Edisi Kamis, 31 Maret 2022 M / 28 Sya'ban 1443 H.
Pengertian hadits adalah segala yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam, yang menjadi tumpuan umat Islam hingga saat ini. Ajaran agama Islam memiliki kitab suci AlQuran sebagai petunjuk hidup. Hadits sebagai sumber hukum kedua setelah AlQuran.
Keberadaan hadits, menjadi pelengkap dan menyempurnakan supaya umat tidak salah paham dalam memaknai setiap ayat atau ajaran agama. Saat umat mempertanyakan hal baru dan belum terdapat di AlQuran serta hadits, maka diambil dari Ijma'. Kemudian berlanjut baru dijelaskan dan diperkuat dengan adanya Qiyas.
Ajaran Islam tidak memaksa, jika dipahami lebih mendalam dan memaknai pengertian hadits sebenarnya. Semua kembali pada diri sendiri, bagaimana menyikapi berbagai masalah. Keberadaan hadits, ijma' dan qiyas sebagai pedoman dalam memahami syariat Islam sesuai firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam AlQuran.
Berikut ini beberapa Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam yang berkaitan dengan larangan dalam Islam :
1. Larangan Menjulurkan Kain Sarungnya Karena Sombong
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : Pada hari kiamat kelak, Allah tidak akan melihat orang yang menjulurkan kain sarungnya karena sombong. (H.R. Bukhari no. 5788).
2. Larangan Mengusir Teman dari Tempat Duduknya
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عِنْهُمَا عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يُقِيْمُ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنْ مَجْلِسِهِ ثُمَّ يَجْلِسُ فِيْهِ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu alaihi Wasallam beliau bersabda : Janganlah seseorang membangunkan orang lain dari tempat duduknya kemudian ia duduk di situ. (H. R. Bukhari no. 6269).
3. Larangan Memotong Rambut dan Kuku bagi yang Berkurban
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّىَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ شَعَرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا
Dari Ummu Salamah bahwa Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : Jika telah tiba sepuluh (dzul Hijjah) dan salah seorang dari kalian hendak berkurban, maka janganlah mencukur rambut atau memotong kuku sedikitpun. (H.R.Muslim no. 5232).
4. Larangan Berpuasa pada Hari Arafah di Padang Arafah
عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى أَبِى هُرَيْرَةَ فِى بَيْتِهِ فَسَأَلْتُهُ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ فَقَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ
Dari Ikrimah ia berkata : Aku menemui Abu Hurairah di rumahnya, lalu aku bertanya padanya tentang berpuasa pada hari Arafah di padang Arafah, maka Abu Hurairah menjawab : Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam melarang berpuasa pada hari Arafah di padang Arafah. (H. Ibnu Majah no. 1804, Ahmad no. 8252 dan lainnya).
5. Larangan makan dan minum dengan tangan kiri
عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ جَدِّهِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
Dari Abu Bakr bin 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Umar dari kakeknya Ibnu 'Umar; bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda: Jika seseorang diantara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya, karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula. (H.R. Muslim no. 5384).
6. Larangan Melaknat Orangtuanya Sendiri
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ أَكْبَرِ الْكَبَائِرِ أَنْ يَلْعَنَ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَكَيْفَ يَلْعَنُ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ قَالَ يَسُبُّ الرَّجُلُ أَبَا الرَّجُلِ فَيَسُبُّ أَبَاهُ وَيَسُبُّ أُمَّهُ
Dari Abdullah bin 'Amru radhiyallahu'anhu dia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya termasuk dari dosa besar adalah seseorang melaknat kedua orang tuanya sendiri, " beliau ditanya; "Kenapa hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Seseorang mencela (melaknat) ayah orang lain, kemudian orang tersebut membalas mencela ayah dan ibu orang yang pertama." (H.R. Bukhari no. 5973).
7. Larangan Mengambil tanah orang lain
عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَخَذَ شَيْئًا مِنَ الْأَرْضِ بِغَيْرِ حَقِّهِ خُسِفَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلٰى سَبْعِ أَرَضِيْنَ
Dari Salim dari bapaknya berkata, Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda: "Siapa yang mengambil sesuatu (sebidang tanah) dari bumi yang bukan haknya maka pada hari qiyamat nanti dia akan dibenamkan sampai tujuh bumi". (H.R. Bukhari no. 3196).
