Kamis, 03 Maret 2022

17 KUMPULAN HADITS YANG BERKAITAN DENGAN SHALAT (BAGIAN 10)

Edisi Jum'at, 4 Maret 2022 M / 1 Sya'ban 1443 H. 

Pada mulanya, tidak ada larangan berbincang dan melakukan apa saja saat seseorang sedang melakukan shalat. Orang itu dapat menyempurnakan shalatnya setelah bincang dan aktivitasnya selesai di tengah shalatnya. Tetapi setelah terbiasa melakukan shalat dan telah merasakan kebesaran Allah yang “diajak” munajat dalam shalat, para sahabat dilarang berbicara dan melakukan aktivitas apapun sambil melakukan shalat. Kalau tetap melakukan itu, shalat mereka dianggap batal. Perihal shalat sambil berbicara dan main-main, Surat Al-Baqarah ayat 238 diturunkan. (Sya’ban M Ismail, 2015 M/1436 H: 58-59). 

Imam Ahmad dan Imam Bukhari meriwayatkan cerita sahabat Zaid bin Arqam yang mengatakan, “Dulu kami bercakap-cakap pada saat melakukan shalat sampai ayat itu turun dan kami diperintahkan untuk berdiam dan kami dilarang untuk berbicara.” (Sya’ban M Ismail, 2015 M/1436 H: 59). 

Adapun pelajaran yang dapat diambil, kata Ismail, adalah bahwa anak-anak yang mulai belajar membiasakan shalat, lalu berbicara, dan main-main, tidak perlu ditegur. Kita, lanjut Ismail, perlu menyikapinya dengan lemah lembut. Sikap yang sama terhadap anak-anak ditujukan kepada orang yang baru memeluk agama Islam dan menganjurkan mereka untuk membiasakan shalat dengan lemah lembut. (Sya’ban M Ismail, 2015 M/1436 H: 59). Wallahu a’lam.

Berikut ini beberapa Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam yang membicarakan tentang Shalat :

1. Dasar Shalat Qadha 

قَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُوْدٍ إِنَّ الْمُشْرِكِيْنَ شَغَلُوْا رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ يَوْمَ الْخَنْدَقِ حَتَّى ذَهَبَ مِنَ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللهُ فَأَمَرَ بِلاَلاً فَأَذَّنَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعِشَاءَ

Abdullah bin Mas'ud berkata : Orang orang Musyrik telah menyibukkan Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam dari melaksanakan empat waktu shalat, pada hari perang Khandaq sampai malam berlalu dengan kehendak Allah. Kemudian beliau memerintahkan Bilal (untuk mengumandangkan adzan), maka Bilal pun mengumandangkan adzan dan Iqamat. Beliau kemudian melaksanakan shalat zhuhur, kemudian Bilal iqamat lalu beliau shalat ashar. Kemudian Bilal iqamat lalu beliau shalat maghrib. Kemudian Bilal iqamat lalu beliau melaksanakan shalat isyak. (H.R. Tirmidzi no. 179, Nasa'i no. 661, Baihaqi no. 1967, dan lainnya). 

2. Shalat Wajib Baca Fatihah 

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ

Dari Ubadah bin Shamit, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Tidak sah shalatnya bagi orang yang tidak membaca surat Al-Fatihah. (H.R. Bukhari no. 756, Muslim no. 900).

3. Mendapat Satu Rakaat Bila Mengikuti Rukuk Imam 

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ أَنَّهُ انْتَهَى إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ رَاكِعٌ، فَرَكَعَ قَبْلَ أَنْ يَصِلَ إِلَى الصَّفِّ، فَذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ زَادَكَ اللهُ حِرْصًا وَلاَ تَعُدْ

Dari Abu Bakrah, bahwa dia pernah mendapati Nabi Shallallahu alaihi Wassalam sedang rukuk, maka dia pun ikut rukuk sebelum sampai ke dalam barisan shaf. Kemudian dia menceritakan kejadian tersebut kepada Nabi Shallallahu alaihi Wassalam, Maka beliau bersabda : Semoga Allah menambah semangat kepadamu, namun jangan diulang kembali. (H.R. Bukhari no. 783).

