Rabu, 26 Januari 2022

17 QUOTES KH ACHMAD MUSTOFA BISRI, TOKOH NAHDLATUL ULAMA (BAGIAN 3)

Edisi Rabu, 26 Januari 2022 M / 23 Jumadil Akhir 1443 H. 

Masa pendidikan KH. Achmad Mustofa Bisri cukup luas diriwayatkan sehingga menyokong prestasinya dalam berkiprah seperti saat ini. Beliau telah tamat sekolah dasar pada tahun 1956. Kemudian sekolah ke tsanawiyah hanya setahun karena kendala keluar. Namun keluarganya mendukungnya untuk lanjut.

Gus Mus akhirnya masuk sekolah Pesantren Lirboyo, di Kediri dalam dua tahun. Lalu pindah ke Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Disana ia diasuh oleh KH. Ali Maksum dalam waktu tiga tahun. Setelah usai menempuh pendidikan di Pesantren, ia kembali ke Rembang dan mengaji bersama didikan ayahnya.

Namun dari sana, ia tetap melanjutkan pendidikan kuliahnya. Pada tahun 1964, Gus Mus menempuh pendidikan ke Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. Beliau mengambil jurusan studi Keislaman dan Bahasa Arab. Ternyata di Universitas itu ia juga bersahabat dan seangkatan dengan mantan presiden Indonesia, Gus Dur atau KH. Abdurrahman Wahid.

Mereka belajar dan membentuk Perhimpunan Pelajar Indonesia yang pada saat itu pengurusnya adalah Gus Dur. PPI tersebut juga membuat majalah, Gus Mus lah yang membantu mengisi beberapa lembar kosong karya majalah tersebut dengan beberapa untaian puisi. Itulah ringkasan pendidikan Kyai Mustafa Bisri atau Gus Mus.

 Dibawah ini merupakan kutipan bijak yang beliau sampaikan, simak kata-kata bijak berikut ini !

1. “Iman tidaklah sekedar ucapan, tapi amanah dan tanggung jawab.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

2. “Tak hanya R. A. Kartini. Menurutku semua perempuan yang menghargai dirinya, menghargai dan menginginkan kemajuan sesamanya, Harum namanya.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

3. “Penampilan luar orang belum tentu menggambarkan pribadinya, bahkan seringkali kita terkecoh kalau hanya melihat penampilan seseorang. Bukankah kita sering melihat orang yang tampaknya sopan dan halus, ternyata tabiatnya suka menghasut.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

4. “Kebencian yang bercampur dengan iri dengki menyebabkan orang kalap dan seringkali menghalalkan segala cara.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

5. “Bila tak mampu memberi manfaat, janganlah berbuat mudarat.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

6. “Geram pada malam tak hilangkan kelam, murka pada siang tak sirnakan bayang.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

7. “Sebesar apa pun masalah kita, akan terasa kecil bila kita  benar-benar yakin mempunyai Tuhan yang Maha Besar.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

8. “Berpikirlah sebelum bertindak, mencakup juga berpikir sebelum bicara dan sebelum menulis.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

9. “Adalah terlalu berani membawa ayat-ayat dan sunah Rasul Shallallahu 'alaihi Wasallam untuk kepentingan politik praktis. Itu merupakan pelecehan dan sekaligus membuat umat bingung. Lihatlah, tokoh partai ini menggunakan ayat dan hadis ini untuk mendukung partainya. Apa ini tidak membingungkan masyarakat? Bila kemudian, dengan menggunakan sabda Allah dan Rasul-Nya, masyarakat awam meyakininya sebagai kebenaran mutlak, apa tidak terjadi sikap mutlak-mutlakan antar pendukung partai? Kalau tidak mengerti politik, mbok sudah, rela saja tidak usah berpolitik, daripada membawa-bawa agama. Apakah tokoh-tokoh yang suka membawa-bawa ayat dan hadis itu tidak memikirkan akibatnya di dunia maupun di akhirat kelak? Bagaimana kalau masing-masing pendukung yang awam itu meyakini bahwa mendukung partainya sama dengan mendukung agama dan memperjuangkan partainya sama dengan jihad fi sabilillah?”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

10. “Beruntunglah mereka yang tahu kapan harus bicara, kapan harus diam dan selalu berusaha agar diam dan bicaranya bermanfaat.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

11. “Sombong ialah lebihan ketololan dimana pemiliknya tak tahu harus dikemanakan.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

12. “Orang yg hanya mendengarkan suaranya sendiri, apa bedanya dengan orang tuli?”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

13. “Orang akan tetap pandai selama dia terus belajar. Bila dia berhenti belajar karena merasa sudah pandai, mulailah dia bodoh.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

14. “Caci maki dan fitnah sama sekali bukanlah argumentasi dan jauh dari akhlak Islami.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

15. “Upayakan agar minimal orang yang engkau sayangi menjadi baik atau lebih baik, setidaknya dengan mendoakannya.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

16. “Setiap hari kita perlu berusaha menambah amal baik sesederhana apa pun. Setidaknya berusaha menghindari perbuatan buruk sekecil apa pun.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

17. “Hamba yang percaya dan berbaiksangka kepada Allah, tidak penakut dan tidak kikir.”

– KH. Achmad Mustofa Bisri

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.