8. Larangan berprasangka buruk
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلَا تَحَسَّسُوْا وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا تَحَاسَدُوْا وَلَا تَدَابَرُوْا وَلَا تَبَاغَضُوْا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا
Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi Wasallam beliau bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari isu, saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (H.R. Bukhari no. 6064).
9. Setiap yang memabukkan adalah haram
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ وَمَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فِي الدُّنْيَا فَمَاتَ وَهُوَ يُدْمِنُهَا لَمْ يَتُبْ لَمْ يَشْرَبْهَا فِي الْآخِرَةِ
Dari Ibnu Umar dia berkata, "Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda: "Setiap yang memabukkan adalah khamer, dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barangsiapa meminum khamer di dunia kemudian ia mati sedangkan ia biasa meminumnya, niscaya tidak akan diterima taubatnya dan tidak akan meminumnya di akhirat." (H.R. Muslim no. 5336).
10. Bahaya ghibah
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَارْتَفَعَتْ رِيْحُ جِيْفَةٍ مُنْتِنَةٍ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَدْرُوْنَ مَا هَذِهِ الرِّيْحُ هَذِهِ رِيْحُ الَّذِيْنَ يَغْتَابُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : Kami pernah bersama Nabi Shallallahu alaihi Wasallam lantas ada bau busuk yang melambung ke angkasa . Lalu Nabi Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : Tahukah kamu bau busuk apakah ini? Ini adalah bau busuk orang-orang yang ghibah (mengumpat) orang-orang mukmin. (H.R. Ahmad no. 15164).
11. Haram laki-laki memakai sutera dan emas
عَنْ أَبِى مُوْسَى الأَشْعَرِىِّّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حُرِّمَ لِبَاسُ الْحَرِيْرِ وَالذَّهَبِ عَلَى ذُكُوْرِ أُمَّتِى وَأُحِلَّ لإِنَاثِهِمْ
“Dari Abu Musa Al-Asy’ari, bahwasanya Rosulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : Diharamkan memakai kain sutera dan emas bagi umatku yang laki-laki, dan dihalalkan bagi umatku yang perempuan”. (H.R. Turmudzi no. 1824).
12. Nabi melaknat wanita yang mencukur bulu alisnya
عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللهِ لَعَنَ اللهُ الْوَاشِمَاتِ ، وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ ، وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ ، الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ تَعَالَى ، مَالِى لاَ أَلْعَنُ مَنْ لَعَنَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهْوَ فِى كِتَابِ اللهِ ( وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ )
Dari Alqomah dari Abdullah, Semoga Allah melaknat wanita membuat tato (dikulitnya) dan yang minta dibuatkan tato. Wanita yang mencukur bulu alisnya (atau yang mencukur sebagiannya agar tampak cantik), wanita yang meregangkan sedikit gigi-giginya supaya tambah indah, yang mengubah terhadap ciptaan Allah. Mengapakah aku tidak melaknat kepada orang yang dilaknat oleh Nabi Shallallahu alaihi Wasallam, dan hal tersebut terdapat dalam kitabullah: Apa yang diberikan oleh Rosul, ambillah. (H.R. Bukhari no. 5931 dan Muslim no. 5695).
13. Nabi melaknat orang yang mentato dan orang yang minta ditato
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاصِلَةَ وَالْمُسْتَوْصِلَةَ وَالْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu, dia berkata; Nabi Shallallahu alaihi Wasallam, melaknat orang yang menyambung rambutnya dan yang minta disambung rambutnya, dan orang yang mentato dan orang yang minta ditato. (H.R. Bukhari no. 5937).
14. Tidak Akan Masuk Surga Orang Yang Percaya Dukun
عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ صَاحِبُ خَمْسٍ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَلاَ مُؤْمِنٌ بِسِحْرٍ وَلاَ قَاطِعُ رَحِمٍ وَلاَ كَاهِنٌ وَلاَ مَنَّانٌ
Dari Abu Said Al-Khudry ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : Tidak akan masuk surga lima golongan, yaitu orang yang gemar minum khamr (minuman keras), orang yang percaya sihir, memutuskan silaturrahim, percaya dukun, dan orang yang suka menyebut-nyebut pemberiannya. (H.R. Ahmad no. 11405).