4. Sujud Sahwi Karena Ragu Jumlah Rakaat 

عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيْمًا لِلشَّيْطَانِ

Dari Abu Sa'id Al-Khudri dia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang pasti (yaitu yang sedikit). Kemudian sujudlah dua kali sebelum memberi salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Dan jika, ternyata shalatnya memang empat rakaat maka kedua sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan. (H.R. Muslim no. 1300).

5. Sujud Sahwi Karena Rakaatnya Kurang Dalam Shalat 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ مِنِ اثْنَتَيْنِ فَقَالَ لَهُ ذُو الْيَدَيْنِ أَقُصِرَتِ الصَّلاَةُ أَمْ نَسِيْتَ يَا رَسُولَ اللهِ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَدَقَ ذُو الْيَدَيْنِ. فَقَالَ النَّاسُ نَعَمْ. فَقَامَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى اثْنَتَيْنِ أُخْرَيَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُوْدِهِ أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ketika Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam menyelesaikan shalatnya yang baru dua rakaat, Dzul Yadain berkata kepada Beliau : Apakah shalat diqashar atau anda lupa, wahai Rasulullah? Maka Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam berkata : Apakah benar yang dikatakan Dzul Yadain? Orang-orang menjawab : Benar. Maka Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam berdiri dan mengerjakan shalat dua rakaat yang kurang tadi kemudian memberi salam. Kemudian Beliau bertakbir lalu sujud seperti sujudnya (yang biasa) atau lebih lama lagi kemudian mengangkat kepalanya. (H.R. Bukhari no. 1228).

6. Sujud Sahwi Karena Kelebihan Rakaat Shalat 

عَنْ عَبْدِ اللهِ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى الظُّهْرَ خَمْسًا فَلَمَّا سَلَّمَ قِيْلَ لَهُ أَزِيْدَ فِى الصَّلاَةِ قَالَ  وَمَا ذَاكَ. قَالُوْا صَلَّيْتَ خَمْسًا. فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ

Dari Abdullah, bahwa Nabi Shallallahu alaihi Wassalam (suatu ketika) shalat Zhuhur lima rakaat. Ketika beliau ucapkan salam, ditanyakan kepada beliau : Apakah rakaat shalat bertambah? Beliau menjawab: Mengapa demikian?  Mereka menjawab : Anda shalat lima rakaat.  Lalu Nabi bersujud dua kali. (H.R. Muslim no. 1309).

7. Anjuran Sujud Sahwi Jika Tidak Melakukan Tasyahud Awal 

عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ قَالَ صَلَّى لَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ مِنْ بَعْضِ الصَّلَوَاتِ ثُمَّ قَامَ فَلَمْ يَجْلِسْ فَقَامَ النَّاسُ مَعَهُ فَلَمَّا قَضَى صَلاَتَهُ وَنَظَرْنَا تَسْلِيْمَهُ كَبَّرَ فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ التَّسْلِيْمِ ثُمَّ سَلَّمَ

Dari Abdullah bin Buhainah dia berkata : Pada suatu ketika Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam mengimami kami shalat. Setelah dua rakaat, beliau langsung berdiri tanpa duduk (tasyahud awal), dan jamaah makmum turut pula berdiri mengikuti beliau. Tatkala shalat telah selesai, dan kami sedang menunggu-menunggu beliau mengucapkan salam, ternyata beliau bertakbir, lalu bersujud dua kali ketika duduk sebelum salam, setelah itu barulah beliau mengucapkan salam. (H.R. Muslim no. 1297, Abu Daud no. 1036).

