Jumat, 28 Januari 2022

17 KATA KATA SYEKH ROHIMUDDIN AL-BANTANI YANG MENYEJUKKAN HATI

Edisi Jum'at, 28 Januari 2022 M / 25 Jumadil Akhir 1443 H. 

Beliau dilahirkan pada 8 Oktober 1965 di Bekasi, Indonesia. Dan merupakan cucu saudara kepada seorang ulama alam Melayu yang terkenal di Mekah yaitu asy-Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar ibnu Arabi bin Ali al-Jawi al-Bantani atau Syaikh Nawawi Bantan.

Ustaz Rohimuddin mendapat pendidikan awalnya di Pesantren Cirebon Jawa Barat. Seterusnya di Pesantren Lirboyo. Beliau seterusnya melanjutkan pelajarannya ke Universitas Syarif Hidayatullah di Jakarta. Kemudian beliau ke Universiti al-Azhar, Mesir untuk meneruskan pengajiannya. Selain belajar secara formal, beliau juga belajar secara tidak formal dengan para ulama yang terkenal di Indonesia, Mekah dan Mesir.

Pada saat ini beliau adalah merupakan antara tenaga pengajar merangkap pengetua di Dar Hasani di Mesir, dan merupakan khalifah (muqaddam) kepada Sheikhuna Sidi Yusuf al-Hasani dalam thariqah asy-Syadhuliyah ad-Darqowiyah. Di samping itu, beliau juga giat memberi ta'lim kepada anak-anak Malaysia dan Indonesia yang menuntut di Mesir, di rumah-rumah dan di tempat-tempat organisasi mereka. Beliau juga sering menjadi tenaga pengajar jemputan di pelbagai pesantren dan organisasi. Berikut ini beberapa kata-kata Syekh Rohimuddin Al Bantani :

1. Akhlak itu neraca dan standar ma’rifat seseorang.

Yang bersemayam di jiwa, bagaimana hati dapat melupakannya.

2. Membangun manusia lebih menjadi tugas ulama. Ketimbang sibuk dengan politik praktis.

3. Jadikanlah lawan itu kawan yang ceroboh.

Orang yang di dalam hatinya tidak ada cinta, maka tidak akan melihat Tuhan, walaupun berada di masjid & membaca Al-Quran. Karena cahaya Tuhan terbit di dalam hati, apabila ada cinta maka berarti Tuhan berada di dalamnya.

4. Melihatlah dengan dua mata: melihat kepada diri sendiri dengan muhasabah

dan ke luar diri dengan i’tibar.  Hanya syetan yangmemiliki satu mata.

5. Setiap orang hanya menjadi dirinya, ketika memandang yang lain, bersikaplah adil dan petiklah hikmahnya.

6. Bagaimana aku harus mengingatkannya sedang aku tidak pernah melupakannya.

Berbuatlah sesuatu yang dikemudian hari engkau syukuri perbuatan itu…

7. Ada yang tidak tersentuh oleh orang besar bagian lapisan paling dasar, yaitu jiwa ummat, maka biarkan ada orang yang membidaninya sehingga terbangunlah manusia seutuhnya agar menjadi bahan kebangkitan peradaban Islam.

8. Islam Nusantara itu  sisi ijtihad fikih & budayanya bersifat kenusantaraan bukan sisi akidah & akhlak. Karena Islam itu rahmat bagi semua alam, sama nusantara atau Afrikantara

9. Kekuatan gaib  “Nubuwah & wilayah” hanyalah AKHLAK MULIA Bukan keanehan seperti  klenik, sihir, mitos.

Ciri Buta mata hati itu ada 3 perkara:  1. Tubuh yang larut kedalam maksiat 2. Taat yang dibuat-buat 3. Tamak kepada orang.

10. Jaga bahasa & ekspresi dalam mengutarakan segala aspirasi,  karena balasan itu hanyalah sebuah cerminnya.

11. Siapapun yang meraih kekuasaan dengan menjatuhkan penguasa yang sah  meskipun zalim, niscaya ia akan dijatuhkan meskipun benar oleh yang zalim.  Raih kekuasaan dengan mulia, niscaya akan dimuliakan.

12. Memberi hormat terkadang bukan memuliakan. Karena hanya orang yang memiliki kemuliaan yang dapat memberinya.

Ulama adalah PENASEHAT kepada umaro bukan dukun politik. Rohani ulama menerangi semua kepada yang baik dan buruk.

13. Islam lebih luas dari sekedar pemahaman individu, madzhab, jama’ah dan partai dll Perpecahan hanyalah penyakit spiritual belaka.

14. Berbaik sangkalah kepada sesama saudara muslim, karena berbeda pandangan, madzhab, jama’ah & partai,  paling kurang demi menjaga wibawa umat Islam.

Syukurilah hidup di NUSANTARA  bumi damai dan aman dengan menjauhkan perpecahan sebab perselisihan & beda golongan/madzhab

15. Mengangkat diri dengan menjatuhkan Orang lain berarti menjatuhkan diri dari tempat yang sangat tinggi.

Apapun  motif dan tujuannya berkata buruk itu  tetap membuahkan malapetaka besar.

16. Apapun, Akhlak Mulia pasti membawa kemenangan  memberi ketenteraman mencipta kedamaian.

17. Terorisme  tidak mungkin lahir  dari agama apapun,  melainkan dari akal rusak, hati keras dan jiwa yang congkak.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.