Edisi Ahad, 23 Januari 2022 M / 20 Jumadil Akhir 1443 H.
Habib Husein Ja'far Al-Hadar, merupakan ustaz muda yang tengah digandrungi. Sosoknya viral di berbagai media sosial lantaran penampilannya anti mainstream. Pria yang akrab disapa Habib Husein ini mampu memanfaatkan kecanggihan media sosial, seperti YouTube dan Instagram. Apalagi sejak kolaborasinya bersama komedian Tretan Muslim dan Coki Pardede. Namanya kian melambung, serta memiliki ruang tersendiri di hati kaum milenial.
Ia selalu berlapang dada menampung segala pertanyaan unik dan lucu dari para pemuda. Tak sedikit pengikut akun Habib Husein ini, yang mengaku sebagai 'Pemuda Tersesat'. Kata-kata mutiara yang dilontarkan Habib Husein begitu menyentuh hati. Hingga kata-kata mutiara darinya, kerap dijumpai di media sosial sebagai quotes bergambar. Banyak untaian katanya yang lembut dan sarat makna, sesuai dengan kekalutan anak muda masa kini.
Berikut kata-kata mutiara Habib Husein Ja'far, yang dirangkum dari kanal YouTube, Jeda Nulis dan Majelis Lucu Indonesia. Serta buku hasil karyanya, Tuhan Ada di Hatimu.
1. "Kita bisa berbeda dalam hal kebenaran, namun kita memiliki visi yang sama dalam hal kebaikan."
2. "Dalam kepedihan apa pun hikmah yang lebih besar terkandung dibanding kepedihan itu sendiri."
3. "Pembelaan atas nama Tuhan sebenarnya hanyalah pembelaan atas ego suatu kelompok saja."
"Mengalah bukan berarti kalah, tapi justru puncak kemenangan."
4. "Pendapat kita benar, tapi bisa jadi mengandung kesalahan. Sedangkan pendapat orang lain salah, tapi bisa jadi mengandung kebenaran."
5. "Pertanyaannya, dulu agama turun untuk mendamaikan, sekarang kok justru agama menjadi sumber kegaduhan."
6. "Melukai dengan lisan lebih buruk daripada melukai menggunakan pedang."
"Banyak orang yang hanya berislam secara simbolik. Tapi tidak berislam secara substansi."
7. "Begitu seseorang merasa pintar, maka saat itu ia berarti bodoh. Sebagaimana begitu seseorang merasa suci, saat itu ia sedang kotor."
8. "Peperangan itu bukan hanya tidak selaras dengan ajaran Islam tapi mengkhianati fitrah manusia yang pada dasarnya membenci peperangan."
9. "Semua musik yang mengajak kepada nilai-nilai luhur: kemanusiaan, perdamaian, ketulusan, cinta, kesetiaan, dan lain-lain itu termasuk musik yang baik."
10. "Sering kali kita mengkambinghitamkan orang lain atau sesuatu di luar diri kita. Padahal yang bermasalah adalah diri kita sendiri. Begitu pula kadang kita mencari solusi di luar diri. Padahal solusi itu sebenarnya ada dalam diri."
11. "Terlihat buruk di mata manusia padahal baik di mata-Nya, itu cobaan yang akan jadi pahala besar."
"Meninggalkan kesan yang baik lebih penting dalam dakwah ketimbang menyampaikan pesan yang baik."
12. "Terorisme itu nyata. Ia membunuh, ia membakar rumah ibadah. Sesedikit apapun teroris itu, mereka mengerikan. Karena jelas kata Qur’an, satu nyawa dibunuh tanpa alasan benar, seperti membunuh seluruh umat manusia. Mari bersama rapatkan shaf (barisan) melawan mereka."
13. "Tugasmu dari Tuhan itu jadi baik, bukan terlihat baik di mata manusia."
"Mari kita selalu berakhlak dan mempersatukan, seperti Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam yang terbaik akhlaknya dan mempersatukan para nabi dan kaumnya di akhirat."
14. "Tiap golongan itu punya pahlawannya, seperti tiap kaum punya nabinya. Saling hormati para pahlawan, seperti tiap umat harus hormati dari kaum lain."
"Beda itu nada! Maka, saya tak heran ada yang tak suka beda juga sekaligus tak suka nada, Saya memilih suka keduanya, karena keduanya sama-sama indah."
15. Yang paling aku takutkan adalah ketakutanku pada diri sendiri: kepentinganku, nafsuku, dan golonganku. Karena itu, dalam tasawuf, yang harus pertama kau urus dan kendalikan adalah egomu.
16. "Guru adalah siapa saja yang mengajariku walau sehuruf. Maka, berakhlaklah pada siapapun, karena bisa jadi ia gurumu yang tidak kamu sadari."
17. "Yang perlu kau dengar hanya dua jenis orang, yakni yang mencintaimu karena dia bicara dengan ketulusan dan yang pintar karena dia bicara dengan keilmuan."
"Pembenci memikirkan yang dibenci. Maka hidupnya selalu suram. Pecinta memikirkan yang dicinta, maka hidupnya selalu cerah."
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰی سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلـٰٓی اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (ﷺ)
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.