Edisi Rabu, 5 Januari 2022 M / 2 Jumadil Akhir 1443 H.
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu menjabat sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Pertempuran Basra. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Abu Bakar, Istri Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali.
Peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan kurang dapat diselesaikan karena fitnah yang sudah telanjur meluas dan sudah diisyaratkan (akan terjadi) oleh Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam ketika beliau masih hidup, dan diperparah oleh hasutan-hasutan para pembangkang yang ada sejak zaman Utsman bin Affan, menyebabkan perpecahan di kalangan kaum muslim sehingga menyebabkan perang tersebut. Tidak hanya selesai di situ, konflik berkepanjangan terjadi hingga akhir pemerintahannya. Pertempuran Shiffin yang melemahkan kekhalifannya juga berawal dari masalah tersebut. Ali bin Abi Thalib, seseorang yang memiliki kecakapan dalam bidang militer dan strategi perang, mengalami kesulitan dalam administrasi negara karena kekacauan luar biasa yang ditinggalkan pemerintahan sebelumya.
Pada tanggal 19 Ramadan 40 Hijriyah, atau 27 Januari 661 Masehi, saat sholat di Masjid Agung Kufah, Ali bin Abi Thalib diserang oleh seorang Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam. Dia terluka oleh pedang yang diracuni oleh Abdurrahman bin Muljam saat ia sedang bersujud ketika sholat subuh. Ali memerintahkan anak-anaknya untuk tidak menyerang orang Khawarij tersebut, Ali malah berkata bahwa jika dia selamat, Abdurrahman bin Muljam akan diampuni sedangkan jika dia meninggal, Abdurrahman bin Muljam hanya diberi satu pukulan yang sama (terlepas apakah dia akan meninggal karena pukulan itu atau tidak). Ali meninggal dua hari kemudian pada tanggal 29 Januari 661 (21 Ramadhan 40 Hijriyah). Hasan bin Ali memenuhi Qisas dan memberikan hukuman yang sama kepada Abdurrahman bin Muljam atas kematian Ali.
Berikut ini beberapa kata-kata mutiara islami Syaidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu :
1. Menjadi tuan
Orang yang dapat menjadi tuan bagi dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera kehidupannya. – Ali bin Abi Thalib
2. Balas dendam terbaik
Balas dendam terbaik adalah dengan menjadikan dirimu lebih baik. – Ali bin Abi Thalib
3. Menjaga lisan
Janganlah engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu. – Ali bin Abi Thalib
4. Apa itu takwa?
Takwa adalah takut kepada Allah, melaksanakan segala sesuatu yang datang dari-Nya, ridha dengan karunia-Nya walaupun sedikit, dan menyiapkan diri untuk menyambut kematian. – Ali bin Abi Thalib
5. Menguasai mata
Orang yang tidak menguasai matanya, hatinya tidak ada harganya. – Ali bin Abi Thalib
6. Bila cemas dan gelisah
Bila kau cemas dan gelisah akan sesuatu masuklah ke dalamnya, sebab ketakutan menghadapinya lebih mengganggu daripada sesuatu yang kau takuti sendiri. – Ali bin Abi Thalib
7. Menelan amarah
Telanlah amarahmu, sebab kau tidak pernah menemukan minuman yang dapat meninggalkan rasa lebih manis daripada itu. – Ali bin Abi Thalib
8. Hawa nafsu
Sesungguhnya mengikuti hawa nafsu dapat menghalanginya dari kebenaran dan panjang angan-angan dapat membuatnya lupa akhirat. – Ali bin Abi Thalib
9. Kedzaliman
Kedzaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang baik. – Ali bin Abi Thalib
10. Tapi jangan
Jadilah orang yang dermawan, tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tapi jangan menjadi orang yang kikir. – Ali bin Abi Thalib
11. Sikap murah hati
Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan sikap bermurah hati. – Ali bin Abi Thalib
12. Memandang diri
Siapa yang memandang dirinya buruk, maka dia adalah orang yang baik. Dan siapa yang memandang dirinya baik, dia adalah orang yang buruk. – Ali bin Abi Thalib
13. Hormat pada ibu
Jangan gunakan kefasihan bicaramu (mendebat) di hadapan ibumu yang dahulu mengajarimu berbicara. – Ali bin Abi Thalib
14. Dikhianati dunia
Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan mengkhianatinya. – Ali bin Abi Thalib
15. Mengenali kebenaran
Jangan kenali kebenaran berdasarkan individu-individu. Kenalilah kebenaran itu sendiri, otomatis kau akan kenal siapa di pihak yang benar. – Ali bin Abi Thalib
16. Diamnya ahlul haq
Ketika ahlul haq (orang yang memiliki ilmu) diam atas suatu kebatilan, maka mereka (pelaku kebatilan) akan menyangka bahwa mereka berada dalam kebenaran. – Ali bin Abi Thalib
17. Tak akan berani
Orang yang terlalu memikirkan akibat dari suatu keputusan atau tindakan, sampai kapanpun dia tidak akan menjadi orang berani. – Ali bin Abi Thalib
Itulah beberapa kata mutiara islam Syaidina Ali bin Abi Thalib yang semoga bisa kita ambil hikmah dan nasehatnya. Semoga kita bisa menjadi pribadi muslim yang unggul seperti beliau.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.