Edisi Selasa, 19 Oktober 2021 M / 12 Rabi'ul Awwal 1443 H.
Hari kelahiran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasalam sering disebut Maulid atau Maulud. Di Indonesia, Maulid Nabi diperingati setiap tanggal 12 Rabi'ul Awwal (riwayat paling masyhur) atau jatuh pada hari Selasa, 19 Oktober 2021. Umat muslim biasanya memperingati Maulid Nabi dengan membaca sholawat, kitab Maulid, memberi makan fakir miskin dan berziarah ke makam Nabi di Madinah.
Habib Quraisy Baharun adalah salah satu murid ulama besar Hadramaut Yaman, Habib Umar bin Hafidz. Bahkan, beliau merupakan murid Habib Umar bin Hafidz angkatan pertama di Pondok Pesantren Darul Musthafa Tarim Hadramaut, bersama Habib Munzir Al-Musawa, Habib Jindan bin Novel Salim Jindan (Pengasuh Ponpes Al-Fahcriyah Tangerang).
Beliau dikenal berdakwah dengan kesederhanaan dan kesantunan. Akhlak yang lembut sebagaimana diperlihatkan para zurriyah Nabi membuat banyak orang menaruh hormat kepadanya. Setiap pesan tausiahnya selalu menyentuh hati dan memotivasi orang-orang untuk mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.
Dalam satu kajiannya, Habib Quraisy Baharun menerangkan Keutamaan Maulid Nabi yang bersumber dari Kitab An-Ni'matul Kubra 'alal 'Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami (909-974 H /1503-1566 M).
Berikut keutamaan memperingati Maulid Nabi menurut para Sahabat dan Ulama:
1. Menjadi Sahabat Abu Bakar di Surga
Sayyidina Abu Bakar radhiyallahu 'anhu berkata:
من أنفق درهما على قراءة مولد *النبي صلى الله عليه وسلم كان
رفيقي في الجنة
"Barangsiapa membelanjakan satu dirham (uang emas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi Muhammad, maka ia akan menjadi temanku di surga."
2. Telah Menghidupkan Islam
Sayyidina Umar radhiyallahu 'anhu berkata:
من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد أحيا الإسلام
"Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam."
3. Seakan-akan Ikut Menyaksikan Perang Badar dan Hunain
Sayyidina Utsman Bin Affan radhiyallahu 'anhu berkata:
من أنفق درهما على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم فكأنما شهد غزوة بدر وحنين
"Barangsiapa membelanjakan satu dirham (uang mas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi shallallahu 'alaihi wasllam, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain."
4. Dimasukkan ke Surga Tanpa Hisab
Sayyidina 'Ali radhiyallahu 'anhu berkata:
من عظم مولد النبي صلى الله عليه وسلم وكان سببا لقراءته لا يخرج من الدنيا إلا بالإيمان ويدخل الجنة بغير حساب
"Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi shalallallahu 'alaihi wasallam, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan Maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab."
5. Lebih Baik daripada Memiliki Gunung Emas
Imam Hasan Bashri berkata:
وددت لو كان لي مثل جبل أحد ذهبا فأنفقته على قراءة مولد النبي صلى الله عليه وسلم
"Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan memperingati Maulid Nabi."
6. Memperoleh Kebahagiaan dengan Penuh
Imam Junaed al-Baghdadi berkata:
من حضر مولد النبي صلى الله عليه وسلم وعظم قدره فقد فاز بالإيمان
"Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi dan mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagiaan dengan penuh keimanan."
7. Dikumpulkan Bersama Golongan Pertama dari Kalangan para Nabi
Imam Ma'ruf al-Karkhi berkata:
من هيأ طعاما لأجل قراءة مولد النبي صلى الله عليه و سلم و جمع اخوانا و أوقد سراجا و لبس جديدا و تبخر و تعطر تعظيما لمولد النبي صلى الله عليه و سلم حشره الله يوم القيامة مع الفرقة الأولى من النبيين و كان فى أعلى عليين
"Barangsiapa menyediakan makanan untuk peringatan pembacaan Maulid Nabi, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari Kiamat bersama golongan orang-orang yang pertama di kalangan para Nabi dan dia akan ditempatkan di surga yang paling atas ('Illiyyin)."