8. Sujud Tilawah Hukumnya Sunnah 

عَنْ رَبِيْعَةَ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْهُدَيْرِ التَّيْمِىِّ قَالَ أَبُوْ بَكْرٍ وَكَانَ رَبِيْعَةُ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ عَمَّا حَضَرَ رَبِيْعَةُ مِنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَرَأَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ بِسُوْرَةِ النَّحْلِ حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ نَزَلَ فَسَجَدَ وَسَجَدَ النَّاسُ، حَتَّى إِذَا كَانَتِ الْجُمُعَةُ الْقَابِلَةُ قَرَأَ بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءَ السَّجْدَةَ قَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا نَمُرُّ بِالسُّجُوْدِ فَمَنْ سَجَدَ فَقَدْ أَصَابَ، وَمَنْ لَمْ يَسْجُدْ فَلاَ إِثْمَ عَلَيْهِ. وَلَمْ يَسْجُدْ عُمَرُ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ. وَزَادَ نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا إِنَّ اللهَ لَمْ يَفْرِضِ السُّجُوْدَ إِلاَّ أَنْ نَشَاءَ

Dari Rabi'ah bin Abdullah Al-Hudair At-Taimiy. Berkata, Abu Bakar : Rabi'ah adalah orang yang paling baik dalam mengisahkan segala hal yang berasal dari majelis Umar bin Al-Khaththob radhiyallahu'anhu saat hari Jum'at, ia membaca surah An-Nahl dari atas mimbar hingga ketika sampai pada ayat sajdah, dia turun dari mimbar lalu melakukan sujud tilawah. Maka orang-orang pun turut melakukan sujud. Kemudian pada waktu shalat Jum'at berikutnya dia membaca surat yang sama hingga ketika sampai pada ayat sajdah dia berkata : Wahai sekalian manusia, kita telah membaca dan melewati ayat sajdah. Maka barang siapa yang sujud, benarlah dia. Namun yang tidak melakukan sujud tidak ada dosa baginya. Dan Umar radhiyallahu'anhu tidak melakukan sujud. Nafi' menambahkan dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu : Sesungguhnya Allah tidak mewajibkan sujud tilawah. Kecuali siapa yang mau silakan melakukannya. (H.R. Bukhari no. 1077).

9. Sujud Tilawah Karena Bacaan Ayat Sajdah 

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ عَلَيْنَا السُّوْرَةَ فِيْهَا السَّجْدَةُ فَيَسْجُدُ وَنَسْجُدُ حَتَّى مَا يَجِدُ أَحَدُنَا مَوْضِعَ جَبْهَتِهِ

Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu berkata : Nabi Shallallahu alaihi Wassalam pernah membacakan untuk kami satu surat yang berisi ayat sajdah. Kemudian Beliau sujud. Lalu kami pun sujud hingga ada seorang diantara kami yang tidak mendapatkan tempat untuk meletakkan keningnya. (H.R. Bukhari no. 1075).

10. Anjuran Sujud Syukur 

عَنْ أَبِى بَكْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا جَاءَهُ أَمْرُ سُرُوْرٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلهِ

Dari Abu Bakrah dari Nabi Shallallahu alaihi Wassalam, bahwa apabila terdapat perkara yang menyenangkan atau beliau dibei kabar gembira maka beliau bersujud untuk bersyukur kepada Allah. (H.R. Abu Daud no. 2776).

11. Anjuran Menunggu Shalat di Masjid 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزَالُ الْعَبْدُ فِي صَلَاةٍ مَا كَانَ فِي الْمَسْجِدِ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ مَا لَمْ يُحْدِثْ فَقَالَ رَجُلٌ أَعْجَمِيٌّ مَا الْحَدَثُ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ الصَّوْتُ يَعْنِي الضَّرْطَةَ

Dari Abu Hurairah berkata, Nabi Shallallahu alaihi Wassalam bersabda : Seorang hamba akan selalu dihitung shalat selama ia di masjid menunggu shalat dan tidak berhadats. Lalu ada seorang laki-laki non-Arab berkata : Apa yang dimaksud dengan hadats wahai Abu Hurairah? Abu Hurairah menjawab : Suara, yaitu kentut. (H. R. Bukhari no. 176).

