Edisi Sabtu, 22 Januari 2022 M / 19 Jumadil Akhir 1443 H.
Husein Ja'far Al Hadar, S.Fil.I., M.Ag. atau yang akrab disapa Habib Ja'far lahir 21 Juni 1988 adalah pendakwah dan penulis Indonesia. Ia merupakan lulusan Magister Tafsir Qur’an di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga merupakan penulis di media massa, pembicara seputar keislaman, Direktur Akademi Kebudayaan Islam Jakarta, dan aktivis Gerakan Islam Cinta.
Habib Husein Ja'far adalah seorang pria berdarah Madura yang juga memiliki garis keturunan dengan Nabi Muhammad. Ia memiliki penampilan khas menggunakan kaos dan celana jeans serta peci putih di kepalanya.
Habib Ja'far merintis karier melalui dunia literasi (kepenulisan) di media-media nasional sejak kuliah.Ia membuat kanal media YouTube berjudul “Jeda Nulis”. Menurutnya, dakwah tidak hanya dapat dilakukan di mimbar-mimbar masjid ataupun majelis taklim.
Berikut kata-kata mutiara Habib Husein Ja'far, yang dirangkum dari kanal YouTube, Jeda Nulis dan Majelis Lucu Indonesia. Serta buku hasil karyanya, Tuhan Ada di Hatimu.
1. "Ibadah yang langsung kepada Allah adalah memasukkan rasa bahagia ke hati orang lain."
"Ibadah adalah seni merayu Tuhan untuk mengetuk pintu hati-Nya."
2. "Muslim belum tentu Islam. Karena bisa jadi umat Islam tidak merepresentasikan nilai-nilai Islam itu sendiri."
3. "Karena Islam seperti gelas bening yang saat diisi kopi ia seolah hitam dan saat diisi jeruk seolah kuning, padahal ia tetap bening."
4. "Kalau Nabi sabdakan bahwa: 'Bumi ini semuanya masjid'. Yang terpikir dalam benak saya bukan keberadaan Tuhan di bangunan kubah yang kita sebut masjid itu. Tapi di mana saya melihat Tuhan dan menyebabkan saya bersujud pada-Nya, di sanalah masjid."
5. "Jika kita ingin menjadi manusia yang mulia, maka tak ada cara lain kecuali menyandingkan diri kita dengan AlQuran."
6. "Semakin mengaji, semakin kita paham betapa tak terbatasnya medan makna AlQuran dan betapa kerdilnya pikiran kita, sehingga kita terus semakin rendah hati. Bukan justru semakin sok."
7. "Nikmat terbesar Tuhan kepada kita adalah kemerdekaan. Kita diciptakan merdeka. Syukuri dengan mau menjadi diri sendiri."
8. "Jika ada pendakwah Islam yang justru mencerai-beraikan sesama muslim atas nama perbedaan pandangan, ia berarti telah mengkhianati Nabi. Karena Nabi mempersatukan, tapi ia mencerai-beraikan."
9. "Matematika Allah bukan dihitung dari seberapa langkah kita (ke masjid). Tapi seberapa besar kemauan kita."
10. "Kalau diperintah atau dilarang atas sesuatu yang tak ada alasan rasionalnya, maka di sanalah ketaatan kita diuji oleh Allah."
11. "Bagi saya, bentuk penistaan atas Tuhan adalah jika ada orang yang menghina orang miskin atau apa pun ciptaan-Nya."
12. "Sejatinya menghadap ke mana pun, kita melihat kebesaran Allah yang membuat kita menyebut nama-Nya. Bukan hanya di Ka'bah, tapi juga di gubuk-gubuk orang miskin, di rumah-rumah yatim, bahkan di lembaga pemasyarakatan."
13. "Dokter dan Obat itu adalah perantara untuk mengetuk pintu ksembuhan yang diberikan oleh Allah Subhanahu WaTa'ala."
14. "Ibarat kata dalam satu taman, semua bunga layu dan masih ada satu yang masih hidup. Ingin fokus kembangkan ke satu yang masih hidup, ketimbang meratapi dan menghakimi yang mati."
15. "Jangan sampai setelah berhijrah, ibadah kita menjadi lebih semangat, namun kita menjadi tidak murah senyum kepada orang lain."
16. "Jika seseorang itu bukan saudaramu dalam agama, maka dia saudaramu dalam kemanusiaan."
17. "Masjid bisa roboh, Ka'bah bisa sepi, tapi hati manusia yang beriman akan abadi dalam ketaatan dan kecintaan pada-Nya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلـٰٓی اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (ﷺ)
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.