DAY ONE HADITS         

Jum'at, 13 Oktober 2023 M / 27 Rabi'ul Awwal 1445 H. 

Istiqomah Beramal Sholeh

عن عبد الله بن عَمْرو بن العاص رَضِيَ الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم: ((يَا عبدَ اللهِ، لا تَكُنْ مِثْلَ فُلان، كَانَ يَقُومُ اللَّيلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيلِ)). مُتَّفَقٌ عَلَيهِ. 

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: Rasulullah  Shallallahu 'alaihi Wasallam pernah bersabda kepadaku:

"Hai Abdullah, janganlah engkau seperti si Fulan itu. Dulu ia suka bangun Sholat Malam, kemudian ia meninggalkan bangun malam itu."(Muttafaq 'alaih).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :

1- Sangat dianjurkan seseorang yang sudah membiasakan kebaikan untuk melestarikannya.

2- Sangat dibenci seseorang menghentikan amal ibadah walaupun itu bukan wajib (sunnah).

3- Dimakruhkan meninggalkan Sholat Malam bagi yang telah terbiasa mengerjakannya.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an :

1- Memelihara Amal

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.

[QS. Al-Hadid 57:16].

2- Peringatan atas orang yang menghentikan amalnya.

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا تَتَّخِذُونَ أَيْمَانَكُمْ دَخَلًا بَيْنَكُمْ أَنْ تَكُونَ أُمَّةٌ هِيَ أَرْبَىٰ مِنْ أُمَّةٍ ۚ إِنَّمَا يَبْلُوكُمُ اللَّهُ بِهِ ۚ وَلَيُبَيِّنَنَّ لَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.

[QS. An-Nahl 16:92]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.