Edisi Kamis, 17 Maret 2022 M / 14 Sya'ban 1443 H.
Banyak sekali keutamaan membaca ayat Al-Qur’an, baik keutamaan membaca ayat Al-Qur’an secara umum maupun secara khusus. Membaca Al-Qur’an sendiri termasuk ibadah paling utama di antara ibadah-ibadah yang lain, sebagaimana yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ
Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi). Kemudian, orang mukmin yang selalu membaca
Al-Qur’an digambarkan dalam hadits Abu Dawud, seperti buah yang wangi dan manis. Kemudian orang mukmin yang tidak suka membaca Al-Qur’an digambarkan seperti buah yang rasanya manis namun tidak wangi. Selanjutnya orang fasik yang suka membaca Al-Qur’an digambarkan seperti buah yang aromanya wangi namun rasanya pahit. Terakhir, orang fasik yang tidak suka membaca Al-Qur’an, digambarkan seperti buah yang tidak beraroma dan rasanya juga pahit.
Al-Qur’an sendiri mengungkapkan, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” (QS. Al-A‘raf [7]: 204). Menurut para ulama tafsir, adanya perintah menyimak bacaan Al-Qur’an berarti adanya perintah membaca Al-Qur’an. Jika mendengar saja sudah mengundang rahmat, apalagi membacanya.
Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam yang berkaitan dengan membaca Al Qur'an :
1. Orang yang mahir membaca Al Qur`an
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Dari 'Aisyah ia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: "Orang mukmin yang mahir membaca Al-Qur`an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al-Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala." (H.R. Muslim no. 1898).
2. Anjuran untuk menghafalkan Al-Qur'an
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الَّذِى لَيْسَ فِى جَوْفِهِ شَىْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ
Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Sesungguhnya orang yang dalam lambungnya tidak ada hafalan Al-Qur'an, maka orang tersebut tak ada ubahnya seperti sebuah rumah yang roboh. (H.R. Tirmidzi no. 3161).
3. Boleh membaca Al-Qur'an tanpa wudhu
عَلَى عَلِىِّ بْنِ أَبِى طَالِبٍ فَقَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِى الْخَلاَءَ فَيَقْضِى الْحَاجَةَ ثُمَّ يَخْرُجُ فَيَأْكُلُ مَعَنَا الْخُبْزَ وَاللَّحْمَ وَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَلاَ يَحْجُبُهُ عَنِ الْقُرْآنِ شَىْءٌ إِلاَّ الْجَنَابَةُ
Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam memasuki kamar kecil untuk buang air besar, kemudian beliau keluar lalu makan roti dan daging bersama kami, setelah itu beliau membaca Al-Qur'an. Tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya membaca Al-Qur'an kecuali hadats besar. (H.R. Ibnu Majah no. 637).
4. Pahala baca Al-Qur'an dilipatgandakan
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنَ مَسْعُوْدٍ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُوْلُ الم حََرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
Dari Abdullah bin Mas'ud ia mengatakan, Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an, maka ia akan mendapat satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim itu satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. (H.R. Tirmidzi no. 3158).
5. Anjuran membaca surat Al-Ashr di akhir pertemuan
عَنْ عَبْدُ اللهِ بْنِ حَصْنٍ(أَبِيْ مَدِيْنَةَ)، قَالَ: كَانَ الرَّجُلانِ مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا الْتَقَيَا لَمْ يَفْتَرِقَا إِلَّا عَلَى أَنْ يَقْرَأَ أَحَدَهُمَا عَلَى اْلآخَرِ "سُوْرَةَ اْلعَصْرِ" إِلَى آخِرِهَا، ثُمَّ يُسَلِّمُ أَحَدَهُمَا عَلَى اْلآخَرِ
Dari Abdullah bin Hashn (Abi Madinah), ia berkata : Adalah dua orang dari sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bila keduanya bertemu, mereka tidak berpisah, melainkan salah seorang dari mereka membacakan dulu surat Al-Ashr sampai habis kepada yang lainnya, kemudian salah seorang dari mereka memberi salam kepada yang lain. (H.R. Imam Tabarani).
