Rabu, 12 Januari 2022

17 QUOTES GUS DUR,TOKOH MUSLIM PRESIDEN RI KE 4 (BAGIAN 2)

Edisi Rabu, 12 Januari 2022 M / 9 Jumadil Akhir 1443 H. 

K.H. Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, tetapi kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya'ban 1359 Hijriah, sama dengan 7 September 1940.

Beliau lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. "Addakhil" berarti "Sang Penakluk". Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal dan diganti nama "Wahid", dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. "Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati "abang" atau "mas".

Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Wahid lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri: Alisa, Yenny, Anita, dan Inayah.

Berikut ini beberapa kata-kata bijak KH.Abdurrahman Wahid yang dirangkum dari berbagai sumber : 

1. Bangsa ini menjadi penakut! Karena tidak berani dan tidak mau bertindak menghukum yang bersalah.  

– KH Abdurrahman Wahid

Negara ini paling kaya di dunia, tetapi sekarang jadi paling melarat, karena koruptor tidak ditindak.  

– KH Abdurrahman Wahid

2. Bukankah masalah ketuhanan memang rumit? Mungkin sengaja dibuat rumit oleh Tuhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat-Nya, walaupun itu tidak akan pernah tercapai. Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak.  

– KH Abdurrahman Wahid

3. Demokrasi harus berlandaskan kedaulatan hukum dan persamaan setiap warga negara tanpa membeda-bedakan.  

– KH Abdurrahman Wahid

 4. Guru spiritual saya adalah realitas. Dan guru realitas saya adalah spiritualitas.  

– KH Abdurrahman Wahid

5. Agama mengajarkan pesan-pesan damai dan ekstremis memutarbalikannya.  

– KH Abdurrahman Wahid

Kita butuh Islam yang ramah bukan Islam yang Marah.  

– KH Abdurrahman Wahid

6. Tidak penting apapun agamamu atau sukumu, kalo kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, karena orang tidak pernah tanya apa agamamu.  

– KH Abdurrahman Wahid

7. Tujuh puluh persen wilayah Indonesia adalah air asin, karena itu mengapa kita mengimpor garam? Okelah kalau bodoh, tapi mengapa sengaja bodoh?

– KH Abdurrahman Wahid

8. Agama jangan jauh dari kemanusiaan.  

– KH Abdurrahman Wahid

Meskipun takut kita jalan terus, berani melompati pagar batas ketakutan tadi, mungkin disitu harga kita ditetapkan.  

– KH Abdurrahman Wahid

9. Allah itu maha besar. Ia tidak memerlukan pembuktian akan kebesaran-Nya. Ia Maha Besar karena Ia ada, apapun yang diperbuat orang atas diri-Nya, sama sekali tidak ada pengaruhnya atas wujud-Nya dan atas kekuasaan-Nya.  

– KH Abdurrahman Wahid

10. Kalau Anda tidak ingin dibatasi, janganlah Anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing – masing.  

– KH Abdurrahman Wahid

11. Keberhasilan pemimpin diukur dari kemampuan mereka dalam mensejahterakan umat yang mereka pimpin.  

– KH Abdurrahman Wahid

12. Keragaman adalah keniscayaan akan hukum Tuhan atas ciptaan-Nya.  

– KH Abdurrahman Wahid

13. Membiarkan terjadinya korupsi besar-besaran dengan menyibukkan diri dengan ritus-ritus hanya akan berarti membiarkan berlangsungnya proses pemiskinan bangsa yang semakin melaju.  

– KH Abdurrahman Wahid

14. Tergantung pemerintah. Kalau pemerintah campur tangan terus dalam segala hal yang terjadi, adalah kami tidak ada jalan lain adalah membisikkan pada para pemilih golput aja bareng-bareng.  

– KH Abdurrahman Wahid

15. Islam datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita jadi budaya arab, bukan untuk “aku” jadi “ana” bukan “sampeyan” jadi “antum”, “sedulur” jadi “akhi”. Pertahankan apa yang jadi milik kita, kita harus serap ajarannya bukan budaya Arabnya.  

– KH Abdurrahman Wahid

16. Sejarah lama kita sebagai bangsa memang sangat menarik. Rasa tertarik itu timbul dari kenyataan bahwa yang ditulis sering tidak sama dengan yang terjadi.  

– KH Abdurrahman Wahid

Mari kita tanya dalam hati kita, apakah kita ini berjuang untuk suatu kepentingan yang besar yaitu kedamaian dan keutuhan NKRI.  

– KH Abdurrahman Wahid

17. Marx harus diikuti analisisnya terhadap keadaan, tetapi jangan begitu saja dituruti dalam kesimpulan. Dengan kata lain, Marxisme haruslah dipahami sebagai kenyataan sejarah, tetapi belum tentu memiliki kebenaran transendental.  

– KH Abdurrahman Wahid

Pemahaman apa pun yang berbeda apalagi bertentangan bisa menjadi bibit – bibit perpecahan apalagi bertentangan, bisa menjadi bibit-bibit – bibit perpecahan dan persatuan bangsa.  

– KH Abdurrahman Wahid

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.