Edisi Jum'at, 21 Januari 2022 M / 18 Jumadil Akhir 1443 H.
Awal kedatangan Habib Umar ke Indonesia adalah pada tahun 1994. Beliau diutus oleh Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf yang berada di Jeddah untuk mengingatkan dan menggugah ghirah (semangat atau rasa kepedulian) para Alawiyyin Indonesia, disebabkan sebelumnya ada keluhan dari Habib Anis bin Alwi al-Habsyi seorang ulama dan tokoh asal Kota Solo/ Kota Surakarta, Jawa Tengah tentang keadaan para Alawiyyin di Indonesia yang mulai jauh dan lupa akan nilai-nilai ajaran para leluhurnya.
Dakwahnya juga sangat dirasakan kesejukannya dan disambut dengan hangat oleh umat Islam di Indonesia. Masyarakat menyambutnya dengan sangat antusias dan hangat, mengingat bahwa kakeknya yang kedua, Al-Habib Hafidz bin Abdullah bin Syekh Abubakar bin Salim, berasal dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Dakwahnya yang sangat indah dan sejuk itu yang bersumber dan sang kakek Nabi Muhammad saw, sangatlah diterima oleh berbagai kalangan, baik pemerintah maupun rakyat, kaya ataupun miskin, tua ataupun muda.
Di Indonesia al-Habib Umar sudah beberapa kali membuat kerjasama dengan pihak bahkan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Ditjen Kelembagaan Keagamaan Kementerian Agama Indonesia meminta pembuatan kerjasama dengan al-Habib Umar dan Dar-al Musthafa untuk pengiriman Sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya para kiai pimpinan pondok pesantren untuk mengikuti program pesantren kilat selama tiga bulan di bawah bimbingan langsung al-Habib Umar. Sampai saat ini, banyak sudah santri-santri di Indonesia yang menuntut ilmu di pondok pesantren yang dia pimpin, Dar-al Musthafa di Hadhramaut, dan telah melahirkan banyak da’i yang meneruskan perjuangan dakwahnya di berbagai daerah di Indonesia.
Berikut ini beberapa kata-kata mutiara Habib Umar bin Hafidz :
1. Sungguh Celaka
Sungguh celaka ia orang-orang yang tidak melihat wajahnya Nabi Muhammad di akhirat kelak, yaitu orang-orang yang mengagungkan para pemain bola sepak dan para artis lebih dari mengagungkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dan para sahabat.
Sungguh celaka bagi orang-orang yang tidak melihat wajah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam di akhirat kelak.
2. Orang Tuamu
Layanilah orang tuamu seperti raja, maka rezekimu juga akan menjadi seperti raja.
Barang siapa yang melayani orang tuanya seperti raja, maka rezekimu juga akan menjadi seperti raja.
3. Keadaan Seorang Mukmin
Jika jernih keadaan seorang mukmin, maka dia tak akan sabar untuk zikir kepada Allah.
Jika seorang mukmin hatinya jernih, maka dia tak akan sabar untuk berdzikir kepada ALLAH.
4. Hubungan Dengan Allah
Orang yang mempunyai hubungan dengan ALLAH, maka ALLAH akan penuhi hatinya dengan rahmat dan ketenangan di setiap waktu.
Orang yang mempunyai hubungan dengan ALLAH, maka ALLAH akan penuhi hatinya dengan rahmat.
5. Mencari Kesalahan Orang Lain
Yang paling mudah dilakukan orang adalah mencari kesalahan orang lain. Akan tetapi yang sulit itu mengakui kesalahan diri sendiri.
Seorang muslim menjadi binasa, karena berprasangka buruk kepada sesama muslim.
6. Mata Hati
Didiklah mata hati supaya jangan hanya memandang hina pada orang lain walaupun dengan ahli maksiat.
Janganlah kalian memandang orang lain hina, walaupun dengan ahli maksiat.
7. Kehidupan
Kehidupan yang baik itu bukanlah bermaksud dengan banyaknya harta.
Kehidupan yang baik itu bukanlah dengan banyaknya harta tetapi juga banyaknya amalan.
8. Kesabaran
Seandainya Allah perlihatkan pahala kesabaran kita, pasti ramai manusia yang berlomba-lomba mendekati ujian.
Seandainya ALLAH memperlihatkan pahala kesabaran kita, pasti akan ramai manusia yang berlomba-lomba mendekati ujian.
9. Jangan Sibuk
Jagalah hati kalian, biarkan hati kamu senantiasa bersujud kepada ALLAH.
Ketahuilah, setiap yang keluar dari pada lidah kita akan dibayar dengan pahala atau azab di hari akhir nanti.
10. Sifat Pemaaf
Ambillah sifat pemaaf sebagai akhlakmu, dan maafkan orang yang menzalimimu dan memperjahilkanmu.
Ambillah sifat pemaaf sebagai akhlakmu, dan maafkan orang yang mezalimimu dan menggodamu.
11. Hati Yang Cinta Dunia
Hati yang cinta dunia, mencegahnya merasakan manisnya ibadah.
Ketahuilah pintu masuknya syaitan ke dalam hati seseorang adalah perasaan terbaru untuk mendapatkan sesuatu yang di inginkan.
12. Menjaga Adab
Tiap kali menjaga adab, adab Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam dalam dirimu, maka peluang untuk melihatnya makin terbuka.
Jika kalian mengaku cinta kepada Sayyidatina Fatimah, maka berhentilah memakai pakaian yang tidak menutup aurat.
13. Semua Kebaikan
Sumber semua kebaikan dalam hidup ini dan kelak adalah iman dan perbuatan baik. Dan dasar keduanya adalah cinta.
Sumber dari semua kebaikan dalam hidup ini dan kelak adalah iman dan perbuatan baik
14. Mata Yang Memandang
Barang siapa memandang orang lain rendah adalah mata yang tak layak melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.
15. Kekuatan Orang
Kekuatan orang kafir menjadi kuat dengan kita (orang islam) berbuat maksiat.
Dosa bergembira dengan maksiat yang telah dilakukan lebih besar dari dosa melakukan maksiat tersebut.
16. Orang Bijak
Orang yang bijak cukup hanya dengan memberikan syarat.
Lisan itu merupakan gambaran dari hati, maka dari itu jadikanlah lisan itu yang jujur.
Seorang hamba yang lemah jika ikatannya dengan ALLAH kuat, maka hamba yang lemah tadi akan menjadi kuat.
17. Kecintaan Rasulullah
Kecintaan Rasulullah kepada kamu amat tinggi. Mengapa kamu tidak sayang kepadanya yang sangat sayang kepadamu.
Wahai kamu semua yang mengharapkan pandangan daripada Allah Subhanahu WaTa'ala, berselawatlah kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلـٰٓی اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (ﷺ)
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.