Selasa, 04 Januari 2022

17 KATA MUTIARA ISLAMI ALI BIN ABI THALIB RADHIYALLAHU'ANHU, SANG GERBANGNYA ILMU (BAGIAN 4)

Edisi Selasa, 4 Januari 2022 M / 1 Jumadil Akhir 1443 H.

Ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam menerima wahyu, riwayat-riwayat lama seperti Ibnu Ishaq menjelaskan Ali bin Abi Thalib adalah lelaki pertama yang mempercayai wahyu tersebut atau orang ke 2 yang percaya setelah Khadijah istri Nabi sendiri. Pada titik ini, Ali berusia sekitar 10 tahun.

Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali banyak belajar langsung dari Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam karena sebagai anak asuh, berkesempatan selalu dekat dengan Nabi hal ini berkelanjutan hingga dia menjadi menantu Nabi. Hal inilah yang menjadi bukti bagi sebagian kaum Sufi bahwa ada pelajaran-pelajaran tertentu masalah ruhani (spirituality dalam bahasa Inggris atau kaum Salaf lebih suka menyebut istilah 'Ihsan') atau yang kemudian dikenal dengan istilah Tasawuf yang diajarkan Nabi khusus kepada dia tetapi tidak kepada Murid-murid atau Sahabat-sahabat yang lain.

Karena bila ilmu Syari'ah atau hukum-hukum agama Islam baik yang mengatur ibadah maupun kemasyarakatan semua yang diterima Nabi harus disampaikan dan diajarkan kepada umatnya, sementara masalah ruhani hanya bisa diberikan kepada orang-orang tertentu dengan kapasitas masing-masing.

Didikan langsung dari Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam baik aspek zahir (eksterior) atau syariah dan batin (interior) atau tasawuf menggembleng Ali menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani dan bijak.

Berikut ini beberapa kata-kata mutiara islami Syaidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu :

1. Paling pahit 

Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup. Dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia. – Ali bin Abi Thalib

2. Dibersihkan 

Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. – Ali bin Abi Thalib

3. Sahabat yang jujur 

Ucapan sahabat yang jujur lebih besar harganya daripada harta benda yang diwarisi dari nenek moyang. – Ali bin Abi Thalib

4. Jadilah 

Jadilah manusia yang baik dalam pandangan Allah. Jadilah manusia yang buruk dalam pandangan sendiri. Jadilah manusia yang biasa dalam pandangan orang lain. – Ali bin Abi Thalib

5. Menasihati 

Jangan menasihati orang bodoh, karena dia akan membencimu. Nasihatilah orang yang berakal, karena dia akan mencintaimu. – Ali bin Abi Thalib

6. Pergunjingan 

Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah. – Ali bin Abi Thalib

7. Yang lebih lemah 

Selemah-lemah manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat. Dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang telah dicari. – Ali bin Abi Thalib

8. Perkataan yang melukai 

Jika ada kata-kata yang melukai hati, menunduklah dan biarkan ia melewatimu. (jangan dimasukkan hati agar tidak lelah hatimu). – Ali bin Abi Thalib

9. Tiga jenis orang 

Tiga macam orang yang tidak diketahui kecuali dalam tiga situasi: 1) Tidak diketahui orang pemberani kecuali dalam situasi perang; 2) Tidak diketahui orang yang penyabar kecuali ketika sedang marah; 3) Tidak diketahui sebagai teman kecuali ketika temannya sedang butuh. – Ali bin Abi Thalib

10. Tiada 

Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada keadaan lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan. Dan tiada pembantu yang lebih baik daripada musyawarah. – Ali bin Abi Thalib

11. Yang sebenarnya 

Dirimu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan di saat tiada orang yang melihatmu. – Ali bin Abi Thalib

12. Buah kejujuran 

Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal; kepercayaan, cinta dan rasa hormat. – Ali bin Abi Thalib

13. Cemburu 

Sungguh wanita mampu menyembunyikan cinta selama 40 tahun, namun tak sanggup menyembunyikan cemburu meski hanya sesaat. – Ali bin Abi Thalib

14. Mencinta sekedarnya 

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. – Ali bin Abi Thalib

15. Angin 

Angin tak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya. – Ali bin Abi Thalib

16. Jalan kebenaran 

Jangan pernah merasa kesepian di atas jalan kebenaran hanya karena sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib

17. Diam 

Diam sampai engkau diminta untuk berbicara, lebih baik daripada kau terus berbicara sampai diminta untuk diam. – Ali bin Abi Thalib

Itulah beberapa kata mutiara islam Ali bin Abi Thalib yang semoga bisa kita ambil hikmah dan nasehatnya. Semoga kita bisa menjadi pribadi muslim yang unggul seperti beliau.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.