6. Al-Qur'an akan memberi syafaat orang-orang yang membacanya
عَنْ أَبُو أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اِقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ
Dari Abu Umamah Al-Bahiliy, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Bacalah Al-Qur'an, Sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafaat kepada orang-orang yang membacanya. (H.R. Muslim no. 1910).
7. Pahala membaca Al-Qur'an
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Dari Aisyah ia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: Orang mukmin yang mahir membaca Al-Qur`an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al-Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala. (H.R. Muslim no. 1898).
8. Al-Qur'an diturunkan dengan tujuh dialek
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَأَنِي جِبْرِيْلُ عَلَى حَرْفٍ فَلَمْ أَزَلْ أَسْتَزِيْدُهُ حَتَّى انْتَهَى إِلَى سَبْعَةِ أَحْرُفٍ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: Jibril membacakan (Al-Qur'an) kepadaku dengan satu dialek dan aku terus saja meminta tambahan hingga akhirnya berhenti dengan tujuh dialek (jenis langgam bahasa dalam membaca Al-Qur'an). (H.R. Bukhari no. 3219).
9. Anjuran melagukan dalam membaca Al-Qur'an
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالْقُرْآنِ وَزَادَ غَيْرُهُ يَجْهَرُ بِهِ
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak melagukan Al-Qur'an. Sementara yang lain menambahkan : dan mengeraskannya. (H.R. Bukhari no. 7527).
10. Boleh Membaca Al-Qur'an Selama Tidak Dalam Keadaan Junub
عَنْ عَلِىٍّ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقْرِئُنَا الْقُرْآنَ عَلَى كُلِّ حَالٍ مَا لَمْ يَكُنْ جُنُبًا
Dari Ali ia berkata : Adalah Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam membacakan Al-Qur'an kepada kami selama beliau tidak dalam keadaan junub. (H.R. Tirmidzi no 146, Ahmad no. 637 danlainnya).
11. Boleh Membaca Al-Qur'an Dengan Suara Keras
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَا أَذِنَ اللهُ لِشَيْءٍ مَا أَذِنَ لِنَبِيٍّ حَسَنِ الصَّوْتِ يَتَغَنَّى بِالْقُرْآنِ يَجْهَرُ بِهِ
Dari Abu Hurairah bahwa mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Allah tidak memberi izin terhadap sesuatu, sebagaimana memberikan izin kepada Nabi-Nya yang melagukan Al-Qur’an dengan suara keras. (H.R. Muslim no. 1883).
12. Anjuran Melagukan Ketika Membaca Al-Qur'an
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمٰنِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ قَدِمَ عَلَيْنَا سَعْدُ بْنُ أَبِيْ وَقَّاصٍ وَقَدْ كُفَّ بَصَرُهُ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَنْ أَنْتَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ مَرْحَبًا بِابْنِ أَخِيْ بَلَغَنِيْ أَنَّكَ حَسَنُ الصَّوْتِ بِالْقُرْآنِ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّ هٰذَا الْقُرْآنَ نَزَلَ بِحُزْنٍ فَإِذَا قَرَأْتُمُوْهُ فَابْكُوْا فَإِنْ لَمْ تَبْكُوْا فَتَبَاكَوْا وَتَغَنَّوْا بِهِ فَمَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِهِ فَلَيْسَ مِنَّا
Dari Abdurrahman bin As-Sa`ib ia berkata, Sa'd bin Abu Waqash datang menemui kami sementara matanya telah buta, maka aku pun mengucapkan salam kepadanya, ia berkata : Siapa kamu? Maka aku pun kabarkan kepadanya (siapa kami). Ia pun berkata, "Selamat datang wahai anak saudaraku, telah sampai kepadaku bahwa suaramu bagus ketika membaca Al-Qur`an. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Sesungguhnya Al-Qur`an turun dengan kesedihan, jika kalian membacanya maka bacalah dengan menangis, jika kalian tidak bisa menangis maka berpura-puralah untuk menangis. Dan lagukanlah dalam membaca, barang siapa tidak melagukannya maka ia bukan dari golongan kami. (H.R. Ibnu Majah no. 1398).