15. Jangan Melanggar Yang Telah Ditetapkan Allah
عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِي جُرْثُوْمِ بْنِ نَاشِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى فَرَضَ فَرَائِضَ فَلاَ تُضَيِّعُوْهَا، وَحَدَّ حُدُوْداً فَلاَ تَعْتَدُوْهَا، وَحَرَّمَ أَشْيَاءَ فَلاَ تَنْتَهِكُوْهَا، وَسَكَتَ عَنْ أَشْيَاءَ رَحْمَةً لَكُمْ غَيْرَ نِسْيَانٍ فَلاَ تَبْحَثُوا عَنْهَا.
Dari Abi Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir ra, dari Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dia berkata : Sesungguhnya Allah ta’ala telah menetapkan kewajiban-kewajiban, maka janganlah kalian mengabaikannya, dan telah menetapkan batasan-batasannya janganlah kalian melampauinya, Dia telah mengharamkan segala sesuatu, maka janganlah kalian melanggarnya, Dia mendiamkan sesuatu sebagai kasih sayang buat kalian dan bukan karena lupa jangan kalian mencari-cari tentangnya. (H.R. Daruquthni no. 4445 dan lainnya).
16. Bila Mimpi Jelek Jangan Menceritkan Kepada Orang Lain
أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُوْلُ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اقْتَرَبَ الزَّمَانُ لَمْ تَكَدْ تَكْذِبُ رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ ، وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِيْنَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ . قَالَ مُحَمَّدٌ وَأَنَا أَقُوْلُ هَذِهِ قَالَ وَكَانَ يُقَالُ الرُّؤْيَا ثَلاَثٌ حَدِيْثُ النَّفْسِ، وَتَخْوِيْفُ الشَّيْطَانِ ، وَبُشْرَى مِنَ اللهِ، فَمَنْ رَأَى شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلاَ يَقُصُّهُ عَلَى أَحَدٍ ، وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ . قَالَ وَكَانَ يُكْرَهُ الْغُلُّ فِى النَّوْمِ ، وَكَانَ يُعْجِبُهُمُ الْقَيْدُ ، وَيُقَالُ الْقَيْدُ ثَبَاتٌ فِى الدِّيْنِ
Abu Hurairah mengatakan, Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : Jika Zaman semakin mendekat, mimpi seorang mukmin nyaris tidak bohong, dan mimpi seorang mukmin adalah satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian, dan apa yang berasal dari kenabian tentu tidaklah bohong. Muhammad mengatakan : Dan aku katakan sedemikain ini. Ia juga mengatakan : Ada berita bahwa mimpi ada tiga, sekedar bisikan hati, ditakut-takuti setan dan kabar gembira dari Allah, maka barang siapa bermimpi suatu hal yang tak disukainya, jangan menceritakannya kepada seorang pun, hendaklah ia bangun dan mendirikan shalat. Juga Abu Hurairah berkata, Rasulullah juga membenci Al-ghull saat tidur (tidur terus menerus) dan beliau terkagum-kagum terhadap keistiqomahan beragama, dan makna Al-qaid adalah keteguhan beragama. (H.R. Bukhari no. 7017).
17. Haram Mengatakan Sesuatu yang Tidak Jelas Sumbernya
عَنْ وَرَّادٍ قَالَ كَتَبَ الْمُغِيْرَةُ إِلَى مُعَاوِيَةَ سَلاَمٌ عَلَيْكَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِنَّ اللهَ حَرَّمَ ثَلاَثًا وَنَهَى عَنْ ثَلاَثٍ حَرَّمَ عُقُوْقَ الْوَالِدِ وَوَأْدَ الْبَنَاتِ وَلاَ وَهَاتِ. وَنَهَى عَنْ ثَلاَثٍ قِيْلٍ وَقَالٍ وَكَثْرَةِ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ
Dari Warrad dia berkata, Mughirah pernah berkirim surat kepada Mu'wiyah, Semoga engkau mendapat keselamatan. Amma ba'du, sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda : Sesungguhnya Allah mengharamkan tiga perkara dan melarang dari tiga perkara. Allah mengharamkan durhaka terhadap orang tua, mengubur anak perempuan hidup-hidup dan tidak mau memberi. Dan Allah melarang dari tiga perkara; mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta. (H.R. Muslim no. 4583).
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.