Senin, 31 Januari 2022

17 QUOTES CAK NUN, BUDAYAWAN DAN INTELEKTUAL MUSLIM (BAGIAN 1)

Edisi Senin, 31 Januari 2022 M / 28 Jumadil Akhir 1443 H. 

Emha Ainun Nadjib merupakan budayawan dan intelektual muslim asal Jombang, Jawa Timur. Ia memiliki sapaan akrab dengan panggilan Cak Nun. Seorang Cak Nun adalah adalah anak keempat dari 15 bersaudara yang pernah menjadi murid di Pondok Modern Gontor – Ponorogo. Kemudian ia menamatkan pendidikan di SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Setelah lulus ia juga mengambil kuliah formal di UGM pada Fakultas Ekonomi, namun ia hanya bisa menyelesaikan satu semester saja.

 Menurut riwayat Cak Nun telah menikah dua kali, istri pertamanya Neneng Suryaningsih berhasil dikaruniai seorang anak ‘Noe’ yang merupakan Vokalis terkenal grup band Letto. Kemudian karena kandas pernikahan pertamanya, Cak Nun menikah kedua kalinya dengan Novia Kolopaking dan dikaruniai empat orang anak.

Berikut ini beberapa kata-kata mutiara Emha Ainun Nadjib yang menginspirasi :

1. “Apa gunanya ilmu kalau tidak memperluas jiwa seseorang sehingga ia berlaku seperti samudera yang menampung sampah-sampah?”

– Cak Nun

2. “Hidup ini sangat luas dan dimensi-dimensi persoalannya tak terhingga, untuk itu diperlukan bukan sekadar wawasan yang luas dan pengetahuan yang terus dicari melainkan juga kearifan dan sikap luhur yang konsisten dari hari ke hari.”

– Cak Nun

3. “Orangtua kita mengajarkan suatu nilai yang membedakan dua jenis anak, yang patuh tanpa reserve, yang pejah gesang nderek (hidup-mati ikut), disebut “anak baik-baik”, sedangkan yang mencoba rasional, memilih otoritasnya, meskipun itu justru sejalan dengan “lorong keadilan” disebut “anak nakal”.

– Cak Nun

4. “Kalau kau cukup makan sepiring nasi, kenapa harus sepiring setengah. Kalau kesehatanmu cukup dipenuhi dengan sebiji tempe, kenapa ambil dua?”

– Cak Nun

5. “Kebanyakan orang tak bisa tidur, mereka hanya tertidur, karena sepanjang siang dan malam hari mereka diberati oleh dunia.”

– Cak Nun

6. “Anak-anak muda tak bisa hanya menggantungkan diri akan jadi pegawai negeri, pembengkakan populasi penduduk akan makin berbanding terbalik dengan penyediaan lapangan kerja, jadi yang akan tegak hidupnya adalah orang-orang yang bermental wiraswasta, yang tidak priyayi, yang ulet dan bersedia bekerja keras.”

– Cak Nun

7. “Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri”

– Cak Nun

8. “Biasanya yang paling serakah dan paling memahami teori, metode, dan praktek keserakahan adalah orang-orang pandai!”

– Cak Nun

9. “Keceriaan dan kenyamanan hidup tidak terlalu bergantung pada hal-hal di luar manusia melainkan bergantung pada kekayaan batin di dalam diri manusia.”

– Cak Nun

10. “Yang lebih kalian cari bukanlah kebaikan melainkan kekayaan, yang lebih kalian buru bukanlah keluhuran melainkan kenyamanan, dan pada posisi seperti itu kalian selalu merasa lebih tinggi derajat dibanding orang kecil.”

– Cak Nun

11. “Ada orang yang mengkritik tapi tidak memberi jalan keluar. Ada orang yang memberi jalan keluar tanpa mengkritik.”

– Cak Nun

12. “Manusia jangan menunggu hancur dulu baru insaf.”

– Cak Nun

13. “Jangan mati-matian mengejar sesuatu yang tak bisa dibawa mati.”

– Cak Nun

14. “Seseorang tidak akan memperjuangkan perubahan dari ketidakbenaran menjadi kebenaran ketika yang harus ia perlihara adalah kemapanannya dalam ketidakbenaran.”

– Cak Nun

15. “Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini adalah perlombaan dalam kebaikan. Bukan perlombaan keunggulan satu sama lain.”

– Cak Nun

16. “Kesedihan boleh ada, tapi jangan ada kebencian kepada siapapun.”

– Cak Nun

17. “Hakikat hidup bukanlah apa yang kita ketahui, bukan buku-buku yang kita baca atau kalimat-kalimat yang kita pidatokan, melainkan apa yang kita kerjakan, apa yang paling mengakar di hati, jiwa dan inti kehidupan kita.”

– Cak Nun

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.