8. Mendapat Banyak Berkah dan Diampuni dari Dosa
Imam Fakhruddin ar-Razi berkata:
ما من شخص قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ملح أو بر أو شيئ أخر من المأكولات الا ظهرت فيه البركة و فى كل شيئ وصل اليه من ذلك المأكول فانه يضطرب و لا يستقر حتى يغفر الله لأكله وان قرئ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على ماء فمن شرب من ذلك الماء دخل قلبه ألف نور و رحمة و خرج منه ألف غل و علة و لا يموت ذلك القلب يوم تموت القلوب . و من قرأ مولد النبي صلى الله عليه وسلم على دراهم مسكوكة فضة كانت أو ذهبا و خلط تلك الدراهم بغيرها و قعت فيها البركة و لا يفتقر صاحبها و لا تفرغ يده ببركة النبي صلى الله عليه و سلم
"Tidaklah seseorang yang membaca Maulid Nabi ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya."
Dan sekiranya dibacakan Maulid Nabi ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu.
an barangsiapa yang membaca Maulid Nabi pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi."
9. Dikumpulkan Bersama Syuhada dan Kaum Shalihin
Imam Syafi'i berkata:
من جمع لمولد النبي صلى الله عليه وسلم إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءته بعثه الله يوم القيامة مع الصادقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم
"Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudaranya untuk mengadakan Maulid Nabi kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na'im."
10. Kelak Dikumpulkan Bersama Rasulullah
Imam Sirri As-Saqathi berkata:
من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم فقد قصد روضة من رياض الجنة لأنه ما قصد ذلك الموضع الا لمحبة النبي صلى الله عليه و سلم . وقد قال صلى الله عليه و سلم : من أحبني كان معي فى الجنة
"Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya Maulid Nabi, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman surga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi. Sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam surga."
11. Didoakan Malaikat dan Dijauhkan dari Bala
Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkata:
مامن بيت أو مسجد أو محلة قرئ فيه مولد النبي صلى الله عليه وسلم إلاح؟ حفت الملائكة ذلك البيت أو المسجد أو المحلة وصلت الملائكة على أهل ذلك المكان وعمهم الله تعالى بالرحمة والرضوان.
وأما المطوفون بالنور يعنى جبريل و ميكائيل و اسرافيل و عزرائيل عليهم الصلاة و السلام فانهم يصلون على من كان سببا لقراءة النبي صلى الله عليه و سلم. و قال أيضا: ما من مسلم قرأ فى بيته مولد النبي صلى الله عليه و سلم الا رفع الله سبحانه و تعالى القحط والوباء والحرق والغرق والأفات والبليات والبغض والحسد وعين السوء واللصوص من أهل ذلك البيت فاذا مات هون الله عليه جواب منكر ونكير ويكون فى مقعد صدق عند مليك مقتدر. فمن أراد تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم يكفيه هذا القدر. ومن لم يكن عنده تعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم لو ملأت له الدنيا فى مدحه لم يحرك قلبه فى المحبة له صلى الله عليه وسلم
"Tidak ada rumah atau masjid atau tempat yg di dalamnya dibacakan Maulid Nabi melainkan Malaikat akan mengelilingi rumah atau masjid atau tempat itu, mereka akan memintakan ampunan untuk penghuni tempat itu, dan Allah akan melimpahkan rahmat dan keridhaan-Nya kepada mereka.
Adapun para Malaikat yang dikelilingi dengan cahaya adalah malaikat Jibril, Mika’il, Israfil, dan Izra’il as. Karena, sesungguhnya mereka memintakan ampunan kepada Allah untuk mereka yang menjadi sebab dibacakannya pembacaan Maulid Nabi. Dan, dia berkata pula: Tidak ada seorang muslimpun yang dibacakan di dalam rumahnya pembacaan Maulid Nabi melainkan Allah menghilangkan kelaparan, wabah penyakit, kebakaran, tenggelam, bencana, malapetaka, kebencian, hasud, keburukan makhluk, dan pencuri dari penghuni rumah itu.
Dan, apabila ia meninggal, maka Allah akan memudahkan jawabannya dari pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dan dia akan berada di tempat duduknya yang benar di sisi penguasa yang berkuasa. Dan, barangsiapa ingin mengagungkan Maulid Nabi, maka Allah akan mencukupkan derajat ini kepadanya. Dan, barangsiapa di sisinya tidak ada pengagungan terhadap Maulid Nabi, seandainya penuh baginya dunia di dalam memuji kepadanya, maka Allah tidak akan menggerakkan hatinya di dalam kecintaannya terhadap Nabi."
