Edisi Senin, 17 Januari 2022 M / 14 Jumadil Akhir 1443 H.
Habib Umar bin Hafidz adalah seorang ulama yang mempunyai nasab keturunan dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Disamping itu juga beliau merupakan ulama yang produktif dalam menulis, di antara 17 kitab karangannya adalah :
1. Is'af at Thalibi
2. Ridha al-Khalaq bi bayan Makarimal Akhlaq
3. Taujihat at-Thullab
4. Syarah Mandzumah Sanad al-'Ulwi.
5. adz-Dzakirah al-Musyarrafah(Fiqih)
6. Dhiyaullami'bidzikri Maulid an-Nabi asy-Syafi'(Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam)
7. Khuluquna
8. Khulasoh madad an-nabawiy(Dzikir)
9. Syarobu althohurfi dhikri siratu badril budur
10. Taujihat nabawiyah
11. Nur aliman(Aqidah)
12. Almukhtar syifa alsaqim
13. Al washatiah
14. Mamlakatul qa’ab wa al ‘adha’
15. Muhtar Ahadits (Hadits)
16. Durul Asas (Nahu)
17. Tsaqafatul Khatib (Panduan Khutbah)
Kitab Maulid adh-Dhiya' al-Lami' merupakan karya al-Habib Umar paling monumental yang berisi syair pujian terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam. Ummat islam Indonesia telah banyak mengenal dan membaca karya ini, yang juga mengenalnya dengan Maulid al-Habib Umar.
Berikut ini beberapa kata-kata wasiat dan nasehat Habib Umar bin Hafidz :
1. Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah Subhanahu WaTa'ala dan dari keberpalingan kembali menuju Allah Subhanahu WaTa'ala, serta dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.
2. Syetan itu mencari sahabat-sahabatnya dan Allah pula yang menjaga kekasih-kekasih-Nya.
3. Apabila semakin agung nilai ibadah dalam hati seseorang maka ringanlah semua kebiasaan baginya dan akan keluar keagungan kebiasaan dari dirinya.
4. Apabila benar keluarnya seseorang di dalam berdakwah, maka ia akan naik ke derajat yang tinggi.
5. Keluarkanlah rasa takut kepada makhluk dari dalam hatimu, niscaya engkau akan tenang dengan rasa takut kepada Sang Khaliq (Allah Subhanahu WaTa'ala yang Maha Pencipta). Dan keluarkanlah rasa berharap pada makhluk dari dalam hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan hanya berharap pada Sang Khaliq.
6. Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah Subhanahu WaTa'ala dan merupakan tanda-tanda dari lemahnya keimanan seseorang.
7. Hakikat tauhid adalah membaca Al Qur’an dengan merenungi artinya (Tadabbur) dan bangun diwaktu malam (untuk mengisi kemuliaan diwaktu malam dengan berbagai ibadah yang mendatangkan keridhaan Allah Subhanahu WaTa'ala).
8. Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat).
9. Barang siapa memperhatikan waktu, maka ia akan selamat dari murka Allah.
10. Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis dalam keheningan malam.
11. Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah Subhanahu WaTa'ala, maka Allah Subhanahu WaTa'ala akan memenuhi hatinya dengan rahmat-Nya di setiap waktu.
12. Janganlah urusan dunia kita mengalahkan urusan akhirat kita.
13. Carilah dunia sebanyak mungkin, namun janganlah urusan duniamu mengalahkan urusan akhiratmu.
14. Selalulah bersyukur kepada segala pemberian Allah, baik yang besar maupun yang kecil. Contoh yang telah diajarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam. Seperti menjilati tangan sehabis makan adalah salah satu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah Subhanahu WaTa'ala.
15. Tidak menyisakan nasi dalam piring bidangan kita juga merupakan bentuk rasa syukur kita, mengambil sebutir nasi yang terjatuh dari piring kita untuk dimakan adalah juga suatu bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah Subhanahu WaTa'ala.
16. Kita harus bersyukur walau hanya dapat makan dengan nasi putih saja. Karena Allah Subhanahu WaTa'ala telah berfirman: "Barangsiapa bersyukur atas nikmat-Ku, maka Aku akan tambahkan nikmat kepadanya"(QS.Ibrahim-14:7). Wahai para hadirin, kata"Aku" disini adalah Allah, jadi Allah sendiri yang akan menambahkan dan memberi tambahan nikmat-Nya atas orang yang mau bersyukur."
17. Sungguh agung dan suci anugrah-Nya. Dikatakan bahwa barangsiapa yang taat dan patuh kepada Allah, maka memerintahkan dunia untuk tunduk dan mendatanginya serta melayani hamba-Nya itu.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلـٰٓی اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (ﷺ)
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.