12. Nabi Keadaan Junub Saat Mau Mengimami Shalat 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أُقِيْمَتِ الصَّلَاةُ وَعُدِّلَتْ الصُّفُوْفُ قِيَامًا فَخَرَجَ إِلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا قَامَ فِي مُصَلَّاهُ ذَكَرَ أَنَّهُ جُنُبٌ فَقَالَ لَنَا مَكَانَكُمْ ثُمَّ رَجَعَ فَاغْتَسَلَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَيْنَا وَرَأْسُهُ يَقْطُرُ فَكَبَّرَ فَصَلَّيْنَا مَعَهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu berkata : Qamat untuk shalat telah dikumandangkan dan shaf telah diluruskan, lalu keluarlah Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam Setelah sampai di tempat shalat beliau baru teringat bahwa beliau sedang junub, lalu berkata, kepada kami : Tetaplah di tempat kalian. Maka beliau kembali lalu mandi. Kemudian datang dalam keadaan kapalanya basah. Lalu beliau bertakbir, maka kamipun shalat bersamanya. (H.R. Bukhari no. 275).

13. Shalat Jum'at Bagi Perempuan 

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَعْدَانٍ عَنْ جَدَّتِهِ قَالَتْ قَالَ لَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْعُوْدٍ إِذَا صَلَّيْتُنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مَعَ الْإِمَامِ فَصَلِّيْنَ بِصَلَاتِهِ، وَاِذَا صَلَّيْتُنَّ فِي بُيُوْتِكُنَّ فَصَلِّيْنَ أَرْبَعًا

Dari Abdullah bin Ma’dan dari neneknya, beliau menceritakan bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah memberikan nasehat kepada kami (para wanita) : Apabila kalian pada hari Jumat ikut shalat bersama imam (Jum'atan) maka shalatlah sebagaimana shalatnya imam (dua rakaat). Dan jika kalian shalat di rumah, shalatlah empat rakaat. (H.R. Ibn Abi Syaibah no. 5154, Abdurrazaq no. 5273).

14. Makmum Masbuq dalam Shalat Jum'at 

عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ مَنْ أَدْرَكَ الرَّكْعَةَ فَقَدْ أَدْرَكَ الْجُمُعَةَ، وَمَنْ لَمْ يُدْرِكِ الرَّكْعَةَ فَلْيُصَلِّ أَرْبَعًا

Dari Ibnu Mas'ud ia berkata : Siapa yang mendapatkan satu rakaat (bersama imam Juma't) maka dia mendapatkan Jum'atan. Dan siapa yang tidak mendapatkan rakaat imam maka dia harus shalat Zhuhur. (H.R. Ath-Thabrani dalam Mu'jam Al-Kabir no. 9431, Abdurrazaq no. 5477).

15. Surat yang Dibaca Ketika Shalat Jum'at dan Shalat Ied 

عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيْرٍ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِى الْعِيْدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيْدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ

Dari An-Nu’man bin Basyir, adalah Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam biasa membaca dalam dua Ied dan dalam shalat Jum’at “sabbihisma robbikal a’la” dan “hal ataka haditsul ghosiyah”. An-Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari Ied bertepatan dengan hari Jum’at, beliau membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat. (H.R. Muslim no. 2065).

16. Tata Cara Berangkat dan Pulang Shalat Hari Raya 

عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيْدٍ خَالَفَ الطَّرِيْقَ

Dari Jabir ia berkata : Nabi Shallallahu alaihi Wassalam apabila di waktu hari raya biasanya mengambil jalan yang berlainan. (H.R.Bukhari no. 986).

17. Shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah 

عَنْ أَبِى أَيُّوبَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ   فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ عَلِّمْنِى وَأَوْجِزْ. قَالَ إِذَا قُمْتَ فِى صَلاَتِكَ فَصَلِّ صَلاَةَ مُوَدِّعٍ وَلاَ تَكَلَّمْ بِكَلاَمٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ وَأَجْمِعِ الْيَأْسَ عَمَّا فِى أَيْدِى النَّاسِ

Dari Abu Ayyub dia berkata : Seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu alaihi Wassalam seraya berkata : Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku (ilmu) yang singkat padat. Beliau bersabda :  Apabila kamu (hendak) mendirikan shalat maka shalatlah seperti shalatnya orang yang hendak berpisah. Janganlah kamu mengatakan suatu perkataan yang akan kamu sesali. Dan kumpulkan rasa keputus asaan dari apa yang di miliki orang lain. (H.R. Ibnu Majah no. 4310, Ahmad no. 24213).

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.