12. Ungkapan Kecintaan Pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam
Rabi'ul Awwal menjadi bulan mengungkapkan akan kecintaan dan kegembiraan dengan Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.
Bahkan, orang kafir sekalipun akan mendapatkan manfaat dengan kegembiraan tersebut.
Dalam hadits riwayat Imam al Bukhori dikisahkan saat Tsuwaibah yakni budak perempuan Abu Lahab yang menyampaikan kabar gembira mengenai kelahiran bayi sangat mulia dan Abu Lahab segera memerdekakan Tsuwaibah sebagai wujud tanda cinta dan kasih.
Karena kegembiraannya tersebut, pada hari kiamat kelak, siksa atas dirinya akan diringankan di setiap hari Senin.
13. Mendapatkan Rahmat Allah Subhanahu WaTa'ala
Memperoleh rahmat Allah yakni berupa taman surga dan juga dibangkitkan bersama sama dengan para orang yang masuk ke dalam golongan orang jujur, orang yang mati syahid dan juga orang sholeh.
Imam Sirri Saqathi Rahimahullah mengatakan, “Barang siapa menyengaja (pergi) ke suatu tempat yang dalamnya terdapat pembacaan maulid nabi, maka sungguh ia telah menyengaja (pergi) ke sebuah taman dari taman-taman surga, karena ia menuju tempat tersebut melainkan kecintaannya kepada baginda rasul. Rasulullah bersabda: barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di syurga.”
Sementara Imam Syafi’i Rohimahullah mengatakan, “Barang siapa yang mengumpulkan saudara-saudara untuk memperingati Maulid nabi, kemudian menyediakan makanan, tempat, dan berbuat kebaikan untuk mereka serta ia menjadi sebab untuk atas dibacakannya maulid nabi, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh. Dan dia akan dimasukkan dalam syurga na’im.”
14. Meneguhkan Kecintaan Pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam
Rabiul Awal juga menjadi bulan untuk mengembalikan keteguhan cinta pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.
Untuk seorang mukmin, kecintaan pada Nabi merupakan sebuah kewajiban dan salah satu cara meningkatkan iman dan taqwa.
Kecintaan pada Nabi haruslah berada di barisan atas melebihi segalanya bahkan pada keluarga dan diri sendiri.
“Tidak sempurna iman salah satu diantara kamu sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia.” [HR. Bukhori Muslim].
15. Memuliakan dan Membesarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam
Bulan Rabi’ul Awwal menjadi hari kelahiran Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dan menjadi hari kebesaran Islam sehingga memiliki arti keindahan tersendiri.
Dalam riwayat Qatadah Al Ansari, Nabi ditanya mengenai puasa hari Senin dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda, “Itulah hari yang dilahirkan aku padanya dan diturunkan kenabian keatas ku.” [ Riwayat Muslim dan lainnya].
16. Melakukan Amal kebaikan
Bulan Rabi'ul Awwal juga menjadi bulan untuk melakukan banyak amal kebaikan seperti yang sudah dilakukan Abu Lahab dengan memerdekakan Suwaibah.
Beberapa amal kebaikan yang bisa dilakukan untuk memuliakan hari kelahiran Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam adalah membaca Al Quran, bershalawat, memuji Nabi, memperbanyak sedekah dalam Islam, menjamu makanan untuk orang lain, berbuat banyak kebaikan pada fakir miskin dan banyak lagi yang lainnya.
17. Dibangkitkan Pada Hari Kiamat
Jika pada Rabi’ul Awwal seseorang mengumpulkan banyak sanak saudaranya untuk menghormati hari kelahiran Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, maka janji Allah Subhanahu WaTa'ala adalah akan membangkitkan di saat hari kiamat dalam Islam kelak.
Imam Syafi’i mengatakan jika, “Barang siapa mengumpulkan saudara saudaranya untuk menghormati hari kelahiran Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam yang dengan menyediakan makanan serta berbuat kebaikan pada mereka, maka Allah membangkitkannya di hari kiamat bersama orang orang yang jujur, orang orang yang mati syahid dan orang orang yang shalih dan mereka berada dalam surga yang penuh dengan kenikmatan.”
Semoga bermanfaat....