13. Dianjurkan baca ayat Al-Qur'an dalam shalat dzuhur dan ashar
عَنْ أَبِى مَعْمَرٍ قَالَ قُلْتُ لِخَبَّابِ بْنِ الْأَرَتِّ أَكَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِى الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ قَالَ نَعَمْ . قَالَ قُلْتُ بِأَىِّ شَىْءٍ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ قِرَاءَتَهُ قَالَ بِاضْطِرَابِ لِحْيَتِهِ
Dari Abu Ma'mar ia berkata : Aku bertanya kepada sahabat Khabbab bin Al-Arat : Apakah Nabi Shallallahu alaihi Wassalam biasa membaca ayat di dalam shalat dzuhur dan ashar? Ia menjawab : Ya. Kemudian aku bertanya : Melalui apa kalian mengetahui bacaannya? Ia menjawab : Melalui goyangan janggutnya. (H.R. Bukhari no. 761).
14. Anjuran membaca surat Yasin di malam hari
عَنِ الْحَسَنِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ يس فِي لَيْلَةٍ، أَصْبَحَ مَغْفُورًا لَهُ وَمَنْ قَرَأَ حم الَّتِي يُذْكَرُ فِيْهَا الدُّخَانُ فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ أَصْبَحَ مَغْفُوْرًا لَهُ
Dari Hasan ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Barang siapa yang membaca surat Yasin di malam hari, maka di pagi harinya ia diampuni dan barang siapa membaca Haa Miim yang didalamnya disebutkan Ad-Dukhan (surat Ad-Dukhan) pada malam Jum'at, maka di pagi harinya ia diampuni. (H.R. Abu Ya'la no. 6224).
15. Boleh Mengambil Upah Untuk Mengajar Al-Qur'an
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرُّوْا بِمَاءٍ فِيْهِمْ لَدِيْغٌ - أَوْ سَلِيْمٌ - فَعَرَضَ لَهُمْ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْمَاءِ فَقَالَ هَلْ فِيْكُمْ مِنْ رَاقٍ إِنَّ فِى الْمَاءِ رَجُلاً لَدِيْغًا أَوْ سَلِيْمًا . فَانْطَلَقَ رَجُلٌ مِنْهُمْ فَقَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ عَلَى شَاءٍ، فَبَرَأَ، فَجَاءَ بِالشَّاءِ إِلَى أَصْحَابِهِ فَكَرِهُوْا ذَلِكَ وَقَالُوْا أَخَذْتَ عَلَى كِتَابِ اللهِ أَجْرًا. حَتَّى قَدِمُوْا الْمَدِيْنَةَ فَقَالُوْا يَا رَسُولَ اللهِ أَخَذَ عَلَى كِتَابِ اللهِ أَجْرًا . فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَحَقَّ مَا أَخَذْتُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا كِتَابُ اللهِ
Dari Ibnu Abbas bahwa beberapa sahabat Nabi Shallallahu alaihi Wassalam melewati sumber mata air dimana terdapat orang yang tersengat binatang berbisa, lalu salah seorang yang bertempat tinggal di sumber mata air tersebut datang dan berkata : Adakah di antara kalian seseorang yang pandai menjampi (membaca mantra)? Karena di tempat tinggal dekat sumber mata air ada seseorang yang tersengat binatang berbisa. Lalu salah seorang sahabat Nabi pergi ke tempat tersebut dan membacakan Al-fatihah dengan upah seekor kambing. Ternyata orang yang tersengat tadi sembuh, maka sahabat tersebut membawa kambing itu kepada teman-temannya. Namun teman-temannya tidak suka dengan hal itu, mereka berkata : Kamu mengambil upah atas kitabullah? setelah mereka tiba di Madinah, mereka berkata : Wahai Rasulullah, ia ini mengambil upah atas kitabullah. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Sesungguhnya upah yang paling berhak kalian ambil adalah upah karena (mengajarkan) kitabullah. (H. R. Bukhari no. 5737).
16. Hadits keutamaan belajar Al-Qur'an di masjid
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلىٰ مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَ اللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam telah bersabda: "Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al- Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya". (H.R. Muslim no. 7028).
17. Hadits keutamaan belajar Al-Qur'an
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمٰنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Abu Abdurrahman As-Sulami dari Utsman radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi Wassalam, beliau bersabda: Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya. (H.R. Bukhari no. 5027).
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.